(Minghui.org) Pada sidang kedua dari tiga orang praktisi Falun Gong pada tanggal 18 November 2014, kuasa hukum mereka terkejut karena mereka digiring ke ruang yang sempit yang tidak sesuai untuk sidang. Hanya disediakan satu kursi untuk enam orang kuasa hukum dan delapan kursi untuk pengunjung.

Atas permintaan kuasa hukum, staf pengadilan menambahkan sebuah meja kecil dan lima kursi dari ruang lain. Para kuasa hukum duduk berdesak-desakan, dan karena laptop mereka memenuhi meja kecil itu, berkas-berkas mereka diletakkan di lantai.

Ketiga orang praktisi itu, Yu Ming (于溟) [pria], Li Dongxu (李东旭) [wanita] dan Gao Jingqun (高敬群) [wanita] ditahan di Pusat Penahanan Shenyang setelah ditangkap pada bulan Agustus 2013.

Dua orang dari masing-masing keluarga praktisi berada di sana sebagai peninjau. Ketika hakim Jiao Yuling [wanita] (焦玉玲) tiba, dia memerintahkan polisi pengadilan untuk mengusir keenam orang itu dan hanya memperbolehkan satu orang setiap keluarga yang menghadiri sidang.

Saudara laki-laki Yu Ming sangat gusar. Dia menanyakan kepada hakim: “Saya telah memohon ruang sidang yang besar sebelumnya, tetapi tak seorang pun merespon. Ketika saya menghubungi anda kemarin, anda mengatakan kami dapat mengirimkan dua orang untuk setiap keluarga.” Dia protes dan menuntut hakim untuk menjelaskan perubahan yang tak diduga itu.

“Saya akan mencabut hak saudara untuk mengunjungi sidang ini jika saudara tetap menuntut,” jawab hakim Jiao.

Kedatangan para Praktisi

Dengan penjagaan yang ketat dari Pengadilan Distrik Shenhe, para anggota keluarga para praktisi dan teman-temannya dengan harap-harap cemas menunggu kedatangan mereka.

Ibu Yu Ming, berusia 67 tahun membawa spanduk yang bertulisan “Bebaskan Anak Saya,” yang direbut oleh polisi. Dia berusaha mempertahankan, tetapi diancam dengan penahanan.

Polisi merantai Yu dengan tahanan lainnya. Kedua praktisi yang lain Li dan Gao diborgol bersama.

Yu Ming ketika memasuki ruang sidang, melambaikan tangan kepada orang-orang di luar pintu gerbang.


Li Dongxu dan Gao Jingqun

Perrsidangan Berubah Menjadi Drama

Setelah ketiga orang praktisi itu memasuki ruang sidang, kuasa hukum Yu Ming, Wang Quanzhang dan Chen Jiangang menuntut agar kacamata Yu Ming diganti, karena yang lama pecah.

“Klien kami tidak dapat membaca berkas dengan kacamata yang pecah saat harus memeriksa bukti,” kata kuasa hukum.

Hakim ketua sidang Jiao Yuling menolak permintaan itu dan mengumumkan sidang dimulai.

Yu mengajukan protes tentang perubahan jumlah pengunjung sidang yang diputuskan oleh hakim dan tidak menghiraukan permintaan saudaranya tentang ruang sidang yang lebih besar.

“Semua permintaan itu tak masuk akal,” kata hakim Jiao. Kemudian memerintahkan kepada polisi pengadilan membawa ketiga praktisi itu keluar ruang sidang.

“Sekarang tak seorang pun klien kami di sini, bagaimana anda ingin melanjutkan persidangan?” Tanya kuasa hukum Chen.

Jiao mengabaikan lalu meninggalkan kursinya menuju ke dewan juri dan bicara dengan mereka. Kemudian dia kembali ke kursinya, mengulangi lagi penolakan permintaan ruang sidang yang lebih besar dan penambahan pengunjung dari keluarga. Akhirnya dia menunda sidang, dan mengumumkan bahwa sidang berikutnya akan diadakan tiga hari kemudian, pada 21 November.

Meski para kuasa hukum mengajukan keberatan, hakim Jiao meninggalkan ruang sidang dengan tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Saudara laki-laki Yu mencegat dan menanyakan kepastian tanggal sidang yang akan datang: “Apakah kami akan disidangkan di sini pada hari Jumat?” Jiao tak menyahut dan langsung pergi.

