Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dilaporkan pada September 2024: 18 Praktisi Falun Gong Meninggal Akibat Penganiayaan dan 57 Lainnya Dihukum

30 Okt. 2024 |   Oleh koresponden Minghui

(Minghui.org) Pada September 2024, total 18 praktisi Falun Gong meninggal karena penganiayaan dan 57 lainnya dijatuhi hukuman karena keyakinan mereka.

Ke-18 kematian yang baru dilaporkan termasuk satu yang terjadi pada tahun 2021, satu pada tahun 2022, dua pada tahun 2023, dan 14 antara Februari dan September 2024. Ke-57 yang dijatuhi hukuman tersebut terbagi menjadi satu pada tahun 2021, dua pada tahun 2022, 13 pada tahun 2023, 30 pada tahun 2024, dan 11 pada tahun yang tidak diketahui. Karena penyensoran informasi yang ketat, penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong tidak selalu dapat dilaporkan tepat waktu dan tidak semua informasi tersedia dengan mudah.

Bagian I. Tinjauan Kematian

Ke-18 praktisi yang meninggal, 13 di antaranya wanita yang berasal dari tujuh provinsi dan satu kotamadya yang dikendalikan secara terpusat. Masing-masing empat di Hunan dan Shandong, diikuti oleh tiga di Beijing, masing-masing dua di Hebei dan Jilin, dan masing-masing satu di Heilongjiang, Hubei, dan Yunnan. Para praktisi berusia antara 40 dan 83 tahun pada saat meninggal, dengan enam di antaranya berusia 60-an tahun, tujuh di antaranya berusia 70-an tahun, dan tiga di antaranya berusia 80-an tahun.

Seorang wanita berusia 60 tahun ditahan meskipun tekanan darahnya sangat tinggi. Dia menderita stroke berat dalam tahanan dan dibebaskan pada hari yang sama. Dia meninggal delapan hari kemudian, yaitu 19 hari sejak penangkapan terakhirnya. Seorang pria dari Jilin berusia 74 tahun juga mengalami kondisi kritis dalam tahanan. Dia meninggal 21 hari setelah dibebaskan dengan jaminan. Seorang dokter penyakit dalam berusia 72 tahun selamat dari sembilan tahun penahanan dan penyiksaan yang mengerikan, dan meninggal beberapa hari setelah dibebaskan dari penjara.

Sebagian besar praktisi lainnya meninggal setelah mengalami penangkapan, gangguan, penahanan, dan penyiksaan selama puluhan tahun, termasuk putra dan menantu perempuan seorang warga Beijing berusia 80-an tahun, yang menjalani hukuman 1,5 tahun di luar penjara karena keyakinannya yang sama terhadap Falun Gong.

Berikut ini adalah rincian beberapa kasus kematian. Daftar lengkap praktisi yang meninggal dapat diunduh di sini (PDF).

1.1 Kematian Tak Lama Setelah Dibebaskan

1.1.1 Wanita Berusia 60 Tahun Meninggal 19 Hari Setelah Ditangkap Karena Berlatih Falun Gong

Meskipun tekanan darah Wang Qingxiang sangat tinggi, polisi tetap menahannya setelah menangkapnya pada tanggal 5 September 2024. Mereka akhirnya membebaskan warga Kota Yuanjiang, Provinsi Hunan, tersebut pada tanggal 16 September ketika ia menderita stroke hebat pada hari itu. Dia meninggal delapan hari kemudian, pada tanggal 24 September. Dia berusia 60 tahun.

Petugas polisi mendobrak masuk ke rumah Wang pada tanggal 4 September 2024, dan menyita buku-buku dan materi informasi Falun Gong. Dia berhasil melarikan diri. Dia kembali ke rumah beberapa jam kemudian dan memutuskan untuk pergi ke kantor polisi keesokan paginya untuk meminta pengembalian buku-buku Falun Gongnya, tetapi petugas menangkapnya saat dia keluar dari pintu. Mereka menyeretnya ke dalam mobil polisi dan membawanya langsung ke Pusat Penahanan Kota Yiyang. Yiyang mengawasi Yuanjiang.

Keluarga Wang pergi ke Departemen Kepolisian Kota Yiyang untuk menuntut pembebasannya. Mereka mengatakan bahwa karena dia pernah terserang stroke, dia berisiko tinggi mengalami stroke lagi karena tekanan darahnya yang tinggi. Petugas yang menerima mengatakan bahwa mereka akan membawanya untuk pemeriksaan fisik terlebih dahulu, dan jika dia memang ditemukan tidak layak untuk ditahan, mereka akan membebaskannya. Namun, bahkan setelah Wang diketahui memiliki tekanan darah tinggi (tekanan sistolik 220 mmHg, sedangkan tekanan darah normal adalah 120 mmHg atau lebih rendah), polisi tetap menahannya.

Keluarga Wang menerima telepon dari polisi sekitar pukul 17:00, tanggal 16 September, dan memerintahkan mereka untuk datang menjemputnya. Putrinya datang dari Changsha (sekitar 50 mil jauhnya) ke Yiyang. Setelah mendapat izin dari beberapa pengawas, ia akhirnya diizinkan untuk menjenguk ibunya di Rumah Sakit Rakyat Keempat Kota Yiyang. Wang diborgol dan diawasi oleh dua petugas wanita. Ia sangat lemah hingga hampir tidak bisa berjalan. Ia kembali ke rumah putrinya sekitar pukul 22:00.

Wang terus mengalami masalah mobilitas setelah kembali ke rumah. Ia kesulitan makan dan hanya bisa minum sup. Pada hari keempat, ia tidak bisa menjaga keseimbangannya bahkan saat bersandar ke dinding. Putrinya memanggil ambulans dan ia dibawa ke Rumah Sakit Xiangya di Changsha. Dokter mengatakan bahwa dia mengalami stroke hebat dan menyarankan operasi. Karena khawatir Wang tidak akan punya banyak hari lagi, keluarganya memindahkannya ke Rumah Sakit Kota Yuanjiang tiga hari kemudian. Dia meninggal dua hari kemudian pada tanggal 24 September.

