(Minghui.org)

Tanggal 20 Juli 1999 dimulainya penganiayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Teror mencengkeram seluruh negara. Pagi itu, ketika seperti biasanya ibu saya dan saya pergi ke tempat latihan Falun Gong, kami melihat polisi di mana-mana. Hari itu adalah giliran ibu untuk mengajarkan gerakan.


Ketika kami tiba di rumah, ayah saya sangat marah hingga memukul saya jatuh ke lantai dengan sebuah tongkat dan bertanya, ”Apakah kamu akan tetap berlatih Falun Gong?” Saya menatap lurus kepada ayah saya dan menjawab dengan teguh,  “Ya!”  Sejak saat itu dia tidak lagi  pernah memukul saya.

Beberapa petugas keamanan datang menemui saya. Mereka membicarakan materi klarifikasi fakta dan berkata, ”Kami berhubungan dengan departemen kepolisian!” Sebagai seorang praktisi saya sama sekali tidak merasa takut, karena misi saya adalah memberi penyelamatan kepada semua orang, bukan untuk menderita penganiayaan. Setelah saya mengklarifikasi fakta kepada mereka, semuanya kecuali satu orang mengatakan bahwa kini mereka mengetahui fakta yang sebenarnya. Satu orang yang keras kepala menemani saya pulang ke rumah. Sebelum kami berpisah dia berkata, ”Sejati-Baik-Sabar sungguh hebat!” Sekali lagi saya sangat tersentuh dengan belas kasih Guru!

-- Penulis

1. Takdir pertemuan untuk berkultivasi Dafa

Pada pagi hari tanggal 12 Juli 1996, saya bangun tidur dan melihat ada dua buku di meja di ruang keluarga. Satu diantaranya adalah Falun Gong, dan yang satunya lagi adalah Zhuan Falun. Pada saat itu saya tidak mengetahui judulnya karena mereka masih dibungkus, tapi saya tahu bahwa saya ingin membacanya. Ini adalah sebuah hal yang sedikit aneh, karena saya adalah orang yang tidak pernah membaca buku lain selain buku pelajaran. Kemudian saya mengetahui bahwa seorang praktisi Falun Gong telah meminjamkan buku-buku tersebut kepada ibu saya ketika dia melakukan olah raga pagi di taman.

Ketika saya mulai membaca, saya tahu bahwa saya telah menemukan apa yang telah saya cari selama bertahun-tahun. Saya tidak dapat mengucap dengan kata-kata bagaimana bersemangatnya saya. Saat sebelum saya membuka buku tersebut saya adalah seorang atheis garis keras, tapi setelah beberapa halaman kemudian, saya menyadari bahwa arti dari menjadi seorang manusia adalah untuk kembali ke jati diri yang sesungguhnya. Saya menjadi mengerti bahwa orang dapat merubah dirinya menjadi lebih baik dan selamanya bebas dari penyakit serta kematian melalui berkutlivasi. Saya menjadi mengerti mengapa orang harus menyesuaikan diri dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan kenapa orang harus memperhatikan moralitas dan watak mereka. Konsep atheis yang tertanam di otak saya selama lebih dari satu dekade tercerai berai, dan hati saya tergerak berulangkali oleh prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Guru. Saya berpikir, ”Guru, saya akan mengkultivasikan diri saya berdasarkan Sejati-Baik-Sabar, dan saya akan kembali ke jati diri saya yang sesungguhnya!”

2. Berkultivasi Dafa dengan keteguhan hati dan ketat mengikuti Guru

Pagi hari berikutnya saya mengikuti ibu saya pergi ke sebuah tempat latihan. Itu adalah hari pertama mereka mengajarkan gerakan, jadi saya segera mempelajarinya di sana saat itu juga.

Pada tahun 1997, sebuah universitas menerima saya di fakultas hukum karena nilai saya sangat bagus. Tidak ada tempat latihan di universitas saya. Sejak insiden Harian Guangming pada tahun 1996 [Harian Guangming menerbitkan sebuah artikel bohong yang menyerang Dafa], beberapa pejabat universitas melarang praktisi Falun Gong untuk berlatih di kampus. Saya kemudian berlatih sendiri.

Pada tanggal 20 Juli 1999, sebuah penganiayaan yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah dimulai. China telah diselimuti oleh suasana yang mencekam. Pagi hari tanggal 20 Juli 1999, seperti biasa ibu saya dan saya pergi ke tempat latihan, dan kami melihat banyak polisi berseragam dan berpakaian preman berada di mana-mana. Hari itu adalah giliran ibu saya mengajarkan gerakan. Ketika kami tiba di rumah, ayah saya sangat marah, dan dia memukul saya jatuh ke lantai dengan menggunakan sebuah tongkat kayu persegi empat, kemudian menunjukkannya tepat di depan hidung saya dan bertanya, ”Apakah kamu akan tetap berlatih Falun Gong?” menatap lurus langsung ke mata ayah, saya memberikan sebuah jawaban yang teguh, ”Ya!” Dia lalu menyingkirkan tongkat tersebut dan sejak saat itu tidak pernah lagi memukul saya. Dia mengatakan bahwa tidak ada gunanya memukul saya.

Segera setelah saya kembali ke kampus setelah liburan musim panas, pejabat universitas mengadakan sebuah pembicaraan dengan saya di mana mereka mengancam untuk mengeluarkan saya jika tidak melepaskan keyakinan saya. Saya adalah seorang murid yang baik dan nilai saya merupakan yang tertinggi di fakultas, tetapi saya akan dikeluarkan dari kampus hanya karena kepercayaan saya terhadap Sejati-Baik-Sabar! Pada saat itu, praktisi Falun Gong di China dipaksa untuk memilih antara kepercayaan mereka dengan sebuah karir, kepercayaan mereka dengan sebuah pendidikan, kepercayaan mereka dengan keluarga mereka, dan bahkan kadang-kadang antara kepercayaan mereka dengan nyawa mereka!

