Saya Mengalami Keajaiban Saat Mulai Berlatih Falun Dafa

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2003. Saya tahu bahwa Guru Li dengan cermat telah mengatur saya untuk berlatih Falun Gong. Saya akan membagikan pengalaman saya.

Partai Komunis China (PKC) mengajarkan paham ateis pada saya sejak masih sangat muda, jadi saya tidak mempercayai segala hal mengenai Buddha dan dewa sebelum mulai berlatih Falun Gong. Sekarang saya mengingat kembali pengalaman saya yang terdahulu. Ketika berumur enam atau tujuh tahun, saya seringkali mendengar suara-suara yang saya tahu bukan berasal dari dimensi ini. Saya bertanya pada anak-anak lain apakah mereka mendengarkannya juga, namun mereka tidak pernah mendengarnya. Ketika itu, saya berpikir dalam hati, “Apakah ada ruang lain di alam semesta ini?”

Ketika berumur sembilan tahun, saya mendapat dua mimpi mengenai ketika tinggal bersama bibi tertua saat berumur tiga tahun. Dalam mimpi pertama, saya bermain bersama adik laki-laki saya di tepi sungai. Kami dengan sangat gembira menangkap kepiting dan ikan, sampai bibi saya menghentikannya. Dalam mimpi kedua, saya bermain dengan para tetangga di sebuah gunung dan tersesat. Seseorang bertemu dengan saya dan membawa saya pulang. Ketika saya menanyakan hal ini pada ibu saya, dia berkata bahwa mimpi saya sama dengan ingatannya. Tiada seorangpun yang pernah memberi tahu saya mengenai hal-hal yang saya lihat di dalam mimpi. Mimpi saya sangat jelas seperti film. Setelah berlatih Falun Gong, saya memahami bahwa kesadaran utama saya pergi ke sebuah dimensi di masa lalu dan juga masuk ke dimensi masa depan beberapa kali.

Ketika saya masih kecil dan membaca buku-buku untuk waktu yang lama, saya merasa kepala dan tubuh saya semakin membesar. Sementara itu, saya kelihatannya sangat kecil dan berputar di dimensi ini. Saya merasa dapat berkomunikasi dengan benda-benda sebelum berumur 10 tahun. Di kemudian hari, perasaan-perasaan ini menghilang.

Saya merasa kesadaran utama saya meninggalkan tubuh dua kali sebelum saya berlatih Falun Gong. Pertama kali ketika saya bermain ayunan pada umur 15 tahun. Saya jatuh dari ayunan dan kepala saya membentur tanah dan kehilangan kesadaran. Saya merasa terbang ke angkasa dan berbicara dengan roh yang aneh. Setelah itu, saya disadarkan oleh teriakan seseorang. Setelah saya berlatih Falun Gong, saya memahami bahwa adalah kesadaran utama saya yang saat itu meninggalkan tubuh.

Yang kedua terjadi saat saya berumur 27 tahun. Saya melihat ke bawah saat mencuci tangan. Tiba-tiba, saya merasa jiwa saya pergi melalui kepala. Saya melihat belakang kepala saya dan merasa seperti sedang melihat orang asing di cermin.

Setelah berlatih selama beberapa waktu, dengan jelas saya mengetahui bahwa kesadaran utama saya meninggalkan tubuh ketika saya terbangun. Suatu hari saat makan makanan yang sangat pedas, kesadaran utama saya keluar namun menetap di belakang kepala saya. Saya menyadari banyak jiwa di dalam dan di sekeliling tubuh saya tidak tahan pedas atau makanan yang terlalu berbau. Seiring melanjutkan latihan, frekuensi meninggalkan tubuh meningkat.

Ketika berumur 13 tahun, saya seringkali menderita sakit perut, kelelahan, dan mimpi buruk. Saya merasa sedang tenggelam dan di sana ada substansi hitam yang kelihatannya seperti hantu.

Pada saat bertemu seseorang, saya langsung dapat mengetahui perasaan dan pikirannya. Saya dapat merasakan perubahan mendadak emosi seorang teman dekat. Saya harus mengatakan bahwa pengalaman-pengalaman ini tidak menyenangkan. Untungnya saya tidak terlalu sering mengalaminya.

Saya sangat suka bunga lotus. Saya mencoba untuk menambahkan kata “lily” atau “lotus” pada nama Tionghoa saya ketika masih kecil. Saya menyukai warna ungu dan kuning. Mungkin perasaan ini berasal dari perjumpaan saya sebelumnya dengan Buddha.

Saya lebih suka mempelajari hal-hal yang aneh yang berasal dari masa muda saya. Saya berpikir bahwa makhluk hidup tidak tahu banyak mengenai alam semesta. PKC mengajarkan ateisme kepada saya sejak kanak-kanak, jadi saya tidak memperdulikan hal-hal supernormal yang terjadi pada saya. Saya tidak mempercayai Buddha dan dewa karena saya pikir mereka adalah ilusi dan takhayul yang muncul dari masa lampau dimana tidak ada ilmu pengetahuan.

