(Minghui.org) Sekolah Minghui New Jersey menyelesaikan perkemahan musim panasnya yang ke-16 pada 18 Agustus 2023. Perkemahan dimulai pada 5 Juli dan berlangsung selama sekitar tujuh minggu. Anak-anak mendapat kesempatan untuk belajar berbicara di depan umum, kaligrafi, dan membuat sketsa. Mereka juga mengikuti kelas seni dan kerajinan, memasak, berkebun, kecepatan menghitung, pemrograman komputer, dan musik, serta berenang.

Anak-anak sangat menikmati semua yang ditawarkan perkemahan itu. Tianxin, yang berusia tujuh tahun, berkata, “Saya menyukai seni dan kerajinan karena saya suka berkreasi. Sungguh menyenangkan!”

Yang Rui menyukai renang, seni, dan kerajinan. Dia juga menikmati makanan mereka dan berkata, “Makanannya enak!” En Ru menyukai semua kegiatan di perkemahan, sementara Zhi Yi mengatakan bahwa dia menyukai seni dan kerajinan “karena sangat kreatif dan kami membuat banyak barang menarik.”

Praktisi muda Dafa melakukan latihan Falun Dafa

Anak-anak juga mempelajari Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa, dan berlatih lima perangkat latihan Falun Dafa. Salah satu dari mereka berkata, “Melakukan latihan itu sulit tetapi saya tetap melakukannya.” Adam, berusia tujuh tahun, menikmati melakukan perangkat latihan kelima, sebuah meditasi.

Zhi Yi, delapan tahun, berkata bahwa dia suka melakukan perangkat latihan kedua, berdiri memancang, dan merasakan “energi beredar ke seluruh tubuh saya.” Ia berkata bahwa perangkat latihan kedua sangat menantang karena ia tidak dapat menurunkan lengannya meskipun tangannya terasa sakit. Dia berkata, “Saya suka tantangan.”

Anak-anak tersebut berusia antara lima hingga 12 tahun, dan semua orang dapat memperoleh manfaatnya. Zhang, yang mengajar pemrograman komputer, bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. Ia berkata, “Anak-anak memiliki usia yang berbeda-beda, jadi para guru harus menemukan keseimbangan antara yang lebih tua dan yang lebih muda. Kami menyesuaikannya agar anak-anak yang lebih besar menganggapnya menarik sementara kami membuat anak-anak yang lebih kecil tetap tertarik.”

Berkomunikasi dan Mendorong Pertumbuhan

Zhang berkata, “Beberapa anak berpartisipasi tahun lalu, dan kami memperhatikan bahwa mereka telah tumbuh selama tahun tersebut. Tahun lalu anak-anak yang mengikuti perkemahan tidak mengetahui kapan mereka melakukan kesalahan. Mereka yang kembali tahun ini mampu mengenali dan memperbaiki kesalahan mereka.”

Zhang percaya bahwa sangat penting untuk menjelaskan segala sesuatunya dengan jelas kepada anak-anak. Ketika seorang anak merusak papan tanda umum, Zhang berusaha menemukan “pelakunya” dan memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk mengakui kesalahan mereka. Dia berkomunikasi dengan mereka, menjelaskan betapa pentingnya tanda itu dan bagaimana orang harus merancang, membeli, dan menggantungnya. Dia ingin mereka memahami keseriusan untuk tidak melakukan hal serupa lagi.

Zhang berkata, “Anak itu menganggapnya lucu ketika dia merusak papan itu. Saya berbicara kepadanya seperti orang dewasa, bukan anak kecil, dan menyuruhnya memikirkan dampak tindakannya terhadap orang lain. Sebagai seorang praktisi Falun Dafa, kita harus lebih memperhatikan orang lain. Saya bertanya kepadanya bagaimana perasaan dan reaksi orang lain terhadap apa yang telah dia lakukan. Dia belajar apa yang benar dan apa yang salah dan memutuskan sendiri apa yang harus dilakukan selanjutnya.”

Belajar Disiplin Diri dan Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Sekolah Minghui mengajarkan anak-anak bagaimana menjadi baik dalam setiap aspek kehidupan mereka. Wang, yang memberikan kelas memasak dan kaligrafi, berkata, “Sangatlah penting untuk meletakkan dasar yang baik di usia muda dan mengajari mereka bagaimana menjadi orang yang lebih baik. Mengajarkan mereka nilai-nilai seperti kejujuran dan kerendahan hati, bagaimana disiplin diri, dan bagaimana membedakan mana yang benar dan mana yang salah adalah hal yang penting. Anak-anak ini sangat murni dan dapat menyerap nilai-nilai ini dengan lebih baik pada usia yang lebih muda.