Guru mengatakan,

“Sedangkan seorang praktisi Xiulian yang agung adalah seorang yang dapat melepaskan egonya, hingga segala pemikiran manusia biasa di dalam pengujian yang berat.” (“Posisi” dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Saya menjelaskan kepada pejabat universitas keajaiban dan fakta sebenarnya tentang Falun Dafa, termasuk juga ketidaksahan penganiayaan ini. Seorang pengajar yang ditugasi untuk “mengubah” saya mengerti tentang kebenaran dan meminta pihak otoritas kampus untuk berhenti menganiaya saya, tapi pihak otoritas mengatakan bahwa dia “tidak memiliki sikap yang teguh” dan mencacinya. Tetapi, dalam sebuah pertemuan kelas, pengajar ini berkata, ”Ada seorang gadis di kampus kita yang berlatih Falun Gong. Dia adalah seorang siswa yang paling pintar yang pernah aku ajar, dan dia tetap teguh pada keyakinannya.”

Pada awal Juni 2000, saya berdiri di Lapangan Tiananmen dan berteriak kepada seluruh alam semesta,  “Berhenti menganiaya Falun Dafa!”

Pejabat dari universitas saya membawa saya kembali ke kampus.

Beberapa teman praktisi membantu saya untuk berhubungan dengan sebuah tempat produksi materi Dafa di kota saya. Saya menggunakan seluruh waktu luang saya untuk belajar Fa. Saya pernah belajar sebanyak sembilan ceramah Zhuan Falun dalam satu hari, dan saya tidak merasa lelah walaupun saya hanya tidur selama sepuluh menit setiap harinya. Saya pergi dengan bus ke tempat produksi materi Dafa dan mengambil ratusan selebaran sendiri. Saya menyebarkan selebaran tersebut dan pergi ke asrama fakultas, asrama mahasiswa, rumah tinggal staff, dan masyarakat di sekitar universitas. Dua petugas keamanan menjaga setiap bangunan pada malam hari, tapi saya dapat membagikan selebaran tanpa ada kesulitan.

Saya menyadari bahwa saya bukan seorang manusia biasa melakukan pekerjaan untuk Dafa. Saya merupakan seorang praktisi Dafa yang melaksanakan tanggung jawab yang dianugerahkan oleh Dafa, terdapat perbedaan yang mendasar di antara keduanya. Seorang manusia biasa melakukan sesuatu hal dengan mentalitas pamer, mentalitas bersaing, atau keinginan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan seorang praktisi Dafa memberikan penyelamatan kepada orang-orang yang terkelabui dengan belas kasih yang dianugerahkan Falun Dafa kepada mereka dan dengan secara terus menerus menyingkirkan keterikatan dan konsep pikiran yang telah merosot. Seorang praktisi Dafa melakukan pekerjaan tetapi tidak terikat dengan hasilnya. Saya memberikan setiap selebaran dengan sebuah hati yang murni dan belas kasih, dan saya juga memancarkan pikiran lurus: “Memusnahkan kejahatan yang menganiaya Dafa! Biarkan orang-orang yang mempunyai takdir pertemuan mengerti fakta sebenarnya tentang Dafa.” Selebaran tersebut jarang sekali yang disobek atau dibuang. Kadang-kadang, segera setelah saya menghantarkan sebuah selebaran di sebuah pintu, seseorang segera membacanya.

Selama proses klarifikasi fakta, beberapa orang mulai berlatih Dafa, dan kami membagikan selebaran bersama-sama. Kami meninggalkan rumah setelah memancarkan pikiran lurus, dan tidak peduli ada berapa orang yang kami temui di jalan, kami terang-terangan membagikan selebaran dan menggantungkan spanduk Dafa. Satu orang membagikan atau menggantungkan ketika kami semua yang lain memancarkan pikiran lurus. Suatu kali, praktisi yang lain pulang ke rumah, dan saya adalah satu-satunya yang membagikan selebaran. Tiba-tiba saya merasa sangat tinggi; kota dan seluruh bumi terasa sangat kecil. Seluruh tubuh saya terasa kosong, dan saya benar-benar tidak memiliki rasa takut. Saya tahu Guru sedang membantu saya.

Pada bulan Mei 2001, seorang teman saya yang bekerja sebagai pemandu tur meminta saya untuk membantunya sebagai penterjemah harian bagi CEO dan para manager dari sebuah perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga politikus Amerika yang berpengaruh. Pada waktu itu saya sedang menulis disertasi, tapi kemudian saya berpikir ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk mengklarifikasi fakta, jadi saya pergi. Tiba di vila pedesaan, saya terang-terangan membawa Zhuan Falun (tanpa dibungkus) selama berada di sana. Pegawai yang ada di vila tersebut terkejut dengan keberanian saya, tetapi saya tersenyum dan memberitahu mereka kebenaran tentang penganiayaan yang terjadi. Mereka mendengarkan. Saya mengalami sedikit kesulitan mengklarifikasi fakta kepada orang Amerika, dan saya menggunakan hampir semua kata-kata yang dapat saya pikirkan. Saya juga memberi mereka alamt website Clearwisdom, dan mereka menyukai Dafa. Kemudian, CEO dari perusahaan tersebut mengirim sebuah email kepada saya yang berbunyi, ”Diberkatilah dirimu dan bukumu!”

