(Minghui.org) Saya tiba-tiba jatuh sakit pada musim dingin 1998 dan seluruh tubuhku terasa sakit. Saya pergi ke semua rumah sakit setempat dan mendapatkan banyak pengobatan, namun hanya berefek sedikit. Para dokter tidak tahu mengapa dan bagaimana mengobatinya. Anak-anak saya tidak berani mengatakan apa yang dikatakan dokter pada mereka.

Sewaktu jatuh sakit, putri sulung saya datang berkunjung dan menyarankan saya untuk belajar Falun Gong. Suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil, meninggalkan dua anak. Sebelumnya, kesehatan dia buruk tetapi sembuh setelah berlatih. Ia memberi tahu saya betapa bagusnya Falun Gong. Tetapi, saya sangat keras kepala dan menolak untuk mencobanya. Saya amat menyesal atas keputusan itu.

Setelah Imlek 1999, putri saya, kehabisan harapan, membawa saya ke Beijing untuk diagnosa lebih lanjut dan menjalani operasi. Dokter-dokter di rumah sakit ke-2 Universitas Medis Beijing mendiagnosa saya menderita kanker paru-paru stadium akhir dan terlambat untuk dioperasi. Anak-anak memberi tahu berita ini dan saya memutuskan untuk tinggal dan dikemoterapi. Saya kehilangan seluruh rambut dan kesakitan tak tertahankan membuat saya ingin mati. Setelah dua kali menjalani kemoterapi, saya merasakan sedikit berfungsi namun sakitnya sama sekali tidak berkurang. Saya tidak dapat makan dan tidur karena kesakitan. Keluarga saya tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya dan mulai mempersiapkan pemakaman saya setelah kembali dari Beijing.

Ketika kembali ke rumah, saya tiba-tiba punya keinginan kuat untuk hidup dan ingin bertemu dengan putri sulung saya. Saat ia masuk ke dalam rumah, saya mulai menangis. Saya berlinang air mata atas semua penderitaan keluarga ketika saya masa muda. Saya terkejut menangis di depannya, menyesali keputusanku sebelumnya terhadap latihan Falun Gong. Ia tidak menyalahkan saya, sebaliknya menghibur dan menyuruh saya untuk segera berlatih. Ia berkata, selama hati saya tulus, Guru akan menyembuhkan penyakitku. Saya segera menyetujuinya.

Hari pertama saya pergi ke tempat latihan bersama bersama dengan putri saya, saya dapat merasakan Guru sedang memurnikan tubuh saya, meskipun saya tidak menyelesaikan semua metode latihan. Saya ingin muntah tetapi tidak ada yang dimuntahkan. Ketika sampai di rumah, saya bisa makan sesuatu. Hari kedua saya bisa menyelesaikan latihan. Mulai saat itu saya teratur pergi ke tempat latihan bersama. Kesehatann saya meningkat setiap hari. Dalam beberapa hari, semua sakit saya hilang, saya dapat makan dan tidur dengan normal, dan rambut saya mulai tumbuh kembali. Saya bahkan dapat berjalan jauh untuk memberi tahu lebih banyak orang tentang Falun Gong di daerah terpencil tanpa merasa lelah.

Anak-anak saya tetap merasa skeptis dan ingin membawa saya ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Saya memberi tahu mereka bahwa tidak ada lagi penyakit dan tidak perlu pergi. Saya beri tahu semua keluargaku bahwa Guru telah menyelamatkan nyawa saya dan saya akan tetap gigih berlatih Falun Gong. Keluarga dan orang-orang sekitar saya mengetahui dari pengalamanku bahwa Falun Dafa adalah baik.

Saya mulai pergi ke kelompok belajar Fa. Karena tidak pernah sekolah, saya tidak bisa baca dan tulis. Jadi selama belajar Fa, saya memegang buku Zhuan Falun dengan kedua tangan dan mendengarkan rekan-rekan praktisi membaca, sambil mengikuti kata-katanya. Saya mencatat karakter-karakter yang tidak saya kenal dan menanyakan kepada mereka setelahnya. Maka, sedikit demi sedikit saya dapat membaca Zhuan Falun dan buku-buku Dafa lainnya dalam setengah tahun. Sungguh adalah kekuatan Dafa yang membuat saya mampu membaca buku.

Dalam beberapa bulan kemudian terjadilah penganiayaan. Pada hari dimana pihak berwenang mengumumkan pelarangan Falun Gong, saya pergi ke tempat latihan bersama seperti biasanya. Polisi tidak memperkenankan saya berlatih. Saya merasa sangat sedith. Saya terus membaca buku-buku dan berlatih di rumah, pada siang hari pergi keluar untuk memberi tahu orang-orang agar tidak mempercayai propaganda dan kebohongan di TV. Saya memberi tahu orang-orang bahwa Falun Gong menyembuhkan penyakit saya dan mereka harus mengingat “Falun Dafa baik” dan “Sejati-Baik-Sabar baik”. Karena tidak bisa menuliskan nama orang-orang yang mau mundur dari Partai Komunis Tiongkok, saya meminta mereka menuliskan nama mereka sendiri atau menuliskan simbol yang bisa kuingat nanti. Saya kemudian membacakan simbol-simbol kepada rekan praktisi supaya dapat menuliskan nama mereka.

Saya berusia 79 tahun dan belajar ajaran Guru serta melalukan latihan setiap hari. Saya menabung semua uang yang diberikan putriku dan mengirimkannya kepada rekan-rekan praktisi untuk membuat materi klarifikasi fakta.

Guru menyelamatkan nyawa saya. Saya tidak dapat mengungkapkan rasa terima kasihku kepada Guru dengan kata-kata dan menunggu hari kembalinya Guru ke Tiongkok, dan saya akan menjadi saksi untuk menunjukkan belas kasih dan keagungan Guru.

Chinese version click here
English version click here