Taoyuan, Taiwan: Menyambut Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar

(Minghui.org) Pada tanggal 16 Februari 2008, akhirnya cuaca menghangat di bagian utara Taiwan. Di jalan-jalan Taoyuan, seseorang dapat melihat sekelompok orang sedang mempromosikan Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar. Di sana terdapat gadis-gadis mengenakan pakaian bidadari, anak-anak bermain genderang pinggang, dan Marching Band Dunia Surga. Bersama-sama mereka menyebarkan keceriaan Tahun Baru Imlek. Banyak penduduk menerima brosur praktisi yang dibagikan dan mengunjungi pameran seni.


Marching Band Dunia Surga mempromosikan Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar di Taoyuan

Bidadari membagikan brosur

Para pengunjung mendengar pemandu pameran yang menjelaskan tentang lukisan

Setelah melihat lukisan, murid-muris SMA menandatangani petisi untuk mendukung pengakhiran penindasan terhadap Falun Gong

Gema Genderang dan Gong Menarik Orang-orang untuk Menerima Brosur
Suara tim genderang pinggang dan marching band menarik perhatian penduduk. Orang-orang keluar dari rumah, restoran, klinik, dan toko-toko untuk menonton pertunjukan besar. Mereka dengan senang menerima brosur.

Seorang pemilik toko meminta lebih banyak brosur untuk diberikan kepada pegawai dan pelanggannya. Seorang pemilik restoran dengan cepat memasang brosur di depan restorannya untuk memberikan informasi kepada pelanggannya. Beberapa orang menghentikan sepeda motornya untuk memotret; beberapa supir menurunkan jendela untuk meminta brosur.

Liu Mei-Chu (wanita) adalah seorang pekerja sukarela di perpustakaan Kota Pingjen. Ia dan anak perempuannya mendengar kisah dibalik lukisan-lukisan pada pameran tersebut. Liu mengatakan bahwa para seniman sangat profesional. Ia memahami fakta sebenarnya tentang penindasan terhadap Falun Gong di China dan berpikir “terlalu kejam untuk percaya.” Ia senang karena anaknya memahami apa yang sedang terjadi di dunia dan mengetahui bagaimana menghargai dan melindungi mereka yang mengalami penderitaan.

Tiga siswa dari SMA Shih-Men, Huang Nuan, Wei Jiaxi, dan Zhang Ping, mengatakan bahwa ini pertama kali mereka mendengar tentang penindasan terhadap Falun Gong. Mereka menandatangani petisi yang menyerukan Beijing untuk menghentikan penindasan.

Pemandu lukisan, Qianhui mengatakan seorang ibu ingin menghentikan anaknya untuk melihat lukisan, merasa bahwa penyiksaan terlalu kejam bagi anak kecil. Anaknya bertanya mengapa orang-orang didalam lukisan tidak terlihat kesakitan. Qianhui memberitahu padanya bahwa kesabaran berasal dari keyakinan seorang praktisi yang teguh. Akhirnya, ibu itu gembira bahwa anaknya mempunyai kesempatan untuk mengetahui keberanian dan keteguhan semacam ini.

Seorang pria tua mengemukakan opininya setelah melihat lukisan, “Pameran ini seharusnya diadakan di sekolah-sekolah untuk mengilhami para pemuda untuk menjadi baik dan mempelajari bahwa ada pembalasan bagi perbuatan jahat. Langit sedang mengamati.”

Qianhui berkata bawa beberapa guru seni dan pelukis ingin mengetahui dimana para seniman itu tinggal sekarang ini dan ingin mengetahui tentang Falun Gong. Beberapa orang bahkan meminjam buku Zhuan Falun, ingin membacanya.

Seorang pengujung adalah seorang pelukis bertanya kepada pemandu, “Saya hanya melihat penindasan, tidak indah yang anda bicarakan.” Pemandu berkata padanya, “Keindahan terletak pada fakta kebenaran dimana para praktisi masih ingin memberitahu orang-orang tentang fakta sebenarnya Falun Dafa dan pada waktu yang bersamaan menahan penindasan bengis selama delapan tahun ini. Ada lebih dari 100 juta praktisi di seluruh dunia sejak Falun Gong pertama kali disebarkan ke publik pada 1992. Jika anda tanya saya dimana letak keindahan Falun Gong, anda sendiri harus baca buku Zhuan Falun.” Pengujung itu menyadari bahwa penindasan masih terus berlangsung dan tertarik untuk membaca buku juga.

Seorang pengunjung, Zheng berkata, “Ini adalah penindasan yang sangat kejam yang tidak dapat kita bayangkan, karena itu setiap lukisan sangat mengejutkan.” Banyak pengunjung, setelah mempelajari tentang penindasan, setuju untuk menandatangani petisi untuk menyerukan pengakhiran penindasan tersebut.

Lukisan-lukisan yang dipamerkan adalah karya dari para pelukis dan pemahat patung seperti Zhang Kunlun, Zhang Cuiying, Chen Xiaoping, Fan Hong, dan Zhongde. Lukisan mereka memberitahu orang-orang di dunia betapa sengsaranya praktisi menahan penindasan. Beberapa seniman pernah dipenjara secara ilegal dan disiksa.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/2/18/172711.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/2/24/94745.html