1.1.2 Pria Asal Jilin Meninggal 21 Hari Setelah Dibebaskan dengan Jaminan dan Masih Diancam dengan Hukuman Penjara 3 Tahun

Tian Yuchun dari Kota Changchun, Provinsi Jilin, meninggal 21 hari setelah dibebaskan dengan jaminan dalam kondisi kritis. Pengadilan Distrik Chaoyang mengancam akan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepadanya bahkan setelah dia meninggal pada tanggal 24 Juli 2024. Dia kurang satu bulan dari usianya yang ke-75 tahun.

Tian ditangkap di rumahnya pada tanggal 18 April 2024. Polisi mengatakan bahwa mereka menargetkannya karena atasan mereka memerintahkan mereka untuk memenuhi kuota dan menangkap sejumlah praktisi Falun Gong paling lambat tanggal 1 Mei (Hari Buruh Tiongkok). Meskipun polisi berjanji untuk membebaskannya setelah menginterogasinya, mereka membawanya ke Pusat Penahanan Pertama Kota Changchun keesokan harinya. Selama pemeriksaan fisik yang diwajibkan, Tian ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, gejala stroke, dan retina yang terlepas. Secara hukum, ia tidak layak untuk ditahan, tetapi pusat penahanan tersebut tetap menerimanya.

Keluarga Tian mengajukan banding ke pusat penahanan tersebut tetapi tidak berhasil. Kemudian, mereka menghubungi asosiasi penyandang disabilitas setempat tetapi mereka menolak untuk membantu. Keluarga tersebut menyewa seorang pengacara tetapi pusat penahanan tersebut mengatakan bahwa Tian adalah “narapidana politik” dan tidak diizinkan menerima pengunjung, baik keluarga maupun pengacara. Pusat penahanan tersebut bahkan mengancam akan mencabut izin pengacara tersebut jika ia berani terus mewakili Tian. Pada tanggal 20 Juni 2024, seorang penjaga memberi tahu keluarga Tian bahwa ia muntah dan kehilangan kesadaran pada hari itu dan didiagnosis mengalami obstruksi usus. Keluarganya meminta untuk menjenguknya tetapi ditolak. Ketika pusat penahanan menemukan bahwa Tian juga menderita kanker saluran empedu delapan hari kemudian, mereka memberi tahu keluarganya untuk mengajukan pembebasan dengan jaminan.

Butuh beberapa hari untuk memproses semua dokumen yang diperlukan. Pada saat Tian dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 3 Juli 2024, ia sangat lemah sehingga tidak dapat berjalan tanpa bantuan. Kemudian, ia memberi tahu keluarganya bahwa ia dipaksa duduk di papan tanpa bergerak setiap hari di pusat penahanan. Dalam waktu kurang dari satu minggu, pantatnya berdarah dan muncul lapisan kapalan yang tebal.

Ia juga mengatakan bahwa kesehatannya menurun jauh sebelum tanggal 20 Juni ketika pusat penahanan menelepon keluarganya. Ia mengatakan bahwa ia dibawa ke rumah sakit pusat penahanan pada bulan Mei 2024 dan diikat di tempat tidur dengan tangan diborgol dan kaki dibelenggu sepanjang hari. Para penjaga hanya mengizinkannya mengenakan celana dalam dan celana tipis. Dia tidak diberi apa pun untuk dimakan. Tiga penjaga mengawasinya dan menolak mengatakan suntikan apa yang diberikan kepadanya setiap hari.

Cuaca di Jilin masih dingin pada bulan Mei. Dengan tubuh bagian atasnya telanjang, Tian memohon kepada para penjaga dan perawat untuk mengizinkannya mengenakan kemejanya. Mereka semua mengabaikannya.

Meskipun kondisinya buruk, pusat penahanan menunggu hingga tanggal 20 Juni untuk memberi tahu keluarganya. Dia meninggal 21 hari setelah dibebaskan.

1.1.3 Disiksa karena Menegakkan Keyakinannya, Mantan Dokter Penyakit Dalam Meninggal Beberapa Hari Setelah Dibebaskan dari Penjara

Liu Dongxian dari Kota Changde, Provinsi Hunan, mengalami penyiksaan tanpa henti saat menjalani hukuman sembilan tahun karena berlatih Falun Gong. Dia meninggal pada bulan Mei 2024, hanya beberapa hari setelah dibebaskan. Dia berusia 72 tahun.

Dulunya, Liu adalah kepala dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Palang Merah Kabupaten Taoyuan. Meskipun ia sendiri adalah seorang dokter, ia berjuang melawan banyak penyakit, termasuk radang kandung empedu, masalah perut, penyakit jantung, dan sindrom Meniere. Setelah ia berlatih Falun Gong pada bulan April 1999, semua masalah kesehatannya sembuh.

Setelah rezim komunis Tiongkok memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999, Liu berulang kali menjadi sasaran karena tidak melepaskan keyakinannya. Ia menjalani hukuman kamp kerja paksa selama satu tahun dan sembilan bulan, dan tiga hukuman penjara dengan total 16 tahun. Pihak berwenang memantau telepon dan kehidupan sehari-harinya, dan ia sering menyadari bahwa ia sedang diikuti setiap kali ia keluar. Rumah sakit tempat ia bekerja menurunkan jabatannya sebagai dokter dan menyuruhnya melakukan berbagai tugas di gudang obat. Gaji dan bonusnya ditangguhkan dan ia hanya dibayar 300 yuan sebulan untuk menutupi biaya hidup paling dasar. Liu ditangkap lagi pada bulan Desember 2016 dan dijatuhi hukuman sembilan tahun pada tanggal 13 Maret 2018. Di Penjara Wanita Provinsi Hunan, ia dipaksa berdiri tak bergerak selama berjam-jam dan hanya diizinkan menggerakkan lengannya untuk makan atau minum. Ia harus melapor dan mendapatkan izin dari kepala narapidana sebelum ia dapat menggunakan kamar kecil. Waktunya untuk mandi juga dibatasi.

Ilustrasi penyiksaan: Berdiri.

Karena kondisi jantung dan tekanan darah tinggi Liu, ia dibebaskan pada bulan Mei 2024, 19 bulan sebelum masa hukumannya berakhir. Ia meninggal beberapa hari kemudian.

