(Minghui.org) Saya adalah seorang petani berusia 63 tahun. Saya mulai berlatih Falun Dafa pada akhir musim semi tahun 1997. Ketika mengingat kembali perjalanan kultivasi saya selama 21 tahun terakhir ini, saya menemukan kegembiraan, kepahitan, kegigihan, dan di atas segalanya, rasa terima kasih yang tidak bisa diungkapkan kepada Guru.

Peningkatan Pribadi

Sebelum saya mulai berkultivasi, saya merokok dan minum berlebih: Saya menghabiskan satu pak rokok sehari dan minum tiga kali sehari saat musim panas. Hal-hal tersebut sedikit membaik saat musim dingin, saya hanya minum sekali sehari sebelum tidur.

Dulu saya adalah orang yang pemarah dan sering memaki istri. Jika ia membuat saya kesal, saya akan memukulnya. Ketika saya memakan pangsit di rumah, saya ingin itu disajikan dalam keadaan panas. Bahkan hanya untuk sepiring pangsit, saya ingin agar setengah pangsit direbus sehingga pangsit tetap panas. Istri saya harus menunggu dan terus memasak pangsit selama saya makan. Saya mengendalikan istri dan anak-anak dengan tangan besi.

Meskipun saya sewenang-wenang di rumah, saya sebenarnya cukup lelah dengan kehidupan duniawi ini. Saya selalu berpikir untuk meninggalkan rumah dan menjadi biksu setelah anak-anak saya tumbuh dewasa. Saya ingin mencari jalan besar yang dapat membawa saya pergi dari lautan kepahitan ini.

Seorang paman memperkenalkan Falun Gong kepada saya pada tahun 1996.

Saya bertanya, “Apakah ini bisa membebaskan saya dari siklus reinkarnasi?”

Ia menjawab, “Kamu dapat mencapai kesempurnaan dengan ini jika kamu berupaya keras.”

“Kalau begitu saya akan ikut.”

Hanya dengan itu, saya berjalan di jalur kultivasi Dafa pada tahun 1997.

Setelah saya belajar Fa, saya hidup dengan mengikuti kriteria sebagai seorang praktisi. Saya belajar untuk peduli kepada istri dan membantu pekerjaan rumah. Ketika suasana hatinya sedang tidak baik, ia akan memaki dan memukul saya. Suatu kali ketika saya sedang bermeditasi, ia mendorong saya, lalu melepaskan celana katun saya dan merobeknya menjadi beberapa bagian. Saya menjadikan prinsip Dafa sebagai pembimbing sehingga dapat tetap bersikap tenang dan belas kasih selama menghadapi semua konflik ini.

Tidak lama setelah saya berlatih Falun Dafa, keajaiban mulai terjadi pada tubuh saya. Rematik di kedua kaki saya menghilang dengan ajaib--Rasa dingin pada kaki dan rasa sakit pada tulang-tulang saya menghilang semua. Meskipun saya tidak berlatih Dafa untuk alasan kesehatan, saya terkejut karena kesehatan saya semakin membaik. Sangat sulit untuk berhenti merokok dan minum alkohol, tapi saya mampu menghentikan keduanya hanya dalam satu hari setelah saya mulai berkultivasi. Dafa sungguh luar biasa!

Istri dan anak-anak saya percaya bahwa Dafa adalah baik setelah mereka menyaksikan perubahan saya. Dafa tidak hanya mengubah saya, tapi juga membawa kedamaian dan harmoni bagi keluarga kami. Anak-anak saya sangat bahagia.

Menunjukkan kepada Orang-orang Betapa Indahnya Dafa

Sebagai praktisi, kita harus membuktikan Dafa, hidup sesuai prinsip-prinsip dalam keadaan apa pun, dan menunjukkan kepada orang-orang betapa indahnya Dafa.

Saya adalah seorang petani. Saat sedang tidak musim, saya mengorganisir sebuah kelompok melakukan pekerjaan sambilan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Saya bertanggung jawab mencari kontak-kontak luar untuk pekerjaan kami. Suatu hari, beberapa tahun lalu, kami diberikan pekerjaan menggali untuk menanam bibit pohon muda. Kami bekerja sangat keras dan melakukan pekerjaan dengan baik. Pimpinan pun merasa puas.

Pimpinan membayar kami secara tunai dan menghitung uangnya sekali. Asistennya menghitung kembali sebelum menyerahkan uangnya kepada saya. Lalu saya ambil dan meletakkan ke dalam kantong tanpa menghitungnya kembali. Dalam perjalanan pulang, pimpinan menelepon saya dan mengatakan bahwa ia telah menghitung bayaran saya dengan benar.

Saya berkata, “Tidak masalah. Jika anda membayar lebih, saya akan mengembalikan kelebihan uangnya kepada anda. Tenang saja.”

Segera setelah saya tiba di rumah, saya menghitung uangnya dan menemukan bahwa pimpinan telah membayar saya lebih sebanyak 900 yuan. Saya kembali dengan taksi dan mengembalikannya. Ia sangat senang. Saya memberitahunya, “Saya adalah praktisi Falun Gong. Guru mengajarkan saya untuk menjadi orang baik. Jika saya tidak berlatih Falun Gong, saya tidak akan menempuh perjalanan jauh dengan taksi hanya untuk mengembalikan kelebihan uang.”

Pimpinan sangat menghargainya. Saya memberi tahu dia fakta-fakta tentang Falun Dafa dan membantu mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi terkait. Ia sangat senang uangnya kembali, dan saya sangat senang ia dapat terselamatkan.

Karena saya pekerja keras dan dapat diandalkan, semua pimpinan mengatakan hal baik tentang saya. Mereka semua tahu kalau saya adalah praktisi Dafa, jadi mereka tenang kalau tahu saya yang bekerja. Misalnya, kalau saya ikut dalam sekelompok pekerja dalam pekerjaan selama dua bulan, pimpinan tidak akan pernah datang mengawasi kami dan hanya membayar apa yang saya minta--mereka tahu bahwa praktisi Falun Gong bekerja keras, tidak pernah mengendur, dan tidak meminta bayaran lebih. Meskipun saya memimpin dalam pekerjaan, saya bekerja sekeras yang lain dan mendapat bayaran yang sama seperti yang lain. Bahkan terkadang pimpinan memberikan saya bonus beberapa ratus yuan. Namun saya tidak pernah mengambilnya untuk diri sendiri.

Ketika saya ditangkap beberapa kali dan di tahan di kamp kerja paksa, tanah kontrakan saya disita oleh pemerintah desa. Keluarga saya kehilangan sumber penghasilan utama, jadi sumber penghasilan kami sekarang hanya dari pekerjaan sambilan saya. Keuangan menjadi sangat berat.

Namun sebagai praktisi Dafa, saya tetap bertindak sesuai prinsip Dafa, sehingga orang-orang ataupun tempat yang mungkin memiliki takdir pertemuan dengan Dafa dapat melihat betapa indahnya Dafa.

Membuktikan Fa di Rumah

Ibu mertua saya berusia 80 tahun sekarang. Ia memiliki banyak anak, namun tak ada seorang pun yang mengurusnya. Suatu waktu, dikarenakan beberapa kesalahpahaman, ia menampar wajah saya. Saya meneteskan air mata saat itu, bukan karena sakit, melainkan marah. Tapi saya mengabaikan apa yang terjadi di antara kami dan memutuskan untuk mengajaknya tinggal bersama kami. Pada awalnya istri saya merasa ragu karena kondisi keuangan kami sedang tidak baik, tapi kami tidak bisa meninggalkannya sendirian ketika tidak ada seorang pun yang ingin mengurusnya.

Saat ini, kami telah mengurusnya selama beberapa tahun dan tidak pernah meminta anaknya yang lain untuk membantu mengurusnya.

