Komisi Eksekutif Kongres Amerika mengenai China mengeluarkan Laporan Tahunan-nya tahun 2008 atas kondisi-kondisi hak asasi manusia dan perkembangan kepastian hukum di China pada 31 Oktober 2008. Laporan menggarisbawahi penganiayaan berkelanjutan dan pelanggaran terhadap para praktisi Falun Gong maupun kelompok agama dan spiritual lainnya yang didukung oleh negara. Berikut adalah kutipan dari Laporan Tahunan tersebut, yang membahas tentang penganiayaan Falun Gong pada semua tingkat administrasi pemerintah, termasuk perluasan penganiayaan sehubungan dengan Olimpiade Beijing.

(Minghui.org)

Kongres ke-Seratus Sepuluh

Sesi kedua

31 OKTOBER 2008

Falun Gong

Pada tanggal 10 Juni 1999, mantan Presiden Jiang Zemin dan anggota Politbiro Luo Gan membentuk suatu lembaga keamanan ekstra-yudisial yang disebut "Kantor 6-10.'' Lembaga tersebut bertugas melaksanakan pelarangan dan penindasan terhadap Falun Gong dan  para praktisinya, yang dimulai pada 22 Juli 1999, ketika pemerintah secara resmi melarang gerakan tersebut. Para praktisi Falun Gong menggambarkan Falun Gong sebagai suatu "metode spiritual Tiongkok tradisional yang dasarnya merupakan aliran Buddha,'' terdiri dari "ajaran moral, meditasi, dan empat perangkat latihan lembut yang menyerupai tai-chi dan dikenal di dalam kebudayaan Tiongkok sebagai 'qigong.'" Puluhan juta rakyat China berlatih Falun Gong di tahun 1990-an dan para pengikut dari gerakan spiritual tersebut di dalam negeri China diperkirakan masih berjumlah ratusan ribu orang walaupun pemerintah terus melakukan penindasan.

Pemerintah pusat mengintensifkan sembilan tahun kampanye penganiayaannya terhadap para praktisi Falun Gong beberapa bulan sebelum Pertandingan Olimpiade Musim Panas Beijing 2008. Satuan-satuan keamanan China terus melakukan penangkapan serta memenjarakan para praktisi Falun Gong dan memperlakukan beberapa yang menolak untuk berhenti berlatih dengan penyiksaan dan berbagai bentuk kekerasan lainnya pada ‘kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja’ (RTL = reeducation through labor) dan fasilitas-fasilitas penjara lainnya. September 2007, Zhou Yongkang, belakangan menjadi Menteri Keamanan Publik dan saat itu anggota Komite Tetap Politbiro, memerintahkan bahwa semua polisi dan satuan keamanan publik agar "memerangi semua kekuatan musuh dalam maupun luar negeri, etnis separatis, ekstremis agama, teroris, dan Falun Gong" demi melindungi "stabilitas sosial" selama Kongres Partai Komunis China ke-17 dan Olimpiade. Beberapa kejadian dari penindasan tersebut telah dipublikasikan secara resmi pada situs-situs web untuk seluruh 31 yurisdiksi tingkat provinsi China di tahun 2007-2008.

