(Minghui.org) Saya adalah praktisi Falun Dafa berumur 53 tahun yang pernah menderita psoriasis (penyakit peradangan kulit menahun).

Tubuh saya tampak tertutup oleh lapisan sisik ikan yang ketat. Ketika saya membungkuk untuk melakukan sesuatu, darah dan cairan akan keluar dari kulit saya. Rasa gatalnya begitu kuat sehingga saya tidak sanggup menahan diri untuk terus menerus menggaruknya.

Hari-hari sepertinya terus berlanjut tanpa henti, sehari terasa seperti setahun. Saya kehilangan harapan masa depan yang sehat dan sering berpikir bahwa lebih baik mati karena akan membebaskan saya dari penderitaan yang tiada henti.

Kehidupan saya tiba-tiba berubah pada tahun 1998. Saya memperoleh sebuah buku yang disebut Zhuan Falun, buku utama dari latihan kultivasi Falun Dafa. Melalui baca buku ini, saya memahami banyak pertanyaan tentang kehidupan. Saya mengetahui apa itu latihan kultivasi, juga tujuan sebenarnya saya dalam kehidupan ini.

Kira-kira seminggu setelah membaca Zhuan Falun, saya bangun setelah mengalami tidur malam yang nyenyak dan kulit bersisik saya mulai terlepas. Saya terpesona karena kulit saya menjadi halus. Setelah menyadari apa yang telah terjadi, saya tertawa lama dan keras. Lalu saya menyadari lebih dalam apa yang terjadi dan meneteskan air mata.

Kerabat dan teman-teman saya menyaksikan perubahan tiba-tiba ini. Mereka tertegun dan semua percaya akan kemampuan supernormal Dafa. Beberapa orang mulai membaca Zhuan Falun dan mempelajari latihan Falun Dafa. Ibu, suami, dan putri saya serta beberapa kerabat lainnya ikut berkultivasi Falun Dafa.

Meningkatkan Karakter

Tumbuh besar di dalam masyarakat ateis, saya secara alami menjadi sangat egois dan akan bertengkar dengan orang lain hanya demi keuntungan kecil. Setelah mempelajari Dafa dan memperoleh Fa, saya mematut diri pada standar moral yang lebih tinggi dimana selalu berusaha untuk meningkatkan Xinxing.

Ketika terjadi kesulitan dengan kolega di tempat kerja, saya menempatkan diri pada posisi mereka dan ketegangan cepat meredah. Dengan melepaskan kepentingan pribadi, saya menjadi harmonis dengan mereka.

Suatu kali, saya menolak permintaan cuti dari seorang kolega sementara saya mengabulkan permintaan cuti dari kolega lainnya karena yang pertama tidak memberitahu saya sebelumnya. Dia menjadi marah dan memaki saya. Saya tidak mengucapkan satu katapun. Saya hanya berusaha untuk menenangkannya. Dia kemudian meminta maaf kepada saya.

Dalam usaha mengobati penyakit saya, keluarga telah menghabiskan seluruh tabungan kami dan banyak berutang. Setelah saya berlatih Falun Dafa, berkesempatan untuk mendapatkan bantuan finansial dari tempat kerja. Tahu betapa banyak yang telah dihabiskan oleh keluarga untuk mengobati penyakit saya, atasan mendorong saya untuk mengajukan bantuan. Tetapi berdasarkan pemahaman saya terhadap ajaran Dafa “tidak kehilangan, tidak memperoleh,” saya melepaskan kesempatan itu untuk diberikan kepada karyawan lain. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, saya akan berjuang untuk mendapatkan kesempatan ini.