1.2 Kematian Setelah Bertahun-tahun Menderita

1.2.1 Buta dan Lumpuh Akibat Penyiksaan di Penjara, Wanita Berusia 80 Tahun Meninggal Setelah Bertahun-tahun Menderita

Shi Liangyu benar-benar buta dan lumpuh ketika ia dibebaskan pada tanggal 14 Juni 2010, setelah menjalani hukuman delapan tahun karena berlatih Falun Gong. Warga Kota Jingzhou, Provinsi Hubei, itu tidak pernah pulih. Kehilangan penglihatan menyebabkan kesulitan luar biasa dalam kehidupan sehari-harinya. Dia jatuh beberapa kali dan tidak dapat bergerak. Setelah berjuang melawan kesehatan yang menurun selama bertahun-tahun, dia meninggal pada tanggal 6 Agustus 2024. Dia berusia 80 tahun.

Shi, yang pensiun dari Pabrik Lateks Distrik Shashi, berulang kali ditangkap pada tahun-tahun awal penganiayaan. Setelah penangkapan pada awal September 2001, polisi tidak mengizinkannya mandi atau berganti pakaian meskipun cuaca panas. Mereka juga memukulinya dan menyetrumnya dengan tongkat listrik. Dia dibebaskan dengan jaminan pada tanggal 27 Desember 2001 dan ditahan kembali di Penjara Wanita Provinsi Hubei pada awal Desember 2002, setelah dijatuhi hukuman delapan tahun.

Karena Shi menolak untuk melepaskan Falun Gong, para penjaga dan narapidana berulang kali menyiksanya dan melarangnya tidur. Para narapidana mencabut segenggam rambut dari kepalanya dan mencekokinya dengan makanan sebanyak dua kali.

Shi dipaksa menulis pernyataan melepaskan Falun Gong di luar keinginannya pada bulan Juli 2007. Dia menyesalinya segera setelah itu dan mengumumkan bahwa pernyataan itu batal demi hukum. Sebagai balasan, para penjaga melarangnya tidur selama sebulan. Narapidana di sel terdekat mendengarnya menjerit karena penyiksaan setiap malam. Salah satu matanya buta dan dia menjadi kurus kering. Ketika dia dibebaskan pada tanggal 14 Juni 2010, dia buta pada kedua matanya dan sama sekali tidak berdaya.

1.2.2 Wanita Lansia Beijing Kehilangan Putra dan Menantu Perempuannya Akibat Penganiayaan terhadap Falun Gong

Seorang warga Beijing berusia 80-an tahun dijatuhi hukuman satu setengah tahun karena berlatih Falun Gong saat masih berduka atas kematian menantu perempuannya. Zhang Wenfang diizinkan untuk menjalani hukuman di luar penjara karena masalah mobilitasnya, tetapi kemudian dilanda tragedi lain ketika putranya meninggal pada awal tahun ini.

Baik Sun Zhigang, berusia 61 tahun, dan istrinya, Wang Suxia, berusia 58 tahun, kehilangan nyawa mereka setelah mengalami penganiayaan berulang kali karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Pasangan itu dan Zhang menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengungsi guna menghindari menjadi sasaran karena keyakinan mereka. Kesehatan Sun dan Wang memburuk sebagai akibatnya. Wang meninggal pada tanggal 28 Agustus 2021 sedangkan suaminya meninggal pada tanggal 28 Februari 2024.

Setelah penganiayaan dimulai pada tahun 1999, Sun dipaksa mengundurkan diri dari pekerjaannya di Depo Lokomotif Distrik Changping. Kemudian, ia dijatuhi dua hukuman kerja paksa dengan total tiga tahun dan delapan bulan antara September 2001 dan 2005. Istrinya juga menjalani hukuman kerja paksa yang tidak diketahui. Anak mereka harus berhenti sekolah setelah kelas 9 ketika mereka berdua berada dalam tahanan.

Rumah pasangan itu digerebek pada tanggal 20 Oktober 2006, dengan penangkapan dan penahanan terhadap Wang untuk jangka waktu yang tidak diketahui.

Polisi mendatangi mereka lagi pada pukul 06:00, tanggal 5 Mei 2016, dan menggerebek rumah mereka. Sun ditahan selama dua minggu dan Wang untuk jangka waktu yang tidak diketahui.

Pasangan tersebut diganggu beberapa kali pada bulan April dan Mei 2017. Lebih dari 30 agen masuk ke rumah mereka pada tanggal 1 Agustus 2017 dan membawa mereka ke pusat pencucian otak setempat. Mereka melakukan mogok makan. Wang dibebaskan keesokan harinya dan Sun dibebaskan pada hari keempat.

Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, pasangan tersebut mengungsi dan kesehatan mereka menurun karena mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan juga khawatir tentang keselamatan mereka. Kemudian, mereka kembali ke rumah sekitar tahun 2021. Polisi masuk pada tanggal 27 Juni 2021 dan menangkap Sun. Ia telah berjuang dengan reaksi yang lambat dan ucapan yang tidak jelas pada saat itu, tetapi polisi masih berusaha untuk menahannya. Akhirnya, mereka harus membebaskannya setelah ia gagal dalam pemeriksaan fisik yang diwajibkan. Mereka kembali beberapa kali untuk mengganggunya dan istrinya. Wang meninggal dua bulan kemudian, pada tanggal 28 Agustus 2021. Kondisi Sun memburuk setelahnya dan ia meninggal pada tanggal 28 Februari 2024.

1.2.3 Wanita Shandong Meninggal Dunia Setelah Puluhan Tahun Mengalami Pelecehan, Penganiayaan dan Penderitaan Akibat Pemberian Obat Beracun

Wang Shuhua menderita kejang-kejang dan mual terus-menerus setelah diberi suntikan beracun saat ditahan pada tahun 2006 karena keyakinannya pada Falun Gong. Pada tahun 2013, kondisinya tiba-tiba memburuk dan ia menjadi tidak berdaya sama sekali. Setelah berjuang selama satu dekade lagi dalam penderitaan fisik dan menanggung tekanan mental akibat penganiayaan terhadap Falun Gong yang sedang berlangsung, terutama menyaksikan penangkapan dan hukuman suaminya, ia meninggal pada tanggal 14 Agustus 2024. Ia berusia 68 tahun.