Sejak pemerintah melarang Falun Gong pada bulan Juli 1999, pemerintah telah menahan ribuan –kemungkinan besar ratusan ribu - praktisi. Situs web Pemerintah China secara teratur melaporkan penangkapan terhadap "para kriminal yang dicurigai” berlatih Falun Gong dan beberapa pemerintah provinsi serta otoritas lokal menawarkan hadiah sebesar 5.000 yuan (sekitar 732 dollar AS) kepada para informan yang melaporkan "pelarian kriminal'' Falun Gong. Pada bulan Juli, media China melaporkan penangkapan 25 praktisi Falun Gong dan penghancuran 7 lokasi penerbitan Falun Gong di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Pada tahun 2007, pemerintah Kabupaten Yingshang di Provinsi Anhui mengungkapkan bahwa mereka telah menahan 13 "kriminal Falun Gong dan sekte lainnya," serta melakukan "penahanan demi keamanan publik," serta melakukan "pendidikan ulang dan kritikan" kepada lebih dari 1.600 lainnya. Sepanjang periode yang sama, Kabupaten Miyi di Provinsi Sichuan telah mencatat penangkapan 62 praktisi sebagai bagian dari kampanye "memerangi" Falun Gong dan menyatakan telah "merubah" 14 orang di antara mereka. Berdasarkan laporan dari para praktisi dan keluarga mereka di China, sumber-sumber di luar China, tidak semua dari mereka adalah praktisi Falun Gong, diperkirakan bahwa Otoritas China telah menangkap "sedikitnya 8.037" praktisi antara Desember 2007 dan akhir Juni 2008 di seluruh negeri China dalam kampanye penindasan tingkat nasional sebelum Olimpiade. Para pengamat internasional percaya bahwa para praktisi Falun Gong merupakan suatu jumlah yang sangat besar—beberapa mengatakan merupakan separuh--dari jumlah keseluruhan warga China yang dipenjarakan di ‘kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja.’ Sumber Falun Gong melaporkan bahwa sedikitnya 200.000 praktisi masih dipenjara di berbagai kamp kerja maupun berbagai bentuk penahanan lainnya. Hingga April 2008, sumber Falun Gong di Amerika Serikat telah mendokumentasikan lebih dari 3.000 kasus kematian praktisi akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh pemerintah termasuk juga lebih dari 63.000 kasus penganiayaan sejak 1999. Dari tahun 2000 hingga 2005, para praktisi Falun Gong merupakan 66 persen dari kasus-kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan oleh otoritas China - yang dilaporkan ke Pelapor Khusus PBB urusan Penyiksaan.

Seperti Komisi ini telah laporkan pada tahun 2006 ini, penganiayaan yang dilakukan pemerintah China terhadap para praktisi Falun Gong telah melanggar ketentuan di dalam Pasal 18 dari Perjanjian Internasional atas Hak-Hak Sipil dan Politik, yang telah ditandatangani oleh China tetapi tidak diratifikasi. Pemerintah China menyatakan kampanye anti-Falun Gong-nya merupakan kebutuhan untuk melindungi keamanan, ketenteraman, dan moral masyarakat yang sejalan dengan Pasal 36 Konstitusi 133. Kelompok Kerja PBB Urusan Penahanan Yang Sewenang-Wenang, namun telah menolak argumentasi ini.

Latar belakang: Institusi-institusi anti-"sekte"

Kantor 6-10

Dokumen-dokumen pemerintah yang dipublikasikan merinci peran Kantor 6-10 di dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Sejak pendiriannya, Kantor 6-10 juga telah memperluas target sasarannya meliputi kelompok-kelompok agama dan senam qigong lainnya yang dianggap "berbahaya'' oleh pemerintah pusat. Menurut ketentuan Kantor Keamanan Publik Kota Nanjing yang diterbitkan pada bulan Juni 2008, Kantor 6-10 berada di garis terdepan dalam "mengorganisir dan memimpin perjuangan menumpas Falun Gong.'' Tanggung jawabnya meliputi "Mengarahkan penyelidikan-penyelidikan atas kasus-kasus penting,'' "Menggali informasi secara mendalam untuk membongkar rencana-rencana tersembunyi dan para penggagasnya,'' "Mengumpulkan data-data intelijen,'' dan "Mengorganisir serta mengkoordinir upaya-upaya pencegahan, pengawasan, dan penghukuman Falun Gong maupun organisasi-organisasi qigong berbahaya lainnya oleh satuan-satuan keamanan publik kotapraja." Sebuah pengumuman yang dipasang pada situs web pemerintah Provinsi Yunnan di bulan Maret 2008 mengumumkan bahwa pemerintah harus "mengawasi secara ketat" Falun Gong, menyebutnya sebagai "sekte sesat, anti-Partai Komunis, anti-organisasi Sosialis." Dokumen-dokumen tersebut memperingatkan kepada para pegawai negeri bahwa "jika [anda] mendengar ada propaganda reaksioner dari Falun Gong - segera beritahukan pimpinan unit kerja anda dan aparat keamanan publik Kantor '610'."

