(Minghui.org) Praktisi Falun Dafa di Taiwan Tengah berkumpul di sekolah setempat pada 18 Desember 2016 untuk mempelajari ajaran Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan berbagi pengalaman dalam berlatih Dafa. Selama sesi belajar dan berbagi ini, mereka saling belajar dan mendorong untuk lebih rajin dalam berlatih. Mereka juga menggunakan kesempatan untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa.

Praktisi dari Taiwan Tengah mengucapkan selamat tahun baru kepada pencipta Falun Dafa.

Harta Tak Ternilai

Lai Yukun (kiri) dan Lai Wenke

Lai Yukun, berusia 83 tahun, mulai berlatih Falun Dafa delapan tahun lalu berkata, "Falun Dafa adalah harta sejati yang tak ternilai.". Dia penuh semangat saat ia berbicara, "Saya tidak yakin akan berada di sini seandainya tidak berlatih Falun Gong."

Lai telah mempelajari delapan metode kultivasi di masa lalu, dan ketika menemukan Falun Gong ia tahu itu metode kultivasi sejati. Ia menjadi sangat sehat setelah mulai berlatih. Lai berkecimpung dalam bisnis energi surya. Ketika ia membantu pelanggan memasang panel surya, dia harus membawa alat-alat dan material berat serta banyak kegiatan memanjat. Rekan-rekan kerjanya yang berusia 40-an atau 50-an sering merasa sulit, namun dia merasa sangat mudah.

Senang Belajar Latihan Kultivasi Sejati

Lai Wenke, berusia 76 tahun yang merupakan direktur klinik pengobatan Tiongkok, sudah ingin belajar latihan kultivasi sejak ia berusia 18 tahun. Dia telah mencari metode kultivasi sejati selama lebih dari 40 tahun sampai tahun 2002, ketika seorang wanita memberinya buku Zhuan Falun, buku ajaran utama Falun Gong. Setelah ia membaca bab pertama, ia tahu, "Saya akhirnya menemukan!"

Lai memperkenalkan buku ke dokter lain, yang telah berlatih metode kultivasi yang berbeda selama 27 tahun. Setelah dokter itu membaca buku, ia tahu bahwa itu adalah apa yang ia cari dan berkata, "Saya sudah menyia-nyiakan waktu selama 27 tahun."

Lai menawarkan ruang di atas kliniknya untuk mereka yang ingin belajar Falun Gong. Selama sepuluh tahun terakhir, banyak orang menghadiri sembilan hari ceramah dan telah mengubah kehidupan mereka melalui berlatih Falun Gong.

Seorang wanita berusia 40-an didiagnosis menderita limfoma. Setelah dia membaca setengah buku Zhuan Falun, ukuran limfoma telah berkurang setengah. Ketika dia selesai membaca buku itu, limfoma dia telah benar-benar lenyap. Sepupu wanita ini menderita kanker ovarium dan dokter sudah menyerah. Kanker lenyap setelah belajar Falun Gong, dan dia telah sehat sejak itu. Siswa lain lehernya patah dan dokter mengatakan bahwa pemulihan yang terbaik hanya bisa mengontrol 50 persen dari fungsi tubuh. Ketika ia pertama kali menghadiri kelas, ia tidak bisa mengendalikan isi perutnya. Tiga bulan kemudian dia benar-benar normal.

Merasa Nyaman Setelah Meningkat dalam Berlatih

Lin Yongshun (kanan), Chen Canlin (kiri) dan putra mereka semua berlatih Falun Gong.

Chen Canlin, seorang guru, berpikir bahwa dia adalah orang yang baik sebelum ia belajar Falun Dafa. Namun, prinsip-prinsip Dafa “Sejati-Baik-Sabar” membantunya menyadari bahwa masih banyak ruang untuk diperbaiki. Sebagai hasil dari belajar Falun Dafa, dia meningkat dan melepaskan banyak keterikatan.

Chen dan ibu mertuanya memiliki hubungan yang tegang. Dia sering mengeluhkan mertua ke ibunya. Saat ia memperbaiki diri melalui berlatih, dia bisa melihat sesuatu dari sudut pandang ibu mertua. Sekarang dia bisa memahami cara berpikir mertua dan melihat sesuatu dari perspektif yang positif. Dia berhenti mengeluh dan sekarang nyaman dengan mertua. Sikap ibu mertuanya juga berubah sejak itu.

Ketika konflik muncul dengan suami, Chen akan ingat kata-kata Guru:

"Yang benar adalah dia. Yang salah adalah aku. Apa yang diperdebatkan?" ("Siapa Benar, Siapa Salah "dari Hong Yin III)

Dia tahu bahwa konflik adalah ujian baginya untuk meningkatkan diri. Dalam kebanyakan kasus, konflik segera menghilang.

Suami Chen, Lin Yongshun menjadi praktisi karena dia. Lin mengatakan, "Dia menjadi sangat sehat setelah ia berlatih. Kebanyakan praktisi yang saya kenal jujur dan baik hati dan saya suka kelompok ini." Demikian Lin menjelaskan mengapa ia menjadi seorang praktisi. Dia sekarang mampu mengendalikan sifat pemarah setelah belajar latihan. Dia berkata, "Saya tahu sejak mengultivasi diri sendiri, saya harus belajar bagaimana mengendalikan emosi. Saya bisa mengurangi marah sekarang."

Chen menambahkan, "Dapat berlatih Falun Gong adalah keberuntungan terbesar di alam semesta. Saya benar-benar berterima kasih kepada Guru Li."