“Penting juga bagi mereka untuk memiliki rutinitas sehari-hari. Anak-anak masih suka bermain, jadi harus ada waktu untuk bermain, tetapi juga harus ada waktu untuk belajar dan ada waktu untuk makan. Hal ini harus menjadi rutinitas, sehingga mereka dapat belajar mengatur diri dengan lebih baik. Mereka akan memiliki konsep waktu ketika mereka dewasa. Konsep waktu sangat penting dan akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan mereka ketika mereka dewasa.”

Nilai-Nilai Tradisional Adalah Landasan Pendidikan yang Baik

Meskipun masyarakat berubah dengan cepat, inti dari pendidikan yang baik tetaplah sama. Zhang berkata, “Nilai-nilai tradisional adalah dasar dari pendidikan yang baik. Sekolah Minghui selalu menekankan hal ini dan terus mengajarkan konsep tradisional kepada anak-anak. Sebuah bangunan yang kokoh memerlukan pondasi yang baik. Hanya dengan dasar yang kuat anak-anak dapat membedakan apa yang harus disimpan dan apa yang harus dilepaskan seiring mereka tumbuh dewasa.”

Tidak dapat dihindari bahwa keluarga-keluarga di Tiongkok menghadapi perbedaan dalam cara mengasuh anak dibandingkan dengan keluarga di negara-negara Barat. Menurut pendapat Zhang, “Cara Barat dalam mendidik anak sangat berbeda dengan cara Timur. Orang tua di Tiongkok lebih cenderung membiarkan anak-anaknya melakukan apa yang mereka inginkan dibandingkan dengan orang tua di Barat. Hal ini mungkin membuat anak kurang mampu beradaptasi dengan kenyataan. Orang tua di Barat mendorong anak-anak mereka untuk lebih mandiri, namun mereka mungkin tidak memiliki konsep ‘berbakti’. Beberapa anak di Barat mungkin juga meninggalkan orang tuanya ketika mereka sudah dewasa.”

Zhang percaya bahwa harus ada keseimbangan antara cara mengasuh anak Timur dan Barat dan masing-masing harus mempelajari aspek positif dari yang lain. “Kita bisa berdiri dari sudut pandang yang lebih tinggi dalam kaitannya dengan pendidikan. Misalnya, agama Kristen adalah landasan kebudayaan Barat, sedangkan Konfusianisme adalah landasan kebudayaan Timur. Tidak ada konflik di antara keduanya, dan seorang anak akan mendapat manfaat dari keduanya.”

Pemikiran untuk Orang Tua

Keluarga adalah tempat anak-anak mempelajari pelajaran pertama mereka, dan orang tua adalah guru pertama mereka. Hal ini sangat penting dalam mengasuh anak. Zhang berkata bahwa orang tua harus membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia berkata, “Anak-anak perlu memiliki lingkungan yang baik saat mereka tumbuh. Orang tua hendaknya tidak selalu memenuhi tuntutan mereka. Mereka perlu menyelesaikan masalah mereka sendiri dan mencapai tujuan. Misalnya, beberapa anak mungkin menangis karena keadaan tidak berjalan sesuai keinginannya dan orang tua sering kali menyerah. Hal ini tidak menyelesaikan masalah. Kuncinya adalah menjadikan ini sebagai kesempatan belajar agar anak bisa bertumbuh. Anak harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri agar bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.

“Anak-anak dihadapkan pada banyak hal saat ini. Ada banyak sekali informasi di internet dan anak-anak mungkin menganggapnya menyenangkan dan menarik. Mereka akan mulai meniru apa yang mereka lihat secara daring. Penting bagi orang tua dan guru untuk membimbing mereka dan memberi tahu mereka apa yang bisa atau tidak bisa mereka lakukan.”

You, yang bertanggung jawab atas urusan umum, juga memberikan beberapa nasihat. Dia berkata, “Anak-anak mungkin berperilaku berbeda ketika orang tua mereka tidak ada. Apalagi di keluarga yang jumlah saudaranya lebih sedikit, orang tua mungkin tidak mengetahui cara seorang anak berkomunikasi dengan teman sebayanya, sehingga penting untuk bersosialisasi dengan orang tua dan anak lain.”

Luo, penyelenggara Sekolah Minghui, berkata, “Semua anak dikoreksi sejak awal dengan belajar Fa, melakukan latihan, dan memancarkan pikiran lurus. Kami berpegang teguh pada prinsip-prinsip sekolah dan mengajarkan anak-anak untuk bersikap sopan, menghormati orang lain, menghormati orang yang lebih tua, memperhatikan orang lain, bersikap baik, dan bertanggung jawab atas segala hal yang mereka lakukan.”