Pada suatu malam, beberapa petugas keamanan menjemput saya. Mereka menujuk VCD klarifikasi fakta yang ada di atas meja dan berkata, ”Kamu seharusnya tahu bahwa kami berhubungan erat dengan departemen kepolisian kota!” Saya tidak merasa takut sedikitpun, karena ancaman mereka tidak mempunyai efek terhadap seorang praktisi Dafa. Sebagai seorang praktisi, misi saya adalah menyelamatkan manusia dan bukan untuk menderita penganiayaan. Saya dengan sungguh-sungguh mengklarifikasi fakta kepada mereka dengan belas kasih, dan pada akhirnya mereka menganggukkan kepala dan mengatakan bahwa kini mereka tahu tentang fakta sebenarnya. Hanya ada satu orang yang sangat keras kepala. Dia mengantar saya pulang dan ketika kami berpisah, dia tiba-tiba berkata, ”Sejati-Baik-Sabar sungguh-sungguh hebat!” Walaupun saya tidak bisa melihat wajahnya dalam kegelapan, saya merasakan rasa syukur yang murni dari seseorang yang hatinya telah diterangi oleh belas kasih Falun Dafa. Sekali lagi saya sangat tersentuh dengan belas kasih Guru!

Ketika saya kembali ke kampus, semua teman saya mengkhawatirkan disertasi mereka. Saya menulis naskahnya pada suatu sore, 20.000 kata sekaligus, dan menggunakan hari berikutnya untuk melengkapi disertasi tersebut. Saya memperoleh nilai keseluruhan tertinggi di departemen saya setelah berhasil mempertahankan disertasi saya melalui proses perdebatan yang menegangkan.

3. Membuktikan Dafa di Tengah-tengah Badai

(1) Berkoordinasi sebagai Satu Tubuh


Pada akhir bulan Oktober 2001, pada saat upacara penaikkan bendera di Lapangan Tiananmen, saya memegang sebuah spanduk dengan huruf berwarna merah dan berlatar belakang warna kuning yang berbunyi, ”Falun Dafa baik” dan berteriak ,”Falun Dafa Hao (baik)! Falun Dafa adalah sebuah Fa (prinsip/hukum) yang lurus! Pulihkan kembali nama baik Dafa! Pulihkan kembali nama baik Shifu!” Seorang petugas polisi merampas spanduk dari belakang saya dan menyumpalkannya ke mulut saya. Saya menarik spanduk tersebut dan berseru kepada kerumunan orang-orang, ”Pemerintahlah yang mengatur Peristiwa Bakar Diri di Lapangan Tiananmen!” Polisi mendorong saya masuk ke mobil dan membawa saya  ke Kantor Polisi Qianmen di Beijing. Mereka memasukkan saya ke dalam penjara yang khusus digunakan untuk menahan praktisi yang membuktikan Dafa di Lapangan Tiananmen. Lebih dari sepuluh praktisi ditahan pada hari itu, di mana banyak juga praktisi lain yang datang dan pergi dengan selamat. Kami saling berbagi pengalaman dan memancarkan pikiran lurus.

Pada sore harinya, kami dipindahkan ke Pusat Penahanan Distrik Fangshan. Setelah bertukar pemahaman, kami menyadari bahwa kami tidak seharusnya bekerja sama dengan pelaku kejahatan dan memutuskan untuk mengadakan mogok makan bersama untuk menolak penganiayaan. Kita adalah satu tubuh dan kita harus maju bersama-sama. Dua orang praktisi tidak mau ikut mogok makan. Seorang diantaranya akan dipindahkan ke sebuah penjara dan yang lain berpikir bahwa dia akan dilepaskan. Beberapa hari kemudian, praktisi yang seharusnya dilepaskan malah dipindahkan ke sebuah kamp kerja paksa. Ketika penjaga datang untuk membawa seorang praktisi ke ruang pemaksaan makan, kami berdiri di depan praktisi tersebut dan tidak mengizinkan penjaga untuk membawanya pergi. Melihat kami melindungi praktisi tersebut dengan tubuh kami, praktisi yang akan dipindahkan ke sebuah penjara itu sangat tersentuh. Dia kemudian bergabung bersama kami dalam membuktikan Fa.

Suatu kali penjaga menyeret kami ke luar satu persatu dan memukuli kami. Mereka memasang borgol dan belenggu (dengan berat lebih dari 10 pon = 5 kg) pada kami. Mereka menghubungkan borgol dan belenggu dibelakang punggung kami. Penyiksaan ini disebut “ikatan terbalik”. Tubuh kami dipaksa membentuk elips. Kami mengalami penderitaan fisik yang hebat jika kami berdiam dalam posisi apapun selama lebih dari beberapa detik. Akan sangat sulit bagi kami untuk menahan penderitaan ini jika kami tidak memiliki keyakinan lurus pada Dafa. Saya merasakan bahwa waktu berjalan dengan sangat lambat ketika saya menggertakkan gigi dan menahan penderitaan. Saya dengan jelas mengetahui bahwa saya harus benar-benar menyangkal pengaturan kekuatan lama. Saya menghafal Lunyu (Kata Ulasan pada buku Zhuan Falun) berulang-ulang kali dalam hati. Ketika saya teringat bahwa Shifu telah menanggung penderitaan yang sesungguhnya bagi kita sedangkan saya hanyalah menahan sebuah penderitaan fisik yang ringan, saya tidak dapat menahan jatuhnya air mata saya. Keesokan harinya, sebuah keajaiban terjadi: semua rasa sakit hilang, dan tangan serta kaki saya terasa seperti diregangkan lurus di depan tubuh saya, bukannya terikat di belakang tubuh. Pada sore harinya, penjaga membuka brogol dan belenggu tersebut, karena mereka menyadari bahwa tidak ada yang dapat mengubah keyakinan lurus praktisi Dafa pada Dafa.

Saya telah dapat melakukan seperti apa yang telah dikatakan oleh Shifu,

“… dengan satu hati anda yang tidak tergoyah, akan dapat mengatasi puluhan ribu yang berkecamuk.” (“Menyingkirkan keterikatan terakhir” dalam Petunjuk penting untuk gigih maju II ) Saya tahu

Shifu tepat berada di samping saya dan dia sedang melindungi saya!

