Pengalaman Praktisi

“Saya Mengikuti Sejati-Baik-Sabar, dan Itu Tidaklah Salah”

(Minghui.org) - “Saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar, dan itu tidaklah salah.” Ini adalah apa yang dikatakan oleh praktisi Falun Gong, Lu Xinying (wanita) kepada polisi PKC ketika dia ditangkap.

Selama sembilan tahun ini, penyiksaan terhadap orang-orang yang percaya pada “Sejati-Baik-Sabar” oleh PKC tidak pernah berhenti. Dibawah ini adalah sebuah catatan bagaimana Lu disiksa.

Lu mulai berlatih Falun Gong pada bulan Mei 1997. Dalam waktu singkat semua penyakitnya hilang. Dia mengalami keajaiban Dafa yang juga mendatangkan kebahagian bagi keluarganya. Sebelumnya, dia menderita asma dan tidak ada satupun pengobatan yang berhasil.

Kakak kedua Lu mulai berlatih Falun Gong selama musim semi 1997. Sebelumnya, dia menderita radang selaput dada. Dia minum obat dan disuntik setiap hari, namun tetapi tidak ada hasil. Rumah Sakit Provinsi Menyin bahkan menyerah. Setelah dia mulai berlatih Falun Gong, penyakitnya sembuh total. Dikarenakan ancaman, pengeledahan, dan diganggu oleh PKC, lingkungan kultivasinya dihancurkan dan penyakitnya muncul lagi. Kemudian dia meninggal dunia.

Pada tanggal 20 Juli 1999, PKC mulai menganiaya praktisi Falun Gong. Lu bersama dengan empat praktisi lainnya menghindar dari pemeriksaan polisi dalam perjalanan mereka, naik bus menuju Kota Tianjin, dan kemudia berjalan hampir 50 mil ke Beijing untuk mengklarifikasikan fakta kebenaran dan memberitahu orang-orang mengenal keindahan Falun Dafa. Di Lapangan Tiananmen, mereka ditangkap oleh polisi dari Kantor Polisi Kota Duozhuang dan dibawa ke Kantor Polisi Provinsi Mengyin. Polisi mengkalungkan papan nama di leher mereka dan mengancam mereka, “Akan jadinya seperti ini ketika kalian dieksekusi.” Mereka ditahan secara ilegal selama lebih dari setengah bulan dan dipaksa untuk membayar 300 yuan. Selama masa-masa ini, mereka dibawa dan dipertunjukkan ke hadapan umum. Mereka kemudian ditangkap dan disiksa oleh Pemerintah Kota Duozhuang serta dipaksa untuk mencabut rumput liar di tengah terik sinar matahari. Akhirnya, anggota keluarga mereka dipaksa untuk membayar 300 yuan lagi sebelum mereka dibebaskan.

Saat Tahun Baru Imlek 2000, Lu ditangkap dan ditahan di Kota Duozhuang.

Pada tahun 2001, polisi menangkap suami Lu, yang tidak berlatih Falun Gong, dan menyiksanya di sebuah pusat pencucian otak.

Pada tahun 2001, Lu sekali lagi pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Dafa. Dalam perjalanannya, dia dihentikan oleh polisi PKC di sebuah pintu tol sebelah selatan Provinsi tersebut. Lu mengklarifikasi fakta kepada mereka. Seseorang orang bukan hanya menolak untuk mendengarkan, malah menendang Lu. Lu dan praktisi lainnya, Liu Changzhi (wanita), ditangkap dan dibawa ke Kantor Polisi Kota Duozhuang. Sore itu, seorang pimpinan PKC di provinsi tersebut mencaci maki mereka. Setelah ditahan secara ilegal selama sehari, mereka dibawa ke gedung pemerintahan kota tersebut dan ditahan dua hari lagi. Kemudian mereka dikirim ke Daerah Keamanan Menglianggu selama hampir dua bulan. Lu dan Liu, dan lebih dari 20 praktisi Falun Gong yang ditahan di sana, semuanya disiksa dengan sadis. Sekretaris Jenderal Wang Qin dan Li Xiufu, Direktur Dewan Pasukan Bersenjata Fang Simin, Direktur Cabang Pengadilan Liu Xiangyu dan lainnya menggunakan semua cara untuk menyiksa para praktisi ini. Liu Xiangyu (berasal dari Desa Sikouwa, Kota Duozhuang) memberitahu Liu Changwei (berasal dari Desa Waziping, Kota Duozhuang) untuk memukul tiap praktisi dengan tongkat karet. Punggung bawah Liu Changzhi terluka dan dia pingsan. Dia tidak sadarkan diri sepanjang hari dan tidak dapat merawat dirinya sendiri hampir selama dua bulan.

