(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Belanda mengadakan serangkaian kegiatan di banyak kota selama musim gugur tahun 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok. Setelah mengetahui lebih banyak tentang Falun Gong, banyak orang menyatakan setuju dengan prinsip latihan Sejati-Baik-Sabar dan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya kekejaman hak asasi manusia yang terjadi di Tiongkok.

Saya Berharap Suatu Hari Anda Tidak Lagi Dianiaya

Praktisi mengadakan kegiatan di dekat stasiun kereta pusat di Utrecht pada tanggal 19 November 2023. Banyak pejalan kaki mampir untuk menunjukkan dukungan mereka.

Grzegorz Bartczak

Grzegorz Bartczak, seorang mahasiswa pascasarjana hubungan internasional di Universitas Wroclaw, mengetahui tentang Falun Gong dan penganiayaan melalui obrolan dengan praktisi. Dia menyatakan kekagumannya terhadap nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar yang diajarkan oleh Falun Gong. “Saya pikir Falun Gong adalah kelompok yang proaktif. Saya menemukan bahwa mereka [praktisi Falun Gong] sangat bersemangat,” katanya.

Dia menunjukkan dukungannya dengan menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan. “Saya berharap suatu hari nanti praktisi Falun Gong akan memiliki kebebasan berkeyakinan dan tidak lagi dianiaya,” katanya.

Sejati-Baik-Sabar adalah Nilai Paling Penting dalam Kehidupan

Bas Colenbrander adalah seorang fotografer dan juru kamera. Ketika dia mengetahui bahwa organ praktisi Falun Gong diambil tanpa persetujuan di penjara di Tiongkok, dia mengatakan kepada praktisi bahwa dia tidak bisa mengabaikan kekejaman tersebut dan menandatangani petisi.

Bas mengatakan sangat menyedihkan mengetahui Partai Komunis Tiongkok menganiaya orang-orang yang hanya ingin meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. “Orang-orang melakukan sesuatu dengan cara yang benar-benar legal dan menakjubkan, meningkatkan karakter moral mereka. Hal ini tidak seharusnya dilarang. Penganiayaan ini sangat mengerikan,” katanya.

Dia juga mengatakan nilai-nilai Sejati-Baik-Sabar yang diajarkan oleh Falun Gong adalah “nilai terpenting dalam hidup.”

Bas Colenbrander, seorang fotografer dan juru kamera, setuju dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar yang diajarkan oleh Falun Gong.

Sejati-Baik-Sabar Itu Damai dan Indah

Praktisi mengadakan kegiatan di area pusat perbelanjaan Het Zuivelplein di Bergen op Zoom pada tanggal 25 November 2023. Orang-orang mampir untuk menandatangani petisi untuk membantu mengakhiri pengambilan organ paksa di Tiongkok.

Praktisi Falun Gong memperkenalkan Falun Gong kepada orang-orang di area pusat perbelanjaan di Bergen op Zoom pada tanggal 25 November 2023.

Joost Verbogt, seorang aktor dan juru kamera film, dan Shehera Vega Sánchez, seorang aktris, mendengarkan praktisi menjelaskan apa itu Falun Gong. Mereka mengatakan penindasan yang dilakukan oleh PKT adalah hal yang konyol.

Aktor Joost Verbogt (kiri) dan Shehera Vega Sánchez (kanan) mengetahui tentang penganiayaan terhadap Falun Gong.

Ketika Joost mengetahui bahwa praktisi Falun Gong berperilaku sesuai dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar, dia berkata, “Damai dan indah!"

Shehera mengatakan dia sangat setuju dengan prinsip-prinsip Falun Gong. “Saya selalu berpikir menjadi orang jujur itu penting. Jujurlah kepada orang lain dan diri anda sendiri,” katanya.

Dia berkata bahwa belas kasih dan toleransi membantu orang-orang hidup rukun dalam masyarakat. “Menurut saya kebaikan dan toleransi adalah satu-satunya nilai sekaligus cara hidup bersama yang benar,” ujarnya. “Jika anda dianiaya karena hal ini, sungguh tidak terbayangkan!”

Sejati-Baik-Sabar Membuat Seseorang Menjadi Orang yang Penuh Perhatian

Praktisi mengadakan kegiatan di dekat Gereja St. Lebuinus di Deventer pada tanggal 28 Oktober 2023. Kegiatan mereka dekat dengan kawasan perbelanjaan dan tujuan wisata populer. Banyak orang menandatangani petisi pada hari itu.

Praktisi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan di Tiongkok di Deventer pada tanggal 28 Oktober 2023.

Luuk Harmsen menandatangani petisi yang menyerukan diakhirinya penganiayaan.

Luuk Harmsen, seorang penyair, adalah salah satu orang yang menandatangani petisi untuk menghentikan penganiayaan selama kegiatan Deventer. Dia yakin orang-orang akan lebih perhatian jika mereka mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Ia juga percaya bahwa praktisi Falun Dafa tidak boleh dianiaya. Dia berkata, “Penganiayaan ini konyol! Sangat tidak normal!”