Setelah sembilan hari menjalani mogok makan, petugas polisi dari kota asal saya menjemput saya dan bermaksud untuk membawa saya dengan kereta api. Di dalam kereta saya mengalami dua buah mimpi, intinya adalah saya masih mempunyai tugas yang belum terselesaikan dan belum dapat pergi. Saya tahu bahwa mimpi tidak dapat membimbing kultivasi saya dan saya harus memahami prinsip Fa dan menganggap Fa sebagai Shifu. Saya adalah seorang pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa, dan saya mutlak tidak boleh berjalan di jalur yang diatur oleh kekuatan lama. Saya masih mempunyai banyak pekerjaan membuktikan Fa yang harus dilakukan. Saya meminta Shifu membantu saya ketika saya mencari ke dalam untuk menemukan keterikatan hati saya. Saya menemukan bahwa saya takut terhadap penganiayaan yang mungkin menunggu saya jika saya gagal untuk melarikan diri. Saya memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan rasa takut tersebut.

Ketika kereta berhenti, saya melarikan diri tepat dihadapan tiga petugas polisi, dan sekali lagi saya membuktikan kebesaran Dafa.

Pada akhir bulan Desember 2001, Bibi A, yang saya kenal pada saat berada di Beijing, memperkenalkan saya dengan sebuah kota yang berjarak beberapa ribu kilometer jauhnya dari kota asal saya. Di kota besar tersebut, sebagian besar dari praktisi lokal tersebut tidak dapat melangkah keluar untuk membuktikan Fa. Beberapa dari mereka dapat mengakses materi dari website Clearwisdom. Saya segera tahu misi saya di kota ini. Bibi A bukanlah seorang praktisi lama, dan dia hanya tahu satu orang praktisi lain, praktisi B. Tetapi dengan bantuan B, saya dapat mengetahui praktisi lokal lainnya.

Saya pergi berbicara dengan mereka satu persatu. Saya melafalkan artikel Shifu baru kepada mereka. Saya memberitahu mereka kemajuan Pelurusan Fa di daerah lain. Saya membagi pemahaman saya tentang proses Pelurusan Fa. Saya menekankan bagaimana secara rasional memahami Fa dan bagaimana melangkah keluar untuk membuktikan Fa. Saya memberitahu mereka pandangan saya mengenai apakah sebenarnya pengaturan kekuatan lama dan bagaimana secara tuntas menyangkalnya. Kami juga berbicara mengenai hubungan antara kultivasi pribadi dengan kultivasi Pelurusan Fa. Kami semua setuju bahwa mengklarifikasi fakta bukanlah sebuah pekerjaan melainkan kultivasi. Kami mempertegas apakah arti belas kasih yang sesungguhnya. Kami mendiskusikan mengenai pentingnya klarifikasi fakta dan bagaimana sikap kita seharusnya ketika mengklarifikasi fakta. Setelah berbagi pemahaman, kami semakin memahami pentingnya memancarkan pikiran lurus. Setelah sharing satu sama lain, kami jadi tahu lebih jelas mengenai pentingnya memancarkan pikiran lurus. Kami mulai menyadari bahwa kita seharusnya mengambil peranan utama pada pentas sejarah kali ini tetapi kita perlu memperhatikan hal-hal detail bersamaan dengan cita-cita kita yang besar. Kami berbicara mengenai banyak topik, termasuk bagaimanakah pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa seharusnya.

Saya menghargai setiap kesempatan untuk berbicara dengan para praktisi itu. Sangat penting, ketika pertama kali bertemu dengan mereka saya harus memperoleh kepercayaan mereka. Jika tidak, keterikatan mereka terhadap rasa takut akan menghentikan mereka untuk berbicara dengan saya lagi. Pada saat itu, mereka mencurigai semua orang adalah mata-mata. Pada beberapa kejadian, beberapa keluarga salah paham terhadap saya dan mencoba untuk mengusir saya. Suatu kali, salah satu dari mereka bahkan mencoba untuk menelepon 911. Tidak perduli bagaimana sulitnya, saya tahu dengan jelas bahwa semua itu adalah pengaturan kekuatan lama yang mencoba untuk menghalangi semua makhluk mengetahui kebenaran tentang Falun Gong. Bersamaan dengan meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral), saya menyangkal dengan tuntas jalur yang diatur oleh kekuatan lama. Setelah melalui banyak usaha dan percakapan, saya memperoleh kepercayaan dari praktisi-praktisi lokal. Kami menjadi sebuah kesatuan partikel Dafa yang tidak terhancurkan. Segera, kami mendirikan sebuah tempat pendistribusian materi klarifikasi fakta. Ketika terjadi masalah dengan salah satu dari kami, daripada menyalahkan dia, kami mengenali bahwa itu adalah sebuah tanda dari kebocoran kami sebagai satu tubuh dan karena itu kami semua perlu mencari ke dalam. Ketika kami menggali keluar akar penyebabnya, kami tidak akan ragu-ragu untuk meluruskan diri kami sendiri. Sebagai contoh, beberapa praktisi menganggap saya sebagai seorang pemimpin dan akan setuju terhadap apapun yang saya katakan. Saya tahu bahwa hal ini tidak benar. Ketika saya mencari ke dalam, saya menemukan bahwa saya memiliki keterikatan mentalitas pamer, yang terkubur jauh di dalam dan saya tidak pernah menyadari sebelumnya. Dalam pekerjaan Dafa, kita tidak boleh membiarkan diri kita memiliki keterikatan untuk memimpin orang lain. Kita semua adalah partikel Dafa, memiliki peranan yang berbeda dan melakukan berbagai macam pekerjaan Dafa yang berbeda. Tidak ada seorangpun yang pantas untuk memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Lebih lagi, kita tidak boleh menggunakan konsep pikiran kita untuk mengkritik orang lain sehubungan dengan bagaimana kita seharusnya melakukan pekerjaan Dafa, karena jauh lebih penting bagi kita untuk mencurahkan hati kita di dalam pekerjaan daripada mencoba untuk mengikuti sebuah formalitas tertentu.

