(Minghui.org) Praktisi Falun Gong mengadakan kegiatan di Lapangan Aotea di pusat kota Auckland pada 24 Agustus 2019 untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan Rezim Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong di Tiongkok. Banyak orang berkata mereka terkejut oleh kebrutalan Partai dan mendorong praktisi untuk melanjutkan upaya mereka.

Praktisi memperagakan latihan Falun Gong di Lapangan Aotea


Orang-orang menandatangani petisi untuk memprotes penganiayaan

Kale Wimmo seorang artis. Ia berkata pembunuhan praktisi yang disetujui oleh negara yang dilakukan oleh PKT untuk diambil organnya adalah tidak berperikemanusian dan melanggar hak asasi manusia. Ia berkata bahwa ia pertama kali mendengar tentang penganiayaan ini dari seorang temannya sepuluh tahun yang lalu dan bahwa PKT sama sekali belum berubah.

Artis Kale Wimmo menandatangani petisi

Kale mengatakan bahwa Tiongkok mempunyai sejarah yang panjang dan luar biasanya PKT menyangkal keyakinan tradisional Tiongkok, Konghucu, Buddha, dan Tao. Malah, ia didorong oleh kepentingan ekonomi, menurut pengamatannya. Ia berharap negara-negara Barat akan menekan Tiongkok dengan memberikan sanksi ekonomi.

“Jika PKT tidak menghormati hak asasi manusia, dunia janganlah mengimpor produk-produk Tiongkok,” kate Kale. “Praktisi Falun Gong sedang terus-menerus memberi tahu orang kebenaran.|

Ia menambahkan, “Kalian dapat memublikasikan fakta tentang penganiayaan di majalah dan surat kabar lokal di Selandia Baru, dan tentu saja di jaringan sosial media. Saya percaya orang-orang akhirnya akan memahami bahwa ini adalah masalah besar.”

Ia berkata, “Jika semua orang melihat foto-foto dari orang-orang yang sedang dianiaya, itu akan memberikan pengaruh yang besar. Orang-orang akan membicarakannya dan akan terkejut dengan apa yang terjadi di Tiongkok.”

Sebelum ia pergi, Kale menandatangani petisi seruan penghentian pengambilan organ tubuh hidup-hidup yang dilakukan PKT.

Semua Orang Harus Mengetahui Kebenaran”

James Bruns menyerukan kepada PKT untuk menghentikan pengambilan organ dari praktisi Falun Gong

James Burns pemilik perusahaan pemasaran digital di Auckland. Ia berkata ia sudah menonton film dokumenter tentang pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup oleh PKT. “Sungguh menyeramkan,” katanya. “Praktisi Falun Gong diambil dari rumahnya, dimasukkan ke penjara, dan menjadi sasaran pengambilan organ hidup-hidup. Kebenaran sedang ditutupi. Apalagi, ini adalah penganiayaan tingkatan nasional yang dipaksakan oleh PKT. Penganiayaan ini semakin parah.”

Ia berkata, “Ini sungguh serius dan menyedihkan. Ia mengingatkan saya pada kejadian tragis pada zaman Hitler di Perang Dunia II. Pikirkanlah korban-korban itu berada di bawah pisau bedah PKT. Ini penyiksaan, sangat berdarah, dan kejam. Tetapi ini terjadi sekarang, di abad 21 ini. Saya pikir semua orang harus mengetahui kebenaran.”

Orang-orang Memperlihatkan Dukungan

Charis Smith berharap untuk menunjukkan dukungan dan bergabung dengan praktisi melakukan latihan

Chris Smith mengunjungi Auckland dari kota lain di Selandia Baru. Setelah melihat kegiatan praktisi di pusat kota, ia bergabung dengan mereka dan melakukan latihan. Setelah itu, ia berkata bahwa ia dapat merasakan medan energi, juga merasa bahagia, tenang dan damai.

Saat ia mendengar bahwa PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong yang masih masih, ia berkata dengan marah, “Ini adalah bencana! Praktisi Falun Gong hanya ini menjadi orang baik. Mereka tidak menyakiti orang lain. Inilah mengapa saya menandatangani petisi.”

Ia mendorong praktisi untuk melanjutkan usaha mereka, “Pergilah ke Perdana Menteri, pengacara, dan PBB. Kalian harus terus melakukannya. Jangan menyerah!”