(Minghui.org) Sejak Sabtu, 24 -31 Mei 2008, Para praktisi Falun Dafa Bali membuka warung informasi guna memeriahkan Padang Bai Festival II’ 2008 di parkiran pelabuhan Padang Bai-Karang Asem-Bali.

Dalam periode satu minggu total pengunjung diperkirakan mencapai ratusan orang. Di dalam warung yang berukuran 3x3 cm itu dipenuhi dengan spanduk-spanduk yang bergambarkan foto-foto tempat-tempat latihan yang ada di delapan puluh negara di dunia. Di depan kanan warung dipajang tiga patung anak kecil yang sedang bermeditasi di atas talam bunga lotus. Walaupun kecil tetapi membuat para pengunjung datang berdesakan untuk mendapatkan informasi mengenai Falun Dafa.

Pada tanggal 29 Mei ketika dikunjungi oleh wartawan Erabaru tepat jam 18.00 waktu setempat, warung informasi itu tiba-tiba diserbu oleh beberapa anak-anak usia sekolah, mulai dari SD sampai SMP. Sesampai di warung anak-anak minta diputarkan film-film tentang penganiayaan terhadap orang-orang yang berlatih Falun Gong di China. Dengan segera salah seorang penjaga warung memutarkan film “Shake The World,” yang merupakan kisah nyata penderitaan yang dialami oleh orang-orang yang berlatih Falun Dafa akibat penganiayaan-penganiayaan yang dilakukan oleh Partai Komunis China (PKC). Anak-anak dengan serius menonton film tersebut. Ada yang nonton sambil duduk dan berdiri.

Salah seorang murid SMP menanyakan “Kenapa orang-orang yang berlatih Falun Dafa dianiaya di China?” Dengan sabar salah seorang praktisi menjelaskan bahwa “Hal itu dikarenakan kecemburuan dan rasa takut Jiang Zemin yang merupakan pemimpin Komunis pada saat itu, ia takut akan kekuasaannya terguling. Jiang Zemin melihat pertumbuhan Falun Dafa sangat pesat, setelah diinvestigasi ternyata di tahun 1997 orang-orang yang berlatih Falun Dafa melebihi keanggotaan partainya, kemudian ia menuduh Falun Dafa adalah salah satu organisasi politik yang bermaksud menggulingkan pemerintahannya. Sedangkan Falun Dafa merupakan senam dan meditasi kesehatan, mana mungkin berpolitik.”

Anak itu memahami dengan apa yang terjadi, kemudian mereka berebut melihat foto-foto bukti-bukti penganiayaan yang menimpa orang-orang yang berlatih Falun Dafa di China. Kemudian anak-anak ditanya, “Apakah latihan meditasi yang mengajarkan ‘Sejati-Baik-Sabar’ bagus atau tidak?” Semua anak menjawab serempak, “Bagus...!” Kemudian anak-anak ditanya lagi, “Apakah latihan yang bagus ini pantas untuk dilarang dan dianiaya? Mereka kembali menjawab serempak, “Tidak…!”

Setelah mereka memahami fakta yang sebenarnya lalu mereka secara antusias mencoba Lima Perangkat Metode Latihan Falun Dafa, mereka sangat senang, bahkan ada yang mengaku bahwa beberapa hari sebelumnya ia pernah mencoba latihannya di warung itu. Nampaknya mereka telah memberi tahu teman yang lainnya untuk datang ke warung informasi Falun Dafa untuk ikut berlatih.

Menurut salah seorang informan, lokasi pameran atau warung informasi ini sangat strategis. Banyak orang dari berbagai daerah yang transit di pelabuhan dapat mengunjungi warung informasi ini.