Sebuah pengumuman yang dimuat pada situs web pemerintah Kabupaten Gutian di Provinsi Fujian pada bulan April 2008 menguraikan "kebijakan dasar'' pemerintah pusat yang melarang latihan Falun Gong serta menekankan lima tugas utama untuk dilaksanakan: (1) "Dengan tegas memerintahkan untuk menyebarkan informasi mengenai pelarangan [Falun Gong],'' (2) "Melaksanakan administrasi secara menyeluruh [dari kebijakan tersebut],'' (3) "Sepenuhnya menggunakan semua senjata yang legal, menghukum keras aktivitas kriminal dari para pemimpin jaringan sekte dan anggota-anggota intinya,'' (4) "Melakukan pekerjaan dengan baik di dalam merubah sebagian besar praktisi melalui pendidikan kembali,'' dan (5) "Mencegah infiltrasi sekte-sekte dari luar, mengurangi kondisi-kondisi yang memungkinkan penyebaran sekte-sekte."

Beberapa laporan menyebutkan "tiga nol" yang para pejabat keamanan harus upayakan agar tercapai. Sebuah laporan resmi dari Komite Hukum dan Politik dari Partai Komunis Distrik Wuling di Kota Changde, Provinsi Hunan mendesak para kader untuk "secara tegas mencapai 'sasaran tiga nol’ di dalam manajemen kerja Kantor 6-10," yang dijabarkan sebagai "tidak ada petisi di Beijing, tidak ada peristiwa pengumpulan dan protes massa setempat, tidak ada peristiwa gangguan siaran televisi." Laporan yang sama juga menekankan pentingnya untuk melaksanakan empat tugas hingga tahap: (1) "Memperkuat pencegahan, pengawasan, dan manajemen [terhadap Falun Gong] dan secara seksama mengawasi para praktisi Falun Gong,'' (2) "Memperkuat penggunaan bentuk transformasi melalui pendidikan ulang sebagai garis serangan terhadap kubu-kubu pertahanan mereka, menggunakan semua kekuatan anda untuk mengubah unsur-unsur  keras kepala Falun Gong," (3) "Memperkuat serangan dan hukuman terhadap Falun Gong, menciptakan efek rasa takut yang besar terhadap gerombolan bawah tanah 'Falun Gong'," dan (4) "Memperkuat pendidikan anti-sekte yang bersifat memperingatkan, memperkuat kemampuan orang-orang untuk mengenali, mencegah, dan menentang sekte-sekte."

Pengawasan yang agresif adalah sebuah aspek kunci tugas-tugas Kantor 6-10. Komite Hukum dan Politik Partai Komunis Wuling menggambarkan penerapan satu perangkat yang terdiri dari “tiga langkah tanggung jawab" untuk memastikan bahwa "lebih dari 600 praktisi Falun Gong'' diawasi secara ketat oleh polisi distrik, komite lingkungan, dan sanak keluarga mereka sendiri.

Komite itu juga menginstruksikan kepada para pejabat keamanan untuk mengorganisir suatu sistem "pemeriksaan dan pengawasan" yang mana polisi lokal melakukan "kunjungan" ke rumah-rumah para praktisi Falun Gong tiga kali sehari. Dalam rangka memonitor lebih banyak praktisi yang "pantang menyerah", satuan-satuan keamanan publik membentuk suatu "regu kecil pemeriksaan dan pengawasan'' untuk menjalankan "pengawasan 24-jam." Sebuah laporan kabupaten dari Provinsi Jiangxi juga menekankan perlunya untuk "mengirimkan personil untuk pemeriksaan dan pengawasan" selama "periode waktu penting" dalam rangka memastikan "gerak gerik selama 24 jam sehari" dari para praktisi dan melaporkan "situasi yang tidak wajar" secara tepat waktu kepada Kantor 6-10. Sebagai tambahan terhadap pengawasan, Kantor 6-10 juga diminta untuk mengembangkan secara luas "saluran-saluran intelijen'' yang mengijinkan mereka untuk "mengetahui kapan saja musuh bergerak."

