(Minghui.org) Ketika ayah dan bibi dari Yang Naijian mengunjunginya di penjara pada tanggal 5 Mei, kondisi tubuhnya yang sangat kurus membuat ayah dan bibinya merasa khawatir; Yang  lebih kurus serta lebih lemah daripada saat terakhir mereka melihatnnya.

Mereka bertanya kepadanya tentang kondisi buruk yang dialaminya di penjara Provinsi Shandong.

Dia menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya selama berada dalam tahanan. Para penjaga sering menyiksanya. Beberapa hari sebelum hari kunjungan keluarga, penjaga mengikatnya sepanjang hari, tidak memperbolehkannya makan ataupun tidur. Mereka memintanya melepaskan keyakinan pada Falun Dafa. Yang menolak.

Dia menceritakan kepada ayah dan bibinya tentang bagaimana para penjaga mencoba menipunya untuk melepaskan keyakinannya. Penjaga memberi sebilah pisau serta minuman beracun kepada seorang tahanan. Tahanan itu diperintahkan untuk mengancam akan melakukan bunuh diri jika dia tidak mau melepaskan Falun Dafa. Yang tidak tertipu oleh jebakan tersebut.

Walaupun dia memilliki keyakinan yang teguh, siksaan yang terus menerus membuat Yang terluka secara fisik maupun mental.

Yang, dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, ditangkap pada Mei 2013 dan dihukum enam tahun penjara pada Agustus 2014. Pemerintah komunis menghukum dia bukan hanya karena keyakinannya pada Falun Dafa, tetapi juga karena mengambil gambar metode penyiksaan yang digunakan oleh pihak berwenang kepada praktisi di dalam penjara.

Dia mengalami penyiksaan berat dan berada dalam kondisi kritis setelah ditangkap.

Laporan terkait:

Qingdao Practitioners Sentenced in 20-Minute Show Trial for Re-enacting Torture Methods
Detention Center Guards Beat Falun Gong Practitioner Mr. Yang Naijian, from Qingdao City
Falun Gong Practitioner Hit With Baseball Bat Now in Critical Condition

Chinese version click here
English version click here