(Minghui.org) Saya berusia delapan tahun dan duduk di kelas dua. Saya melafalkan puisi Hong Yin bersama nenek dari pihak ibu, mendengarkan Radio Minghui untuk praktisi muda, dan menonton video pendek yang dibuat oleh praktisi Falun Dafa ketika saya berusia kurang dari lima tahun. Seiring bertambahnya usia, saya mulai membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, bersama nenek. Saya telah membaca Zhuan Falun hanya empat kali. Saya memahami bahwa terkadang saya mungkin tidak melakukannya dengan baik dalam melewati ujian xinxing. Dengan menambah waktu belajar Fa dan mendengarkan lebih banyak artikel berbagi pengalaman praktisi muda di Radio Minghui, saya mengerti bagaimana mengkultivasikan Xinxing saya.

Guru Melindungi Saya Setiap Saat

Saya bergegas kembali dari kamar mandi ketika saya merasa bahwa kelas akan segera dimulai. Saya tiba-tiba mendengar suara benturan keras, dan ketika saya berbalik, saya melihat sebuah kotak telah jatuh dari rak buku. Jatuhnya cukup dekat dengan saya. Saya terkejut dan ketakutan. Saya kemudian menyadari bahwa Guru telah melindungi saya. Itu membuat saya bergidik memikirkan apa yang akan terjadi jika saya benar-benar terkena kotak itu. Terima kasih Guru telah melindungi saya.

Saya dan keluarga saya pernah makan di restoran hot-pot. Saya tersedak sepotong tendon domba dan tidak dapat meludahkannya atau menelannya. Saya mulai menangis. Orang-orang dewasa mulai menepuk punggung saya dan berusaha membuat saya mengeluarkan tendon. Namun, urat daging domba masih tersangkut di tenggorokan saya. Saya mulai melafalkan dalam hati, “Falun Dafa adalah baik. Sejati-Baik-Sabar adalah baik”. Saya dapat menelan tendon domba segera setelah melafalkan dua frasa tersebut. Terima kasih Guru yang belas kasih telah menyelamatkan saya sekali lagi. Saya mulai merenungkan mengapa saya tersedak dan menemukan kekurangan saya seperti ceroboh dan mudah gelisah. Saya mengerti bahwa saya perlu menyingkirkan keterikatan ini.

Menemukan Keterikatan Saya dan Berbaikan Dengan Teman Saya

Beberapa teman dan saya pernah lupa membawa buku catatan tulis kami. Kami meminta Xuan Xuan memberi kami beberapa kertas. Xuan Xuan menolak untuk memberikannya kepada kami dan berkata, "Saya akan melemparkan buku catatan cadangan yang saya miliki ini ke udara dan itu akan menjadi milik siapa pun yang menangkapnya." Buku catatan itu mendarat di meja saya dan Xuan Xuan menyatakan bahwa buku catatan itu milik saya untuk disimpan. Saya membagikan halaman buku catatan itu dengan teman sekelas saya yang membutuhkannya untuk kelas menulis. Xuan Xuan marah dan mengabaikan saya sepulang sekolah. Saya heran mengapa dia kesal. Saya meminta nenek untuk membeli buku catatan lain sebagai kompensasi atas yang dia berikan kepada saya. Tapi dia masih kesal dan menolak berbicara dengan saya ketika saya memberinya buku catatan yang baru. Sepulang sekolah, saya mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya suka memanfaatkan orang lain. Saya memutuskan untuk meminta maaf kepada Xuan Xuan keesokan paginya di sekolah.

Segera setelah kami bertemu satu sama lain di sekolah keesokan paginya dan sebelum saya dapat meminta maaf, Xuan Xuan berkata, "Ayo berbaikan." Saya berkata dengan gembira, “Ya. Saya pikir kita juga harus. Saya memiliki banyak kekurangan di masa lalu, tapi tolong maafkan saya.”