Kantor 6-10 di seluruh negeri China mempertahankan fasilitas-fasilitas ekstra-yudisial "merubah pendirian (transformasi) melalui pendidikan ulang'' yang digunakan secara khusus untuk menahan para praktisi Falun Gong yang telah menyelesaikan masa penahanan di kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja (RTL), tetapi pihak otoritas berkeberatan untuk melepaskannya. Istilah "merubah pendirian melalui pendidikan ulang" (jiaoyu zhuanhua) dijabarkan sebagai suatu proses dari program ulang ideologi dimana para praktisi menjadi sasaran berbagai macam metode kekerasan baik secara fisik maupun mental hingga mereka melepas kepercayaan mereka pada Falun Gong. Di tahun 2002, pejabat-pejabat lokal di Hunan bergabung dengan Kantor 6-10 untuk mendirikan sebuah "kamp transformasi melalui pendidikan ulang'' bagi para praktisi Falun Gong di mana "metode-metode penanganan'' seperti kurungan isolasi juga diterapkan. Empat tahun setelah pembukaan, kamp menyatakan "angka kesuksesan merubah pendirian" 70 persen dari 77 orang tahanan. Di dalam laporan mengenai sebuah kamp transformasi di Kota Weifang di tahun 2000, pemenang hadiah Pulitzer - Ian Johnson menulis bahwa "telah terjadi banyak pembunuhan terhadap para praktisi Falun Gong pada penjara-penjara yang tidak resmi ini."

Sumber-sumber pemerintah China mengandung banyak referensi kepada Kantor 6-10, menyerukan untuk "menghukum" (chengzhi) para praktisi Falun Gong. Di Kota Changde Hunan, para pejabat Distrik Wuling menggembar-gemborkan telah dapat "menindas" 31 kasus Falun Gong yang membawa pada 33 "penahanan demi keamanan publik," 19 "pendidikan ulang melalui hukuman kerja," 29 "penjara kriminal,'' 20 "penangkapan," begitu pula "penghancuran 12 sarang bawah tanah" antara 2002 dan 2006. Sebuah situs web pemerintah kota di Daerah Otonomi Mongolia Dalam memuji seorang pejabat keamanan atas perannya di dalam "memerangi" dan "membasmi'' lebih dari 1.000 kasus yang melibatkan "anggota inti" dari Falun Gong dan pengikut sekte. Sebuah laporan bagi Pertemuan Perwakilan PKC ke-9 di Distrik Guandu, Kota Kunming di Provinsi Yunnan mengakui adanya penangkapan terhadap "26 yang dicurigai sebagai kriminal Falun Gong" di tahun 2005. Sebelas dari "orang-orang yang dicurigai" ini secara resmi ditangkap dan enam orang lainnya dihukum di ‘kamp-kamp pendidikan kembali melalui kerja.’ Para pejabat dari sebuah kotapraja di Provinsi Anhui mempublikasikan suatu laporan yang menyatakan bahwa setelah beberapa tahun "perang dan pembersihan'' (daji qingli) terhadap Falun Gong, mayoritas praktisi lokal telah "menyadari kesalahan mereka dan memperbaiki jalan mereka.''

Gao Zhisheng, seorang pengacara yang pernah membela banyak aktivis China, telah mengungkap banyak sekali bentuk-bentuk penyiksaan dan kekerasan yang dilakukan oleh Kantor 6-10 terhadap para praktisi Falun Gong. Gao menggambarkan Kantor 6-10 sebagai "organisasi mirip Gestapo" dengan "kekuasaan yang tiada negara beradab di dunia bahkan berani memikirkan untuk mendapatkannya." Ia lebih lanjut menegaskan bahwa "dari semua kejadian-kejadian nyata dari kekerasan luar biasa yang pernah saya dengar, dari semua arsip praktek-praktek penyiksaan yang tidak manusiawi dari pemerintah terhadap rakyatnya sendiri, yang paling mengguncang saya adalah praktek rutin dari pihak Kantor 6-10 dan polisi dalam melecehkan alat kelamin para perempuan." Gao menghilang pada bulan September 2007 setelah mengirimkan surat terbuka kepada Kongres Amerika dan dipenjara pada lokasi yang tidak diketahui.

