(Kesadaranjernih.net) Sebuah ungkapan "kelihatan baik di luar, tetapi buruk dan tidak baik di dalam" berasal dari ”Kata-kata Pedagang Jeruk” karya Liu Ji semasa Dinasti Ming. Kalimat aslinya berbunyi: "Anda melihat mereka hidup dengan rumah yang mewah, duduk di atas kuda-kuda besar, memiliki makanan enak, dan minum anggur yang baik. Mereka kelihatan seperti sosok-sosok besar dan menakutkan. Mereka sebenarnya kelihatan baik di luar, tetapi buruk dan tidak baik di dalam." Liu Ji menggunakan komentar-komentar sang penjual jeruk untuk mengkritik dan mengungkapkan kehidupan para pejabat dan birokrat yang seakan-akan menyilaukan.

Konsep-konsep dari indah dan buruk, baik dan jahat di dalam dunia semuanya adalah relatif. Sebagian orang kelihatan buruk, tetapi memiliki sifat yang baik hati. Sebagian orang mengucapkan kata-kata yang baik, tetapi bersifat kejam dan bermuka dua. Lalu, bagaimana seseorang dapat membedakan orang baik dari mereka yang tidak baik? Itu bergantung pada sifat dasar seseorang, atau hatinya. Jika seseorang memiliki hati yang baik, sekali pun dia buruk rupa atau sangat miskin, orang ini mempunyai harapan untuk memperbaikinya karena melakukan perbuatan-perbuatan yang baik sudah pasti akan mengumpulkan kebajikan, dan mengumpulkan kebajkan akan mendapatkan berkah. Namun, jika seseorang memiliki hati yang busuk, dan pikiran dia diarahkan untuk melukai orang lain, pada akhirnya orang ini akan menderita, merugikan orang lain sama dengan merugikan diri sendiri.

Kultivasi juga sama. Mengkultivasikan sifat dasar seseorang, seseorang dapat meningkat dengan cepat, mempunyai lebih sedikit penderitaan, dan dapat melewati rintangan-rintangan dengan mudah. Persyaratan yang pokok di dalam kultivasi adalah untuk meningkatkan xinxing (watak, kualitas moral) seseorang, atau karakter, dan melepaskan keterikatan-keterikatan hati. Jika xinxing seseorang tidak meningkat, sekali pun seseorang mengucapkan kata-kata yang baik, itu hanyalah kebaikan di permukaan. Ia tidak benar-benar berkultivasi, dan itu tidak dapat terloloskan dari mata Dewa. Dewa hanya melihat hati seseorang.

Sejak lama, kita telah mendiskusikan masalah-masalah tentang karma penyakit dan penganiayaan. Mengapa ada orang memiliki karma penyakit yang berlarut-larut dan tidak dapat membebaskan diri darinya? Mengapa orang-orang dianiaya berulang-kali? Tentu saja, penyebab-penyebabnya adalah banyak, tetapi kita juga ingin bertanya pada diri sendiri apakah kita mempunyai masalah "Kelihatan Baik di Luar, tetapi Buruk dan Tidak Baik di Dalam?" Yakni, sudahkah kita memperhatikan untuk berkultivasi sejati serta mengkultivasikan xinxing kita?

Setiap kesengsaraan yang kita temui dapat dilewati ketika xinxing kita meningkat. Sebaliknya, jika xinxing kita  tidak meningkat, kita akan terjerat di dalam rasa sakit dari kesengsaraan tersebut. Setiap orang ingin membuat peningkatan yang cepat. Guru Li berkata dalam Zhuan Falun,

"Mengapa ia tidak membolehkan anda naik? Karena Xinxing anda belum meningkat. Pada setiap tingkat selalu punya kriteria yang berbeda, bila ingin menaikkan tingkat, anda harus menyingkirkan pikiran buruk dan mengeluarkan benda kotor yang ada pada anda, berasimilasi dengan tuntutan kriteria pada tingkat tersebut, dengan begini anda baru dapat naik." (Zhuan Falun)

Persis seperti yang Guru Li katakan, jika anda dapat dengan segera "menyingkirkan pikiran buruk dan mengeluarkan benda kotor yang ada pada anda," anda dapat meningkat ke tingkat yang lebih tinggi, membuat terobosan-terobosan dan mengatasi berbagai kesengsaraan di dalam kultivasi.

Sebagai contoh, ketika seorang praktisi mengalami karma penyakit, ia berkata, "Saya dapat melepaskan segalanya. Ini semua adalah ilusi. Saya tidak mempunyai penyakit." Di dalam kehidupan sehari-harinya, namun ia memerlukan bantuan dari orang lain. Meski ia tidak menyebutkan "penyakit," ia tidak melepaskan hal ini dalam hatinya. Ini adalah sangat jelas di mata Dewa.

Contoh lain adalah bagaimana beberapa praktisi melakukan banyak hal untuk mengklarifikasi fakta tentang Falun Gong dan mengungkap penganiayaan. Mereka mendistribusikan banyak materi klarifikasi fakta dan berpikir mereka sudah berkultivasi dengan baik. Tujuan mengklarifikasi fakta itu adalah untuk menyelamatkan mahluk hidup, untuk mengkultivasi diri, untuk menumbuhkan belas kasih kita, dan untuk melepaskan konsep manusia biasa kita. Anda tidak dapat menghadapi bahaya dengan menggunakan pemikiran manusia. Kita perlu secara berangsur-angsur melepaskan konsep manusia biasa kita. Jika kita mengejar formalitas-formalitas eksternal, hati kita akan kosong. Hal yang paling penting di dalam kultivasi kita adalah untuk memeriksa apakah titik tolak kita sudah benar, pikiran kita bersih, pemikiran kita benar, dan hati kita murni. Kultivasi kita bukanlah tentang formalitas-formalitas. Jika kita bersikap acuh tak acuh terhadap sifat dasar kita yang asli dan hanya mengejar keindahan permukaan, bukankah kita tengah menekankan bentuk daripada substansi?

Orang-orang dapat memiliki kekurangan-kekurangan. Seorang praktisi xiulian barangkali juga mempunyai kekurangan-kekurangan. Lebih baik terlihat kotor di permukaan dibanding dengan kotor di dalam hati. Kita sedang menipu diri sendiri jika kita menggunakan berbagai alasan untuk menyembunyikan hati kita yang tidak murni.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/11/26/190488.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/12/19/103103.html