(Minghui.org) Delapan praktisi Falun Gong di Kota Jinan, Provinsi Shandong ditangkap pada tanggal 16 Juli 2019 karena tidak melepaskan keyakinan mereka pada Falun Gong, sebuah disiplin spiritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Sementara empat praktisi telah dibebaskan, tiga masih ditahan pada saat penulisan. Status kasus praktisi kedelapan masih harus diselidiki.

Qi Yingjun dan istrinya, Chen Lianmei, ditangkap di rumah sekitar pukul 8 pagi pada tanggal 16 Juli. Menurut tetangga pasangan itu, petugas berpakaian preman muncul di sekitar gedung apartemen mereka sejak pagi-sekali. Para petugas menggeledah rumah pasangan itu, toko sepatu dan topi mereka, serta gudang mereka. Semua buku-buku Falun Gong dan materi terkait disita.

Yin Feng, Cheng Xijiang, Yin Xiaoxing, Wei Cuiqin, Liu Xixiu dan praktisi lanjut usia lainnya bermarga Wu yang kebetulan mengunjungi Cheng juga ditangkap pada pagi hari tanggal 16 Juli. Polisi menggeledah rumah mereka dan menyita buku-buku Falun Gong dan materi terkait.

Penangkapan terbaru Yin didahului dengan penangkapan sebelumnya pada tanggal 14 September 2018 karena mencari pembebasan ibunya, yang ditangkap sehari sebelumnya karena membagikan materi informasi Falun Gong. Sementara polisi melepaskan ibunya, Yin sendiri dikirim ke pusat penahanan lokal. Kakak perempuannya meminta jaminan untuknya, dan dia menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong sebelum dibebaskan. Keluarganya curiga bahwa polisi telah mengawasinya dalam beberapa bulan terakhir, karena sebagian besar praktisi yang ditangkap pada 16 Juli sering melakukan kontak dengannya.

Yin, Yin, dan Wei dibebaskan pada sore hari tanggal 16 Juli. Liu kemudian dibebaskan dengan jaminan. Cheng, Qi dan Chen saat ini ditahan di Pusat Penahanan Kereta Api di Jinan. Status dan nama lengkap Wu masih harus diselidiki.