Seiring tumbuh dewasa, saya berpikir bahwa Tiongkok berada pada abad tanpa keyakinan, dan hari ini adalah seperti itu. Tidak hanya orang-orang Tionghoa yang tidak lagi percaya pada Buddha dan dewa, mereka bahkan menertawakan komunisme juga. Sebelum berlatih Dafa, untuk tetap dapat hidup saya juga mengejar ketenaran dan perolehan. Saya kehilangan arah. Di dalam lubuk hati saya merasa sangat sedih, ingin mengetahui jawaban kehidupan, namun tidak ada yang dapat ditemukan. Jadi saya bekerja siang malam. Saya seringkali mempertimbangkan bahwa kehidupan saya di masa mendatang akan tanpa harapan. Tanpa sadar saya selalu mencari sesuatu. Saya bahkan bertanya pada diri sendiri, “Mengapa orang-orang hidup,” “apa tujuan kehidupan?” Namun karena saya tidak tahu jawabannya, saya tetap berpegang pada alur kehidupan saya dalam melakukan sesuatu dan melanjutkan kehidupan demi uang.

Pada tahun 1996, orang tua saya mulai berlatih Falun Gong. Ibu saya menderita berbagai macam penyakit seperti radang sendi, radang buah pinggang, diabetes dan penyakit lainnya. Falun Gong merubah ibu saya menjadi seorang yang gembira, sehat, dan berenergi. Saya juga melihat keajaiban yang terjadi pada ayah saya. Suatu ketika sisi kiri wajah dan telinga ayah saya membengkak. Ayah saya tidak minum obat atau injeksi. Beberapa hari kemudian, penyakit ini sembuh. Ini terjadi beberapa kali!

Saya tidak pernah melihat orang tua saya minum obat apapun setelah mulai berlatih Falun Gong. Meskipun demikian, saya tetap seorang ateis. Saya menganggap apa yang terjadi pada orang tua adalah merupakan reaksi alami dari tubuh dan berlatih Falun Gong mempunyai efek tertentu dalam penyembuhan penyakit.

Setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai tanggal 20 Juli 1999, khususnya setelah peristiwa “Bakar-Diri”, sikap saya terhadap Falun Gong berubah. Pada mulanya saya berpikir ini adalah permainan politik dan kebohongan PKC lagi, kemudian saya mulai takut orang tua saya akan dicelakakan oleh PKC. Kemudian, sejumlah surat kabar berulang kali melaporkan kasus “Bakar-Diri” dan “Pembunuh Gila” di televisi. Saya menjadi takut dan khawatir bahwa suatu hari ibu saya akan membunuh saya. Meskipun saya menyaksikan keajaiban penyembuhan Falun Gong pada orang tua saya, saya masih takut dan berangsur-angsur takut pada Falun Gong dan tidak menyukainya.

Dalam keadaan ini, orang tua saya tetap belajar Fa, melakukan latihan dan mengklarifikasi fakta kebenaran mengenai Falun Gong. Ibu saya tidak pernah takut. Saya sangat menghargai orang tua saya. Orang tua saya mengklarifikasi fakta kebenaran pada saya, namun saya menolak untuk mendengarkan.

Delapan tahun kemudian, pada bulan September 2003, dengan keinginan sendiri saya membaca buku Zhuan Falun. Di dalamnya saya menemukan nilai-nilai yang selalu saya percayai: “Sejati, Baik, Sabar.”

Seiring membaca Zhuan Falun, ada reaksi kuat di tubuh saya. Saya menderita penyakit jantung, perut dan masalah gigi. Seiring membaca, jantung saya kadangkali berhenti dan ingin muntah. Saya tahu bahwa Guru Li sedang memurnikan saya. Ketika saya membaca mengenai “Mata Ketiga”, dahi menjadi mengkerut ke dalam. Kemudian, ibu saya mengajar saya perangkat latihan kelima. Saya duduk dalam posisi lotus selama setengah jam. Dalam keadaan ini, saya mencium sesuatu yang dikenal dari masa kanak-kanak.

Pada malam hari, saya dengan jelas bermimpi beberapa kali mengenai perdebatan dengan rekan kerja. Setelah bangun, saya mengingat mimpi-mimpi itu dan tidak dapat menahan amarah di dalam hati. Kemudian saya melihat karakter mandarin “Sabar” di sudut mata kiri saya. Kata-kata ini mempunyai karakter “hati” di atas dan “pedang” di bawah! Kata-kata ini memancar dengan cahaya emas. Bagaimanapun, saya menutup mata atau tertidur, saya tetap dapat melihat kata-kata ini. Ibu mengatakan pada saya bahwa Guru Li memberi tahu saya untuk sabar terhadap sesuatu. Lima hari kemudian, kata-kata itu lenyap. Saya tidak percaya pada ateisme lagi. Saya tidak lagi mempertimbangkan hal-hal seperti ini sebagai ilusi. Saya akhirnya menyadari betapa ajaibnya Falun Dafa dan juga mengakui bahwa ada beberapa hal yang tidak kita pahami di alam semesta ini. Saya tidak lagi percaya pada kebohongan PKC.

Sekarang saya tahu keagungan Falun Dafa dan ini adalah jalan untuk kembali ke jati diri yang asli.

Saya menuliskan pengalaman ini untuk untuk berbagi pada mereka yang belum mulai berlatih.

Chinese: http://www.minghui.org/mh/articles/2007/10/2/163729.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2007/10/25/90838.html