Asosiasi Anti-Sekte

Bekerjasama dengan Kantor 6-10 dalam mengikis hak-hak warganegara China untuk percaya dan berlatih Falun Gong serta sekte-sekte religius lain yang dilarang adalah sebuah jaringan nasional "asosiasi anti-sekte" (fanxiejiao xiehui). Asosiasi-asosiasi anti-sekte lokal dapat ditemukan di tingkat provinsi, kabupaten, kotapraja, dan komite warga. Asosiasi-asosiasi serupa telah muncul sebagai saluran informasi terdepan bagi kampanye pemerintah menindas Falun Gong, karena mereka secara luas menyebarkan propaganda anti-Falun Gong dengan menggelar beragam sesi pendidikan dan aktivitas masyarakat lainnya untuk meningkatkan "kesadaran anti-sekte.'' Asosiasi Anti-Sekte China yang berpusat di Beijing didirikan pada bulan November 2000 dan dinyatakan sebagai asosiasi "nirlaba, organisasi kesejahteraan sosial" yang "dibentuk secara sukarela" dan "terdaftar sesuai dengan hukum." Namun campur tangan pemerintah dapat dengan jelas dirasakan di dalam segala aktivitas dan terbitan asosiasi tersebut.

Sebuah asosiasi anti-sekte di Provinsi Guizhou mengakui dalam sebuah laporan bahwa mereka didirikan "di bawah kepemimpinan dari Partai dan pemerintah." Terbitan-terbitan asosiasi anti-sekte sering menyingkap keterkaitan mereka dengan Kantor 6-10. Laporan bulan Mei 2007 dari Changchun menyatakan bahwa Asosiasi Anti-Sekte Provinsi Jilin bersekutu dengan Kantor 6-10 tingkat kotapraja dan provinsi untuk "bersama-sama mengorganisir dan meluncurkan'' kegiatan anti-sekte pada 87 sekolah menengah di seluruh ibukota provinsi.

Berbagai arahan dan tindakan yang terkait dengan Falun Gong dan Olimpiade

April 2008, Kantor 6-10 tingkat pemerintah pusat mengeluarkan suatu arahan internal kepada seluruh pemerintah daerah di seluruh negeri yang memberi mandat bagi aktivitas propaganda untuk mencegah Falun Gong "mengganggu atau membahayakan" Olimpiade. Referensi atas arahan-arahan tersebut muncul di situs web resmi di setiap provinsi dan pada setiap tingkat pemerintahan. Kebanyakan laporan resmi berfokus pada bagaimana para penguasa lokal telah memperketat keamanan dan memenuhi permintaan untuk "mendidik" sasaran pendengar sesuai dengan isi arahan itu. Penguasa lokal menyebarkan arahan secara luas dalam suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran publik. Referensi dapat ditemukan di berbagai situs web mulai dari badan/lembaga publik yang secara tidak langsung terkait dengan negara (badan usaha milik negara, universitas, taman-taman, stasiun TV, kantor-kantor badan meteorologi) hingga ke badan sosial dan komersial tanpa keterkaitan yang jelas dengan negara. Asosiasi-asosiasi anti-sekte juga secara aktif mengedarkan dan mempromosikan arahan Olimpiade dari Kantor 6-10.

