(Minghui.org)  Sebanyak 122 kasus warga Tiongkok yang taat hukum dihukum karena keyakinan mereka pada Falun Gong dilaporkan pada bulan Januari 2024. 

Kasus-kasus baru yang dikonfirmasi termasuk 3 kasus yang terjadi pada tahun 2020, 2 kasus pada tahun 2021, 2 kasus pada tahun 2022, 77 kasus pada tahun 2023 (kebanyakan pada bulan November dan Desember), dan 38 kasus pada bulan Januari 2024. Keterlambatan pelaporan ini disebabkan oleh kebijakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap sensor informasi yang ketat, yang bertujuan untuk merahasiakan penganiayaan terhadap Falun Gong untuk menghindari pengawasan internasional.

Praktisi Falun Gong yang dihukum berasal dari 22 provinsi, kota yang dikontrol pusat, dan daerah otonom di Tiongkok. Shandong menduduki puncak daftar dengan 35 kasus hukuman, termasuk 21 praktisi di Kota Rizhao yang dijatuhi hukuman oleh pengadilan yang sama dalam satu hari. Jilin, Hubei, dan Heilongjiang masing-masing mencatat dua digit kasus yakni 15, 13, dan 10 kasus. 18 wilayah sisanya memiliki antara 1 sampai 9 kasus.

Hukuman penjara bagi praktisi berkisar antara lima bulan hingga sebelas tahun, dengan rata-rata tiga tahun. Delapan belas praktisi diberi masa percobaan. Lima puluh tujuh praktisi didenda antara 1.000 dan 40.000 yuan, dan denda rata-rata adalah 9.702 yuan per orang. 

Di antara 67 praktisi yang usianya diketahui pada saat hukuman dijatuhkan, 6 orang berusia 40-an, 14 orang berusia 50-an tahun, 20 orang berusia 60-an tahun, 23 orang berusia 70-an tahun, dan 4 orang berusia 80-an tahun. Para praktisi datang dari berbagai kalangan, termasuk mantan pekerja kantor pajak, pekerja kilang minyak dan pensiunan pekerja medis. Seorang pria berusia 78 tahun dijatuhi hukuman sembilan tahun dan seorang wanita berusia 84 tahun dikirim ke penjara pada Januari 2024 untuk menjalani hukuman empat tahun yang diterimanya pada tahun 2021. 

Berikut ini adalah cuplikan kasus-kasus hukuman tertentu. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh  di sini (PDF).

Hukuman terhadap Praktisi Lanjut Usia

Pensiunan Pejabat Kesehatan Dihukum Penjara 9 Tahun Lagi karena Keyakinannya, Setelah Sebelumnya Menghabiskan Lebih dari Satu Dekade Di Balik Jeruji Besi

Hu Biao (pria), seorang pensiunan pejabat kesehatan berusia 78 tahun di Kabupaten Gulin, Provinsi Sichuan, ditangkap pada tanggal 28 September 2022. Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun pada bulan Oktober 2023 dan dipindahkan dari Pusat Penahanan Kabupaten Gulin ke Penjara Jiazhou pada tanggal 3 November 2023.

Ini bukan pertama kalinya Hu menjadi sasaran karena keyakinannya selama 24 tahun penganiayaan terakhir. Dia dijatuhi hukuman kerja paksa sebanyak tiga kali pada tahun-tahun awal penganiayaan, termasuk satu tahun sembilan bulan pada tahun 1999, satu tahun pada tahun 2001, dan tiga tahun pada tahun 2004. Dia ditangkap lagi pada tahun 2009 dan dijatuhi hukuman 4,5 tahun penjara. Dia dibebaskan pada 29 September 2013.

Pada tanggal 13 Desember 2019, enam tahun setelah Hu dibebaskan dari penjara, Biro Jaminan Sosial Kabupaten Gulin tiba-tiba memerintahkan dia untuk mengembalikan “kelebihan pembayaran” sebesar 231.816,42 yuan pada bulan Maret 2020. “Kelebihan pembayaran” tersebut adalah pembayaran pensiun yang diberikan kepadanya selama masa hukuman penjara 4,5 tahunnya.

