(Minghui.org) Salam hormat pada Guru, salam kepada rekan praktisi.

Saya memperoleh Fa sekitar bulan Oktober 2004 di Nusa Dua, Bali. Sejak saat itu saya mulai berjalan di jalur kultivasi. Istri, anak dan orang tua ikut menapaki jalur kultivasi Falun Dafa. Sampai sekarang semua masih berkultivasi. Fa pertama yang saya baca bukanlah Zhuan Falun, tetapi Ceramah Falun Dafa di Sydney 1996 yang selalu saya kenang sampai sekarang, Guru mengatakan, “Inilah sebabnya mengapa Dewa yang sangat tinggi mengatakan, ‘Anda telah meninggalkan sebuah tangga menuju langit kepada manusia -- Zhuan Falun.’”


Awal Mendapatkan Fa

Saya dimutasi kerja dari Denpasar ke Nusa Dua bulan April 2004. Saya suka membaca apa saja yang berhubungan dengan spiritual dan mencari banyak buku. Dalam masa tersebut, saya mencoba berpantang daging, hanya makan sedikit nasi dan sayur rebus. Dalam beberapa bulan saya nampak kurus dan seperti orang sakit. Keluarga sering bertanya, “Kamu sakit ya, kok kurus begini?” Saya jawab, ”Tidak, hanya sedikit makan.”

Suatu hari seorang rekan kerja membawa brosur besar warna kuning yang berasal dari Surabaya mengenalkan Falun Dafa. Saya langsung tertarik, dan bertanya, ”Siapa yang bisa dihubungi?” Dijawab, ”Ada di brosur.” Langsung saya menghubungi praktisi yang namanya tertera di brosur dan membuat janji ingin ikut latihan. Menanyakan syarat-syarat dan pakaian yang harus dikenakan. Tidak ada syarat, biaya maupun pendaftaran ujar pembimbing, saya hanya disarankan memakai pakaian olah raga, dan datang Minggu pagi pukul 06.00.

Saat latihan pertama kali saya langsung bisa bersila ganda, walau saat menit ketiga puluh sudah luar biasa sakit, saya masih bertahan sampai menit ke empat lima dan musik pun berhenti. Keringat membasahi sekujur badan dan pinggang serasa ditarik. Badan sakit semua.

Tidur malam itu, sekujur badan terasa panas, sampai keesokan harinya masih sangat sakit, hingga siang hari beberapa jam terpaksa meninggalkan pekerjaan dan kembali istirahat tidur. Saat malam kedua dan seterusnya tidak lagi terasa panas, namun giliran istri dan anak di samping tidak bisa tidur karena merasa kepanasan. Setelah tiga hari semuanya kembali normal. Beberapa waktu kemudian baru saya memahami bahwa tubuh dan lingkungan saya sedang dimurnikan. Guru mengatakan dalam Zhuan Falun: “Kami akan memurnikan tubuhnya, agar dia dapat Xiulian menuju tingkat tinggi. Saat Xiulian pada tingkat paling rendah, ada suatu proses, yaitu tubuh anda akan dimurnikan secara menyeluruh, segala benda buruk yang ada dalam pikiran, medan karma yang eksis di sekeliling tubuh maupun faktor-faktor yang menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat, semua itu akan disingkirkan ke luar hingga bersih. Bila tidak dibersihkan, dengan tubuh yang keruh, dengan tubuh yang hitam kusam dan pikiran yang kotor, bagaimana dapat mencapai Xiulian yang menuju tingkat tinggi.”

Sebelum mendapatkan buku Zhuan Falun saya pernah diberikan fotokopi Ceramah Falun Dafa di Sydney 1996 oleh rekan kerja, dan saya baca sampai habis dan menemukan kata-kata luar biasa berikut,

“Inilah sebabnya mengapa Dewa yang sangat tinggi mengatakan, ‘Anda telah meninggalkan sebuah tangga menuju langit kepada manusia -- Zhuan Falun.’”

Buku Zhuan Falun ternyata hanya tersisa satu buah di toko buku, demikianlah saya mendapatkannya. Pada saat itu saya belum menyadari mungkin saja buku itu telah disiapkan untuk saya. Terima kasih Shifu telah menarik kembali saya dari kolam limbah pencelup raksasa menjadi praktisi Falun Dafa. Mulai saat itu saya rajin latihan, belajar Fa bersama dan menyebarkan brosur.