Wang dan suaminya, Zhou Chuanzhong, dari Kota Taian, Provinsi Shandong, keduanya bekerja untuk tim teknik hidrogeologi di bawah Biro Survei Geologi Metalurgi Provinsi Shandong. Mereka berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Sakit kepala yang sering dialami Wang segera sembuh. Zhou juga pulih dari berbagai penyakitnya.

Karena gangguan yang terus-menerus setelah penganiayaan dimulai, pasangan itu terpaksa mengungsi pada awal Maret 2000, namun polisi selalu berhasil menemukan mereka tidak lama setelah mereka pindah setiap kali. Untuk bersembunyi dari polisi, mereka tinggal di beberapa provinsi termasuk Hubei, Shanxi, dan Hebei.

Pada tanggal 26 Februari 2006, polisi mendobrak masuk ke tempat tinggal sementara mereka di Kota Sanhe, Provinsi Hebei. Zhou ditahan di Pusat Penahanan Kota Sanhe selama sepuluh bulan, di mana ia sering dipukuli dan dicaci maki. Pengadilan Kota Sanhe kemudian menjatuhkan hukuman tiga tahun enam bulan penjara kepadanya karena mencetak materi Falun Gong. Pada saat ia dimasukkan ke Penjara Tangshan, ia sangat lemah dan kesulitan berjalan. Karena ia menolak melepaskan Falun Gong, pihak berwenang memperpanjang masa hukumannya selama empat bulan.

Saat Wang ditahan di Pusat Penahanan Kota Sanhe, ia diawasi oleh para narapidana sepanjang waktu dan terus-menerus ditekan untuk melepaskan Falun Gong. Karena tekanan mentalnya, ia menderita tekanan darah tinggi dan sakit kepala hebat. Karena ia tetap teguh pada Falun Gong, pihak berwenang membawanya ke Pusat Pendidikan Hukum Kota Langfang untuk penganiayaan lebih lanjut. Para penjaga di sana menyuntiknya dengan cairan biru. Ia mengalami kejang hebat dan terus muntah setelahnya. Meskipun dalam kondisi seperti itu, ia tetap dipaksa menghadiri sesi cuci otak setiap hari. Setelah Wang dibebaskan tiga bulan kemudian, pemerintah setempat memutus aliran listrik dan air serta mengusir keluarga tersebut dari apartemen.

Kemudian, keluarga tersebut pindah kembali ke Taian. Wang terus mengalami masalah kesehatan akibat suntikan racun tersebut. Pada tahun 2013, kondisinya tiba-tiba memburuk dan ia menjadi tidak berdaya sama sekali.

Zhou ditangkap lagi pada tanggal 28 Februari 2023 dan dijatuhi hukuman satu tahun dengan denda 5.000 yuan pada tanggal 2 Agustus 2023. Ia ditolak masuk oleh pusat penahanan setempat karena kesehatannya yang buruk dan dibebaskan.

Wang sangat terpukul dengan hukuman penjara yang dijatuhkan kepada Zhou. Kondisinya semakin memburuk dan ia meninggal dunia pada tanggal 14 Agustus 2024.

Karena biro jaminan sosial setempat telah menangguhkan pensiun pasangan tersebut dan putra mereka tidak bekerja karena cedera yang diderita dalam kecelakaan mobil, keluarga tersebut hanya memiliki uang tunai sebesar 500 yuan dan bahkan tidak mampu membayar biaya pemakaman Wang. Setelah seorang kerabat mendengar tentang situasi mereka, ia meminjamkan mereka 10.000 yuan. Baru setelah itu, keluarga dapat mengkremasi jenazah Wang sehingga ia dapat beristirahat dengan tenang.

Bagian 2. Tinjauan Umum Kasus-kasus Hukuman

Ke-57 praktisi yang dijatuhi hukuman berasal dari 17 provinsi dan tiga kotamadya yang dikendalikan secara terpusat. Liaoning dan Hebei sama-sama memiliki tujuh kasus, diikuti oleh enam kasus di Heilongjiang, dan masing-masing lima kasus di Beijing dan Shandong. Ada antara satu dan empat kasus di 15 wilayah yang tersisa.

Dari 40 praktisi yang usianya diketahui pada saat dijatuhi hukuman, mereka berusia antara 29 dan 86 tahun. Tiga belas dari mereka berusia 60-an tahun, 13 lainnya berusia 70-an tahun, dan dua berusia 80-an tahun.

Hukuman penjara para praktisi berkisar antara sepuluh bulan hingga 13 tahun, dengan rata-rata tiga tahun dan sepuluh bulan. Dua belas praktisi juga dikenai denda mulai dari 3.000 hingga 30.000 yuan, dengan total 124.000 yuan dan rata-rata 10.333 yuan per-orang.

Berikut ini adalah rincian beberapa kasus hukuman. Daftar lengkap praktisi yang dijatuhi hukuman dapat diunduh di sini (PDF).

2.1 Hukuman Berat

2.1.1 Tiga Warga Jilin Dihukum 12-13 Tahun Penjara karena Berlatih Falun Gong, Dua Sebelumnya Dipenjara

Tiga warga Kabupaten Nongan, Provinsi Jilin, dijatuhi hukuman berat karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Su Xiufu, berusia sekitar 59 tahun, dijatuhi hukuman 13 tahun. Xu Yafen dan Yin Guiying, berusia 70-an tahun, keduanya dijatuhi hukuman 12 tahun.

Ketiga praktisi tersebut ditangkap pada siang hari, tanggal 24 Agustus 2022. Menurut orang dalam, polisi memantau mereka selama lebih dari enam bulan sebelum melakukan penangkapan.

Ketiganya dibawa ke Pusat Penahanan Kedua Kota Changchun dan dikeluarkan surat perintah penangkapan resmi pada tanggal 7 September 2022. Pengacara Xu tidak diizinkan menemuinya setelah itu. Ia diberi tahu bahwa ia harus meminta persetujuan dari Biro Peradilan Kota Changchun dan Asosiasi Pengacara terlebih dahulu. Setelah itu, ia memerlukan izin dari Departemen Kepolisian Kabupaten Nongan.

