(Minghui.org) Liao An’an, 87 tahun, di Kota Baiyin, Provinsi Gansu dijatuhi hukuman tiga tahun sembilan bulan pada 5 September 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kelompok ini telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999.

Ini bukan pertama kalinya Liao An’an menjadi sasaran karena keyakinannya. Dia dijatuhi hukuman lima tahun setelah penangkapannya pada 18 Agustus 2008 dan diberikan hukuman lima tahun lagi setelah penangkapannya pada 19 September 2014. Karena alasan kesehatan, dia diizinkan menjalani tiga tahun terakhir dari hukuman penjara keduanya di luar penjara.

Namun Pengadilan Distrik Baiyin menambahkan tiga tahun dari hukuman penjara kedua kepada Liao ke hukuman terakhirnya, memerintahkan dia untuk menjalani hukuman total enam tahun sembilan bulan. Dia mengajukan banding atas hukuman ilegal tersebut.

Penangkapan Terakhir

Liao ditangkap di rumah Wang Ligui sekitar jam 4 sore pada 14 Januari 2022. Yang juga ditangkap adalah Wang dan tujuh tamu lainnya, semuanya adalah praktisi Falun Gong, termasuk Yang Yuenan, Liu Yulan, Liu Fengying, Zhu Ju, Gu Fuman, Li Qiaolian, dan seorang praktisi kesembilan yang namanya tidak diketahui.

Delapan petugas penangkapan dari Departemen Kepolisian Distrik Baiyin menggeledah setiap praktisi dan menyita barang-barang yang mereka bawa. Polisi juga memborgol empat orang di antaranya dalam proses tersebut.

Rumah Wang digeledah dan direkam dengan video. Dia tidak diberi daftar barang sitaan.

Setelah sekitar dua jam, polisi membawa kesembilan praktisi ke Departemen Kepolisian Distrik Baiyin untuk diinterogasi.

Beberapa jam setelah dia ditangkap, Liao mengalami keadaan darurat medis dan kemudian dimasukkan ke dalam tahanan rumah (rinciannya akan disampaikan di bagian berikutnya).

Yang, Liu Yulan, Liu Fengying, Zhu, dan praktisi yang namanya tidak diketahui semuanya dibebaskan dengan jaminan di berbagai tempat setelah penangkapan kelompok tersebut.

Wang, Gu, dan Li masih ditahan di Pusat Penahanan Kota Baiyin pada saat laporan ini dibuat.

Darurat Medis Selama Interogasi

Saat diinterogasi sekitar pukul 11 malam pada malam penangkapannya, Liao tiba-tiba mengalami gangguan kesehatan. Dia kesulitan bernapas, merasa mual, dan berkeringat banyak, sebelum dia kehilangan kesadaran. Polisi memanggil dokter di rumah mereka. Dokter memberi oksigen kepada Liao dan mulai memeriksanya. Dokter lalu berteriak, “Denyut nadi 42, tekanan darah sistolik 57, tekanan darah diastolik tidak terdeteksi, dan kondisinya kritis. Cepat! Bawa dia ke rumah sakit!” Kemudian polisi memanggil ambulans. Mereka juga memberitahu putranya untuk menjemputnya di rumah sakit.

Liao dibawa ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Rakyat Pertama Kota Baiyin. Polisi pergi segera setelah putranya tiba.

Setelah lebih dari dua jam penyelamatan, kondisi Liao akhirnya stabil. Dokter UGD merekomendasikan rawat inap, namun putranya tidak mampu menanggung biaya pengobatannya dan akhirnya membawanya pulang [di Tiongkok, pasien biasanya diharuskan membayar biaya pengobatan di muka sebelum menerima pengobatan]. Dana pensiun dan asuransi kesehatan yang dimiliki Liao telah dibatalkan selama hampir sembilan tahun (sejak penangkapannya pada 2014 karena keyakinannya), dan keluarganya berjuang hanya mencari nafkah, apalagi membayar tagihan medis.

Sekitar empat hari kemudian, empat petugas dari Departemen Kepolisian Distrik Baiyin datang ke rumah Liao untuk mengembalikan tas kecil yang disita di rumah Wang. Namun mereka menyimpan semua isinya di dalam tas, termasuk buku-buku Falun Gong dan materi informasi, serta uang tunai senilai hampir 300 yuan yang berisi pesan-pesan Falun Gong (cara praktisi memberi tahu orang-orang tentang penganiayaan).

