(Minghui.org) Praktisi dari Selandia Baru tiba di pulau Fiji yang indah pada 23 Maret 2024, dengan tujuan memperkenalkan Falun Dafa, latihan kultivasi kuno, ke pulau tersebut. Guru dan siswa di banyak sekolah mempelajari latihan, dan praktisi disambut oleh warga ke mana pun mereka pergi.

Dua puluh praktisi datang ke Fiji. Diantaranya adalah seorang manajer proyek IT, seorang guru, seorang dokter, seorang ahli media, seorang pengusaha, dan beberapa pensiunan. Selama delapan hari, mereka mengunjungi kota-kota antara lain Nadi, Lautoka, dan Suva. Mereka mendatangi 20 sekolah, 24 gereja, dan beberapa organisasi pemerintah, dunia usaha, dan institusi medis. Sepanjang jalan, ribuan warga menerima materi yang dibagikan oleh praktisi di sepanjang tempat peristirahatan, pusat perbelanjaan, dan pasar. Beberapa orang mendekati praktisi untuk mengetahui lebih banyak tentang Falun Dafa.

f dari Selandia Baru mengunjungi Fiji pada 23-30 Maret 2024 untuk memperkenalkan latihan jiwa raga kepada penduduk pulau. Beberapa kepala sekolah mengatur agar guru dan siswa mempelajari latihan.

Praktisi mengadakan kelas di sebuah gereja di pulau Fiji selama hari raya Paskah.

Beberapa kepala sekolah mengatur agar guru dan siswanya mempelajari latihan. Di institusi medis, pejabat senior dan karyawan terkejut mengetahui pengambilan organ paksa yang direstui negara di Tiongkok, dan mengatakan mereka akan berusaha serius menghentikan kejahatan ini agar tidak berlanjut. Orang-orang membentuk antrean panjang di beberapa tempat, menunggu untuk menerima informasi tentang Falun Dafa.

Para siswa sangat ingin menerima informasi tentang Falun Dafa.

Guru dan Siswa Mempelajari Latihan Falun Dafa

Setelah praktisi memperkenalkan Falun Dafa kepada seorang kepala sekolah dasar, dia meminta para siswa untuk berkumpul di halaman sekolah. Dia berkata, “Atas nama sekolah, saya berterima kasih kepada praktisi yang datang, saya percaya Falun Dafa dapat membawa kesehatan yang baik bagi guru dan siswa. Saya merasa terhormat bahwa siswa dan staf kami memiliki kesempatan untuk mempelajari latihan ini.”

Sebuah sekolah mengorganisir siswanya untuk mempelajari latihan.

Guru dan praktisi berpose untuk foto bersama.

Praktisi pergi ke universitas untuk memperkenalkan Falun Dafa. Siswa mengambil materi dan mempelajari latihan. Salah satu siswa, yang mengatakan dia menderita asma, merasa bahwa dia akhirnya menemukan harapan pada Falun Dafa.

Seorang mahasiswi mengatakan Falun Dafa baik dan dia ingin berlatih.

Seorang mahasiswi berkata, “Saya merasakan keindahan Falun Dafa. Saya akan terus berlatih.” Dia meminta untuk berfoto dengan seorang praktisi, dan meminta informasi kontaknya.

Di sebuah sekolah, guru dan siswa memdapat informasi tentang manfaat kesehatan dari latihan ini. Mereka terkejut mengetahui bahwa praktisi di Tiongkok disiksa secara brutal.

Di sekolah dasar lain, ketika seorang praktisi bersiap untuk pulang setelah mengajarkan latihan, beberapa siswa ingin berfoto dengannya. Saat mereka hendak mengambil foto, semakin banyak siswa yang datang dan mengelilinginya.

Siswa di sebuah sekolah dasar berfoto bersama dengan seorang praktisi setelah dia mengajari mereka latihan.

Dalam perjalanan dari Nadi ke Suva pada 25 Maret, praktisi berhenti di tiga sekolah di sebuah kota. Seorang kepala sekolah di salah satu sekolah mengatur agar siswa di suatu kelas mempelajari latihan. Ketika praktisi tiba di Suva, mereka mengunjungi 12 sekolah dan mengajarkan latihan di enam sekolah.

Sekolah mengorganisir siswa untuk mempelajari latihan.

Banyak guru dan siswa mengatakan kepada praktisi bahwa mereka merasakan energi yang kuat ketika melakukan latihan. Banyak orang bertukar email dengan praktisi dan mengatakan mereka ingin tetap berhubungan.

Pengambilan Organ Paksa Sungguh Mengejutkan

Selama perjalanan delapan hari, praktisi mengunjungi beberapa institusi medis di Suva dan Nadi, dan bertemu dengan pejabat tinggi. Mereka memperkenalkan Falun Dafa dan memberi tahu mereka bagaimana rezim komunis Tiongkok mengambil organ praktisi.

Para pejabat berterima kasih kepada praktisi karena telah memberikan mereka informasi penting tersebut. Mereka menyadari bahwa ada kemungkinan bahwa lembaga-lembaga medis Barat tanpa sadar membantu PKT dalam kejahatan terhadap kemanusiaan, seperti perusahaan farmasi, dokter yang merujuk pasien, perusahaan Barat yang menyediakan keahlian medis, perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi untuk tur medis, universitas-universitas Barat yang memberikan pelatihan mahasiswa kedokteran dari Tiongkok, dan sebagainya.

Dosen di universitas kedokteran mengatakan bahwa di masa depan mereka akan mendorong mahasiswanya tidak pergi ke Tiongkok untuk studi lebih lanjut, menghindari berpartisipasi dalam kejahatan pengambilan organ secara paksa.

Beberapa pejabat senior rumah sakit mengatakan mereka terkejut dengan praktik pengambilan organ secara paksa di Tiongkok. Mereka mengatakan akan mengirim pasien yang membutuhkan transplantasi organ ke Australia atau Selandia Baru di masa depan, bukan ke Tiongkok, untuk menghindari menjadi kaki tangan.

Mereka tersentuh oleh upaya praktisi untuk meningkatkan kesadaran akan kejahatan pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT, dan mengatakan mereka akan mengambil tindakan untuk membantu mengakhirinya.

Seorang pegawai di sebuah organisasi pemerintah berkata setelah menerima informasi tentang pengambilan organ paksa, “Anda melakukan pekerjaan dengan baik. Banyak orang tidak mengetahui hal ini.”

Dia juga berkata, “Kerabat saya pergi ke Beijing dan bekerja di sana selama beberapa bulan dalam sebuah proyek bersama. Katanya mengerikan, mereka memang mengambil organ dari orang yang masih hidup. Banyak orang yang mengetahui fakta kebenaran takut untuk membicarakannya!”

Dukungan Petugas Polisi

Petugas polisi di Fiji menyatakan dukungan mereka terhadap Falun Dafa setelah mengetahui tentang penganiayaan.

Praktisi juga memperkenalkan latihan ini dan pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT kepada petugas polisi setempat selama perjalanan mereka ke Fiji. Di sebuah pusat komersial di Suva, praktisi secara kebetulan bertemu dengan sekitar 200 petugas polisi. Hampir setiap orang mengambil informasi. Ada juga yang meminta materi lain. Mereka terkejut mendengar pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT, dan mengatakan mereka akan mempelajarinya lebih lanjut. Beberapa ingin belajar bagaimana berlatih Falun Dafa.