Biro Peradilan Kota Changchun menolak pengacara tersebut, dengan alasan mereka tidak ada hubungannya dengan masalah tersebut. Ia kemudian pergi ke Departemen Kepolisian Kabupaten Nongan. Petugas Li Derui, yang menangani kasus tersebut, "tidak ada di sana" atau menolak menemuinya.

Kemudian, polisi memerintahkan pengacara untuk meminta izin dari Pengadilan Kota Dehui, yang telah ditugaskan untuk menangani kasus tersebut. Pengadilan mengatakan bahwa bukan urusan mereka untuk menentukan apakah pengacara dapat bertemu dengan kliennya di pusat penahanan.

Oleh karena itu, pengacara tidak dapat mengunjungi Xu dan tidak mengetahui apa pun tentang kasusnya. Keluarga Yin dan Su juga tidak diberi informasi terbaru tentang kasus mereka.

Baru pada bulan September 2024, keluarga ketiga praktisi tersebut mengetahui lamanya hukuman mereka, tetapi mereka masih belum menerima salinan putusan.

2.1.2 Pria 70 Tahun Divonis 7,5 Tahun karena Berbagi Video di Media Sosial

Guan Chenglin, seorang warga Kabuaten Faku, Provinsi Liaoning, berusia 70 tahun, dijatuhi hukuman 7,5 tahun penjara dengan denda 20.000 yuan pada tanggal 22 Agustus 2024, karena membagikan video di Kuaishou, sebuah platform video pendek yang populer di Tiongkok. Penangkapan Guan dipicu oleh penyelidikan terhadap praktisi Falun Gong setempat lainnya, Song Hongman (jenis kelamin tidak diketahui), yang dituduh mengunggah video Falun Gong di Douyin (TikTok versi Mandarin) dan Kuaishou. Departemen kepolisian di Kota Shenyang (di Provinsi Liaoning), Kota Zhengzhou (di Provinsi Henan), dan Kota Xianyang (di Provinsi Shaanxi) terlibat dalam penyelidikan tersebut.

Polisi menemukan informasi Guan dari akun Song dan menyadari bahwa ia mengunggah ulang beberapa video di akun Kuaishou miliknya. Departemen Kepolisian Kota Shenyang membagikan temuan tersebut dengan Departemen Kepolisian Kabupaten Faku yang merupakan bawahannya, yang kemudian memerintahkan kantor polisi setempat untuk menangkap Guan pada tanggal 29 Agustus 2023.

Dua petugas dari kantor polisi yang menangkapnya menginterogasi Guan pada tanggal 25 Desember 2023 dan 26 Februari 2024, dan memerintahkannya untuk bekerja sama dengan mereka dengan memverifikasi dua ponsel yang dimilikinya dan akun Kuaishou yang digunakannya untuk mengunggah ulang video. Departemen Kepolisian Kabupaten Faku menyerahkan kasus tersebut ke Kejaksaan Kota Xinmin pada tanggal 27 Maret 2024. Jaksa Wang Hao mendakwanya pada tanggal 3 Juni 2024 dan merekomendasikan hukuman penjara tujuh hingga delapan tahun beserta denda.

Saat Guan hadir di Pengadilan Kota Xinmin pada tanggal 30 Juli 2024, jaksa Wang hanya menunjukkan foto akun Kuaishou miliknya dan bagan yang menunjukkan berapa banyak video yang ia posting ulang di Kuaishou dan berapa banyak tayangan pada setiap video. Guan dan dua pembelanya yang bukan pengacara menantang jaksa Wang untuk memutar video tersebut di pengadilan guna menentukan apakah video tersebut benar-benar merugikan penegakan hukum atau menyebabkan kerugian bagi siapa pun. Baik Wang maupun hakim ketua Lin Shujing menolak permintaan tersebut.

Guan menyatakan bahwa keraguannya tentang jumlah pasti video yang diduga ia posting ulang karena polisi telah menyita ponselnya dan tidak ada verifikasi mengenai jumlah bukti penuntutan terhadapnya.

Ia menambahkan bahwa ia sendiri tidak tahu cara membuat dan mengedit video. Semua video yang dia posting ulang direkomendasikan oleh Kuaishou. Sebagian besar video tidak ada hubungannya dengan Falun Gong dan berisi ramalan, kisah reinkarnasi, legenda, dan puisi yang menasihati orang untuk menjadi baik. Bahkan beberapa video Falun Gong yang dia posting ulang sepenuhnya legal karena tidak ada hukum yang mengkriminalisasi Falun Gong.

Hakim mengumumkan pada tanggal 22 Agustus bahwa Guan dijatuhi hukuman 7,5 tahun dengan denda 20.000 yuan.

2.1.3 Wanita Qinghai Dihukum Enam Tahun Penjara Karena Memposting Video tentang Falun Gong di Media Sosial yang Ditonton Lebih dari 100.000 Kali

Xue Shunrong dari Kabupaten Huzhu, Provinsi Qinghai, dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada tanggal 8 Mei 2024, karena memposting informasi tentang Falun Gong di media sosial. Sekarang, dia berada di Penjara Wanita Kota Xining.

Xue, berusia 49 tahun, ditangkap di rumahnya pada tanggal 6 Juli 2023. Polisi menuduhnya memposting video tentang Falun Gong yang telah ditonton lebih dari 100.000 kali di Kuaishou. Mereka juga menginterogasi putri dan putranya, serta ibu mertuanya yang terbaring di tempat tidur berusia 80-an tahun, dalam upaya mengumpulkan informasi yang dapat mereka simpan untuk melawannya.

Xue diadili di Pengadilan Menengah Kota Haidong pada tanggal 17 Januari 2024. Hakim ketua, Nima Zhaxi, dan jaksa penuntut mengatakan bahwa atasan mereka menganggap persidangan itu “penting” dan merekomendasikan hukuman antara lima dan tujuh tahun. Namun, hukuman tersebut dapat dikurangi menjadi tiga tahun jika keluarganya berhasil membujuknya untuk melepaskan Falun Gong.

Xue menyatakan dengan jelas selama persidangan bahwa tidak mungkin baginya untuk melepaskan Falun Gong. Hakim Na mengumumkan hukuman enam tahunnya empat bulan kemudian.