Ketika Hu menolak membayar, dia terus menerus dilecehkan dan kemudian terpaksa tinggal jauh dari rumah. Putranya, seorang dokter, akhirnya melakukan pembayaran atas nama ayahnya untuk menghindari masalah lebih lanjut. Dia juga membayar denda sebesar 21.500 yuan yang dikenakan oleh lembaga kesehatan dan bisnis setempat yang mengawasi kliniknya. Dia berpikir itu akan menjadi akhir dari segalanya, namun polisi memerintahkan dia untuk membujuk ayahnya agar melepaskan Falun Gong. Polisi terus mengganggunya dan mengancam akan menutup kliniknya serta melibatkan istri dan putranya. Dia merasa tidak berdaya, dan menjual kliniknya.

Wanita Berusia 77 Tahun Dihukum Tiga Tahun karena Membagikan Materi Falun Gong

Wang Xiulian (waita), seorang warga Kota Leshan, Provinsi Sichuan, berusia 77 tahun, ditangkap pada tahun 2023 karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong. Pengadilan setempat menuduhnya melakukan pelanggaran berulang, karena empat penangkapan sebelumnya dan hukuman tiga tahun penjara karena berlatih Falun Gong. Dia dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Sichuan pada bulan Desember 2023 untuk menjalani hukuman tiga tahun. Rincian dakwaan, persidangan dan hukumannya tidak jelas.

Sebelum hukuman terakhirnya, Wang ditangkap beberapa kali dan dijatuhi hukuman tiga tahun setelah penangkapannya pada tahun 2003 setelah seorang siswa sekolah dasar melaporkannya karena menyebarkan materi Falun Gong. Polisi setempat dan Kantor 610 terus mengganggunya setelah dia dibebaskan.

Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi: Tiga Praktisi Falun Gong, Usia 72 sampai 80 Tahun, Dijatuhi Hukuman Penjara

Tiga praktisi Falun Gong lanjut usia di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka. Hu Shuiying (wanita), 72 tahun, dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Wanita Provinsi Jiangxi. Xiao Xinjin (wanita), 76 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun dan denda 2.000 yuan. Wang Dongya (wanita), 80 tahun, diberi hukuman tujuh bulan dan denda 25.000 yuan. Baik Xiao dan Wang diizinkan menjalani hukuman di rumah.

Ketiga praktisi tersebut ditangkap pada pagi hari tanggal 2 Agustus 2022, saat mengobrol satu sama lain di halte bus setempat. Polisi menggeledah mereka dan menyita uang tunai 500 yuan dari Xiao dan beberapa brosur Falun Gong.

Polisi kemudian menggerebek rumah ketiga wanita tersebut. Mereka menyita buku-buku Falun Gong, radio dan barang berharga lainnya milik Xiao. Tidak jelas barang apa yang disita dari dua rumah praktisi lainnya. Para wanita tersebut ditahan di Departemen Kepolisian Distrik Xihu selama sekitar 15 jam sebelum dibebaskan dengan jaminan. Polisi memerintahkan mereka untuk menandatangani pernyataan melepaskan Falun Gong. Tidak jelas apakah mereka mematuhinya.

Polisi mengganggu Xiao beberapa kali dalam beberapa bulan berikutnya. Mereka memaksanya untuk menandatangani beberapa dokumen pada bulan April 2023. Dia dipanggil ke kantor polisi pada tanggal 3 Agustus, hanya untuk ditahan kembali di Pusat Penahanan Pertama Kota Nanchang.

Departemen Kepolisian Distrik Xihu menelepon keluarga Hu pada awal bulan Maret 2023 dan memerintahkan dia untuk melapor kepada mereka pada tanggal 14 Maret. Dia pergi dan diperintahkan untuk menandatangani pernyataan janji melepaskan Falun Gong. Hu menolak untuk mematuhi dan mendesak polisi untuk berhenti menganiaya praktisi yang taat hukum seperti dia. Polisi menuduhnya melakukan pelanggaran berulang (karena dua hukuman penjara sebelumnya juga karena berlatih Falun Gong) dan mengancam akan meneruskan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Xihu. Mereka membawanya kembali ke tahanan pada tanggal 3 Agustus 2023, hari yang sama dengan Xiao, dan menahannya di Pusat Penahanan Pertama Kota Nanchang. Wang tetap dalam status bebas dengan jaminan saat ditahan.