Menghormati yang tua dan menjaga yang muda adalah tradisi orang Tiongkok. Ibu saya sendiri telah meninggal di usia 92 tahun. Saya merawatnya dengan baik ketika ia masih hidup. Saya mencuci pakaian dan pakaian dalamnya di hari terakhirnya. Saat ini saya sedang melakukan hal yang sama untuk ibu mertua.

Ibu mertua saya menderita penyakit mata, jadi kami mempertimbangkan operasi untuknya. Kami mengundang anak-anaknya dan mendiskusikan masalah ini, tapi mereka memperdebatkan bahwa, karena ia sudah tua, operasi mungkin tidak akan berhasil. Mereka pergi setelah mengungkapkan pendapat mereka dan tidak tertarik untuk mendengar kelanjutannya.

Mencoba agar situasinya bertambah baik, saya membelikannya obat tetes mata dan berharap agar ia segera sembuh. Akan tetapi, ia memberitahu orang-orang bahwa obat tetes mata yang saya berikan membuatnya buta. Saya merasa dipersalahkan karena ia mengatakan hal seperti itu. Saya berpikir, “Saya telah memperlakukan kamu dengan baik. Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu?”

Saya memberi tahu rekan praktisi lain tentang kekhawatiran saya kepada ibu mertua dan mencari ke dalam. Saya akhirnya menemukan bahwa itu adalah keegoisan saya. Meskipun saya merawat ibu mertua sebaik saya merawat ibu sendiri, dalam hati saya memandang berbeda. Saya berpikir, “Ibu mertua adalah ibu mertua, ibu saya adalah ibu saya.” Perbedaan ini adalah perwujudan perasaan dari egois, dan keegoisan sesuai dengan prinsip alam semesta lama, jadi saya memutuskan untuk menyingkirkannya.

Seiring saya meningkat dalam kultivasi, ibu mertua juga berubah. Ia akan mengacungkan jempol dan menyombongkan kepada siapa pun yang ia temui, “Menantu laki-laki saya merawat saya lebih baik daripada putri sendiri.”

Saya berlatih Gong dan memancarkan pikiran lurus setiap hari. Dipengaruhi oleh tingkah laku saya, ibu mertua mencakupkan tangannya dan berkata, “Falun Dafa baik. Sejati-Baik-Sabar adalah baik.”

Semua tetangga menyaksikan bagaimana saya memperlakukan ibu mertua layaknya kerabat saya sendiri. Mereka merasakan secara langsung kualitas moral dari seorang praktisi Dafa. Istri adik ipar saya berkata, “Kamu sungguh luar biasa! Saya tidak akan mau merawatnya meskipun kamu membayar saya!”

Tapi bagaimana ia bisa mengerti perbuatan yang dilakukan oleh praktisi Dafa? Di zaman ini ketika standar moral semakin merosot, hanya Dafa, bagaikan arus jernih, sedang membersihkan jalan berdebu pada praktisi dan menaikkan tingkatan mereka. Prinsip mendalam Dafa adalah sebuah tangga menuju langit yang membimbing kita kembali ke tradisi, meluruskan dan mengangkat kita hingga mencapai tingkat yang disyaratkan oleh Dafa.

Dalam kultivasi selama 21 tahun terakhir ini, saya telah merasakan suka cita dari memperoleh Fa, kesepian ketika saya dipersalahkan, air mata, pahit getir ketika bertemu angin dan hujan, dan belas kasih serta perlindungan Guru ketika saya menghadapi bahaya dan penderitaan.

Saya sangat beruntung dapat berlatih Dafa dan menjadi pengikut Dafa yang membantu Guru di masa pelurusan Fa. Saya merasa terhormat bisa dileburkan dalam karunia Buddha.

Tak peduli berapa lama perjalanan ke depan, sebagai praktisi Dafa, saya harus mengikuti Guru untuk berkultivasi dengan baik, membuktikan keagungan Dafa, menyelamatkan makhluk hidup, menepati sumpah janji prasejarah, mencapai kesempurnaan, dan akhirnya, kembali ke asal.

Di atas hanya pengalaman di tingkat kultivasi saya! Terima kasih Guru!