Pengalaman Praktisi

Kita Masing-Masing Harus Berjalan Di Jalur Kultivasi Kita Sendiri

(Minghui.org) -“Seekor Kuda Poni Menyeberangi Sungai” adalah sebuah dongeng yang saya ketahui ketika saya masih kanak-kanak. Dalam cerita tersebut, si kuda poni berbicara kepada seekor banteng dan seekor tupai sebelum ia menyeberangi sungai. Masing-masing hewan itu memberikan sudut pandang berbeda kepada si kuda poni. Si banteng memberitahu si poni bahwa airnya dangkal, sementara si tupai meyakini bahwa air sungai itu dalam, semenjak salah satu temannya tenggelam di sana. Akhirnya, si kuda poni berhasil menyeberangi sungai itu dan menemukan bahwa air sungai tidak sedangkal yang dikatakan si banteng, tetapi juga tidak sedalam yang dipikirkan si tupai.

Di dalam kultivasi, kita sering mendengar pendapat-pendapat berbeda dari teman-teman, keluarga dan sesama rekan praktisi pada tingkat-tingkat yang berbeda. Ketika sesuatu terjadi, apakah yang seharusnya kita lakukan? Tentu saja kita semestinya mengikuti Fa Guru, namun kadang-kadang kita dengan mudah tergoyahkan oleh faktor-faktor luar dan konsep-konsep manusia kita. Kita semua harus menempuh jalur kita sendiri.

Di dalam belajar Fa, jika kita dapat melangkah keluar dari diri sendiri, tanpa konsep-konsep apa pun, keterikatan, atau rasa takut, apa pun yang kita sadari adalah berasal dari Dafa. Asalkan kita mengikuti apa yang telah kita sadari dari Fa, kita akan dapat berjalan pada jalur kita sendiri. Kita seharusnya melihat ke dalam diri kita sendiri sebagai sang sadar dan melakukan apa pun yang harus kita lakukan.

Pencerahan saya berasal dari belajar Fa, bukan dari dongeng tadi. Itu hanya agar lebih mudah untuk menggambarkan pikiran-pikiran saya dengan menggunakan suatu cerita.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/13/181888.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/7/29/99335.html