Pengadilan Distrik Xihu awalnya menjadwalkan sidang pada tanggal 21 November 2023, namun kemudian memutuskan untuk menundanya setelah pengacara Hu mengajukan tuntutan pidana terhadap pelakunya (tidak jelas siapa terdakwanya).

Pengadilan mengadakan sidang gabungan atas kasus ketiga praktisi pada tanggal 2 Desember. Pengacara Hu mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Tidak jelas apakah dua praktisi lainnya diwakili oleh seorang pengacara.

Pengadilan kemudian mengadakan sidang terpisah pada tanggal 7 Desember untuk mendengarkan kasus tuntutan pidana Hu, yang masih menunggu keputusan pada saat laporan ini dibuat.

Hu, Xiao, dan Wang dihukum pada tanggal yang tidak diketahui setelah sidang mereka pada tanggal 2 Desember.

Hukuman Massal

Kota Rizhao, Provinsi Shandong: Pengadilan yang Sama Menghukum 21 orang dalam Satu Hari karena Berlatih Falun Gong

Pengadilan Kabupaten Wulian di Kota Rizhao, Provinsi Shandong, menjatuhkan hukuman hingga 5,5 tahun penjara kepada 21 penduduk setempat pada tanggal 25 Desember 2023, karena “menggunakan organisasi sesat untuk melemahkan penegakan hukum,” sebuah dalih standar yang digunakan oleh rezim komunis untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong. 

Ke-21 praktisi tersebut termasuk di antara sekitar 50 praktisi Falun Gong setempat yang ditangkap pada tanggal 12 dan 13 Mei 2023. Menurut orang dalam, Departemen Kepolisian Kota Rizhao mulai memantau praktisi yang menjadi sasaran pada tanggal 3 Maret 2023, dan menjuluki operasi mereka sebagai “Kasus Khusus 303.”

Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning: Empat Praktisi Falun Gong, Berusia 56 hingga 71 Tahun, Dihukum Penjara

Empat warga Kota Jinzhou, Provinsi Liaoning dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 22 Desember 2023 karena berlatih Falun Gong. Yu Jing (wanita), 56 tahun, dan Wang Jingzhong (pria), 64 tahun, masing-masing dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 8.000 yuan. Wang Yinghua (wanita) (tidak ada hubungan keluarga dengan Wang), 71 tahun, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun dan denda 7.000 yuan. Dai Xiuhua (wanita), 60 tahun, dijatuhi hukuman satu tahun dan denda 2.000 yuan. Yu mengajukan banding atas putusan tersebut.

Karena penganiayaan fisik dan tekanan mental, tiga praktisi mengalami kondisi medis yang parah di dalam tahanan. Yu ditemukan memiliki tumor berukuran 172 kali 100 mm di perutnya dan dokter menyarankan operasi segera, namun pihak berwenang menolaknya. Wang sedang berjuang melawan tekanan darah yang sangat tinggi, dengan tekanan sistolik lebih dari 200 mmHg, padahal kisaran normalnya tidak lebih dari 120 mmHg. Dia melaporkan merasa pusing hampir sepanjang waktu. Wang juga mengalami pusing.

Keempat praktisi tersebut ditangkap antara tanggal 9 dan 12 Maret 2023, setelah diawasi oleh polisi selama berbulan-bulan. Polisi berjaga-jaga di luar rumah mereka, membayangi mereka dengan berjalan kaki atau mobil, memotret mereka, dan bahkan memasang alat pelacak di sepeda listrik dan alat pendengar seukuran kancing di pintu rumah mereka.

Polisi kemudian menyerahkan kasus praktisi ke Kejaksaan Kota Linghai, yang mendakwa mereka dan menyerahkannya ke Pengadilan Kota Linghai. Sidang massal atas kasus mereka diadakan pada tanggal 31 Oktober 2023, dengan sidang kedua dan ketiga berlangsung pada tanggal 8 November dan 8 Desember. Kecuali Dai, tiga praktisi lainnya menyewa pengacara untuk mewakili mereka. Salah satu dari tiga praktisi juga diwakili oleh dua pembela keluarga yang bukan pengacara.

