(Minghui.org) Keluarga Li Yuanming baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa Li telah dimasukkan ke Penjara Gongzhuling untuk menjalani hukuman empat tahun karena berlatih Falun Gong, disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999. Pria berusia 50 tahun ini dari Kabupaten Nongan, Provinsi Jilin, kunjungan keluarganya ditolak dengan alasan dia menolak melepaskan Falun Gong.

Sun Chengmin, kepala keamanan Desa Tianxing, dan tiga petugas dari Kantor Polisi Kecamatan Shaoguo, termasuk Ji Pengfei dan Zhao Xijun, pergi ke rumah Li pada 28 Februari 2023, dan berusaha mengambil air liurnya dan mengambil fotonya. Tidak jelas apakah Li mematuhinya.

Setelah petugas pergi, Li bersembunyi di rumah tetangganya, namun tiga petugas lainnya menangkapnya pada 3 Maret 2023. Menurut mereka yang menyaksikan penangkapannya, petugas menendanginya hingga terjatuh, menekannya di lantai, dan memborgol tangannya di belakang punggungnya. Mereka kemudian mencengkeram kakinya dan menyeretnya. Perutnya bergesekan dengan tanah dan celananya hampir lepas. Mereka menarik celananya dan terus menyeretnya—dari halaman tetangganya ke halaman depan kediaman Li, kemudian ke jalan utama di belakang rumahnya, tempat mereka memarkir mobil mereka. Mereka memotretnya, menutupi wajahnya dengan pakaian, dan memasukkannya ke dalam mobil.

Ayah Li, yang berada di lokasi, berusaha menghentikan polisi, namun seorang tetangga menahannya. “Petugas membawa senjata,” kata tetangga itu. Menurut orang dalam, banyak penduduk desa yang ketakutan melihat bagaimana brutalnya polisi memperlakukan Li.

Polisi juga menggerebek rumah Li, menyita buku-buku Falun Gong, laptop, printer, dan spanduk Falun Gong yang dia gunakan di tempat latihan sebelum penganiayaan dimulai. Uang tunai puluhan ribu yuan yang dia simpan di tas di rumahnya juga raib. Ayahnya hanya melihat kantong uang kosong tergeletak di lantai.

Polisi menyembunyikan keberadaannya dari pihak keluarga. Keluarga baru-baru ini mendengar bahwa Li telah dijatuhi hukuman dan dipindahkan dari Pusat Penahanan Nongan ke Penjara Gongzhuling. Namun mereka masih belum tahu apa pun tentang dakwaan, persidangan, atau keputusan vonisnya.

Penganiayaan Seperempat Abad

Ketika Li sedang belajar di Sekolah Mekanisasi Pertanian Jilin, dokter menemukan tumor di kelenjar pituitarinya. Dia menjalani operasi tetapi terus menderita akibat robekan pada jahitan, kondisi perut, dan nyeri di leher dan punggung bagian bawah. Selama masa pemulihannya di rumah, dia diperkenalkan dengan Falun Gong pada Februari 1996. Dalam waktu kurang dari enam bulan setelah berlatih, dia pulih sepenuhnya.

Setelah penganiayaan dimulai tiga tahun kemudian, Li dan keluarganya tidak pernah merasakan satu hari pun yang damai. Polisi dan pejabat desa terus mengganggu dia dan keluarganya. Selain beberapa kali ditahan, dia juga menjalani dua hukuman kamp kerja paksa. Istrinya, Lyu Ziwei, juga praktisi Falun Gong, juga menjalani dua hukuman kamp kerja paksa. Dia disetrum dan dicuci otak saat ditahan. Para penjaga juga memaksanya melakukan kerja paksa tanpa bayaran.

Ibu Li sangat tertekan karena harus menyaksikan pasangan tersebut dianiaya dan keluarganya dilecehkan hingga kesehatannya menurun. Kandung empedunya harus diangkat dan ibunya meninggal tak lama kemudian.