(Minghui.org) Seorang anak autis (laki-laki) yang dikenal karena prilaku agresifnya menjadi masalah bagi pengajar di sekolahnya. Semua siswa lain menghindarinya. Namun, dalam waktu kurang dari dua tahun, anak ini telah berubah menjadi seorang yang berdisiplin dan memikirkan orang lain. Apa yang membuatnya berubah?

Yangyang memiliki gejala autis selama dua tahun pertamanya di sekolah. Suasana hatinya tidak stabil. Kadang-kadang dia berbuat kekacauan di kelas dan menyebabkan kesulitan bagi gurunya. Teman-teman kelasnya harus berhati-hati saat dekat dengannya. Kondisinya memburuk ketika ia duduk di kelas tiga, dia menjadi ofensif, resah dan cemas. Dia seringkali bertengkar dengan orang lain di lingkungan sekolah, gangguan di kelas sampai ke lingkungan sekolah. Dia menjatuhkan alat pemadam kebakaran dari lantai atas, melempar sapu ke punggung guru, dan mengejar serta memukul orang lain. Tindakannya yang tidak terduga membuat guru pembimbingnya mustahil untuk menanganinya. Ibunya mendatangi sekolah setiap hari, namun tidak membantu.

Perubahan


Li Changbai mengajar di kelas

Yangyang bergabung dengan kelas baru di kelas lima. Penasihat barunya, Li Changbai (pria), percaya bahwa dia memiliki takdir pertemuan dengannya dan menerimanya tanpa khawatir. Dia memiliki beberapa ide cara membimbing Yangyang.

Li mengatakan kepada orangtua murid saat pertemuan tentang filosofi pendidikan yang menekankan kebajikan. Mengajarkan anak-anak tentang prinsip Sejati-Baik-Sabar adalah membangun sebuah landasan moral yang kokoh bagi mereka. Karena Li sendiri berlatih Falun Dafa, dia menekankan pentingnya peningkatan kebajikan, dan mematut diri sendiri untuk memperlakukan orang lain dengan benar-benar baik. Dia memperoleh manfaat baik secara fisik maupun spiritual dari latihan Falun Dafa. Dia mendorong anak-anak untuk membaca Zhuan Falun dan belajar menjadi orang baik, sejati, belas kasih, dan sabar dalam kehidupan sehari-hari. Semua orangtua yang hadir setuju dengannya.


Murid-murid membaca Zhuan Falun saat istirahat siang

Li menjadwalkan waktu singkat saat istirahat siang untuk membaca Zhuan Falun dan berbagi pengalaman dalam menghadapi masalah sehari-hari berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Dia memperlakukan Yangyang lebih sabar sambil menunjukkan kesalahannya jika diperlukan. Pada saat yang sama, dia menyemangati seluruh kelas berbelas kasih, dan bersama-sama membantu Yangyang.

Tak lama kemudian, perubahan nyata terjadi pada Yangyang, berhenti berbicara dan mengganggu saat Li mengajar. Berangsur-angsur Yangyang mengembangkan nilai-nilai moralnya, menjadi semakin mampu membedakan yang benar dari yang salah, dan yang baik dari yang jahat.

Perubahan Perilaku

Li mempertegas prinsip Sejati-Baik-Sabar kepada para siswa dengan cerita-cerita kebajikan sebagai tambahan, serta melalui prilaku dan perkataannya. Dia juga berinteraksi dengan para siswa tentang catatan harian mereka, di mana para siswa memeriksa kata-kata dan perbuatan mereka sendiri, dan mencatat perbuatan baik mereka.


Catatan harian Yangyang mengenai pengalamannya minggu lalu. Tanggapan Li Changbai berwarna merah

Membaca Zhuan Falun setiap siang membantu Yangyang. Semakin dalam dia memahami Sejati-Baik-Sabar, semakin baik dia mengendalikan dirinya sendiri. Dia mampu membedakan benar dari yang salah dan memperbaiki prilakunya. Dia bisa mengakui kesalahan dan meminta maaf. Perubahan yang terjadi pada hati dan prilaku Yangyang terekam di catatan hariannya.