Para praktisi diborgol dan dibelenggu ketika mereka hadir di pengadilan pada tanggal 31 Oktober. Salah satu pengacara mereka, Sheng (alias), meminta borgol dan belenggu dilepas, namun hakim ketua Huang Yanchun menolak permintaannya, dan memberi isyarat agar sidang dimulai.

Sebelum sidang kedua pada tanggal 8 November, hakim Huang berusaha menekan putra seorang praktisi untuk berhenti menjadi pembela keluarga ibunya. Dia tidak menurut. Firma hukum tempat Sheng bekerja juga menerima surat yang mengintimidasi, namun dia bersikeras mewakili ibunya di pengadilan.

Pengadilan memberi tahu pengacara praktisi dan pembela keluarga bahwa sidang kedua dijadwalkan pada jam 9 pagi, namun ketika mereka tiba di pengadilan pagi itu, mereka mengetahui bahwa waktu mulai diubah menjadi jam 9:30 pagi tanpa sepengetahuan mereka. Sidang ini selanjutnya ditunda hingga pukul 10:10 ketika akhirnya dimulai. Salah satu pengacara harus pergi lebih awal karena ada sidang lain yang dijadwalkan pada hari itu juga.

Hampir 30 anggota keluarga dari empat praktisi datang ke gedung pengadilan hari itu. Tepat ketika mereka hendak memasuki ruang sidang setelah menunggu berjam-jam, mereka dihentikan oleh petugas pengadilan yang menyatakan bahwa hanya dua orang dari setiap keluarga yang diperbolehkan hadir.

Hukuman Rahasia

Setelah 17 Tahun Dipenjara, Pria Hunan Mendapatkan Lima Tahun Lagi karena Berlatih Falun Gong

Keluarga Yang Shiyi (pria) diberi tahu pada akhir bulan Desember 2023 bahwa dia dijatuhi hukuman lima tahun, namun penelepon menolak untuk mengungkapkan kapan penduduk Kota Xiangtan, Provinsi Hunan itu didakwa, diadili, atau dijatuhi hukuman. Orang-orang yang dicintainya hanya diberi tahu bahwa dia dimasukkan ke Penjara Wangling di Kabupaten You di provinsi yang sama. 

Hukuman penjara bagi Yang menyusul penangkapannya pada tanggal 20 Februari 2023. Polisi masuk ke rumahnya hari itu dan membawanya ke Pusat Penahanan Kota Xiangtan. Polisi menelepon putranya keesokan harinya dan berkata, “Ayah anda dan lima orang lainnya memasang spanduk Falun Gong. Lima tersangka lainnya melarikan diri dan kami hanya menangkap ayah anda. Anda perlu membawakannya pakaian.” 

Yang membantah memasang spanduk, namun dia tahu bahwa dia menjadi sasaran lagi hanya karena dia adalah seorang praktisi Falun Gong. Polisi berusaha membuat keluarganya menentang dia, seperti yang dilakukan beberapa keluarga praktisi untuk melindungi diri mereka dari keterlibatan dalam penganiayaan.

Ini bukan pertama kalinya Yang menjadi sasaran karena berlatih Falun Gong. Sebelum hukuman terakhirnya, dia menjalani satu hukuman kamp kerja paksa dan dua hukuman penjara dengan total hukuman 17 tahun. 

Pria Jilin Divonis Empat Tahun Setelah Penangkapan Brutal dan Sidang Rahasia

Keluarga Li Yuanming (pria) mengonfirmasi pada bulan Januari 2024 bahwa dia dimasukkan ke Penjara Gongzhuling untuk menjalani hukuman empat tahun karena berlatih Falun Gong. Warga Kabupaten Nongan, Provinsi Jilin, berusia 50 tahun, kunjungan keluarganya ditolak dengan alasan dia menolak melepaskan Falun Gong.

Direktur keamanan desa dan beberapa petugas polisi pergi ke rumah Li pada tanggal 28 Februari 2023, dan berusaha mengambil air liurnya dan mengambil fotonya. Tidak jelas apakah Li mematuhinya.