Polisi juga menginterogasi Liao, yang masih terbaring di tempat tidur. Mereka memerintahkan Liao untuk menandatangani beberapa dokumen tetapi dia dengan tegas menolak. Dia terus berkata, “Saya tidak melanggar hukum apa pun.” Polisi bersikeras agar dia menandatangani dokumen tetapi dia menolak. Setelah sekitar 30 menit kebuntuan, polisi menolak pergi tanpa tanda tangannya dan putranya mulai membujuknya untuk menandatangani.

Liao mengatakan kepada polisi, “Jika anda menulis empat kalimat di sana, saya akan menandatanganinya.” Dia melanjutkan, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik! Falun Gong bukanlah aliran sesat! Saya tidak melanggar hukum apa pun!”

Polisi menuliskan empat kalimat pada dokumen dan Liao dengan cermat memeriksanya sebelum menandatangani namanya.

Sebelum mereka pergi, polisi memberi tahu putranya, “Kami tidak dapat menahan ibu anda karena kesehatannya, jadi kami memutuskan untuk menjadikannya tahanan rumah.”

Sekitar dua minggu kemudian, Kejaksaan Distrik Baiyin memberi tahu putra Liao bahwa dia telah diberikan surat perintah penangkapan resmi dan dia dapat menyewa pengacara untuk mewakilinya.

Diadili di Rumah

Pada akhir April 2022, dua orang dari kejaksaan datang ke rumah Liao untuk memberikan kesaksian. Dia menolak menjawab pertanyaan apa pun dan mereka berkata, “Anda dituduh menggunakan aliran sesat untuk melemahkan penegakan hukum [dalih standar yang digunakan untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong]. Apakah anda tidak mau mengakui kesalahan anda?” Dia mengatakan tidak. Mereka kemudian memintanya untuk menandatangani pernyataannya. Dia menolak untuk mematuhinya dan mereka memperingatkannya sebelum pergi, “Anda dalam masalah besar!”

Satu bulan kemudian, kejaksaan menyampaikan dakwaan dan rekomendasi hukuman penjara ke rumahnya.

Seorang pekerja dari Pengadilan Distrik Baiyin datang ke rumah Liao pada 29 Maret 2023 dan mengatakan dia akan diadili keesokan harinya. Karena masih belum bisa berjalan, pengadilan memutuskan untuk melakukan sidang secara virtual.

Dua anggota staf pengadilan datang ke rumah Liao keesokan harinya dan menyiapkan komputer agar dia dapat menghadiri sidang virtual. Liao melihat Wang, Gu, Li, dan dua praktisi lainnya (yang tidak ditangkap bersama mereka) hadir langsung di pengadilan. Hakim ketua tidak mengizinkan mereka memberikan kesaksian untuk pembelaan mereka sendiri dan malah mencoba memaksa mereka untuk mengaku bersalah selama sidang yang berlangsung selama enam jam tersebut. Liao, Gu, dan Li bersikeras bahwa mereka tidak bersalah dan menuntut pembebasan.

Diperintahkan untuk Menjalani Kembali Tiga Tahun Terakhir dari Hukuman Penjara Kedua

Dua pegawai pengadilan menyampaikan putusan Liao ke rumahnya pada 5 September 2023. Putranya marah ketika dia mendengar bahwa pengadilan memerintahkan Liao untuk menjalani kembali hukuman tiga tahun dari hukuman penjara keduanya, selain hukuman penjara terakhir selama tiga tahun sembilan bulan. Pegawai mengatakan pengadilan pernah memerintahkan Liao untuk melapor ke penjara pada 2016 tetapi dia tidak pernah melakukannya. Putranya berargumen bahwa tidak ada seorang pun yang pernah memberi tahu mereka, dan bahwa ibunya telah menjalani hukuman tiga tahun di luar penjara di bawah pengawasan ketat oleh komite jalan sebagaimana ditentukan oleh pengadilan.

Liao menolak menandatangani putusannya, dan pegawai pengadilan membalas dengan tidak mengizinkannya membaca keseluruhan putusan. Mereka dengan cepat menunjukkan padanya bagian yang menyatakan hukuman penjaranya.

Liao mengajukan banding. Karena kesehatannya masih buruk, tidak jelas kapan pengadilan akan menahannya untuk menjalani hukuman penjara ketiganya.

Laporan terkait:

Mantan Direktur Kantor Polisi Gansu Dianiaya Karena Keyakinannya

Tiga Warga Usia Lanjut Melawan Tekanan Polisi ketika Diminta Melepaskan Falun Gong

Four Baiyin Falun Gong Practitioners Still Detained a Month after Illegal Arrests

Falun Gong Practitioners Persecuted in Baiyin City, Gansu Province