2.2 Hukuman bagi Praktisi Lansia

2.2.1 Pria Berusia 86 Tahun Dihukum 3,5 Tahun Penjara karena Berlatih Falun Gong

Zhao Yungu, berusia 86 tahun, dari Kabupaten Bin, Provinsi Heilongjiang, dijatuhi hukuman 3,5 tahun dan denda 30.000 yuan pada awal September 2024. Ia mengajukan banding atas putusan tersebut.

Zhao, seorang pensiunan pekerja pabrik traktor kecil, dan istrinya, Liu Shumei, mantan profesional bisnis, keduanya telah berulang kali menjadi sasaran selama 25 tahun terakhir karena berlatih Falun Gong. Sebelumnya, keduanya menjalani dua hukuman kamp kerja paksa selama satu tahun dan hukuman penjara tujuh tahun. Liu mengalami kondisi medis serius karena tekanan penganiayaan, tetapi polisi terus mengganggunya secara teratur. Ia berusia 77 tahun ketika meninggal pada Mei 2019.

Penangkapan terakhir Zhao terjadi sekitar pukul 07:00, tanggal 31 Juli 2023, saat ia meninggalkan gedung apartemennya. Lima petugas yang berjaga di sana menangkapnya dan membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Karena kesehatannya yang buruk, pusat penahanan menolak menerimanya. Polisi membebaskannya dengan jaminan pada dini hari, tanggal 1 Agustus 2023.

Kantor Polisi Kabupaten Bin menempatkan Zhao dalam tahanan rumah pada tanggal 30 Januari 2024. Kejaksaan Kabupaten Yilan mendakwanya pada tanggal 6 Juli dan Pengadilan Kabupaten Yilan memperpanjang tahanan rumahnya selama enam bulan pada tanggal 27 Juli.

Hakim menyidangkan kasus Zhao di rumahnya pada tanggal 16 Agustus. Dia dijatuhi hukuman tak lama kemudian.

2.2.2 Wanita Chongqing Berusia 75 Tahun Dijatuhi Hukuman Penjara Keempat karena Meningkatkan Kesadaran akan Penganiayaan terhadap Falun Gong

Duan Zaiying, berusia 75 tahun, di Distrik Ba'nan, Chongqing, ditangkap pada tanggal 20 Desember 2023, setelah dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di pasar petani setempat. Dia dibebaskan dengan jaminan pada malam itu tetapi ditahan lagi delapan hari kemudian. Kemudian, kasusnya diserahkan ke Distrik Jiulongpo, yang telah ditunjuk untuk menangani kasus-kasus Falun Gong di wilayah tersebut.

Pengadilan Distrik Jiulongpo mendengarkan kasusnya pada tanggal 5 Juni 2024 dan menjatuhkan hukuman tiga setengah tahun penjara padanya pada tanggal 14 September. Dia mengajukan banding atas putusan tersebut.

Sebelumnya, Duan menjadi sasaran beberapa kali di masa lalu, yang mengakibatkan tiga hukuman kerja paksa dengan total lima setengah tahun dan tiga hukuman penjara sebelumnya dengan total enam setengah tahun.

2.3 Hukuman dengan Bukti Palsu dan Penipuan

2.3.1 Pengadilan Beijing Menggunakan Kebohongan untuk Mengubah Masa Percobaan Seorang Wanita Menjadi Hukuman Penjara 4,5 Tahun

Pengadilan Distrik Yanqing di Beijing menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun kepada seorang wanita pada tanggal 28 Mei 2024, tetapi secara diam-diam meningkatkan hukuman menjadi empat setengah tahun dengan denda 9.000 yuan dua minggu kemudian tanpa proses hukum. Zhang Lianyu diberitahu pada bulan September 2024 untuk menjalani pemeriksaan fisik sebagai persiapan untuk masuk penjara.

Cobaan berat Zhang bermula dari penangkapannya enam tahun yang lalu. Pada pukul 10:00, tanggal 14 Mei 2018, dua petugas berpakaian preman muncul di rumahnya. Salah seorang dari mereka berbicara kepadanya sementara yang lain berjalan-jalan. Ketika ia melihat sebuah printer dan foto pencipta Falun Gong, petugas kedua segera memanggil bala bantuan. Mereka mengabaikan Zhang ketika ia menuntut untuk melihat identitas mereka dan terus menggerebek rumahnya.

Setelah menggeledah tempat itu selama lima jam, polisi membawa Zhang dan barang-barang sitaan ke Kantor Polisi Xiadu. Mereka mengantarnya ke kantor pengawas mereka, Departemen Kepolisian Distrik Yanqing, pada tengah malam. Dua jam kemudian, mereka memindahkannya ke Pusat Penahanan Distrik Changping. Ia ditolak masuk setelah gagal dalam pemeriksaan fisik yang diwajibkan. Polisi membawanya kembali ke Kantor Polisi Xiadu pada pukul 06:00, tanggal 15 Mei 2018. Ia dibebaskan dengan jaminan pada siang hari.

Setelah itu, polisi terus mengganggu Zhang di rumahnya dan berusaha membuatnya meninggalkan keyakinannya. Zhang tidak punya pilihan selain mengungsi. Kesehatannya menurun dan ia akhirnya kembali ke rumah. Begitu polisi mengetahuinya, mereka mempercepat penuntutannya.

Petugas Liu Xinxing dari Kantor Polisi Xiadu, jaksa Liu Xueyan dari Kejaksaan Distrik Yanqing, dan hakim Li Shuang serta juru tulisnya dari Pengadilan Distrik Yanqing mengunjunginya pada tanggal 23 Oktober 2019, untuk memberi tahu bahwa ia telah didakwa dan sidang dijadwalkan pada tanggal 14 November tahun itu.

Tidak jelas apakah sidang pada tanggal 14 November 2019 benar-benar terjadi, tetapi Zhang kemudian ditangkap pada bulan Juni 2021 dan ditahan sebentar. Hakim Li membawa beberapa orang ke rumah Zhang pada tanggal 15 Mei 2024. Mereka berjanji kepada suaminya bahwa mereka hanya akan menjatuhkan hukuman penjara satu tahun jika dia bekerja sama dengan mereka untuk mengadakan sidang di rumahnya. Karena ingin melindungi istrinya, suami Zhang membujuknya untuk melakukan sidang di rumah agar mendapat hukuman yang lebih ringan.

