(Minghui.org) Seorang wanita berusia 76 tahun disiksa secara fisik dan mental karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya di Tiongkok.

Zhao Yulan pernah dua kali diadili karena berlatih Falun Gongdan menjalani hukuman, total sembilan setengah tahun penjara. Bulan November ini majikannya menangguhkan uang pensiunnya karena ia dipenjara. Sekarang ia tidak punya penghasilan.

Zhao bekerja di Biro Pertambangan Kota Fushun sebelum pensiun. Ia dulu menderita vertigo, radang tenggorokkan, hemoroid, kotoran berdarah, dan radang sendi, di antara penyakit kronis lainnya. Pada tahun 1997 seorang kenalan memperkenalkannya Falun Gong setelah melihat ia menderita. Ia menjadi praktisi dan masalah kesehatannya cepat menghilang.

Ditangkap dan Diadili karena Keyakinannya

Zhao pergi ke Beijing untuk memprotes ketika pemerintah mulai menganiaya Falun Gong. Ia ditangkap dan dipulangkan pada bulan Desember 2001. Ia ditahan di Pusat Penahanan Fushun dan kemudian disiksa di Kamp Kerja Paksa Fushun.

Zhao ditangkap lagi pada bulan Februari 2003 karena memberi tahu orang tentang Falun Gong. Petugas Kantor Polisi Suzigou menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong, beserta uang kas dan barang-barang pribadi.

Ia dengan resmi ditangkap pada tanggal 4 April dan pada tanggal 29 Mei didakwa “menggunakan sekte untuk mengacaukan penegakan hukum” tuduhan standar yang digunakan rezim komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong. Hakim Pengadilan Dongzhou menghukumnya lima tahun. Keluarga Zhao tidak diberi tahu tentang persidangan dan pemvonisan terhadapnya.

Lima Tahun Disiksa di Penjara Wanita Liaoning

Zhao dipindahkan ke Penjara Wanita Liaoning pada bulan Agustus 2003. Penjaga akan diberi bonus jika dapat membuat praktisi Falun Gong melepaskan keyakinan mereka, jadi mereka memaksa praktisi untuk menonton video atau membaca buku-buku yang memfitnah Falun Gong, menyuruh tahanan lain untuk mengawasi mereka sepanjang waktu agar mereka tidak bisa berlatih dan menyiksa mereka.

Seorang tahanan yang mengawasi Zhao masa hukumannya hampir berakhir, otoritas penjara tidak akan membebaskannya karena Zhao menolak untuk melepaskan Falun Gong. Zhao merasa kasihan kepada dia dan anaknya yang berusia 3 tahun di rumah, ia menandatangani pernyataan melepaskan keyakinannya. Ia kemudian membatalkan pernyataannya itu.

Ia dihukum dengan cara berdiri tidak bergerak selama tiga hari. Kakinya menjadi sangat membengkak. Setelah itu, penjaga memaksa Zhao untuk membungkus Cotton bud sepanjang hari hingga ia dibebaskan pada tanggal 28 Februari 2008.

Penangkapan Kedua dan Dipenjara Lagi

Zhao ditangkap lagi pada bulan Maret 2012 karena memberi tahu orang tentang penganiayaan. Petugas Departemen Kepolisian Dongzhou menggeledah rumahnya dan menyita barang-barang miliknya. Ia ditahan hingga ia resmi ditangkap pada tanggal 5 April.

Jaksa mendakwanya dengan menggunakan tuduhan yang sama seperti pada tahun 2003. Ia sekali lagi diadili secara rahasia, tanpa dihadiri pengacara atau pun keluarga. Zhao membela dirinya sendiri selama dua jam persidangan, walaupun hakim sering menginterupsinya. Pegadilan Dongzhou menghukumnya empat tahun penjara pada tanggal 26 Juli 2012.

Zhao dimasukkan ke Penjara Wanita Liaoning pada tanggal 23 Oktober. Ketika ia menolak untuk melepaskan Falun Gong, penjaga mengambil selimutnya. Mereka memaksanya untuk berdiri selama 72 jam dan dua tahanan mengawasinya dengan ketat selama berbulan-bulan sebelum menyuruhnya bekerja. Ia harus membuat mantel musim dingin berjam-jam setiap hari.

Putranya Meninggal Karena Penganiayaannya

Saat Zhao dipenjara, otoritas menyuruh anaknya untuk mengirimkan uang kepada mereka untuk membayar kebutuhan Zhao. Mereka juga memaksanya untuk membayar makanan mereka. Untuk menghindari pemerasan dan pelecehan terus-menerus, anaknya meninggalkan rumah. Kesehatannya menurun karena stres, dan ia menderita masalah ginjal.

Ia sangat tertekan setiap kali mengunjungi Zhao di penjara dan melihat penderitaannya. Masalah ginjalnya memburuk dan butuh dialisis. Ia menghabiskan semua uang mereka dan menjual rumah untuk membayarnya. Ia meninggal pada bulan Juni 2016 pada usia 47 tahun.

Kehabisan Uang setelah Uang Pensiun Ditangguhkan

Tiga bulan setelah anaknya meninggal, Zhao dibebaskan. Ia tidak punya rumah dan terpaksa harus menyewa. Satu tahun kemudian, pada bulan November 2017, mantan majikannya memberi tahu bahwa ia seharusnya tidak boleh mengklaim uang pensiunnya saat ia dipenjara. Ia harus mengembalikan semua uang pensiun yang dia terima selama 4,5 tahun untuk mencabut penangguhan uang pensiunnya.

Zhao sedang dalam kesulitan keuangan. Cuaca sangat dingin di Timur Laut Tiongkok dan ia tidak mampu membayar uang sewa dan pemanas.