(Minghui.org) Seorang wanita berusia 68 tahun, putri dan menantunya, yang semuanya adalah penduduk Kota Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman penjara pada tahun 2021 karena keyakinan mereka terhadap Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang telah telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Bao Guiqin menerima hukuman 5 tahun. Putrinya Zhuang Ziyi dan menantu laki-lakinya Feng Hao masing-masing dihukum dua tahun. Selama penahanan ketiganya, suami Bao, yang berjuang dengan penyakit mental ringan, tenggelam secara misterius.

Keluarga Porak Poranda

Beberapa petugas dari Kantor Polisi Hongbaoshi menangkap Bao pada 19 April 2020 ketika dia mengunjungi praktisi Dafa lainnya. Setelah menemukan alamat putri Zhuang di dompetnya, polisi mendobrak masuk ke rumah Zhuang, menekan suaminya, Feng ke lantai, dan menggeledah tempat itu. Mereka menyita semua barang yang berhubungan dengan Falun Gong, serta MP3, komputer, printer, perlengkapan kantor lainnya dan uang tunai 276.000 yuan.

Zhuang dan Feng dibawa ke Departemen Kepolisian Distrik Fularji keesokan harinya untuk diinterogasi. Feng diikat ke radiator di kafetaria, di mana tidak ada kamera pengawas, dan dipukuli. Akibatnya, giginya menjadi goyang. Polisi melepas sepatu dan kaus kaki Feng, lalu mencambuk kakinya dengan ikat pinggang. Pasangan itu (Zhuang dan Feng) dan Bao dibebaskan dengan jaminan tiga hari kemudian dan membayar total 150.000 yuan sebagai jaminan.

Polisi kembali menangkap tiga praktisi tersebut pada 26 November 2020 dan menahan mereka di Pusat Penahanan Kota Qiqihar. Orang tua Feng dan kakak perempuannya, Feng Hui, ditangkap dan rumah mereka digeledah oleh petugas dari Kantor Polisi Yanjiang pada hari yang sama. Orang tua Feng dibebaskan setelah 15 hari penahanan dengan denda masing-masing 1.000 yuan. Kakak perempuannya dipaksa menandatangani pernyataan untuk melepaskan Falun Gong, setelah polisi mengancam tidak akan mengizinkan anaknya bersekolah jika dia tidak mematuhinya. Dia kemudian diperintahkan untuk membayar uang jaminan 1.000 yuan.

Penangkapan terjadi tak lama setelah Xu Bin menjabat sebagai sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Distrik Fularji, yang merupakan badan ekstra-peradilan yang bertugas mengawasi penganiayaan terhadap Falun Gong. Diperintahkan oleh Xu, staf pemerintah distrik, anggota staf komite pemukiman, dan polisi mengintensifkan penangkapan dan pelecehan terhadap praktisi setempat.

Penahanan keluarga membuat suami Bao, yang telah berjuang dengan penyakit mental ringan, dalam situasi yang mengerikan. Kondisinya memburuk tanpa perawatan keluarganya. Mayatnya ditemukan di selokan air di pinggir jalan pada 1 September 2021. Penyebab pasti dan waktu kematiannya tidak diketahui.

Bao, Zhuang dan Feng dijatuhi hukuman penjara pada akhir September 2021. Sebelum hukuman terakhirnya, Bao telah ditangkap, ditahan, dan dijebloskan ke kamp kerja paksa selama satu tahun karena keyakinannya.

Bao Disiksa di Penjara

Bao dibawa ke Penjara Wanita Heilongjiang pada akhir tahun 2021. Tepat setelah dia dibawa ke selnya di Divisi 8 setelah satu bulan di bangsal pelatihan, narapidana utama Wang Shu membuang beberapa barang pribadinya dan memaksanya untuk tidur di lantai, meskipun cuaca sangat dingin. Wang mengambil tempat tidur baru yang telah diberikan kepada Bao dan memberinya selimut bekas yang tipis.

Karena Bao menolak untuk melepaskan Falun Gong, narapidana sering memukulinya di kamar kecil, ruang cuci, atau gudang. Mereka juga memaksanya duduk di bangku kecil untuk waktu yang lama, dan kadang-kadang melarangnya tidur.

Kemudian, setiap kali Bao lamban dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan baik, para narapidana memaksanya untuk duduk diam di bangku kecil sepanjang hari kecuali ketika dia harus menggunakan toilet. Sambil duduk, Bao harus menjaga tubuhnya tetap lurus, kedua kakinya rapat, dan tangannya di atas lutut. Bangkunya sangat rendah dan memiliki permukaan yang tidak rata. Para narapidana terus mengawasi Bao dan memukulinya jika dia bergerak sedikit saja.

Narapidana Wang Shumin, yang menjalani hukuman seumur hidup, ditugaskan untuk mengawasi dan menyiksa Bao. Dia sering menampar Bao begitu keras sehingga narapidana lain takut dia akan membunuhnya.

Semua narapidana diberi penghargaan karena menganiaya praktisi Falun Gong, termasuk diberikan pengurangan hukuman, hak telepon dan surat, kunjungan keluarga, dan berbagai hadiah materi.

Suatu hari di bulan Maret 2022, Wang berbicara dengan petugas penjara dan mengetahui bahwa mereka tidak memberikan pengurangan hukuman penjara seperti yang dijanjikan. Dia menjadi marah dan melampiaskan kemarahannya pada Bao, menampar wajahnya dari kiri dan kanan. Bao hampir jatuh ke tanah.