Setelah polisi pergi, Li bersembunyi di rumah tetangganya, namun masih ditangkap pada tanggal 3 Maret 2023. Menurut mereka yang menyaksikan penangkapannya, petugas menendangnya hingga jatuh, menahannya di tanah menghadap ke bawah, dan memborgolnya ke belakang punggungnya. Mereka mencengkeram kakinya dan menyeretnya. Celananya hampir lepas. Mereka menarik celananya dan terus menyeretnya—dari halaman depan tetangganya ke halaman depan dan ke jalan utama di belakang rumahnya, tempat mereka memarkir mobil. Mereka memotretnya, menutupi wajahnya dengan pakaian, dan mendorongnya ke dalam mobil.

Ayah Li, yang hadir, berusaha menghentikan polisi, namun seorang tetangga menahannya. “Polisi punya senjata,” kata tetangga itu. Menurut orang dalam, banyak penduduk desa yang terkejut melihat betapa brutalnya polisi memperlakukan Li.

Polisi juga menggerebek rumah Li, menyita buku-buku Falun Gong, laptop, printer, dan spanduk Falun Gong yang ia gunakan di tempat latihan sebelum penganiayaan dimulai. Uang tunai puluhan ribu yuan yang disimpannya di dalam tas juga hilang. Ayahnya hanya melihat kantong uang kosong tergeletak di tanah.

Polisi menolak memberi tahu keluarga Li tentang situasinya. Keluarga akhirnya dapat memastikan pada bulan Januari 2024 bahwa dia dijatuhi hukuman dan dipindahkan dari Pusat Penahanan Nongan ke Penjara Gongzhuling. Namun mereka masih belum tahu apa pun tentang dakwaan, persidangan, atau hukumannya.

Setelah Dua Hukuman Penjara Sebelumnya Total 13 Tahun, Pria Jiangsu Dijatuhi Hukuman 4,5 Tahun Lagi karena Berlatih Falun Gong

Istri Zou Feiyu menerima pemberitahuan pada pukul 10.30 tanggal 2 Januari 2024 yang memintanya untuk mengunjunginya di pusat penahanan pada pukul 13.30 hari itu. Karena pemberitahuannya sangat singkat, dia tidak punya waktu untuk memberi tahu ibu dan anak Zou karena keduanya tinggal di provinsi berbeda yang jaraknya ratusan mil. Dia pergi ke pusat penahanan sendirian dan mengetahui bahwa suaminya dijatuhi hukuman empat setengah tahun dan dia dijadwalkan untuk dipindahkan ke penjara keesokan harinya. 

Penjaga pusat penahanan menolak mengungkapkan penjara mana yang dimaksud. Sebelumnya, istri Zou tidak pernah diberi tahu tentang persidangan atau hukumannya. Dia hanya mengetahui dari orang dalam bahwa dia diadili pada awal Mei 2023. 

Zou, pria berusia 49 tahun, warga Kota Kunshan, Provinsi Jiangsu, ditangkap pada tanggal 10 Juli 2022, hanya lima bulan setelah dia menikahi istri keduanya. Istrinya, yang ditangkap pada hari yang sama, segera dibebaskan dengan jaminan dan kemudian syarat jaminannya dibatalkan. Zou tetap ditahan dan penangkapannya disetujui pada tanggal 18 Agustus 2022.

Ibu Zou pergi ke Pusat Penahanan Kunshan sendirian pada awal Mei 2023 untuk mengunjungi Zou dan meminta pembebasannya. Seorang penjaga berbohong kepadanya dan mengatakan putranya tidak ditahan di sana. Dia sangat terpukul dan menangis di luar pusat penahanan. Ketika dia kembali ke rumah, dia memberi tahu menantu perempuannya, yang tidak mengetahui perjalanannya ke pusat penahanan, apa yang terjadi. Menantu perempuannya terkejut melihat dia menua hanya dalam satu hari.

Sebelum hukuman terakhirnya, Zou menjalani dua hukuman penjara dengan total hukuman 13 tahun, termasuk hukuman delapan tahun pada tahun 2001 dan lima tahun lagi pada tahun 2010. Setelah menyaksikan penganiayaan yang terus berlanjut terhadap keluarganya, putranya menjadi sangat depresi.

Hakim Tiongkok: “Anda Tidak Diizinkan Menggunakan Pengacara atau Banding; Hanya Buang-buang Uang Saja”

Setelah dua sidang rahasia di pengadilan, seorang warga Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi, dijatuhi hukuman tiga tahun dua bulan karena keyakinannya pada Falun Gong. Keluarga Zhou Qunhui (wanita) tidak mengetahui apa pun tentang proses penuntutannya. Hakim tidak mengizinkan mereka menyewa pengacara. Dia juga tidak diberikan salinan dakwaannya. 