Secara pribadi, saya percaya bahwa salah satu hal yang terpenting bagi praktisi adalah saling percaya. Ketika saya tiba pertama kali di kota ini, saya menemui banyak kesulitan. Ketika seorang bibi membawa saya menemui praktisi D, dia mencurigai saya adalah seorang mata-mata. Ketika saya baru mulai berbicara dengannya, salah seorang temannya datang dari luar negeri mengunjunginya. Saya mendapatkan kesempatan untuk memancarkan pikiran lurus dari ruangan lain. Beberapa saat kemudian, temannya pergi. Tapi tak lama kemudian suami bibi, yang bukan seorang praktisi, tergesa-gesa datang ke rumah D dan mencoba untuk mengusir saya. Saya tidak terpengaruh oleh gangguan kecil tersebut. Saya bertekad untuk menghargai setiap dan semua makhluk hidup. Saya mulai mengklarifikasi fakta kepadanya. Saya memberitahu dia bagaimana saya membuktikan Fa. Saya memberitahu dia bahwa praktisi tidak mempunyai tujuan yang egois ketika melangkah keluar untuk mengklarifikasi fakta. Satu-satunya tujuan kita adalah membantu orang-orang untuk mengenali kebenaran Falun Gong. Tetapi, apa yang kita alami ketika kita melakukan hal ini? Beberapa praktisi telah ditahan atau dijebloskan ke dalam penjara atau disiksa. Beberapa praktisi bahkan kehilangan nyawa mereka. Pada akhirnya, dia berkata, ”Kamu sungguh luar biasa!” Praktisi D tidak mencurigai saya sebagai mata-mata lagi. Kami membuka hati kami satu sama lain. Sejak saat itu, dia aktif melangkah keluar untuk membuktikan Fa.

Sebelum penganiayaan dimulai saya mempunyai keinginan untuk berbicara dengan pembina Falun Gong di kota itu. Karena polisi secara ketat mengawasinya dia tidak pernah berhubungan dengan teman-teman praktisi. Pertama-tama, saya memberi sebuah pesan kepadanya, memintanya untuk berbicara dengan saya, seorang teman praktisi yang berkunjung dari ribuan kilometer jauhnya. Dia mengirim sebuah pesan kembali tetapi tidak ingin bertemu langsung. Ketika saya pergi ke rumahnya dan mendapati dia sedang pergi, saya meninggalkan sebuah surat yang panjang. Pada kesempatan berikutnya kami bertemu, kami berbicara panjang lebar. Dengan berurai air mata dia menonton sebuah VCD klarifikasi fakta yang saya bawa sebanyak lima kali. Setelah itu, dia dengan hati teguh menempuh jalan Pelurusan Fa yang diatur oleh Shifu.

Beberapa praktisi mempunyai keterikatan memperlakukan pekerjaan Dafa sebagai pekerjaan manusia biasa. Beberapa dari mereka berkeinginan untuk “memimpin” orang lain. Beberapa dari mereka mempunyai rasa cemburu yang kuat. Beberapa dari mereka sering merubah materi klarifikasi fakta berdasarkan pilihan mereka sendiri bukannya menjelaskan fakta sebenarnya secara logis dan konsisten. Dalam hati saya, saya tidak dapat menerima sikap teman-teman praktisi tersebut. Saya mencoba untuk membagi pemahaman saya, tetapi hal ini tidak banyak membantu karena saya mencoba untuk memaksakan pandangan pribadi saya kepada mereka. Praktisi-praktisi tersebut tidak dapat menerima apa yang saya katakan, dan konflik segera muncul di antara kami.

Shifu berkata,

“Terutama di lingkup intern pengikut Dafa kita, disaat kita mengklarifikasi fakta terhadap pihak luar, anda semua merasa haruslah berbelas kasih terhadap semua makhluk, diantara pengikut Dafa kita juga tidak boleh tidak berbelas kasih. Kalian adalah pengikut seperguruan, semuanya juga sedang mencurahkan segenap pikiran dan tenaga demi Pelurusan Fa alam semesta, maka kalian harus bekerja sama dengan baik, jangan terlampau menggunakan hati manusia biasa dalam memandang masalah, dengan membawa hati manusia biasa diantara kalian, akan timbul perselisihan dan perdebatan yang tidak seharusnya terjadi. Dalam hal-hal demikian harus menampilkan toleransi, baik hati dan ketenangan pengikut Dafa, masalah dia adalah masalah anda, masalah anda juga adalah masalah dia. Kita tidak membicarakan apa yang disebut persatuan oleh manusia biasa, itu adalah satu wujud dari permukaan yang dipaksakan, kalian adalah orang Xiulian, kalian mempunyai taraf kondisi yang lebih tinggi. Dengan demikian, penampilannya di dalam banyak pekerjaan haruslah dapat mengerti orang lain, dapat mendengar pendapat orang lain, dapat menggunakan Dafa untuk mempertimbangkan betul atau salah. “ (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di Washington DC)

Setiap kali saya melihat Shifu menekankan bahwa praktisi harus memperlakukan satu dengan lainnya dengan toleransi, saling pengertian, kebaikan dan belas kasih yang tak terbatas, saya selalu berkata kepada Shifu di dalam hati saya, ”Bagaimana saya dapat sejalan dengan mereka jika mereka sangat terikat dengan cara mereka sendiri.” Saya tidak menyadari bahwa saya juga sangat terikat dengan pandangan pribadi saya sendiri. Saya tahu bahwa ini bukanlah sebuah keadaan yang benar. Karena saya tidak meningkatkan Xinxing dan menggali keluar akar penyebabnya pada saatnya, konflik yang terjadi di antara kami menjadi semakin serius. Saya berjuang, mencoba untuk mencari ke dalam untuk meningkatkan diri saya sendiri. Tetapi, saya terjebak dalam konsep pikiran yang ditanamkan oleh kekuatan lama, dan saya tidak dapat menyelesaikan konflik yang tejadi. Akhirnya saya menyadari bahwa saya harus memperbaiki diri saya dulu sebelum mencoba untuk memperbaiki orang lain. Saya menghabiskan empat belas hari untuk membaca seluruh buku Zhuan Falun dari awal sampai akhir. Saya juga membaca naskah berbagi pengalaman sesama praktisi sambil mencari ke dalam.

Akhirnya saya menemukan sebuah konsep pikiran yang sudah terlalu lama mengikat saya: Saya selalu percaya bahwa saya benar, dan saya sangat terikat dengan apa yang saya suka ataupun tidak suka serta pada keterikatan teman praktisi lain. Salah satu alasan kekuatan lama mengatur penganiayaan adalah untuk menilai praktisi Dafa pada masa Pelurusan Fa dengan menggunakan prinsip alam semesta lama. Mereka melakukan hal ini karena mereka berpikir bahwa konsep pikiran mereka adalah yang benar. Kekuatan lama, dua puluh persen dari semua makhluk pada setiap tingkat dalam alam semesta lama, membuat pemisah di antara sesama praktisi dengan menanamkan konsep pikiran ini.

Shifu berkata,

“Perihal Dewa setelah datang ke sini sudah tidak dapat kembali lagi, bukan karena kekotoran tersebut tidak dapat dicuci bersih, melainkan adalah taraf kondisi jiwanya jadi rendah, karena pengendalian dari beraneka ragam konsep dan berbagai macam kehidupan dalam alam semesta, barulah membuat mereka tiddak dapat kembali lagi. Dengan demikian dapat dikatakan, yang benar-benar mencemarkan saya, yang menciptakan kerunyaman bagi saya, yang menyebabkan Pelurusan Fa menjadi sulit, yang menganiaya pengikut Dafa, bukanlah unsur-unsur kotor itu sendiri yang ada di dalam, melainkan konsep-konsep yang telah bermetamorfosa di antara kehidupan dalam alam semesta yang telah memanfaatkan unsur-unsur tersebut.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Amerika Tengah Tahun 2003”)

Saya menyadari bahwa konsep pikiran sesuatu yang makhluk hidup terikat, adalah benda yang sungguh-sunggh kotor. Kesabaran bukan berarti membenarkan kekurangan orang lain, tetapi untuk mengerti mereka dengan belas kasih. Ketika kita menjaga hati selalu dalam belas kasih dan bersedia untuk melihat permasalahan dari perspektif orang lain ketika mengatasi perbedaan yang ada, maka kita akan dapat mencapai standar dari seorang praktisi Dafa. Jika tidak, jika kita tetap berpegang pada pendapat dan konsep pikiran kita sendiri, kekuatan lama akan menyusupi kita dan menciptakan perpecahan di antara kita sehingga kerja sama dan koordinasi kita sebagai satu tubuh tidak akan berjalan lancar.

(2) Menyingkirkan Keterikatan dan Mengklarifikasi Fakta Dengan Tulus

Sebagai seorang pengikut Dafa pada masa Pelurusan Fa, kita perlu terus menerus menerobos konsep pikiran manusia biasa dan menyingkirkan keterikatan kita ketika kita menyadarinya. Beberapa praktisi merasa takut untuk mengklarifikasi fakta secara langsung kepada orang lain. Alasan yang mendasar dari hal ini adalah keterikatan terhadap rasa takut. Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri apa yang kita takutkan. Apakah kita takut bahwa kita mungkin akan ditangkap, disiksa, ditahan, atau mengalami penderitaan? Apakah kita khawatir bahwa keluarga kita akan menderita karena tindakan kita? Apakah kita terlalu terikat terhadap kepentingan kita sendiri? Kita perlu menggali keluar akar penyebab dari rasa takut kita.

“... materi dan spirit sebenarnya identik.” (Zhuan Falun)

Karena itu, konsep pikiran kita yang tidak selaras dengan prinsip lurus alam semesta adalah materi yang nyata di dimensi lain. Mereka berasal dari kehidupan yang telah merosot dalam sistem kita yang belum diluruskan dan belum berasimilasi dengan Fa. Ketika kita meningkatkan Xinxing, kita memberikan penyelamatan terhadap kehidupan yang tak terhitung banyaknya dalam sistem kita. Oleh karena itu, kita harus mengetahui dengan jelas asal dari pikiran kita jadi kita dapat membedakan apakah pikiran tersebut berdasarkan Fa atau ditanamkan oleh kekuatan lama.

Agar dapat melakukan dengan baik pekerjaan klarifikasi fakta kita, kita harus menjalankan setiap langkah di jalur Pelurusan Fa dengan baik. Kita harus ketat terhadap diri kita sendiri. Peningkatan Xinxing kita harus kukuh dan stabil. Kita harus menempatkan klarifikasi fakta sebagai bagian dari hidup kita. Secara pribadi, saya percaya bahwa kita dapat mengevaluasi orang lain secara rasional; akan tetapi, kita mutlak tidak dapat menggunakan konsep pikiran kita untuk menilai apakah seseorang dapat diselamatkan atau tidak. Kita harus berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan sebanyak mungkin kehidupan. Kita seharusnya tidak memiliki keterikatan membeda-bedakan ketika mengklarifikasi fakta kepada orang.

