(Minghui.org) Seorang wanita dari Tianjin baru-baru ini disidangkan karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Song Huichan didakwa menggunakan sebuah organisasi sesat untuk merusak penegakan hukum menyusul penangkapannya sembilan bulan yang lalu saat menjaga anak cucunya.

Selama persidangan pada 3 Desember 2015, pengacaranya Zhang membela tidak bersalah atas namanya dan menyangkal tuduhan terhadap dirinya. Dia menyimpulkan bahwa kliennya tidak melanggar hukum dan minta pembebasannya.

Pengacara Menyangkal Tuduhan

Zhang menyampaikan bahwa hak konstitusional Song untuk percaya pada Falun Gong. Selain itu, tidak pernah ada hukum yang mengkriminalisasi Falun Gong, tidak ada dasar hukum penganiayaan dari awal.

Dia juga meragukan bukti. Buku-buku Falun Gong dan materi informasi yang disita dari rumah Song adalah hal yang menyarankan orang untuk menjadi baik dan tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat atau siapa pun, apalagi melemahkan penegakan hukum.

Dalam menyimpulkan pembelaannya, Zhang menuntut kliennya dibebaskan tanpa syarat karena dia tidak melanggar hukum.

Keluarga Diseret Keluar dari Ruang Sidang

Ayah Song tak bisa mendengar dengan jelas ketika jaksa membacakan dakwaan terhadap dirinya di awal persidangan. Dia meminta jaksa untuk berbicara sedikit lebih keras, tapi diseret keluar dari ruang sidang. Putri bungsu mencoba untuk melerai dan juga ditarik kasar oleh petugas pengadilan ke luar pengadilan.

Sidang berlangsung tanpa kehadiran keluarga Song.

Song tetap ditahan sejak penangkapannya Maret 2015.

Daftar pihak yang terlibat dalam penganiayaan:
Zhang Hongzhong (张洪忠), hakim Pengadilan Distrik Binhaixin: +86-22-65270991
Li Shengchun (李胜春), jaksa dari Kejaksaan Distrik Tanggu: +86-13820081606 (hp), +86-22-5861269 (kantor)
Liu Hongsheng (刘洪胜), manajer Pusat Penahanan No 1 Distrik Binhaixin: +86-65300763

Chinese version click here
English version click here