(Minghui.org) Wei Chunrong, 72, dari Kota Qingdao, Provinsi Shandong, dihukum tiga setengah tahun penjara dan dikenakan denda 10.000 yuan tanggal 11 Januari 2024, karena berlatih Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak bulan Juli 1999.

Keputusan itu dicap oleh Pengadilan Distrik Jimo Kota Qingdao dan bertanggalkan 11 Januari 2023, kesalahan mencolok yang pengadilan tidak sadari. Saat Wei menerima surat putusan tersebut, dia langsung berkata akan mengajukan banding.

Wei dari Kabupaten Huanan, Provinsi Heilongjiang, tinggal bersama keluarga putranya di Kota Qingdao sejak tahun 2013. Hukuman penjara terakhirnya berawal dari penangkapan tanggal 2 Maret 2023, setelah pengantar makanan melaporkannya karena berbicara tentang Falun Gong. Petugas penangkap dari Kantor Polisi Jalan Zhengyang menggerebek rumah putranya dan menyita enam buku Falun Gong, lima kartu memori, tiga alat pemutar musik, dan sebuah alat baca elektronik.

Polisi membawa Wei ke Pusat Penahanan Kedua Distrik Jimo di Kota Qingdao. Tanggal 8 Mei 2023, mereka menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Chengyang. Kejaksaan tersebut diperintahkan oleh Kejaksaan Kota Qingdao untuk memindahkan kasus tersebut ke Kejaksaan Distrik Jimo, yang telah ditugaskan untuk mengurus kasus Falun Gong di daerah tersebut.

Kejaksaan Distrik Jimo menerima kasus tersebut tanggal 6 Juni dan mendakwa Wei tanggal 5 Juli. Pengadilan Distrik Jimo mengadakan sidang kasusnya di pusat penahanan tanggal 12 Oktober 2023. Hakim Jiang Bing (+86-532-85559875, +86-532-85559810, +86-532-85559880) memimpin persidangan tersebut. Hakim Zhou Yuying dan Wang Junwei, petugas Wan Xin, dan juga jaksa Wang Bing (+86-18506395606) juga hadir.

Sementara tidak ada laporan terkait detail persidangan, surat putusan yang dikeluarkan Pengadilan Distrik Jimo mengungkapkan bukti penuntutan terhadap Wei.

Surat putusan menyebutkan dua saksi penuntut—pekerja pengantar makanan Chu Jiajia dari Tempat Makan Meituan dan manajernya Yu Xiangqian—meski Wei hanya berbicara kepada Chu. Surat putusan juga menyebut cabang Tempat Makan Meituan di Distrik Chengyang sebagai lokasi tempat Wei berbicara pada Chu tentang Falun Gong. Namun, tidak ada cabang mereka di lokasi yang disebutkan.

Bukti penuntutan lainnya termasuk 2.242 file audio dan video berhubungan dengan Falun Gong yang ditemukan di lima kartu memori yang disita dari rumah Wei. Jaksa Wang menuduh Wei mencoba merekrut Chu ke dalam “organisasi Falun Gong” dan menjadi pelanggar berulang (dia sebelumnya telah dua kali dijatuhi hukuman karena keyakinannya). Putusan tersebut juga menyatakan bahwa pembicaraan Wei dengan Chu tentang Falun Gong “disahkan” sebagai propaganda aliran sesat meskipun tidak ada hukum di Tiongkok yang mengkriminalisasi Falun Gong atau melabelinya sebagai aliran sesat.

Dua Hukuman Penjara Sebelumnya

Ini bukan pertama kalinya Wei menjadi target polisi di Kota Qingdao. Dia ditangkap oleh Kantor Keamanan Domestik Distrik Chengyang pada bulan Agustus 2013 dan ditahan selama sepuluh hari.

Petugas dari kantor polisi di Distrik Chengyang menangkap Wei pada 25 Oktober 2015 dan Pengadilan Distrik Chengyang menjatuhkan hukuman dua tahun penjara pada 23 Januari 2017.

Wei ditangkap lagi pada 4 Mei 2018, hampir enam bulan setelah dia dibebaskan dari penjara. Pengadilan Distrik Jimo menjatuhkan hukuman tiga tahun empat bulan pada Januari 2019. Dia dibebaskan pada September 2021, namun ditangkap lagi pada Maret 2023 dan dijatuhi hukuman penjara yang ketiga kalinya.

Laporan Terkait:

Wanita Berusia 72 Tahun yang Dipenjara Dua Kali, Menghadapi Hukuman Penjara Lagi karena Keyakinannya pada Falun Gong