Hakim Li menjatuhkan hukuman penjara satu tahun kepada Zhang dengan masa percobaan dua tahun di akhir sidang. Dia menolak menandatangani berkas persidangan, jadi suaminya menandatanganinya atas nama Zhang karena dia masih diyakinkan bahwa dia harus bekerja sama untuk “menyegel” hukuman yang lebih ringan.

Seorang petugas mengantarkan putusan resmi ke rumah Zhang pada tanggal 28 Mei 2024. Suaminya menerimanya dan langsung menyembunyikannya tanpa membaca isinya. Ia mengira itu adalah hukuman satu tahun dengan masa percobaan dua tahun yang sama. Selain itu, ia tidak ingin istrinya melihat putusan itu dan memprotesnya.

Baru-baru ini, pengadilan memberi tahu Zhang untuk menjalani pemeriksaan fisik sebagai persiapan masuk penjara. Suaminya terkejut, karena ia mengira istrinya hanya perlu menjalani masa percobaan seperti yang dijanjikan. Pengadilan mengingatkannya bahwa istrinya sebenarnya telah dijatuhi hukuman empat setengah tahun dengan denda 9.000 yuan. Kemudian, ia mengeluarkan putusan resmi dan melihat bahwa itu bukanlah hukuman ringan seperti yang ia kira.

2.3.2 Pensiunan Pekerja Pabrik Pakaian Dijatuhi Hukuman 3,5 Tahun Berdasarkan Bukti Palsu

Yuan Junhua, berusia 60 tahun, dari Kota Shouguang, Provinsi Shandong, dijatuhi hukuman 3,5 tahun dengan denda 30.000 yuan pada tanggal 19 September 2024, berdasarkan bukti palsu.

Yuan, yang telah pensiun dari Pabrik Pakaian Xianxia, ditangkap di rumah pada pagi hari, tanggal 28 Juli 2023. Selama interogasi, polisi berusaha memaksanya untuk mengakui bahwa dia telah mengirimkan brosur Falun Gong yang ditemukan di sebuah gedung apartemen di Lingkungan Yizhong Garden pada bulan Februari 2023. Polisi mengancam akan membawanya ke pusat penahanan jika dia menolak untuk mengakui telah mendistribusikan materi tersebut. Cucu laki-lakinya yang berusia satu tahun berada di rumah sendirian setelah penangkapannya dan orang tuanya bekerja di luar kota, jadi Yuan menyetujui tuduhan tersebut tanpa persetujuannya pada sore hari. Dia dibebaskan keesokan harinya. Beberapa hari kemudian, polisi mengganggu Yuan di rumahnya dan merekamnya dalam video. Mereka mengancam akan menempatkannya dalam tahanan rumah. Yuan mengatakan bahwa dia tidak menyebarkan materi seperti yang dituduhkan dan bahwa polisilah yang melanggar hukum dengan menahannya di kantor polisi selama lebih dari 24 jam dan mengintimidasi dia agar mengakui sesuatu yang tidak dia lakukan. Polisi mengabaikannya.

Kemudian, polisi menyerahkan kasus Yuan ke Kejaksaan Kota Shouguang, yang mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Kota Shouguang pada tanggal 7 Desember 2023.

Setelah menerima pemberitahuan tentang persidangan yang akan datang pada tanggal 28 Desember 2023, Yuan terpaksa mengungsi untuk menghindari persidangan. Dia diikuti oleh polisi ketika dia kembali ke rumahnya pada tanggal 13 Juni 2024 dan ditangkap di tempat sewanya beberapa jam kemudian. Dia dimasukkan ke pusat penahanan pada hari yang sama. Yuan diadili di Pengadilan Kota Shouguang pada tanggal 4 Juli 2024. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya.

Selama sidang kedua pada tanggal 2 September, Yuan dibawa ke ruang sidang dengan tangan diborgol dan dibelenggu. Pergelangan kakinya berdarah karena bergesekan dengan belenggu.

Jaksa Sang membawa sebuah kotak berisi materi informasi Falun Gong dan menuduh Yuan mendistribusikannya. Pengacaranya bertanya kepada Sang di mana dia mendapatkan materi informasi tersebut dan apakah dia memiliki bukti yang menunjukkan bahwa kliennya telah mendistribusikannya. Sang tidak menjawab.

Hakim mengumumkan pada tanggal 19 September 2024 bahwa Yuan dijatuhi hukuman 3,5 tahun dengan denda 30.000 yuan.

2.4 Penganiayaan Berulang

2.4.1 Pria Gansu Ditangkap Setelah Sepuluh Tahun Mengungsi, Dihukum Penjara Tiga Minggu Kemudian

Setelah dipaksa mengungsi selama sepuluh tahun untuk menghindari penganiayaan, Ma Zufu, warga asli Kota Baiyin, Provinsi Gansu, berusia 60 tahun, ditangkap di tempat sewanya di Kota Lanzhou di provinsi yang sama pada tanggal 13 Juli 2024 dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun pada tanggal 6 Agustus 2024.

Sejak Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya Falun Gong pada tahun 1999, Ma, mantan guru bahasa Mandarin sekolah menengah, telah ditangkap beberapa kali dan dijatuhi dua hukuman kamp kerja paksa.

Lima petugas polisi mendatangi rumah Ma pada malam hari, tanggal 31 Mei 2012. Mereka menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk mencoba mencongkel pintunya tetapi tidak berhasil. Mereka menggedor pintu, tetapi Ma menolak untuk membukanya. Sekitar pukul 22:00, polisi memanggil mobil pemadam kebakaran agar mereka dapat memanjat ke rumahnya menggunakan tangga. Ma dan istrinya, Hao Guofang, juga seorang praktisi Falun Gong, keduanya ditangkap. Polisi menyita buku-buku Falun Gong dan foto pencipta Falun Gong. Mereka membawa pasangan itu ke Departemen Kepolisian Kabupaten Jingtai, menahan mereka di bangku harimau, dan menginterogasi mereka.

Ma dipindahkan ke Pusat Penahanan Kabupaten Jingtai dan Hao ke Pusat Penahanan Kota Baiyin keesokan harinya. Mereka dibebaskan dengan jaminan setelah masing-masing ditahan 35 dan 37 hari.

Pasangan tersebut dipanggil ke Pengadilan Daerah Jingtai pada tanggal 4 Juli 2014. Hakim Jin Zhao membacakan dakwaan mereka dan memerintahkan juru sita untuk memborgol mereka. Hao dibawa ke Pusat Penahanan Kota Baiyin. Ma ditolak masuk ke pusat penahanan setelah ia ditemukan memiliki tekanan darah tinggi, kondisi jantung, kolesistitis, dan batu empedu. Hakim Zhu Shengkai menyetujui pembebasannya dengan jaminan sambil menunggu persidangan. Untuk menghindari hukuman, ia memutuskan untuk mengungsi untuk bersembunyi dari polisi, tetapi ditangkap sepuluh tahun kemudian dan dijatuhi hukuman penjara hanya dalam waktu tiga minggu.

Hao dijatuhi hukuman tiga tahun pada tanggal 26 Januari 2015 dan dipindahkan ke Penjara Wanita Lanzhou pada tanggal 4 Februari 2015.

2.4.2 Setelah Sembilan Tahun di Penjara, Wanita Shaanxi Berusia 56 Tahun Dihukum 3,5 Tahun Lagi karena Berlatih Falun Gong

Liu Chunxia, berusia 56 tahun, dari Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, dijatuhi hukuman pada tanggal 30 Agustus 2024, selama tiga setengah tahun dan denda 10.000 yuan karena berlatih Falun Gong.

Liu ditangkap di tempat kerjanya sekitar pukul 17:00, tanggal 6 Mei 2023, 13 hari sebelum KTT Tiongkok-Asia Tengah yang pertama akan diadakan di Xi'an. Acara tersebut dihadiri oleh pemimpin Partai Komunis Xi Jinping.

Menurut petugas yang menangkap, otoritas setempat sedang melakukan operasi yang dijuluki “pengetatan jaringan” menjelang KTT tersebut. Biasanya, sebelum acara besar atau pertemuan politik yang akan diadakan di kota tertentu, pihak berwenang sering kali meningkatkan penangkapan dan gangguan terhadap praktisi Falun Gong untuk mencegah mereka meningkatkan kesadaran akan penganiayaan dan “menimbulkan masalah” bagi rezim.

Setelah Pusat Penahanan Distrik Lianhu menolak menerima Liu setelah tekanan darahnya diketahui 234 mm Hg (normalnya 120 atau lebih rendah), polisi membawanya ke Rumah Sakit Ankang Distrik Chang'an.

Rumah Sakit Ankang di seluruh Tiongkok adalah rumah sakit jiwa yang diawasi oleh departemen kepolisian setempat. Rumah sakit ini digunakan untuk menahan orang-orang yang telah menyakiti individu atau masyarakat tetapi belum dimintai pertanggungjawaban pidana karena penyakit mental mereka. Dalam penganiayaan terhadap Falun Gong, rumah sakit ini sering digunakan untuk menahan praktisi yang tidak memiliki masalah kesehatan mental. Kemudian, mereka menjadi sasaran pemberian obat-obatan psikiatris yang tidak sukarela, yang dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang. Putra Liu mengatakan bahwa Liu benar-benar sehat, baik secara fisik maupun mental, sebelum penangkapannya dan ia menduga hipertensi yang dialaminya adalah akibat dari penganiayaan yang dialaminya dalam tahanan polisi.

Kejaksaan Distrik Huyi mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi untuk Liu pada tanggal 13 Juni 2023 dan ia dipindahkan dari Rumah Sakit Ankang Distrik Chang'an ke Pusat Penahanan Distrik Lianhu pada 18 Juli. Kasusnya dipindahkan ke Kejaksaan Distrik Lianhu pada pertengahan Agustus 2023.

Liu didakwa pada tanggal 20 Oktober dan diadili di Pengadilan Distrik Lianhu pada tanggal 7 Desember 2023. Sidang keduanya diadakan pada tanggal 16 April 2024 dan ia divonis bersalah pada tanggal 30 Agustus 2024.

Ini bukan pertama kalinya Liu, seorang insinyur, menjadi sasaran karena keyakinannya. Ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah penangkapan pada Oktober 2001 karena menghadiri konferensi berbagi pengalaman yang diadakan oleh praktisi Falun Gong setempat. Masa tahanannya diperpanjang 70 hari dan dia baru dibebaskan pada tanggal 9 Desember 2006.

Majikannya saat itu, Perusahaan Huibang dari Grup Huian di Provinsi Shaanxi, memecatnya setelah dia dibebaskan. Dia harus melakukan pekerjaan serabutan untuk mencari nafkah. Dia ditangkap lagi pada tanggal 21 Maret 2017 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada tanggal 4 Januari 2018. Suaminya menceraikannya selama dia dipenjara. Dia pindah bersama putranya setelah dibebaskan pada bulan Maret 2021 dan mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan manajemen properti.

Laporan Terkait Kasus Kematian:

Reported in First Half of 2024: 68 Falun Gong Practitioners Die as a Result of Persecution

Dilaporkan pada bulan April dan Mei 2024: 24 Praktisi Falun Gong Meninggal Akibat Penganiayaan

Dilaporkan pada bulan Maret 2024: 13 Praktisi Falun Gong Meninggal Akibat Penganiayaan

Dilaporkan pada Februari 2024: 10 Praktisi Falun Gong Meninggal Akibat Penganiayaan

Dilaporkan pada bulan Januari 2024: 13 Praktisi Falun Gong Meninggal Akibat Penganiayaan

Laporan Terkait Kasus Hukuman:

Dilaporkan pada Bulan Juli dan Agustus 2024: 94 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka

Dilaporkan pada Paruh Pertama Tahun 2024: 447 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka

Dilaporkan pada Mei 2024: 71 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada April 2024: 84 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada bulan Maret 2024: 73 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada bulan Februari 2024: 56 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya

Dilaporkan pada bulan Januari 2024: 122 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya