(Minghui.org) Intervensi PKC terhadap pemerintah di Indonesia untuk membatalkan sepihak keikutsertaan barisan Falun Gong dalam Jakarnaval telah menuai reaksi keras. Lebih dari 10 anggota LBH Jakarta dan YLBHI mengawal para praktisi Falun Gong untuk tetap berpartisipasi dalam Jakarnaval ini.






Aparat yang tidak tahu fakta sebenarnya berusaha mengambil alat musik yang sedang dimainkan praktisi

Tak lama setelah barisan karnaval Falun Gong yang menampilkan grup marching band, grup penabuh genderang dan tarian bidadari memulai atraksinya, puluhan aparat datang untuk menghentikan atraksi yang dipentaskan barisan karnaval ini. Sempat terjadi aksi dorong terhadap anggota LBH Jakarta dan YLBHI oleh para aparat yang berusaha mengambil spanduk dan alat musik dari para praktisi Falun Gong. Nurkholis Hidayat dari LBH Jakarta mengatakan “Walaupun kasat mata, ini sudah jelas intervensi dari PKC. Setiap aksi damai maupun karnaval yang diadakan oleh Falun Gong, pasti ada orang-orang PKC yang mengganggu, sering juga ditekan oleh pemerintah, aparat birokrasi, satpol pp atau kepolisian, jelas ini adalah kepentingan politik luar negeri Indonesia yang salah kaprah dengan tidak menghargai keragaman budaya warga negaranya. Kami akan meminta pertanggung jawaban atas pembatalan sepihak ini.

Suasana mulai mendingin setelah pihak aparat bersedia untuk mendengarkan penjelasan terhadap kondisi yang dialami oleh para praktisi Falun Gong terkait pembatalan sepihak partisipasi mereka untuk turut merayakan HUT Jakarta ini. Setelah mendengar penjelasan dari pihak LBH Jakarta, YLBHI dan para praktisi Falun Gong, aparat yang bertugas akhirnya mengizinkan grup marching band Falun Gong untuk kembali memainkan alat musik mereka sebelum pulang ke penginapan. Permainan musik ini mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat yang menyaksikan Jakarnaval ini.