Sebelum jaksa Zhang Chenyu (张晨宇) meninggalkan ruang sidang, kuasa hukum Dong Qianyong meminta keterangan kepadanya tentang dakwaan kepada para praktisi yang tidak ada bukti. Zhang tak memberi jawaban dan dengan tergesa-gesa pergi.

Pada hari kedua sidang tanggal 18 November, keenam kuasa hukum itu mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tinggi tentang sikap hakim Jiao yang melanggar protokol persidangan

Di dalam surat gugatan itu mereka juga meminta tanggal untuk sidang ketiga. Pengadilan membatalkan sidang tanggal 21 November dan memberi tahu kepada kuasa hukum untuk menunggu pemberitahuan tanggal persidangan yang baru.

Interogasi dan Bukti Rekayasa

Dalam surat gugatan itu kuasa hukum juga menunjukkan bahwa polisi menginterogasi dan menyiksa ketiga orang praktisi itu untuk mendapatkan bukti palsu.

Dalam interogasi polisi mengatakan kepada Gao Jingqun: “Suamimu talah minta tolong kepada kami. Dia ingin kamu pulang dengan segera. Jika kemu ingin pulang, kamu harus mengakui bahwa kamu menyimpan materi berkaitan dengan Falun Gong di ponsel Yu Ming.”

Ketika Gao menolak, polisi menampar mukanya dan memukul dadanya dengan botol berisi air.

“Saya hampir tidak bisa bernafas. Sungguh sangat sakit sekali,” kenang Gao.

Karena tak bisa menahan siksaan, dia menanda tangani kertas yang disiapkan oleh polisi. Polisi juga memerintahkan menanda tangani beberapa lembar kertas kosong.

Sebagai bagian dari interogasi, polisi melarang Li Dongxu tidur, menelanjangi dan mengancam akan menyengatkan tongkat listrik di daerah kemaluan. Karena merasa trauma pada siksaan itu, Li juga menandatangani bukti rekayasa yang disiapkan oleh polisi.

Dengan tanda tangan dari Gao dan Li, polisi beralih ke Yu. Antara tanggal 8 dan 9 November dia diinterogasi lebih dari 30 jam terus menerus di dalam ruang interogasi khusus di Pusat Penahanan Shenyang.

Staf Keamanan Domestik Shenyang menusuk kuku jarinya dengan peniti dan memukul dadanya dengan botol berisi air.

Siksaan dan pemukulan itu berlangsung terus sampai larut malam. Yu mulai memperlihatkan gagal jantung, tekanan darahnya menjadi 190 dan detak jantungnya 150 kali per menit.

Melihat dia masih menolak menuruti kemauan mereka, perwira polisi Zhao Chen (赵晨) dan Wang Wensheng (王文胜) memperlihatkan foto penyiksaan Li dan Gao. Mereka mengancam bila tidak mau menanda tangani hasil interogasi, kedua orang itu akan terus disiksa.

Karena tidak ingin kedua praktisi itu menderita penyiksaan lebih lanjut, Yu menuliskan apa pun yang dikatakan Wang Wensheng kepadanya dan menanda tanganinya.

Setelah menyadari kesalahannya mengikuti kehendak polisi, Yu menyatakan tidak mengakui tanda tangannya.

Laporan sebelumnya:

Woman in San Francisco Urgently Calls for Husband's Release in China
Clothing Factory Owner Tortured and Likely Facing Trial; Denied Attorney Visit Eight Times
Law Abiding Businessman and Philanthropist Arrested for the Fourth Time

Informasi para Pelaku:
Pengadilan Distrik Shenshe, Alamat: Chengde Lu 7, Shenyang, Liaoning 11011, Telepon: +86-24-84119701
Li Yajun (李雅君), ketua pengadilan: +86-24-84119988, +86-13804210666
Yu Miao (于淼),  wakil ketua pengadilan: +86-24-84119996, +86-138405993337
Li Wantao (李万涛), wakil ketua pengadilan
Li Hong (李红), hakim
Jiao Yuling (焦玉玲), hakim ketua sidang: +86-24-84119981

Artikel yang berkaitan dalam bahasa Mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/20/开庭成闹剧-律师举报沈阳法官执法违法(图)-300514.html

Chinese version click here
English version click here