Zhou, berusia 67 tahun, ditangkap di rumahnya pada sore hari tanggal 15 Maret 2023. Polisi menyatakan bahwa seseorang melaporkan dia karena mencetak materi informasi tentang Falun Gong di rumah. Printer, laptop, buku-buku Falun Gong, dan kumpulan artikel berbagi pengalaman yang ditulis oleh praktisi Falun Gong lainnya disita. 

Seorang petugas polisi berkata saat penggerebekan, “Ini adalah pertama kalinya saya melakukan ini. Saya belajar sambil melakukannya.” Yang lain berkata, “Kami tahu Falun Gong baik, tetapi anda tidak diperbolehkan berlatih.”

Setelah polisi membawa Zhou ke pusat penahanan setempat, mereka tidak memberikan kabar terkini kepada keluarganya tentang kasusnya. Pada bulan Oktober 2023, keluarganya mengetahui bahwa dia didakwa dan kasusnya dikirim ke Pengadilan Distrik Xihu. Mereka pergi ke pengadilan untuk menanyakan situasinya, hanya untuk diberi tahu bahwa hakim Zhang Yujuan sudah mengadakan dua sidang kasusnya. Mereka bertanya kepada Zhang tentang hukuman penjara Zhou dan dia menjawab, “Putusan ada di dalam laci. Jangka waktunya antara satu dan tiga tahun,” sambil menambahkan, “Anda tidak diperbolehkan menyewa pengacara atau mengajukan banding. Percuma dan buang-buang uang.”

Keluarga Zhou terkejut melihat hakim Zhang begitu tidak bermoral dalam menjatuhkan hukuman yang salah kepada seseorang hanya karena menjalankan keyakinannya. Mereka menanyai Zhang mengapa dia mengadakan dua sidang rahasia tanpa memberi tahu mereka, dan mengapa dia tidak mengizinkan mereka menyewa pengacara. Dia tidak menjawab. Mereka mengajukan tuntutan terhadap Zhang pada bulan November 2023, namun tidak terjadi apa-apa.

Pada tanggal 9 Desember 2023, hakim Zhang mengumumkan akan menghukum Zhou tiga tahun dua bulan. Keluarganya masih belum diberi tahu mengenai sidang hukuman tersebut. Mereka baru mengetahuinya ketika pergi ke pengadilan untuk menanyakan kasus tersebut. 

Keluarga juga mengetahui bahwa sidang hukuman diadakan secara virtual, meskipun tidak ada pembatasan pandemi pada saat itu. Zhou kemudian memberi tahu keluarganya bahwa kualitas audionya sangat buruk, dan dia tidak dapat mendengar apa pun yang dikatakan hakim selama sidang hukuman. Sejauh ini, dia belum diberikan salinan dakwaannya dan masih belum mengetahui dakwaan apa yang diajukan terhadapnya atau dasar hukumannya. 

Penganiayaan Selama Puluhan Tahun

Pria Shandong Dihukum Penjara Tujuh Tahun Setelah Menghabiskan Waktu Sepuluh Tahun dalam Pelarian untuk Menghindari Penganiayaan karena Keyakinannya

Setelah tinggal jauh dari rumah selama sepuluh tahun untuk menghindari penganiayaan karena berlatih Falun Gong, Wang Huayang (pria) ditangkap dan dijatuhi hukuman tujuh tahun. Otoritas penjara melarang keluarganya mengunjunginya, dengan alasan dia menolak melepaskan Falun Gong.

Cobaan berat yang menimpa Wang, seorang warga Kota Zhaoyuan, Provinsi Shandong, berusia 60 tahun, dimulai pada tanggal 23 Maret 2012, ketika rumahnya digerebek oleh polisi. Istrinya, Chi Ruimei, dan putri mereka juga ditangkap dan ditahan di pusat pencucian otak. Wang lolos dari penangkapan, namun dia harus tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari polisi. Untuk menemukannya, polisi memantau dengan cermat kehidupan sehari-hari istri dan putrinya dan sering melecehkan mereka, sehingga membuat mereka berada di bawah tekanan mental yang luar biasa. Putri Wang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2016 karena berlatih Falun Gong.

