(Minghui.org) Penanggung jawab dari tempat latihan Falun Dafa di Chiayi, Taiwan mengadakan belajar Fa dan berbagi pengalaman Agustus 2015. Banyak cerita dari perjalanan kultivasi praktisi Falun Dafa dibagikan selama acara. Berikut ini adalah dua contoh dari berbagi praktisi.

Ibu Membimbing Enam Anaknya Berkultivasi


Yuhua membimbing enam anak-anaknya berkultivasi Falun Dafa.

Seorang praktisi bernama Yuhua mengoperasikan sebuah kedai teh populer di tempat wisata di Taitung. Dia mengikuti prinsip-prinsip Falun Dafa, Sejati-Baik-Sabar, ketika dia menjalankan bisnis dan berinteraksi dengan staf. Kedai teh menarik banyak orang lokal dan wisatawan dari Tiongkok daratan. Yuhua menggunakan setiap kesempatan untuk memberitahu wisatawan Tiongkok Daratan tentang cerita yang sebenarnya di balik penganiayaan Falun Dafa, dan membantu mereka mundur dari organisasi komunis.

Pada tahun 2009 suami Yuhua mengalami kecelakaan tragis dan meninggal. Hati Yuhua hancur dan berjuang untuk melewati hari-harinya. Dia mengalami mimpi buruk dalam satu malam tentang banyak orang sedang dihanyutkan oleh gelombang dan dia tidak bisa menemukan rumahnya. Ketika ia terbangun, ia sadar akan dirinya bahwa kultivasi itu adalah masalah serius, dan kehidupan akan dapat dengan mudah hilang mengingat jumlah besar akumulasi karma yang dimiliki setiap kehidupan. "Bagaimana bisa seorang praktisi Xiulian mengendur?" Dia bertanya pada dirinya sendiri. Sejak mimpi itu, ia menjadi rajin belajar Fa dan menempatkan banyak usaha dalam meningkatkan Xinxing-nya. Dafa membantunya pulih dari kesedihan akibat kehilangan suaminya. Dia mengatakan kepada rekan-rekan praktisi, "Kita harus menghilangkan begitu banyak karma untuk kembali ke asal kita. Betapa pun kerasnya ujian ini, kita harus semakin rajin."

Dia memperkenalkan kultivasi Falun Dafa kepada semua enam anak-anaknya. Meskipun beberapa dari mereka memberontak pada awalnya, Yuhua mengikuti prinsip-prinsip Dafa dan memperlakukan mereka dengan penuh belas kasih dan toleran. Anak-anaknya, satu demi satu, menjadi praktisi Falun Dafa. Mereka sekarang semua menikmati lingkungan yang positif hidup dalam keluarga kultivator.

Yuhua mengatakan, "Setiap ujian dalam kultivasi kita secara cermat diatur oleh Guru untuk mengajarkan kita bagaimana mencari ke dalam dan memperbaiki diri." Setiap kali terjadi konflik di rumah atau di tempat kerja, Yuhua belajar Fa, mencari kesalahan sendiri, dan mencoba untuk melakukan perbaikan.

Dia ingat satu waktu ketika anak sulungnya marah karena beberapa tantangan yang dia hadapi. Dia tidak sopan padanya. Yuhua lupa berbelas kasih, dan mengoreksi dengan tegas. Mereka mulai bertengkar dan anaknya meninggalkan rumah dengan sepeda motor. Seorang anaknya yang lain mengatakan, "Ibu, kami bisa mengatakan bahwa sifat ke-iblis-an lebih besar daripada sifat ke-Buddha-an anda sekarang. Saudara kami sedih, seharusnya penuh belas kasih kepadanya." Yuhua setuju. Apa yang anaknya katakan benar. Dia mencari ke dalam dan menemukan bahwa ia telah terbawa oleh sentimen. Setelah dia menyadari di mana dia telah terjatuh, anaknya pulang dan meminta maaf padanya.

Lain waktu kaki Yuhua mulai mengalami sakit yang sangat parah. Dia tidak bisa duduk sila ganda. Dia mulai merenungkan kesalahan apa yang telah dia lakukan. Sebuah ingatan tentang membunuh ayam ketika ia tinggal di pedesaan muncul dalam benaknya. Dia menyadari karma telah menyebabkan rasa sakit. Dia merasa beruntung berlatih Falun Dafa dan bertekad untuk menyingkirkan karma dengan menahan rasa sakit. Dia cepat merasa lebih baik dan bisa duduk sila ganda.

Kanker yang Sudah Delapan Tahun Sembuh

Praktisi Falun Dafa, Cai memiliki kerabat berusia 80 tahun dipanggil Acheng, yang menderita kanker prostat. Kondisinya tidak membaik setelah operasi. Dia tidak bisa tidur, bahkan dengan pil tidur. Dan ia harus menggunakan popok.

Cai dan istrinya mengatakan kepada Acheng bagaimana Falun Dafa telah memberikan manfaat kepada orang-orang yang dengan penyakit serius. Karena Acheng buta huruf, Cai memutarkan musik Falun Dafa kepadanya. Acheng merasa sangat nyaman mendengarkan musik. Insomnia hilang. Acheng mengatakan kepada Cai bahwa ia ingin mempelajari latihan Falun Dafa. Cai dan istrinya memutarkan rekaman ceramah Guru, dan mendorong Acheng untuk bergabung dengan latihan kelompok.

Sebulan setelah operasi Acheng, dokter menyarankan kemoterapi. Acheng tahu bahwa ia tidak akan bertahan hidup dengan kemoterapi karena usianya. Dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia banyak menginvestasikan waktunya untuk melakukan latihan Falun Dafa dan mendengarkan rekaman ceramah Guru. Meskipun itu sulit baginya untuk duduk dengan kaki disilangkan selama meditasi, Acheng dengan tekad besar berhasil menyelesaikan latihan setiap hari. Gejala kanker secara bertahap lenyap.

Selain Cai dan istrinya, penanggung jawab dari dua lokasi latihan kelompok terdekat juga mengunjungi Acheng di rumah. Mereka belajar Fa dan melakukan latihan dengan dia. Mereka juga mengajarinya cara membaca huruf dari Zhuan Falun.

Setelah beberapa bulan Acheng mampu membaca buku sendiri. Setelah satu tahun, ia mampu membaca seluruh rangkaian buku Falun Dafa. Dia sangat sehat, dan seminggu sekali ia pergi ke Pegunungan Alishan untuk memberitahu wisatawan Tiongkok tentang manfaat berlatih Falun Dafa.

Acheng berterima kasih kepada Dafa dan Guru karena menyelamatkan nyawanya. Dia selalu yang pertama tiba di lokasi latihan kelompok. Dia membersihkan daerah sekitarnya sehingga para praktisi dapat menikmati tempat latihan yang bagus. Dia merasa bahwa salah satu cara yang dia bisa katakan "terima kasih" kepada Guru dan rekan-rekan praktisi.

Chinese version click here
English version click here