Chen Zhenping adalah seorang praktisi Falun Gong di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Dia telah ditangkap dan dibawa ke Pusat Penahanan Pertama pada tanggal 9 Juli 2008, oleh anggota Regu Keamanan Nasional Kota Zhengzhou. Pada tanggal 19 Agustus, tanpa bukti apapun, Pengadilan Ren Yuan Distrik Jinshui menyatakan bahwa Chen Zhenping telah bersalah, mengancamnya dengan hukuman 7-15 tahun. Detil dari putusan tersebut tidak diberikan kepada untuk keluarganya.

(Minghui.org)

Chen Zhenping

Anak perempuan Chen yang termuda, Jin Zhaohuan, menyewa pengacara Li Subin untuk membela ibunya. Sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku, pengadilan negeri seharusnya memberi Pengacara Li salinan dakwaan serta tuduhan dan mengijinkannya untuk menemani kliennya, Chen Zhenping; akan tetapi, pengadilan menolak untuk menghormati ketentuan tersebut.
 
Jin Zhaohuan pergi ke pengadilan beberapa kali untuk meminta salinan putusan ibunya sehingga Pengacara Li bisa mengajukan permohonan bagi hukuman ibunya. Hakim Ren Yuan secara terang-terangan menolak permintaannya dengan berkata, "Kami tidak bisa memastikan identitas kamu. Bagaimana kami bisa mengetahui bahwa kamu benar-benar putrinya?" Ketika Jin Zhaohuan memperlihatkan kartu domisili dan KTP, Ren Yuan berkata, "Saya harus meminta ijin dari atasan saya sebelum memberimu salinan keputusan tersebut. Pulang rumah dan tunggulah."
 
Pada Hari Tahun Baru 2009, seaseorang yang baik hati datang menemui Jin Zhaohuan dan memberitahu perkembangan terakhir kondisi ibunya. Hakim Ren Yuan dan administrator pengadilan Ma pergi ke pusat penahanan dan meminta Chen Zhenping untuk menandatangani keputusan hukuman selama 18 tahun. Dia tetap menolak. Sebelum pergi, Ren Yuan berkata, "Itu tidak jadi masalah apakah kamu menandatanganinya atau tidak. Keputusan itu dijatuhkan."
 
Menurut Pengacara Li, Ren Yuan yang keberatan untuk mempublikasikan keputusan dan menyembunyikan segalanya, dengan jelas memperlihatkan bahwa Ren tidak hanya telah melanggar hukum tetapi juga telah melakukan tindak kejahatan. "Tidak hanya Ren menyalahgunakan kekuasaannya tetapi ia juga mengganggu pelaksanaan hukum." Pengacara Li mengusulkan agar keluarga Chen melaporkan Ren Yuan ke otoritas lebih tinggi.
 
Atas permintaan berulang-ulang dari Jin Zhaohuan, akhirnya Ren Yuan berjanji akan memberinya salinan keputusan pada 4 Januari. Pada waktunya tiba di pengadilan hari itu, Ren Yuan menyatakan, "Bagaimana saya bisa mengetahui kamu adalah sungguh-sungguh putri Chen Zhenping? Perlihatkan kartu domisili Anda kepada saya." Jin Zhaohuan naik pitam dan berkata, "Kamu benar-benar penggertak. Saya tidak akan pergi jika kamu tidak memberi keputusan itu." Ren Yuan mendorongnya sampai terjatuh dan menghujaninya dengan tendangan dan meninjunya. Ia bahkan menjamah rambutnya dan membenturkan kepalanya ke dinding.
 
Staf Ren Yuan berusaha menghentikannya. Jin Zhaohuan menangis karena dipukul dan pergi ke kantor administrator pengadilan Ma untuk mengajukan pengaduan resmi terhadap hakim. Ma tidak mempercayainya dan membawanya kembali ke kantor Ren Yuan dimana semua orang berbohong, mengatakan tidak ada apapun yang telah terjadi. Jin Zhaohuan kemudian memutar nomor telepon 110 (sama dengan 911 di Amerika) namun mendapat jawaban bahwa itu bukan urusan mereka. Salah seorang temannya juga tiba di pengadilan untuk membantunya mencari keadilan, tapi juga mengatakan tidak terjadi apapun pada Jin Zhaohuan.
 
Putri tertua Chen Zhenping, Jin Zhaoyu, sekarang ini masih berada di Finlandia. Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk membantu menyelamatkan ibunya. Dia telah menghubungi hampir semua dari 200 anggota parlemen Finlandia, Presiden Finlandia, Uni Eropa, Amnesti Internasional (AI), dan Palang Merah. Mereka tidak percaya hal-hal seperti itu masih terjadi di China, dan banyak di antara mereka dengan tulus membalas surat kepadanya sebagai ungkapan dukungan mereka.
 
Direktur Pengadilan Kriminal Ma: 86-371-63912039 (Kantor)
 
Hakim Ren Yuan: 86-371-63936628
 
Lampiran I adalah sepucuk surat dari Ilkka Kantola, seorang anggota Parlemen Finlandia, meminta China untuk melepaskan Chen Zhenping. Lampiran II adalah sepucuk surat yang dikeluarkan oleh AI dengan tujuan yang sama.
 
Lampiran 1: Surat dari Anggota Parlemen Finlandia, Ilkka Kantola kepada Pemerintah China

Kepada Pemerintah China:
 
Kelompok Hak Azasi Manusia dari Parlemen Finlandia sangat perduli untuk mengetahui informasi tertentu tentang China. Para anggota parlemen meragukan pemerintah China telah mematuhi perjanjian hak azasi manusia internasional atau hukumnya sendiri. Kami menghormati pemerintah China dan dengan ini menghimbau untuk menghentikan segala pelanggaran HAM dan melaksanakan hukumnya.
 
Seorang wanita muda China yang bernama Jin Zhaoyu datang ke Finlandia pada bulan Juli tahun ini dengan visa wisatawan. Pada 17 Oktober, dia berjumpa dengan Kelompok Hak Azasi Manusia dan menyatakan kecemasannya atas keselamatan ibunya, yang tinggal di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan.
 
Jin Zhaoyu mengatakan bahwa pada hari kedua kedatangannya di Finlandia, polisi China telah menerobos masuk ke rumah ibunya di China, menjungkirbalikkan semua barang dan membawa ibunya pergi.
 
Jin Zhaoyu menyatakan bahwa penangkapan terhadap ibunya ada hubungan dengan kebijakan yang dibuat oleh mantan Presiden China, Jiang Zemin untuk melarang latihan Falun Gong.
 
Melalui Jin Zhaoyu, kita mengetahui tentang kondisi ibunya dan penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong lainnya di China. Kami sangat memperhatikan keselamatan ibunya. Kami diberitahu bahwa ibunya menjadi target pemukulan dan penyiksaan tiap hari. Salah satu jarinya patah sebagai akibat penyiksaan. Kami juga mengetahui bahwa dia harus bekerja selama lebih dari 15 jam setiap hari; jika tidak memenuhi jumlah yang ditetapkan, dia tidak akan mendapat makanan. Bahkan sejak penangkapannya, dia dilarang untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
 
Jin Zhaoyu juga memberi tahu kami bahwa adik perempuannya, Jin Zhaohuan, juga telah ditangkap pada hari yang sama dengan penangkapan ibunya. Walaupu adik perempuannya telah dilepaskan satu jam sesudahnya, kami sangat prihatin bahwa dia mungkin akan ditangkap lagi sewaktu-waktu. Jin Zhaoyu mengatakan pada kami bahwa banyak praktisi Falun Gong dipenjara di kemp-kemp kerja paksa di China, yang telah mengambil organ mereka ketika mereka masih hidup. Kami mengkhawatirkan Jin Zhaohuan yang berumur 18 tahun, mungkin akan dijatuhui hukuman yang sama jika ia ditangkap lagi.
 
Jin Zhaoyu mengetahui dari saudara perempuannya bahwa ibu mereka, Chen Zhenping, dapat dihukum 7-15 tahun. Kami merasa susah mendengar informasi seperti ini. Kami kira bahwa di China, orang-orang sedang dihukum karena pendapat pribadi mereka dan kepercayaan mereka terhadap agama.
 
Kami menghimbau kepada pemerintah China untuk menyelidiki kondisi Chen Zhenping sekarang ini dan membebaskannya secepat mungkin jika dia dijatuhi penjara.
 
Helsinki, 17 Oktober 2008
 
Ilkka Kantola
 
Parlemen Finlandia
 
Lampiran II: Surat dari Amnesti Internasional
 
PUBLIK AI Index: ASA 17/103/2008
 
3 Nopember 2008
 
UA 305/08 Ketakutan akan penganiayaan
 
REPUBLIK RAKYAT CHINA

Perihal: Praktisi Falun Gong, Chen Zhenping
 
Praktisi Falun Gong, Chen Zhenping ditangkap tanpa surat perintah pada 9 Juli di rumahnya di Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Keluarganya mendapat larangan untuk mengunjunginya, dan tidak jelas tempat penahanannya. Dia berada dalam bahaya karena penganiayaan.
 
Awalnya, dia disekap selama 10 hari di Pusat Penahanan Desa Matougang dan lalu dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Zhengzhou. Para pejabat Pengadilan Rakyat Jingshui Kota Zhengzhou berkata kepada salah satu keluarganya pada 10 Oktober bahwa Chen Zhenping telah dihukum antara 7 sampai 15 tahun penjara. Keluarganya belum diberi surat pemberitahuan resmi oleh otoritas pengadilan.
 
Setelah Chen ditangkap, keluarganya menghubungi para pengacara di Zhengzhou untuk melakukan pembelaan. Para pengacara berkata kepada mereka bahwa sebelum Pertandingan Olimpiade, rejim China telah memperingatkan kepada mereka untuk tidak menerima kasus Falun Gong. Sehingga Chen tidak mungkin mendapatkan pembelaan yang sah, membuat persidangan menjadi tidak adil.
 
Pada 28 Oktober, keluarga Chen menemukan bahwa tanda tangannya telah dipalsukan pada daftar dimana para tahanan disuruh untuk menandatangani daftar ketika menerima perbekalan dari  keluarga dan  teman-teman mereka.
 
Menurut seorang teman tahanan, Chen Zhenping ditahan di sebuah sel dengan penghuni lebih dari 30 orang dan dipaksa tidur di lantai. Dia dilaporkan oleh seorang bekas teman tahanan sehingga dipaksa untuk bekerja sampai 19 jam sehari untuk memproduksi permadani, Q-tips, dan barang-barang lainnya, dengan target produksi yang ketat: jika dia tidak mencapai target dia akan mendapat pukulan atau diperlakukan dengan buruk.
 
LATAR BELAKANG INFORMASI
 
Falun Gong adalah sebuah gerakan spiritual dengan jumlah pengikut yang besar di China pada tahun 1990-an. Setelah melaukan aksi damai di Lapangan Tiananmen pada bulan Juli 1999, rejim China melarang kelompok ini dan melancarkan kampanye intimidasi dan penganiayaan jangka panjang yang diarahkan oleh orang-orang dari organisasi khusus yang disebut Kantor 610. Pemberantasan terhadap Falun Gong diintensifkan saat menjelang Olimpiade. Sumber Falun Gong melaporkan lebih dari 8.000 praktisi telah ditangkap di seluruh negari selama periode ini dan dikatakan bahwa pada tahun 2007, lebih dari 100 orang meninggal dunia di dalam penjara atau tidak lama setelah dibebaskan akibat penganiayaan, menderita kelaparan, dan kurangnya obat-obatan. Para praktisi Falun Gong menjadi target utama dari sistem pendidikan ulang di China melalui kerja paksa, suatu bentuk hukuman penahanan administratif dimana kebebasan seseorang dapat dirampas tanpa melalui pengadilan sampai empat tahun. Antara 300.000 dan 500.000 orang diperkirakan dihukum kerja paksa.
 
TINDAKAN YANG DIANJURKAN:
 
Mohon segera kirim permohonan ini secepatnya, dalam bahasa Inggris atau bahasa Anda:
 
- menanyakan kepada otoritas tentang tempat penahanan Chen Zhenping, dan meminta kepada mereka untuk segera memberikan jaminan atas keselamatannya, dan jaminan dia tidak akan dianiaya atau diperlakukan dengan burukt;
- meminta mereka untuk membebaskan Chen Zhenping dengan segera dengan tanpa syarat kecuali dia dengan nyata melakukan tindak kejahatan;
- menuntut agar dia segera diberi seorang pengacara pilihannya sendiri, keluarganya, dan perawatan medis  yang dia butuhkan;
- menyatakan keprihatinan bahwa dia dipenjara semata-mata karena kepercayaannya.
 
MEMOHON KEPADA:
 
Presiden Pengadilan Masyarakat Tertinggi Xiao Yang
 
27 Dongjiaomin Xiang, Beijing 100006, China
 
Fax: + 86-10-65292345
 
Direktur Menteri Kehakiman, Wu Aiying

10 Chaoyangmen Nandajie
 
Distrik Chaoyang, Beijing 100020, China
 
Fax: + 86-10-65292345
 
Email: Alamat E-mail ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya
 
Walikota Zhengzhou, ZHAO Jiancai
 
233 Zhongyuanxilu, Zhengzhou, 450007, Provinsi Henan, China
 
Pusat Penahanan No. 1 Kota Zhengzhou
 
TERUSKAN KEPADA: perwakilan-perwakilan diplomatik China yang diakui di dalam negeri Anda
 
TOLONG KIRIM PERMOHONAN ANDA SECEPATNYA.
 
Cek pada Sekretariat Internasional, atau kantor daerah Anda, jika pengiriman permohonan setelah 15 Desember 2008.
 
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/1/6/193041.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/1/18/103997.html