Setelah tahun 2017, pihak berwenang juga mulai mengganggu orang tua dan saudara kandung Chi, terkadang mengetuk pintu rumah mereka pada malam hari. Pada bulan Oktober 2019, pihak berwenang memasang kamera pengintai khusus dan lampu pencari di tiang listrik di luar rumah Chi, tepat menghadap pintu depan rumahnya.

Penganiayaan terhadap keluarga Wang juga menyebabkan orang tuanya sangat tertekan. Kesehatan mereka dengan cepat menurun. Ayah Wang menderita stroke pada tahun 2014 dan menjadi lumpuh. Kondisinya memburuk pada tahun 2018 dan meninggal dunia pada tahun 2022.

Setelah sepuluh tahun dalam pelarian, Wang ditangkap pada tanggal 27 Juli 2022 di sebuah peternakan di Kota Qixia, Provinsi Shandong, setelah dia dilaporkan oleh seseorang. Polisi di Zhaoyuan dan Qixia ikut serta dalam penangkapannya. 

Pengadilan Kota Zhaoyuan menyidangkan kasus Wang pada tanggal 21 Juli 2023. Seorang pengacara dari Beijing mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Tanpa memberi tahu keluarga Wang, hakim menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara. Dia dimasukkan ke Penjara Provinsi Shandong di Jinan, ibu kota provinsi, pada tanggal 21 Desember 2023. Keluarganya meminta untuk mengunjunginya, namun permintaan mereka ditolak oleh penjara. Seorang penjaga mengatakan Wang tidak memiliki sikap yang baik dan mereka akan memutuskan apakah akan mengizinkannya berkunjung pada bulan berikutnya.

Dihukum berdasarkan Bukti Palsu

Wanita Shandong Berusia 72 Tahun Diberikan Hukuman Penjara Ketiga karena Berlatih Falun Gong

Wei Chunrong, wanita berusia 72 tahun, dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun dan denda 10.000 yuan pada tanggal 11 Januari 2024, karena berlatih Falun Gong.

Wei, dari Kabupaten Huanan, Provinsi Heilongjiang, telah tinggal bersama keluarga putranya di Kota Qingdao sejak tahun 2013. Hukuman penjara terakhirnya berasal dari penangkapannya pada tanggal 2 Maret 2023, setelah seorang pekerja pengantar makanan melaporkan dia karena berbicara dengannya tentang Falun Gong. Petugas penangkapan dari Kantor Polisi Jalan Zhengyang menggerebek rumah putranya dan menyita enam buku Falun Gong, lima kartu memori, tiga pemutar musik, dan sebuah e-reader.

Kejaksaan Distrik Jimo mendakwa Wei pada tanggal 5 Juli. Pengadilan Distrik Jimo mengadakan sidang kasusnya di pusat penahanan pada tanggal 12 Oktober 2023, sebelum menjatuhkan hukuman pada tanggal 11 Januari 2024. 

Putusannya mencantumkan dua saksi penuntut – pekerja pengantaran makanan Chu Jiajia dari Meituan Takeout dan manajernya Yu Xiangqian – meskipun Wei hanya berbicara dengan Chu. Putusan tersebut juga menyebutkan cabang Meituan Takeout di Distrik Chengyang sebagai lokasi di mana Wei berbicara dengan Chu tentang Falun Gong. Namun, tidak ada cabang seperti itu di lokasi tersebut.

Bukti penuntutan lainnya termasuk 2.242 file audio dan video terkait Falun Gong yang ditemukan di lima kartu memori yang disita dari rumah Wei. Jaksa Wang menuduh Wei mencoba merekrut Chu ke dalam “organisasi Falun Gong” dan berulang kali melakukan pelanggaran (dia sebelumnya dijatuhi hukuman dua kali karena keyakinannya). Putusan tersebut juga menyatakan bahwa pembicaraan Wei dengan Chu tentang Falun Gong “diotentikasi” sebagai propaganda aliran sesat meskipun tidak ada hukum di Tiongkok yang memidana Falun Gong atau mencapnya sebagai aliran sesat.

