(Minghui.org) Saya adalah seorang petani di Harbin, dan berumur 60 tahunan. Saya adalah orang yang paling beruntung karena menjadi praktisi Falun Dafa.

Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996, dan kehidupan saya berubah sangat besar. Saya ingin membuktikan kebenaran Falun Dafa dan belas kasih Guru dengan berbagi kisah saya.

Kehidupan Saya Sebelum Berlatih Falun Dafa

Saya kehilangan kedua orangtua ketika masih sangat kecil, bibi dan paman membesarkan saya, saya pemalas serta tidak peduli melakukan apapun. Tapi saya suka minum minuman keras dan tidak akan melewatkan setiap kali ada kesempatan untuk minum. Saya kemudian menikah, namun istri saya memiliki penyakit mental. Kami memiliki dua putri. Saya sangat tidak bertanggung jawab dan hanya fokus pada minum minuman keras.

Saya adalah penagih biaya listrik di desa kami. Jika seseorang memberikan minuman keras, saya akan menagihnya lebih sedikit; jika tidak, saya akan menagihnya lebih tinggi, bahkan memutuskan aliran listriknya. Ada 200 rumah tangga di desa kami, dan 95% dari mereka menawarkan minuman keras kepada saya. Ketika warga desa berpenghasilan rendah mendapat bantuan setiap tahun, saya menggunakan penyakit mental istri saya sebagai alasan untuk mendapatkan bantuan juga, dan tidak seorang pun berani menolaknya.

Saya tetap memelihara rambut panjang dan membuatnya keriting, saya merasa diri sendiri sangat bagus. Semua orang menjauhi saya dan berpikir saya adalah salah satu orang yang berpenyakit mental.

Falun Dafa Memurnikan Hati dan Jiwa Saya

Setelah ikut berlatih dan menjalani hidup menurut prinsip Sejati-Baik-Sabar, saya terkejut setelah menyadari bahwa diri saya bukanlah orang baik, dimana saya telah menyia-nyiakan hidup tanpa melakukan apapun. Sekarang saya memiliki Guru yang akan membimbing saya, dan ingin menjadi orang baik.

Saya mengubah penampilan, memotong rambut panjang, dan tidak lagi bertengkar demi uang. Saya berhenti minum minuman keras juga. Seorang warga desa bertaruh dengan saya: “Jika kamu bisa tidak minum lagi, saya akan berhenti makan.” Dia terkejut, ternyata saya benar-benar berhenti minum.

Saya tidak lagi bertengkar atau menggunakan bahasa cabul. Saya menghormati orang lain dan hidup dengan penuh martabat. Warga desa mulai berhubungan dengan saya lagi dan tidak menghindari saya juga.

Adalah Falun Dafa dan ajarannya yang memurnikan hati dan jiwa saya. Saya meningkatkan moral dan tidak bertengkar lagi dengan istri serta memaki anak-anak saya. Saya bekerja keras di ladang. Falun Dafa memberikan keluarga yang bahagia kepada saya dan memperbaharui kehidupan saya.

Guru Melindungi Saya

Suatu hari seorang rekan praktisi dan saya mengendarai truk berisi batu bata menuju ke kota. Saat kami menuruni bukit curam, rem truk bolong. Truk meluncur turun dan terbalik.

Ketika saya merangkak ke luar, orang-orang sekitar tercengang: “Kamu tertimpa batu bata?” Saya baik-baik saja dan begitu juga dengan truknya. Kami memuat lagi batu bata dan meneruskan perjalanan. Kami berdua tahu bahwa Guru telah melindungi kami. Itu adalah salah satu contoh keindahan dari Falun Dafa. Guru melindungi saya ketika dalam bahaya.

Berkultivasi di Masa Pelurusan Fa

Ketika penganiayaan dimulai pada Juli 1999, saya merasa sangat sedih. Dengan berkultivasi, saya telah melepaskan kesedihan masa lalu dan memperbaharui kehidupan. Saya sangat bersyukur atas penyelamatan Guru dan ingin berusaha sebaik mungkin untuk membuktikan kebenaran Fa.

Ketika pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Dafa pada November 2000, saya ditangkap, digiring ke kantor polisi setempat, ditahan, dan didenda. Kemudian saya ditangkap dan ditahan di pusat cuci otak beberapa kali. Saya ditangkap lagi pada tahun 2006 karena membagikan materi Falun Dafa, kemudian dihukum 10 tahun penjara.

Saya disiksa sampai timbul gejala stroke. Ketika dibebaskan, saya terhuyung-huyung dengan rambut beruban semuanya. Saya tampak 10 tahun lebih tua dari umur sebenarnya. Namun prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar mengakar dalam hati dan jiwa saya, tidak ada yang bisa merampasnya.

Melalui terus menerus belajar Fa dan melakukan latihan, kesehatan saya meningkat dari hari ke hari. Saya sehat kembali! Xinxing saya juga meningkat. Saya bertekad di jalur kultivasi dan akan melakukan yang terbaik atas kewajiban saya.

Saya berterima kasih atas dukungan rekan-rekan praktisi yang tanpa pamrih. Ketika putri saya menikah, saya masih dipenjara dan mereka datang serta memberi bantuan seperti ayahnya.

Saya bahkan lebih berterima kasih atas karunia penyelamatan Guru. Beliau tidak pernah melepaskan saya, dan saya tidak akan mengecewakannya. Saya akan teguh berjalan di jalur kultivasi dan berusaha sebaik mungkin untuk melaksanakan kewajiban saya.

Terima kasih Guru! Terima kasih rekan-rekan praktisi!