Mengikuti Kegiatan Belajar Fa Bersama

Dua hari setelah latihan yang pertama, saya ditelepon oleh koordinator untuk ikut baca bersama keliling ke rumah teman praktisi, saya belum bisa ikut karena badan masih terasa meriang. Setelah ditelepon minggu berikutnya saya ikut bergabung belajar Fa bersama, pertama kali hanya dengan empat rekan praktisi. Mulai saat itu saya senang ikut belajar Fa bersama dan sharing pemahaman.

Kemudian jadwal tempat latihan diperpanjang, sehabis latihan sore atau pagi dilanjutkan dengan belajar Fa bersama. Hal ini baru saya sadari setelah membaca Uraian Fa untuk Para Pembimbing Falun Dafa Changchun,  “Namun di Changchun, mereka meletakkan Fa di posisi lebih penting untuk terus belajar. Oleh sebab itu mereka mempertahankan setiap hari setelah selesai melakukan latihan, duduk di sana mulai membaca buku, mulai belajar Fa. Setelah selesai belajar, mereka diskusi bersama, mereka mendiskusikannya satu paragraf demi paragraf.”

Tempat belajar Fa kemudian diperbanyak dan diadakan di tempat tinggal saya. Awal belajar Fa, koordinator hadir dua hari berturut-turut. Minggu berikutnya rekan koordinator tidak bisa hadir, saat itulah hati terusik, merasa kehilangan. Seiring berjalannya waktu, tempat belajar ini menjadi semakin ramai karena letaknya strategis dan mudah dijangkau. Tempat belajar ini terhenti saat saya dimutasi kerja kembali ke Denpasar. Ada hal yang teringat saat masih belajar bersama, koordinator berkata, ”Tolong habiskan minumnya dan jangan disisakan, karena dia akan menangis jika disia-siakan.” Dikisahkan ada pengalaman praktisi China yang mengikuti ceramah 9 hari, saat makan pagi menyisakan beberapa bagian bakpao di meja, tanpa diduga Shifu muncul dan bertanya, ”Apa kalian sudah selesai makan?” Praktisi menjawab, ”Sudah.” Kemudian Shifu memungut sisa makanan dan memakannya. (Percakapan ini hanya pemahaman pribadi).

Menyebarkan Brosur Pertama Kali

Akhir tahun 2004 diadakan kegiatan pengenalan Falun Dafa di GWK. Setiap praktisi yang berkeinginan membantu menyebarkan berita ini diberikan brosur warna biru dengan surat undangan. Pertama memegang brosur dan memberikan kepada kenalan, jantung berdetak keras, malu, takut ditolak dan lain-lain, berkecamuk di hati. Tapi setelah brosur berpindah tangan dan dibaca barulah terasa lega.

Guru dalam Zhuan Falun menyatakan, ”Karena sekali anda ketakutan, berarti ada perasaan takut, bukankah itu merupakan keterikatan hati? Dengan timbulnya keterikatan hati anda, bukankah keterikatan hati anda itu harus disingkirkan?”

Tahun baru 2005 ditelepon oleh koordinator diajak menyebarkan brosur di GWK. Saya datang dan bergabung, hanya sekitar lima orang praktisi. Saat pertama kali memancarkan pikiran lurus di tempat ramai, mata tidak bisa dipejamkan sama sekali, terus berkedip sehingga lima menit terasa sangat panjang sekali. Memberikan brosur kepada orang sudah mulai berani dan belajar menjelaskan isi brosur secara singkat.

Menjadi Pembimbing Tempat Latihan

Sekitar bulan Maret 2005 koordinator ingin membuka tempat latihan di Nusa Dua, namun belum terwujud karena belum ada praktisi yang bertanggungjawab, saya menolak dengan alasan belum siap (ada perasaan takut dan juga malu yang sangat kuat). Namun sepulang dari Konferensi Fa, saya menyatakan siap. Dengan dibantu oleh seorang rekan, akhirnya tempat latihan di tepi pantai dibuka. Menjadi pembimbing tempat latihan harus datang lebih awal dan pulang paling belakang, bahkan kadang mulai berlatih seorang diri. Dalam proses ini, banyak keterikatan hati saya terungkap dan baru saya sadari.

Mengajak Keluarga Berkultivasi

Saya adalah orang yang egois, segala yang menurut saya baik, semua anggota keluarga harus mengikuti. Sifat egois sampai akhir-akhir ini masih berkecamuk, saya sering memancarkan pikiran lurus khusus menyingkirkan karma pikiran yang sering mengganggu.