Pada suatu hari Minggu, keluarga Yangyang pergi ke pusat perbelanjaan. Keranjang belanja seseorang melindas kakinya, tetapi orang itu tidak meminta maaf. Yangyang menulis, "Saya bisa mentolerir hal ini. Karena dia tidak sengaja, saya dapat memaafkan dia."

Yangyang seringkali bertengkar dengan orang lain pada masa lalu karena hal-hal kecil. Tidak peduli apakah orang lain telah melakukan sesuatu dengan sengaja atau tidak, dia selalu menerjemahkan mereka ingin mengganggu dia, dan dia melawan balik. Sekarang, dia bisa melihat penyebab konflik, untuk mengendalikan suasana hatinya, dan untuk mendisiplinkan diri. Yangyang berubah dari seorang autis, menjadi orang yang mempedulikan orang lain dan lingkungannya. Dia menulis, "Pada hari Jumat, saya pergi memungut banyak sampah, karena memungut sampah tidak hanya melenyapkan karma saya, namun juga melindungi bumi."

"Pada Jumat malam, adik saya menjatuhkan minuman ke lantai. Dia menimpakan kesalahan pada saya, namun saya dapat mentolerirnya."

Seiring pemahamannya terhadap belas kasih semakin mendalam, Yangyang dapat mengendalikan dirinya dengan lebih mudah untuk tidak melakukan hal-hal buruk. Li berkata, "Meskipun dia tidak dapat melakukan segala hal dengan 100%  benar, dia telah meningkat 80% atau 90%. Untuk hal-hal tidak dilakukan dengan benar, dia dapat menyadarinya kemudian dan mawas diri."

Contoh, Yangyang menulis, "Pada hari Minggu sore, adik saya memukul saya dan saya membalas memukulnya. Saya gagal menahan diri."

Dia juga menulis, "Pada hari Minggu malam, adik saya memanggil saya bodoh. Saya bertanya padanya siapa saudara dan orangtua dari orang bodoh itu. Dia mengatakan mereka sedikit bodoh dan super bodoh. Jadi saya memberitahu ibu, dan semua orang tertawa. Untunglah saya tidak marah, karena saya mampu menyesuaikan diri."

Tanggapan dari Orang Lain

Guru lain juga memperhatikan perubahan Yangyang. Seperti mendadak tidak ada seorangpun yang berkeliaran di sekolah, seperti yang sering Yangyang lakukan. Beberapa guru bertanya pada Li, “Mengapa saya tidak melihat Yangyang akhir-akhir ini?"

Sebelumnya, bahasa Inggris Yangyang paling buruk. Pada semester ke-2 di kelas lima, guru bahasa Inggris mengatakan pada Li bahwa Yangyang sekarang bisa duduk diam di kelas, jarang mengganggu siswa lain, dan adakalanya menjawab pertanyaan.

Kadang-kadang Yangyang mengganggu di kelas dan dibawa ke ruang konseling. Yangyang berkata kepada penasihat, "Li Changbai mengajarkan saya untuk mengikuti Sejati-Baik-Sabar. Saya tahu saya tidak melakukannya dengan baik. Saya tidak bersabar."

Pada semester ke-2 di kelas enam, seorang guru meminta nasihat Li mengenai cara menangani kelasnya. Ketika dia mendengar kisah Yangyang, dia berkata dengan terkejut, "Yangyang ada di kelas Anda? Saya pikir dia dipindahkan ke sekolah lain."

Suatu kali seorang anak laki-laki melempar sapu ke punggung guru dan butuh seseorang khusus untuk mengurusnya, Yangyang membuat orang melupakan semua masalah di masa lalu. Perubahan pada dirinya sangat menakjubkan sehingga orang-orang bersyukur dan mengagumi kekuatan Sejati-Baik-Sabar, yang mengkultivasi hati orang.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2011/3/15/一个自闭儿的转机(图)-237644.html
English: http://www.clearwisdom.net/html/articles/2011/4/10/124327.html