(Minghui.org) “Pikiran belajar Qiqong timbul di kepala beberapa hari lalu, dan sekarang saya belajar mengenai prinsip Sejati-Baik-Sabar,” kata seorang wanita di health expo di Koge, Denmark, saat dia berhenti di stan Falun Gong. “Saya sangat senang bisa menemukan kalian di sini. Saya tahu ini adalah apa yang aku cari. Ajaran ini sangat mudah untuk dimengerti, maknanya juga sangat mendalam.”

Wanita ini berbicara kepada para praktisi Falun Gong asal Copenhagen yang sedang berpartisipasi dalam health expo di Koge, sebuah kabupaten pesisir di bagian selatan dari ibu kota negeri itu. Acara yang berlangsung dua hari itu berlangsung dari tanggal 19 hingga 20 Januari.

Si pengunjung di stan itu berkata bahwa dia merasa sakit kepala kapan pun dia membaca bahkan dua halaman dari buku apa pun. “Tetapi saya tidak merasa sakit sedikit pun saat saya membaca Zhuan Falun,” katanya. “Saya sangat tertarik padanya.” Dia merasa senang bisa membeli sebuah buku itu di expo.

Banyak orang di health expo di Koge tertarik mempelajari Falun Gong.

Seorang pengunjung (kiri) yang memiliki cedera punggung berkata dia merasakan panas dan energi mengalir ke bagian punggungnya saat dia belajar set latihan gerakan pertama Falun Gong. “Saya sangat menikmati meditasinya,” katanya, “Saya tidak ingin musik latihannya berhenti. Saya merasakan energi yang murni dan kuat.”

Bunga lotus yang dilipat dari kertas oleh para praktisi Falun Gong sangat terkenal di expo. Bunga-bunga ini diikat dengan benang-benang berwarna untuk dihiasi dengan pembatas-pembatas buku yang menuliskan prinsip dari ajaran peningkatan jiwa Tiongkok kuno ini, Sejati-Baik-Sabar.

Sejumlah orang tua yang menghadiri expo ini bersama anak-anak mereka berkata bahwa mereka menghargai pesan yang dibawakan ini. Seorang ayah dengan seorang anak pria tertarik mempelajari bahwa dalam kebudayaan Tiongkok -- bunga lotus melambangkan kemurnian di antara lingkungan yang berlumpur. Dia tersentuh, dan menjelaskan artinya kepada putranya.

Seorang ibu juga tertarik dengan prinsip Falun Gong, dan berkata bahwa dia berharap anak-anaknya akan mengingatnya. Dia kembali pada hari kedua expo dan memberitahu para praktisi bahwa anaknya sangat suka bunga lotus yang dilipat dari kertas dan ingin tahu prinsip dari Sejati-Baik-Sabar.

Di samping belajar mengenai tentang ajaran Falun Gong, para pengunjung expo juga mendengar tentang penganiayaan brutal terhadap ajaran ini di Tiongkok. Banyak orang dikejutkan oleh pengambilan organ yang disetujui negara dari para praktisi Falun Gong di Tiongkok, yang dilakukan oleh rezim Tiongkok.

“Ini melampaui pelanggaran HAM,” kata seorang pria. “Ini sama , atau bahkan lebih buruk dari sebuah perang. Ini adalah sebuah kejahatan, dan kita mesti menghentikannya.”

Penyelenggara expo ini sangat mendukung Falun Gong, dan mengagumi perlawanan damai para praktisi terhadap penganiayaan di Tiongkok. Mereka memberikan sebuah diskon kepada para praktisi untuk stan dan memperkenalkan ajaran ini kepada kelompok-kelompok lain di expo ini.

Banyak vendor yang singgah di stan Falun Gong dan mengambil poster, brosur, dan bunga-bunga lotus. Saat mereka menyaksikan peragaan latihan gerakan, beberapa di antaranya menyatakan bahwa mereka merasakan medan energi yang damai.

“Mereka bahkan menyarankan agar pelanggan-pelanggan mereka bisa datang mengunjungi stan kami,” kata Chen, seorang praktisi Falun Gong. “Sejumlah vendor juga meminta informasi kontak kami, dan menyatakan ketertarikan untuk belajar ajaran ini.”