Awal saya membawa anggota keluarga ke tempat latihan Minggu pagi, mereka sambil membawa anjing menunggu saya berlatih. Dengan seringnya diajak, akhirnya istri mau mencoba dan bergabung dengan ibu-ibu lainnya. Mulailah istri berlatih dan belajar Fa. Dia lebih cepat meningkat dalam perilaku dan juga pemahaman, karena pada dasarnya dia telah banyak mengalami pembayaran karma dalam perjalanan hidup sebelum memperoleh Fa. Kami merasa bahwa kami memperoleh Fa secara wajar, tapi setelah membaca Ceramah San Fransisco 1996 baru menyadari.

Guru dalam Ceramah Fa Pertama di Amerika Serikat 1996, “Pada saat saya berbicara kepada para murid di Tiongkok, saya katakan bahwa banyak orang masih belum tahu, anda merasa secara wajar memasuki kelas belajar ini untuk mendengarkan ceramah, mungkin pada kehidupan anda beberapa siklus yang lalu, bahkan puluhan siklus atau berapa puluh siklus masa kehidupan yang lalu anda telah menanggung derita demi memperoleh Fa ini, (tepuk tangan) hanya saja anda tidak mengetahuinya. Ada orang yang demi memperoleh Fa ini sampai pernah terpenggal kepalanya. Di dalam Xiulian saya tak henti-hentinya menasihati anda untuk menjadi baik, membimbing kalian, karena saya tahu kalian itu siapa di dalam sejarah, juga tahu kalian demi memperoleh Fa di hari ini telah berkorban begitu banyak, kalau saya tidak mengajarkan anda secara demikian, juga adalah tidak patut terhadap anda.”

Karena kami dan rekan-rekan mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga sendiri, maka saat kami berlatih, anak-anak bermain tanpa ada yang mengawasi bahkan kadang mengganggu kami berlatih maupun belajar Fa. Dalam kondisi demikian, tercetuslah sebuah ide dari koordinator agar mengumpulkan anak-anak dan dibuat sebuah kelompok kecil latihan gong dan belajar Hong Yin. Mulailah anak-anak memasuki jalur kultivasi.

Karena rasa senang yang luar biasa telah mendapatkan Fa, maka orang tua pun diajak serta. Orang tua saya biasanya percaya dengan apa yang saya katakan, maka mulailah Ayah latihan gong dan belajar Fa. Setelah beberapa bulan, Ibu belum juga mau ikut belajar, hanya diam jika kami ajak. Namun  setelah Ayah saya ajak ikut Konferensi Fa di Surabaya, ibu baru mau ikut membaca Fa - setelah memdengarkan Ayah membaca “Dao Hang”,

“Karena didalam sejarah, metode Xiulian macam apa pun juga tidak mampu sungguh-sungguh menyelamatkan manusia berskala besar seperti ini. Sedangkan momen sejarah keberadaan kita bukan hanya suatu persoalan sederhana berupa Shifu menyelamatkan manusia, anda sekalian berada dalam masa pelurusan Fa bagi seluruh badan langit alam semesta. Para dewa semua sedang mengamati momen dunia sekarang ini. Dalam banyak ramalan di dunia manusia menyebutkan, ketika sejarah masyarakat manusia sampai pada periode tertentu, bahkan dewa di atas langit juga harus diperbaharui, badan langit juga harus ditata kembali. Baik berbagai ramalan dalam sejarah, maupun berbagai macam legenda di dunia, semua mencerminkan momen sejarah keberadaan manusia sekarang ini. Maka boleh dikatakan berbagai macam perwujudan dari masyarakat manusia sekarang ini, semuanya juga bukan secara kebetulan.” Ibu mengatakan, “Seperti Awatara ya.” (Catatan: Avatar – dalam terminologi Agama Hindu adalah Sang Penyelamat dunia dari kehancuran dan kejahatan)

Mulai saat itu kami sekeluarga, sepasang cucu, sepasang suami istri, sepasang orang tua berkultivasi Falun Dafa. Kehidupan keluarga dalam lingkup kecil, hubungan dengan orang tua, ipar serta kondisi lingkungan keluarga besar semakin harmonis, berbagai masalah dapat kami pandang hambar, sehingga konflik mudah diatasi.

Mohon tunjukkan jika ada yang tidak sesuai dengan Fa.

Terima kasih Shifu, terima kasih rekan-rekan.