Melenyapkan Mentalitas Bersaing dan Keterikatan pada Perolehan dan Keuntungan

Guru saya mengumumkan suatu hari bahwa siswa akan diberikan sepotong permen jika mereka menulis semua huruf Mandarin dengan benar. Saya terikat untuk mendapatkan permen dan mulai menulis setiap huruf Mandarin dengan hati-hati. Namun, ketika teman sekelas saya yang lain memeriksa pekerjaan saya, dia mengatakan bahwa itu tidak ditulis dengan benar. Saya merasa bahwa ini tidak dapat dibenarkan dan bertanya, “Mengapa kamu salah menilai pekerjaan saya? Setiap karakter ditulis dengan benar.” Teman sekelasnya berkata, “Meskipun kamu telah menulis setiap karakter dengan benar, format penulisannya salah.” Saya pergi ke guru saya dan mengeluh. Guru saya berkata, “Teman sekelasmu benar. Format tulisan kamu tidak benar. Bukankah bagus dia menunjukkan kesalahanmu?” Saya langsung merasa malu, dan menyadari bahwa keterikatan saya pada nama dan mentalitas bersaing saya telah muncul. Saya memutuskan untuk melenyapkan keterikatan ini.

Melenyapkan Mentalitas Pamer: Kegembiraan Hati dan Keterikatan pada Nama

Guru saya mengadakan sayembara bagi siapa saja yang dapat mengikat “selendang merah” (selendang leher yang dikenakan oleh Pionir Muda Komunis) yang terbaik dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah. Keterikatan saya pada nama muncul dan saya mengikatkan “syal merah” di leher saya segera setelah saya mendengar pengumuman itu. Saya lupa bahwa “syal merah” melambangkan sesuatu yang buruk dan saya seharusnya tidak ikut serta dalam kontes tersebut. Saya bersikap seolah-olah saya adalah orang biasa. Pada akhirnya, saya tidak menerima hadiah. Saya merenungkan situasi dan menyadari bahwa keterikatan yang kuat dapat membawa seseorang ke jalan yang salah.

Memperoleh Tanpa Mengejar

Guru saya mengumumkan bahwa dia akan memilih "Bintang Paling Beruntung" hari itu, dan orang itu akan menerima buku catatan yang indah. Hati saya tetap tenang dan saya tidak terikat pada hasil. Saya terpilih dan mendapatkan hadiah. Saya segera memikirkan ceramah Guru.

Guru berkata,

“Jika saya menerima perolehan yang tidak wajar ini, lalu berapa banyak De harus saya berikan kepadanya?” (Ceramah 4, Zhuan Falun)

Setelah memikirkan bagian dari ceramah Guru ini, saya memutuskan untuk tidak membawa buku catatan itu. Saya menawarkan buku catatan itu kepada teman sekelas yang lainnya. Teman sekelas bertanya, “Kamu yakin tidak mau? Apakah kamu yakin ingin memberikannya kepada saya? Ini untukmu karena kamu terpilih untuk 'Bintang Paling Beruntung'!" Saya memberi tahu teman sekelas saya bahwa saya benar-benar tidak menginginkannya. Teman sekelas saya dengan senang hati mengambil buku catatan itu dan saya merasa senang.

Dafa juga membuka kebijaksanaan saya, dan saya mendapat nilai bagus di sekolah. Guru dan teman sekelas semua menyukai saya. Guru selalu melindungi dan menjaga saya. Terlepas dari berat badan, tinggi badan, kesehatan, dan kebijaksanaan saya, saya selalu melakukannya lebih baik daripada teman sekelas saya. Dafa telah memberi saya banyak hal. Saya beruntung telah berkultivasi Dafa! Saya sangat berterima kasih kepada Guru yang agung dan belas kasih!

Saya masih memiliki banyak kekurangan dan keterikatan seperti iri hati, dendam dan malas. Saya akan belajar Fa, dan mengultivasi diri sendiri dengan lebih rajin!