Sekitar jam 10 malam, suatu hari, Liu Yuanjin sedang menelpon. Liu Changping (berasal dari Desa Houli, Kota Duozhuang) meminta Lu untuk keluar dari ruangan. Tepat ketika dia melangkah keluar, Liu Lianhou dan Liu Changwei menutup mata dan mulutnya dengan pakaian. Liu Lianhou bahkan meletakkan tangannya ke dada Lu. Dua orang ini menyeret Lu dan mulai berlari. Lu tidak dapat bernafas karena mulutnya ditutupi. Liu Yanjin berteriak dengan gila, “Pukul dia sampai mati! Kita akan mengatakannya mati karena berlatih Falun Gong.” Liu Lianhou berkata dengan licik, “Buang dia ke dalam lubang pupuk!” Selama dua bulan, Lu berada di sana, keluarga praktisi yang lain membawakan 10 pasang pakaian dalam, tetapi tujuh disimpan oleh Fan Simin. Selama masa ini, rumah Lu juga digeledah secara ilegal. Liu Xiangyu dan Li Xiufu memimpin lebih dari selusin orang ke rumahnya dan membawa pergi lemari, meja, kursi, sebuah mesin jahit, sebungkus kacang 33 pons, sebotol minyak kacang 33 pons, sebungkus jagung, dan barang-barang lainya. Mereka juga memaksa para praktisi untuk berdiri di atas truk dan mengendarai truk di sepanjang jalan. Lu kemudian dipindahkan ke Kantor Perencanaan Keluarga Kota Duozhuang dan ditahan di sana, dimana dia menderita penyiksaan dan pemukulan. Setiap hari, Liu Xiangyu mengutuk Falun Dafa dan Guru Falun Dafa. Setelah Lu ditahan selama dua bulan, pejabat PKC memaksa keluarga Lu untuk membayar 3000 yuan demi kebebasannya. Setelah itu, Liu Xiangyu dan kelompoknya terus menerus pergi ke rumah Lu untuk menganggu dia dan keluarganya. Mereka sering memukul pintu dan memanjat dinding di tengah malam untuk mengusik mereka. Setiap tahun selama hari-hari sensitif yang ditakuti oleh PKC, seperti periode “Dua Konferensi,” tanggal 25 April, tanggal 1 Mei, tanggal 20 Juli, dan Tahun Baru Imlek, mereka akan pergi menganggu keluarga Lu.


Kira-kira antara pukul 8 dan 9 malam pada tanggal 22 Mei 2008, Lu sedang mandi di rumah dan lupa mengunci pintu. Para pejabat PKC dari Kota Duozhuang menyerbu masuk ke rumahnya. Dia berteriak, “Saya sedang mandi!” dan berlari ke dalam ruangan untuk berpakaian. Tetapi orang-orang ini mengikutinya ke dalam ruangan dan mengeledah secara gila-gilaan di dalam dan di luar ruangan. Mereka menyita dua kaset latihan Falun Gong, beberapa ceramah, dan bahkan CD-CD yang dibeli oleh anaknya. Orang-orang ini menyuruh dia mengikuti mereka ke kota. Lu berkata, “Saya tidak pergi. Saya mengikuti Sejati-Baik-Sabar, dan itu tidaklah salah.” Tetapi empat orang mengelilinginya dan membawanya ke dalam mobil. Pegawai kota Hu Shoudong memaksa Lu duduk di lantai yang sedingin es batu selama lebih dari sejam. Yang lainnya memukuli dan mengutuknya serta mencoba mengancamnya berhenti berlatih Falun Gong. Lu tidak ingin bekerja sama dan beberapa orang bergantian memukul dan menendangnya. Shi Zhenghua membawa Lu ke suatu tempat yang gelap dan memukulinya dengan sebuah tongkat lebih dari belasan kali. Mereka juga memaksanya duduk di lantai dengan kaki lurus dan tangan tegak lurus paralel dengan kaki. Ketika dia dalam postur seperti itu, mereka menendang tangan dan kakinya, dan seorang menginjak kakinya. Mereka juga mengancam bahwa mereka akan memasukkannya ke dalam karung dan melemparnya ke dalam kolam air untuk diberi makan ikan, bahwa mereka akan memaksanya kerja paksa, bahwa mereka akan memberitahu sekolah untuk mengeluarkan anaknya, bahwa mereka akan merampas tanah pertaniannya, bahwa mereka akan merampas rumahnya, dan lain-lain. Shi Zhenghua juga memukul punggungnya dengan sadis dengan sebuah tongkat karet.
Mereka mulai memukulinya jam 10 malam, dan menggunakan semua cara untuk menyiksanya. Mereka pertama-tama menendangnya ketika dia berdiri selama dua jam, dan kemudian mendudukannya di lantai dan memukulnya beberapa kali. Akhirnya mereka merebahkannya dengan paksa dan memukulinya dengan kejam. Setelah empat jam, dia dipukuli dengan kejam hingga orang tidak dapat mengenalinya lagi. Seluruh tubuhnya bengkak dan berwarna ungu terung. Selama tujuh hari berikutnya, dia tidak dapat duduk ataupun berbaring.
Para pejabat PKC menemukan kolaborator (mantan praktisi yang berubah menentang Dafa setelah dicuci otak dan disiksa. Kemudian mereka membantu di pencucian otak dan menyiksa praktisi) untuk mencuci otak Lu, tetapi mereka tidak berhasil. Mereka mencoba untuk memaksanya menuliskan sebuah “jaminan” untuk melepaskan Falun Gong dan dia tidak mau melakukannya. Mereka juga mencoba untuk mengambil sidik jarinya dan dia tidak mematuhinya. Meskipun Lu menderita pukulan-pukulan brutal, dia dengan yakin percaya pada Falun Dafa dan Guru. Sekitar jam dua pagi, dia akhirnya dibebaskan.
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/14/182019.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/7/29/99342.html