Pejabat-pejabat kotapraja dan Olimpiade di Shanghai dan Beijing juga mengeluarkan pengarahan-pengarahan yang terkait dengan Falun Gong menjelang Pertandingan Olimpiade 2008. Pada bulan April 2008 Kantor Keamanan Publik Cabang Shanghai mengirim suatu peringatan kepada para praktisi Falun Gong dan orang-orang yang dicap tidak sepaham lainnya - menuntut mereka untuk tetap tinggal di kota tersebut selama Olimpiade dan wajib lapor kepada kantor keamanan publik minimal sekali dalam satu minggu hingga akhir Oktober. Peringatan tersebut mengancam akan menangkap atau menghukum siapa pun yang melanggar perintah. Bulan November 2007, panitia penyelenggara Olimpiade Beijing mengingatkan para pengunjung pertandingan bahwa kepemilikan literatur Falun Gong dilarang dengan keras dan tidak ada pengecualian bagi pengunjung-pengunjung mancanegara. Kantor Keamanan Publik Cabang Beijing menawarkan ke publik hadiah lebih dari 500.000 yuan (setara 73.100 dollar AS) untuk setiap informasi dari siapa pun yang dapat melaporkan rencana Falun Gong "mensabotase'' Olimpiade. Dari Januari - Juni 2008, dilaporkan bahwa agen-agen keamanan publik sedikitnya telah menangkap 208 praktisi dari 18 distrik dan kabupaten di Kotamadya Beijing.

Sumber dari Falun Gong sudah mendokumentasikan nama-nama dan informasi lain terkait 141 dari 208 praktisi yang ditangkap di Beijing, 30 dari mereka sekarang dilaporkan tengah menjalani ‘pendidikan kembali pada kamp-kamp kerja paksa’ hingga dua setengah tahun.

Para pejabat keamanan China membuat pernyataan-pernyataan sebelum Olimpiade yang mencoba menghubungkan Falun Gong dengan ancaman teroris, tetapi tidak dapat menyajikan bukti-bukti untuk memperkuat tuduhan-tuduhan ini. Tian Yixiang, kepala Departmen Urusan Militer dari Satuan Pengamanan Olimpiade Beijing, memasukkan Falun Gong ke dalam daftar kelompok-kelompok yang mungkin "menggunakan berbagai cara, bahkan kekerasan yang ekstrem, untuk mengganggu atau membahayakan kelancaran pelaksanaan pertandingan Olimpiade.'' Li Wei, Ketua Pusat Studi Kontra-Terorisme pada China Institute of Contemporary International Relations yang merupakan perpanjangan pemerintah, memasukkan Falun Gong dalam lima besar kelompok teroris yang mengancam Pertandingan Olimpiade 2008.

Institusi domestik menjadi sumber dari aktivitas anti-Falun Gong

Konstitusi Republik Rakyat China menetapkan bahwa negara "melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah dari warganegara China yang bertempat tinggal di luar negeri dan melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah menurut hukum dari warganegara China yang telah kembali dan dari para anggota keluarga warganegara China yang bertempat tinggal di luar negeri.'' Lembaga pemerintah utama yang menetapkan Konstitusi ini adalah Dewan Negara – badan eksekutif pada puncak dari kekuasaan dan administrasi negara. Di dalam Dewan Negara, kantor yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan mandat ini adalah OCAO (Overseas Chinese Affairs Office = Kantor Urusan Tionghoa Perantauan).

Tahun 2001, direktur OCAO, Guo Dongpo, mendesak para kader agar "waspada dan melihat perjuangan untuk mengatasi 'Falun Gong' merupakan suatu perjuangan politis yang serius.'' Guo menyerukan bagi penyusunan sumber-sumber OCAO untuk "menggabungkan semua kekuatan yang dapat dipersatukan, membuat mereka memahami dan mendukung posisi dan kebijakan pemerintah China tentang penanganan masalah 'Falun Gong' secara hukum.'' Guo juga menyerukan agar "memerangi kekuatan ‘Falun Gong’ luar negeri, menghentikan penyebaran mereka, dan melenyapkan pengaruh buruk mereka.'' Suatu laporan resmi mengenai pertemuan para direktur OCAO Januari 2007, di mana para pemimpin OCAO tingkat provinsi dan kotapraja bertemu dengan pemimpin nasional di Beijing, menyatakan bahwa "OCAO juga mengkoordinir peluncuran perjuangan anti 'Falun Gong' luar negeri via departemen-departemen terkait.''

