Pengalaman Praktisi

Mengklarifikasi Kebenaran di Thailand
 Oleh: praktisi Falun Dafa Thailand

(Minghui.org) Ketika saya mengklarifikasi kebenaran tentang Falun Dafa, saya selalu melakukannya hanya untuk Wisatawan China, mengabaikan semua warganegara Thailand. Baru-Baru ini saya memperoleh suatu pemahaman baru dengan menjelaskan fakta kepada penduduk Thailand. Tiba di Thailand dari China, masalah pertama yang menjadi penghalang adalah bahasa. Pada periode penting Pelurusan Fa, saya tidak mampu untuk mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang Thailand, tetapi bukan berarti saya dengan mudah menyerah. Saya harus mengkultivasi diri selagi melakukan tiga hal. Semua orang sedang membagikan brosur dan memajang spanduk kepada Wisatawan China di tempat pariwisata di Thailand. Untuk membantu membujuk orang-orang mundur dari PKC, praktisi juga mempunyai brosur bahasa Thailand untuk memperkenalkan Falun Dafa sambil juga menyatakan belas kasih kepada orang-orang atas kekejaman PKC dan penganiayaannya terhadap Falun Gong.
 
Saya tinggal di Thailand bersama dengan orang Thailand tetapi tidak mengerti bahasa mereka. Ini membuat kesulitan saya untuk menjelaskan fakta. Saya hanya bisa memberitahu segelintir orang "Falun Gong Hao (Baik)." Pejabat Kedutaan Besar China memfitnah dan mendesak otoritas untuk membantu menangkap praktisi Falun Gong. Polisi Thailand sering mengganggu kami ketika mengklaifikasi kebenaran. Ini membuat saya bertekad untuk memperoleh dukungan dari orang-orang Thailand.
 
Saat Tahun Baru, ketika kakak perempuan Pangeran meninggal dunia, orang-orang dari  jauh dan kalangan luas dengan berbagai prasangka muncul pada saat 100-hari berkabung untuk menyatakan pernyataan duka cita mereka. Kami mengambil kesempatan ini untuk mengklarifikasi kebenaran kepada orang-orang Thailand. Hari demi hari, praktisi berdiri di luar  tempat berkabung untuk mendistribusikan brosur dan menjelaskan kebenaran tentang Falun Gong.
 
Jam sembilan pagi, dua truk yang memuat tentara Thailand berada di luar  istana. Kami mengucapkan salam dalam bahasa Thailand dan memberi mereka brosur. Beberapa orang mengambilnya, sementara yang lainnya tidak. Di dalam truk berikutnya, tidak seorang pun yang ingin membaca brosur. Ketika saya melihat lebih lanjut ke dalam truk itu, saya melihat seorang prajurit lebih tua, lebih kuat, sepertinya pemimpin tentara itu. Saya menyapanya dalam bahasa Thailand dan memberi dia sebuah brosur untuk dibaca. Ia dengan senang hati menerimanya dan membaca dengan antusias. Saya merogoh kantong dan memberi dia DVD fakta dan informasi tambahan. Ia berterimakasih dan merasa senang. Melihat ini, tentara yang lain ke luar untuk mendapatkan beberapa brosur.
 
Pada sore hari, praktisi lain dan saya pergi untuk mendistribusikan lebih banyak brosur. Kami membagikan sampai habis. Saya merasa sukses atas setiap brosur yang kami bagikan, dan saya mengirim belas kasih Guru kepada para penerima, memperlihatkan kepada orang Thailand akan keindahan Dafa.
 
Praktisi Xiao Qi dan saya berdiri sepuluh meter terpisah (hampir 100 kaki). Didekat itu, ada seorang laki-laki berumur 40 tahun sedang bersandar di atas sepeda motornya, dengan jarak dekat mengawasi kami. Saya pikir Xiao Qi telah memberi dia brosur. Bahkan setelah dia pergi, laki-laki yang ada di atas sepeda motor itu tetap berada di sana. Saya memberi dia brosur, dia menerimanya dan berterima kasih. Setelah itu, banyak orang yang lebih dewasa datang. Saya membagikan brosur kepada mereka. Setelah mengambil brosur, mereka memperlihatkan wajah yang tidak sedap dipandang. Saya tidak bisa menjelaskan kebenaran tentang Dafa kepada mereka karena saya tidak bisa berbahasa Thailand. Bagaimanapun, laki-laki yang ada di atas sepeda motor itu tiba-tiba berkata kepada mereka. Dalam beberapa menit, mereka semua memegang brosur dan membacanya. Tiba-tiba ada yang memukul saya namun orang yang ada di atas sepeda motor menjelaskan kebenaran kepada mereka untuk saya. Semakin banyak orang-orang berjalan lewat, ldan aki-laki itu mulai menjelaskan lagi. Setelah penjelasannya, mereka semua mau menerima brosur. Segera setelah semua orang telah pergi, saya dengan penuh rasa terima kasih menyatakan penghargaan kepadanya dengan heshi dan memberinya DVD dalam bahasa Thailand. Saya berterimakasih kepadanya. Ia mengambil DVD dan mengendarai sepeda motornya pergi.
 
Saya melihat kebaikan hatinya ketika saya melihat bayangannya menghilang di kejauhan. Saya sangat memahami bagaimana non-praktisi sedang menantikan hari dimana mereka dapat memahami kebenaran. Sesungguhnya saya merasakan keagungan Guru dengan memberi kesempatan ini kepada saya.

Chinese at http://minghui.ca/mh/articles/2008/1/26/171106.html
English at http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/14/94333.html