Beberapa praktisi merasa puas diri. Mereka berpikir bahwa mereka sudah cukup bagus. Mereka tidak mematut diri mereka berdasarkan standar Fa pada setiap tingkat yang berbeda. Mereka sebenarnya terperangkap pada satu tingkat bukannya gigih maju bersamaan dengan arus Pelurusan Fa. Ini adalah waktu bagi kita untuk secara serius berpikir mengenai bagaimana kita dapat benar-benar bertanggung jawab pada diri kita sendiri sebagai kultivator. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi apakah kita dapat gigih maju: Apakah kita belajar Fa dengan hati yang tenang dan damai, apakah kita selalu dapat menganggap diri kita adalah praktisi, apakah kita dapat ketat mematut diri berdasarkan ketentuan Fa pada setiap tingkat yang berbeda, dan apakah kita mencurahkan hati kita pada tiga hal yang diminta oleh Shifu untuk kita lakukan—belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan mengklarifikasi fakta mengenai Falun Dafa kepada semua orang di dunia.

Saya mempunyai sebuah cerita. Pada tahun 2002, saya tinggal di luar kota kelahiran saya bersama seorang praktisi. Pernah suatu kali kami bertemu dengan seorang mata-mata, yang mengaku sebagai supir taxi. Dia berusaha untuk mengumpulkan informasi mengenai praktisi yang bekerja di tempat distribusi materi klarifikasi fakta. Saya tetap tenang, dan dia tidak memperoleh apapun dari saya. Sebelum dia pergi, dia membuat perjanjian lagi untuk berbicara dengan saya. Praktisi yang lain sangat gelisah. Dia ingin pergi, tapi saya melarangnya karena hal ini akan membuat mata-mata tersebut curiga. Saya harus bertanggung jawab terhadap keselamatan teman praktisi saya juga. Selain itu, pekerjaan klarifikasi fakta kami juga baru dimulai, dan kelihatannya sangat menjanjikan di daerah itu. Banyak hal yang perlu dilakukan. Saya harus bertanggung jawab pada semua makhluk yang menunggu untuk diselamatkan. Di samping itu, kita harus menyangkal dengan tuntas pengaturan kekuatan lama, dan kita perlu memancarkan pikiran lurus untuk memusnahkan gangguan. Melarikan diri bukanlah sebuah solusi. Shifu berkata,

“Di mana telah muncul masalah, disitulah memerlukan kalian untuk mengklarifikasi fakta dan menyelamatkan. Jangan menghindar apabila menemui kesulitan, ketika melihat sesuatu yang mendatangkan kerugian bagi kita, melihat terjadi kendala disaat kita membuktikan kebenaran Fa, jangan menghindar, haruslah menghadapinya untuk mengklarifikasi fakta, menyelamatkan kehidupan. Ini adalah belas kasih dari pengikut Dafa, adalah kita sedang menyelamatkan kehidupan.” (“Ceramah Fa Pada Konferensi Fa di Washington DC (Washington DC, 22 Juli 2002)”)

Mata-mata tersebut juga adalah seseorang yang menunggu untuk diselamatkan. Karena itu, bukankah seharusnya saya memperlakukan dia sebagai seseorang yang harus saya selamatkan? Mungkin ini adalah kesempatan satu-satunya bagi dia untuk berinteraksi langsung dengan seorang praktisi. Saya ingin memberinya kesempatan menentukan posisinya sendiri di masa yang akan datang. Saya tidak ingin menyesal di kemudian hari karena saya tidak membantunya membuat sebuah pilihan yang tepat. Saya tidak bisa membiarkan sebuah kehidupan dihancurkan hanya karena keterikatan saya terhadap rasa takut. Sebagai seorang pengikut Pelurusan Fa, saya harus melakukan apa yang seharusnya saya lakukan dan tidak khawatir mengenai hasil akhirnya.

Rekan praktisi saya bersikeras untuk pergi bersama saya ke pertemuan itu. Beberapa hari kemudian, kami pergi ke restoran tempat di mana kami berjanji untuk bertemu dengan mata-mata tersebut. Kami sangat tenang karena kami sama sekali tidak memikirkan diri kami sendiri. Saya tidak takut karena saya memiliki Fa dalam hati saya. Ketika mata-mata tersebut datang, kami mulai menjelaskan fakta sebenarnya mengenai Falun Gong kepadanya. Saya memulai dengan beberapa hal yang paling dasar, seperti “Falun Gong mengajarkan orang untuk menjadi Sejati, Baik, dan Sabar” dan “Praktisi Falun Gong adalah orang baik dengan moralitas tinggi.” Saya memberitahukannya bagaimana media telah dipakai untuk membuat cerita yang memfitnah Falun Gong. Dia hanya duduk diam di sana, mendengarkan saya. Kadang-kadang dia menanyakan beberapa pertanyaan dan melontarkan beberapa fitnahan terhadap Shifu. Saya menjadi sedikit putus asa, tetapi saya segera memperbaiki kembali keadaan pikiran saya. Saya dengan tenang tetapi serius mengklarifikasi fakta tentang kebohongan-kebohongan jahat itu. Kami berbicara untuk waktu yang lama. Akhirnya dia berkata bahwa dia telah mengundang seorang teman untuk bergabung bersama kami. Tidak lama kemudian, seorang mata-mata yang lain tiba di meja kami. Dia melihat kepada kami dan berkata, ”Dia benar-benar hebat.”

Saya masih sangat jelas mengingat hal ini. Tujuan saya menceritakan kisah ini adalah untuk mengingatkan teman-teman praktisi tentang meningkatkan Xinxing kita. Pada saat itu, saya tidak mempunyai konsep pikiran manusia biasa dalam pikiran saya. Saya tidak mengambil kesempatan atau mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan cara saya. Dengan bantuan Shifu yang belas kasih, saya menerobos pengaturan kekuatan lama. Karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk menjaga sebuah kondisi pikiran yang tenang ketika mengklarifikasi fakta, yang mana adalah merupakan hasil dari kultivasi pribadi yang gigih.

