(Minghui.org) Permohonan banding Xu Bin terhadap hukuman empat tahun penjara karena tidak melepaskan Falun Gong baru-baru ini ditolak oleh pengadilan tinggi setempat.

Penduduk Kota Daqing yang berusia 61 tahun, Provinsi Heilongjiang telah dikirim ke Penjara Hulan pada tanggal 21 Mei 2019.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Xu telah dijadwalkan untuk pensiun tahun ini. Karena hukuman penjara, tempat kerjanya, The Daqing Oilfield Company, menolak memroses permohonan pensiunnya dan menolak tunjangan pensiunnya.

Dihukum Empat Tahun

Xu ditangkap bersama istrinya, Shi Shuxian pada tanggal 28 Februari 2018, ketika mereka memberi praktisi lain, Wang Fajuan, tumpangan ke rumah sakit untuk mengunjungi putrinya, yang sedang mendekati persalinan.

Polisi telah memantau Xu dan istrinya selama beberapa waktu sebelum melakukan penangkapan. Mereka menuduh pasangan itu melanggar hukum dengan mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin karena memprakarsai penganiayaan terhadap Falun Gong.

Polisi menginterogasi pasangan itu dan Wang di Kantor Polisi Chengfeng sebelum mengirim mereka ke Pusat Penahanan Kota Daqing malam itu. Mereka menggeledah rumah Xu dan menyita banyak barang-barang pribadinya, termasuk baterai ponsel dan charger-nya.

Shi dan Wang diperas 20.000 yuan dan dibebaskan dengan jaminan. Satu bulan kemudian, kasus Xu diajukan ke kejaksaan setempat, yang dengan cepat mendakwanya dan meneruskan kasusnya ke pengadilan.

Dia muncul di Pengadilan Ranghulu pada tanggal 9 Agustus dan 22 November 2018. Hakim ketua Li Chenyong menjatuhkan hukuman empat tahun penjara dan mendenda 20.000 yuan pada tanggal 9 Desember 2018.

Hakim tidak pernah memberi tahu pengacara Xu atau keluarganya tentang vonisnya. Hanya setelah Xu memberi tahu keluarganya bahwa dia ingin mengajukan banding atas hukuman tersebut, mereka baru tahu bahwa dia telah dijatuhi hukuman.

Keluarganya berhasil mengajukan banding pada hari terakhir banding, namun segera ditolak oleh pengadilan tinggi setempat.

Jiwa dan Raga Meningkat dari Berlatih Falun Gong

Xu dulunya menderita beberapa penyakit, termasuk sering sakit kepala, gangguan tidur dan pencernaan. Karena ketidaknyamanan fisiknya, ia memiliki temperamen yang buruk dan mudah marah.

Setelah dia belajar Falun Gong pada tahun 1997 dan mematut dirinya dengan prinsip Sejati, Baik, Sabar, dia segera menemukan dirinya bebas dari penyakit. Kemarahannya juga mereda dan hubungannya dengan keluarga menjadi jauh lebih harmonis. Meskipun penghasilannya sangat terbatas, ia merawat ibu mertuanya, yang berusia 80-an, buta dan tuli. Tinggal di sebuah apartemen kecil, dia memberikan kamar tidur utama kepada ibu mertuanya, sementara dia tidur di lantai di ruang tamu.

Tiga Hukuman Kerja Paksa

Karena tidak melepaskan Falun Gong setelah penganiayaan, Xu ditangkap beberapa kali dan dihukum tiga kali di kamp kerja paksa, dengan total lima tahun.

Hukuman Pertama

Xu pertama kali ditangkap pada Maret 2000 ketika dia pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong. Dia ditahan di Pusat Penahanan Dulitun selama sebulan setelah dibawa kembali dari Beijing ke Daqing.

Dia pergi ke Beijing lagi satu tahun kemudian. Dia membentang spanduk bertuliskan "Falun Dafa baik" di Lapangan Tiananmen, tetapi segera ditangkap. Dia dibawa kembali ke Daqing oleh staf Kantor 610 setempat dan kemudian dihukum dua tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Daqing.

Hukuman Kedua

Xu ditangkap lagi pada tanggal 2 Desember 2004 setelah polisi menemukan dia mengakses informasi terkait Falun Gong di Internet. Mereka menggeledah komputernya dan menemukan buku "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis," sebuah buku tentang sejarah berdarah rezim komunis yang ditulis oleh Dewan Editorial The Epoch Times.

Dikira Xu menulis buku itu, polisi menambah hukumannya dua tahun kerja paksa lagi. Dia menjalani hukuman di Kamp Kerja Paksa Daqing lagi.

Para penjaga di Kamp Kerja Paksa Daqing menghasut para tahanan untuk menyiksa praktisi Falun Gong. Para tahanan akan menerima pengurangan hukuman berminggu-minggu jika mereka berhasil memaksa seorang praktisi menulis pernyataan melepaskan keyakinannya. Banyak penjahat berpartisipasi aktif.

Xu sering dipukuli dengan kejam dan dilarang tidur. Para penjaga menyuntikkan dan mencekok paksa dengan obat-obatan yang tidak dikenal. Ketika dia menolak menurutinya, mereka memukulinya lagi.

Para tahanan juga mengikat dia di kursi logam selama dua hari dan tidak membiarkannya tidur. Dia mengalami kesulitan berjalan setelah dibebaskan dari kursi.

Banyak praktisi, termasuk Wang Bin, Niu Huaiyi, dan Lu Bingsen, disiksa sampai mati di sana.

Untuk menutupi kejahatan mereka, para penjaga tidak mengizinkan kunjungan para praktisi dan mulai memukuli bagian pribadi atau vital mereka, yang menyebabkan cedera internal yang parah tetapi tanpa memar eksternal yang bisa dilihat.

Hukuman Ketiga

Xu ditangkap untuk keempat kalinya dalam perjalanannya ke kantor pada tanggal 14 Maret 2010. Polisi telah lama memantau ponselnya sebelum menangkapnya.

Polisi menguncinya di sangkar logam dan menuangkan air dingin padanya. Salah satu rekan kerjanya, yang tidak berlatih Falun Gong, juga ditangkap dan diinterogasi selama lebih dari tiga jam.

Polisi menggeledah rumah Xu dua kali ketika tidak ada seorang pun di rumah. Mereka menyita buku-buku Falun Gong, materi terkait, tiga ponsel, kartu identitas istrinya dan komputer putranya.

Mereka bertemu keluarga Xu ketika mereka pergi. Petugas Deng Hui berbohong kepada mereka bahwa pintunya sudah terbuka ketika mereka datang.

Xu dipindahkan ke Pusat Penahanan No. 3 Distrik Ranghulu malam itu dan kemudian dihukum satu tahun kerja paksa.

Penjaga di Kamp Kerja Paksa Suihua juga menghasut narapidana untuk memantau dan menyiksa praktisi Falun Gong di sana. Xu dipukuli lagi dengan kejam karena tidak melepaskan keyakinannya.

Para penjaga memaksanya duduk di kursi kecil selama lebih dari sepuluh jam setiap hari. Daging di pantatnya bernanah. Mereka juga membatasi penggunaan kamar mandinya dan memaksanya untuk melakukan kerja paksa tanpa upah.

Laporan terkait

Lawyers Defends Daqing Man's Right to Practice Falun Gong