Sebuah laporan OCAO 2005 mendesak warga Tionghoa perantauan dan warga Tionghoa perantauan yang telah kembali agar "secara kokoh membangun konsep 'urusan Tionghoa perantauan yang lebih besar,'" dan "dengan agresif memperluas hubungan persahabatan warga Tionghoa domestik dan perantauan.'' Terutama, warga Tionghoa perantauan perlu "secara agresif memperluas perjuangan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Taiwan, Falun Gong, etnis separatis dan kekuatan musuh lain agar dapat memberikan kontribusi bagi pertahanan keamanan negara.'' Sebuah laporan tingkat provinsi senada yang dipublikasikan pada situs web OCAO mendedikasikan satu bagian untuk "dengan tegas menerapkan dan melaksanakan garis-garis partai, prinsip-prinsip bimbingan Partai, dan kebijakan-kebijakan Partai.'' Di dalam bagian ini, para kader OCAO diminta untuk “memberikan perhatian tinggi akan pentingnya melancarkan perjuangan untuk menentang 'Falun Gong' dan tugas ‘melindungi stabilitas.'" Dalam sebuah jurnal riset OCAO online, seorang kader dari Daerah Otonomi Uighur – Xinjiang (XUAR) mendiskusikan pembentukan sebuah "Korps Kerja Orang-Orang Tionghoa Perantauan.'' Kader tersebut menulis bahwa di dalam sistem Korps Kerja Tionghoa Perantauan XUAR "lebih dari 30.000 orang Tionghoa perantauan'' dioperasikan di bawah "kepemimpinan yang benar dari Korps Kerja Partai,'' dan bertugas "secara tegas menerapkan dan melaksanakan masing-masing dan setiap kebijakan/tugas di dalam pekerjaan warga Tionghoa perantauan yang diamanatkan oleh Partai dan bangsa.'' Salah satu kebijakan/tugas tersebut didefinisikan sebagai "melancarkan suatu perjuangan tegas melawan kekuatan musuh, separatis-separatis etnis, kelompok pro-kemerdekaan Taiwan, dan kelompok sekte Falun Gong.''

Di tahun 2006, Chen Yujie, Direktur OCAO, "menyatakan kebanggaannya'' saat kunjungan sebuah delegasi Tionghoa perantauan dan Tionghoa-Amerika dari Chicago atas "sumbangsih positif' mereka di dalam "perjuangan melawan 'Falun Gong' dan kekuatan-kekuatan musuh lainnya.'' Laporan-laporan dari himbauan serupa untuk ambil tindakan melawan Falun Gong sudah nampak di Eropa, dengan Asosiasi Tionghoa Anti-Sekte memainkan peran utama di dalam penyebaran propaganda anti-Falun Gong di sana. September 2008, situs web OCAO melaporkan bahwa Duta Besar China untuk Argentina menghadiri upacara penganugerahan di mana seorang warga Tionghoa setempat diberikan penghargaan karena telah "mengorganisir para anggota Asosiasi Promosi Unifikasi Damai China di Argentina untuk secara agresif memerangi elemen-elemen 'Falun Gong' dan pro-kemerdekaan Tibet'' selama kirab obor Olimpiade.

Juli 2008, OCAO mengadakan sebuah pertemuan di Beijing untuk mendiskusikan "persiapan-persiapan dan penempatan terintegrasi selama masa Olimpiade.'' Seorang pejabat yang berkedudukan tinggi menggunakan kesempatan ini untuk menekankan kepada kader-kader OCAO bahwa "mengundang orang Tionghoa perantauan untuk menghadiri upacara pembukaan dan penutupan (Olimpiade) merupakan suatu tugas yang berat bagi institusi kami. Kita harus mengadopsi langkah-langkah organisatoris yang tegas, keamanan yang seksama, dan pertahanan keamanan yang baik.'' Tidak lama setelah itu, pejabat mengingatkan para pendengarnya untuk "memperkuat jaringan keamanan dan perlindungan kerahasiaan kantor internal''  karena "aktivitas dari elemen-elemen Falun Gong semakin tumbuh liar dari hari ke hari.''

Sumber: http://frwebgate.access.gpo.gov/cgi-bin/getdoc.cgi?dbname=110_house_hearings&docid=f:45233.pdf

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/12/20/191928.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/12/23/103208.html