(3) Terikat dengan Konsep Pikiran Seseorang adalah Egois

Suatu kali ketika saya berhasil menyelesaikan sebuah tugas, saya merasa diri saya sangat hebat. Kemudian seorang praktisi berkata, "Kekuatan Dafa-lah yang membuat hal itu dapat terjadi.” Saya segera merasa malu. Mengapa saya selalu memikirkan tentang diri saya? Sebenarnya, menjadi egois adalah alasan utama kenapa alam semesta lama merosot. Kita harus tahu bahwa segala sesuatu berjalan dengan sukses atau lancar, ini adalah berkat kekuatan Fa dan ini adalah manifestasi dari belas kasih Shifu yang tak terhingga di alam semesta. Apa yang dapat kita lakukan adalah secara maksimal melepaskan keterikatan kita terhadap keakuan dan pikiran manusia biasa. Tentu saja, beberapa konsep pikiran sudah sejak lampau ada di dalam alam semesta.

Shifu berkata,

“Tak peduli berapa banyak pekerjaan yang telah dilakukan seorang pengurus di tengah manusia biasa, semua adalah sukarela bekerja untuk Dafa, keberhasilan dari pekerjaannya hanyalah bentuk manifestasi di tengah manusia biasa, sedangkan yang dapat membuat seseorang memperoleh Fa dan menyebarnya Dafa adalah berkat keperkasaan Dafa sendiri dan pengaturan konkret dari Fashen. Tanpa Fashen Saya yang melakukan pekerjaan ini, jangankan bicara penyebaran, bahkan perlindungan bagi diri penanggung jawab sendiri juga sulit diperoleh, maka jangan selalu menganggap diri sendiri betapa hebat. Di dalam Dafa tidak ada ketenaran, tidak ada keuntungan, tidak ada jabatan, hanya Xiulian” (“Sebuah Tamparan yang Keras” dalam Petunjuk penting untuk gigih maju)

(4) Terikat dengan Formalitas adalah Sebuah Hati untuk Melakukan Sesuatu dengan Upaya yang Disengaja

Jauh di lubuk hati mereka banyak praktisi mengagumi teman-teman praktisi yang bekerja di tempat distribusi materi klarifikasi fakta. Beberapa praktisi yang bekerja di tempat tersebut merasa bangga. Akan tetapi, ini semua adalah pikiran manusia biasa. Sejati-Baik-Sabar, prinsip sejati dari alam semesta, adalah satu-satunya standar untuk menilai apa yang baik dan apa yang buruk. Beberapa praktisi yang bekerja di tempat tersebut berpikir bahwa mereka hanya dapat mengejar kemajuan Pelurusan Fa dengan cara mengembangkan tempat tersebut. Mereka hanya ingin membuat lebih banyak lagi materi klarifikasi fakta dan spanduk.

Sebenarnya, apakah sesuatu itu besar atau kecil bukanlah standar untuk menilai apa yang baik dan apa yang buruk. Setiap praktisi mempunyai sebuah jalur kultivasi yang berbeda. Setiap daerah mempunyai sebuah jalur kultivasi yang berbeda. Tidak ada contoh teladan. Kita akan dapat mengikuti dengan ketat kemajuan Pelurusan Fa jika kita meningkatkan Xinxing dan meluruskan diri kita berdasarkan prinsip Fa ortodoks. Dengan demikian kita akan benar-benar tahu apa yang seharusnya kita lakukan dan bagaimana kita seharusnya secara maksimal menggunakan kebijaksanaan yang kita peroleh dari Fa. Mencontoh orang lain adalah sebuah cara manusia biasa dalam melakukan sesuatu. Kecermelangan pada permukaan adalah manifestasi dari kekuatan Fa. Sementara itu, bagaimana membantu orang untuk mengenali kebenaran Fa tergantung dari upaya kita yang terus menerus. Kita seharusnya bebas menggunakan berbagai bentuk formalitas selama kita dapat secara rasional mengklarifikasi fakta. Sebagai kultivator, kita harus memikirkan orang lain terlebih dulu. Kita ada di sini untuk menyelamatkan kehidupan. Karena itu, kita harus secara maksimal menyesuaikannya dengan keterikatan manusia biasa dan cara hidupnya. Beberapa daerah sangat tenang ketika melakukan pekerjaan Dafa. Akan tetapi, praktisi di daerah tersebut mencurahkan banyak usaha dalam membantu banyak orang di daerah tersebut hingga dapat mengenali kebenaran Dafa. Kita tidak boleh terikat pada formalitas, karena itu adalah sebuah keterikatan manusia biasa.

(5) Melihat Kembali Usaha Pelurusan Fa Saya Selama Lima Tahun yang Lalu


Saya telah menerobos banyak badai sepanjang perjalanan Pelurusan Fa selama lima tahun ini. Ketika saya melihat kembali apa yang telah saya lakukan, hati saya merasa tenang. Shifu telah melindungi saya selama saya membuktikan Fa. Saya mengalami banyak penyesalan dan banyak keberhasilan. Ketika saya melihat diri sendiri, saya melihat bahwa masih ada jarak yang besar antara apa yang sudah saya lakukan dengan apa yang seharusnya saya lakukan. Apa yang harus saya lakukan selanjutnya? Saya harus melepaskan semua pikiran manusia dan keterikatan. Saya harus belajar Fa dengan baik, secara mantap meningkatkan Xinxing, menerobos pengaturan kejahatan, dan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan tiga hal itu dengan baik. Bersama-sama dengan seluruh praktisi di seluruh dunia, kami akan belajar Fa, memancarkan pikiran lurus, dan mengklarifikasi fakta. Marilah kita menerobos badai dengan kepala tegak.

Salam hormat kepada Shifu kita yang agung!

Salam hormat kepada teman-teman praktisi saya yang baik!

Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada website Clearwisdom yang telah menyelenggarakan Konferensi Berbagi Pengalaman Tertulis Pertama oleh praktisi Falun Dafa di China.

Sumber: Buku “Compassion Overcomes Evil” (Belas Kasih Mengalahkan Kejahatan)