Dihukum Meski Kesehatannya Menurun

Pria Hebei Berusia 67 Tahun Mengajukan Banding Atas Hukuman Penjara Ketiga karena Keyakinannya pada Falun Gong

Seorang pria berusia 67 tahun di Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei dijatuhi hukuman 4,5 tahun beberapa hari setelah dia diadili pada tanggal 14 Desember 2023 karena keyakinannya pada Falun Gong. 

Hukuman terhadap Zhao Huanzhen berasal dari penangkapannya pada tanggal 10 Mei 2023, ketika dia dan empat orang lainnya mengunjungi Zhu Fengchun (wanita) yang berusia 79 tahun dan suaminya, Zhang Dehai yang berusia 82 tahun, untuk membaca ajaran Falun Gong. Lebih dari 40 petugas polisi hadir selama penangkapan. Mereka menggunakan tangga untuk memanjat pagar rumah Zhu dan melompat ke halaman rumahnya. Mereka kemudian menerobos masuk dan merekam video dia, suaminya, dan tamu-tamu mereka. 

Zhao dan empat tamu lainnya dibawa ke kantor polisi masing-masing di daerah pemukiman mereka. Rumah mereka digerebek dan barang-barang berharga mereka disita. 

Zhao dipindahkan ke Pusat Penahanan Kota Qinhuangdao. Menurut keluarganya, dia mulai mengalami pendarahan dubur yang terus-menerus sekitar enam bulan setelah dia ditahan dan menjadi sangat lemah. Keluarganya menuntut pembebasannya segera, namun tidak berhasil.

Pengadilan Distrik Funing mengadakan sidang kasus Zhao pada tanggal 14 Desember 2023. Hanya istri dan salah satu putra mereka yang diizinkan hadir. Anggota keluarga lainnya harus menunggu di lorong selama sidang. Hakim ketua, Lin Shuangquan, menyatakan bahwa dia mengambil keputusan tersebut untuk melindungi keamanan ruang sidang. Dia juga menyebut ukuran ruang sidang yang kecil sebagai alasan untuk membatasi kehadiran, namun tersedia cukup kursi untuk keluarga Zhao.

Dua pengacara Zhao berpendapat bahwa klien mereka tidak melanggar hukum apa pun karena mengunjungi warga yang taat hukum dan membaca buku-buku Falun Gong bersama mereka. Itu adalah pertemuan pribadi, yang tidak merugikan individu atau masyarakat mana pun. Di sisi lain, berlatih Falun Gong adalah ekspresi kebebasan berkeyakinan mereka dan tidak ada hukum Tiongkok yang memidana Falun Gong.

Pengacara menambahkan bahwa jaksa Zou Sumin menuduh Zhao “merusak penegakan hukum dengan organisasi sesat,” namun dia gagal memberikan bukti apa pun untuk mendukung tuduhan tersebut. Selain itu, tidak ada keterangan saksi yang ditandatangani, sehingga tidak sah sebagai bukti penuntutan.

Hakim Lin terus menyela para pengacara dan bersikap kasar kepada mereka. 

Setelah sidang berakhir, Zhao segera dibawa keluar ruang sidang. Istrinya mengikutinya keluar untuk menanyakan apakah masih ada darah di tinjanya. Dia mengatakan dia tidak lagi mengalami gejala tersebut dan memintanya untuk tidak mengkhawatirkannya. Dia tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya karena dia melihat rambutnya memutih dan berat badannya turun banyak selama tujuh bulan penahanannya. 

Ketika hakim Lin keluar dari ruang sidang, istri Zhao berkata kepadanya, “Kesehatan suami saya dengan cepat menurun sejak penahanannya. Awalnya kesehatannya tidak baik dan saya benar-benar khawatir apakah dia…” Lin memotongnya dan menyuruhnya menunggu keputusan pengadilan.

Beberapa hari kemudian, istri Zhao menerima telepon dari pengadilan yang mengatakan bahwa suaminya dijatuhi hukuman empat setengah tahun. Dia mempertanyakan hukuman berat tersebut, karena jaksa Zou merekomendasikan hukuman tiga tahun penjara di akhir persidangan. Penelepon mengatakan itu karena Zhao tidak “berperilaku” baik selama beberapa tahun terakhir, karena dia terus berlatih Falun Gong. 

Laporan Terkait:

Dilaporkan pada tahun 2023: 1.190 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinannya