(Minghui.org) Mr. Liu Jinglu dan Ms. Sun Lixiang, pasangan suami-istri, adalah praktisi Falun Gong di Kota Mishan, Provinsi Heilongjiang. Polisi dari Mishan dan Kota Jixi  telah menangkap, menyiksa mereka dalam jangka waktu lama dan secara tidak sah menghukum mereka. Pada 8 April 2008, Sun Lixiang dipindahkan ke Penjara Wanita Harbin. Sementara Liu Jinglu masih ditahan pada Pusat Penahanan Pertama Kota Jixi.

Liu Jinglu

Liu Jinglu menceritakan bagaimana ia dan istrinya disiksa agar mengaku

"Pada malam 3 Juni 2008, istri dan saya dibawa ke Kantor Polisi Kota Jixi. Kami ditahan  dalam dua ruangan yang bersebelahan. Lima polisi yang berpakaian sipil datang dan menyiksa kami dan tak satu pun dari mereka menunjukkan identitas dirinya. Diantaranya, seorang polisi bengis bernama Li Gang dari Kota Mishan. Dua orang menyiksa saya. Satu kurus, sekitar 1,7 hingga 1,8 meter tingginya, satunya berkacamata dan gemuk. Tidak  lama setelah polisi yang gemuk meninggalkan ruangan, saya mendengar suara tongkat listrik di ruang sebelah dan jeritan istri saya. Dengan kedua tangan diborgol pada kursi dan kaki dirantai, saya mencoba untuk berdiri dan berkata, 'Anda tidak bisa memperlakukan seorang wanita seperti ini.'"

"Polisi yang kurus muncul dan menampar muka saya, sambil berteriak, 'Diam!'”  

"Sesaat kemudian, polisi yang gemuk kembali dan bertanya pada saya, 'Anda sudah siap untuk berbicara? Siapa yang akan anda hubungi?' Saya menjawab, 'Tidak ada siapa pun.' Ia berkata, 'Jika anda tidak ingin berbicara, saya mempunyai cara  untuk membuat anda bicara.' Ia lalu mengeluarkan sebotol air, dituangkan airnya sebagian, dan menutupnya kembali. Lalu ia menggunakan botol air untuk memukuli  kepala  saya dengan keras. Setelah lelah, ia mengeluarkan tongkat listriknya dan menyetrum kepala, hidung dan perut saya. Ketika ia  menyetrum saya, ia berkata, 'Ini belum seberapa. Saya akan menyetrum kemaluanmu. Jika saya  memukulmu sampai mati, orang  akan menyangka kamu  bunuh diri. Tidak ada yang tahu.' Ia lalu memukuli  telinga saya  dengan kedua tinjunya, menggunakan  kunci Inggris untuk menekan telinga saya dan juga dengan kuat menekan selangkangan saya. Hal ini berlangsung kira-kira satu jam.”

"Pagi hari 4 Juni, polisi menukar ruangan antara  saya dan istri. Mereka terus menyiksa kami. Saya dapat mendengar jeritan istri saya di ruang sebelah. Ketika tiba waktu untuk rutinitas  kerja, semuanya sunyi. Pada tengah hari, saya dapat mendengarnya lagi. Saya  menemukan tumpukan  rambut di lantai  ruangan, di mana istri saya telah disekap. Warna dan panjangnya  sama dengan rambut istri saya. Inilah apa yang istri dan saya telah alami pada sore 3 Juni.

Polisi keji

Polisi keji

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2009/5/5/200228.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2009/5/21/107590.html