(Minghui.org)  Seorang penduduk Kota Yinchuan, Daerah Otonomi Ningxia Hui berusia 63 tahun, kalah dalam banding terhadap hukuman 1,5 tahun pada tanggal 2 Februari 2024 karena keyakinannya pada Falun Gong, sebuah latihan jiwa dan raga yang telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak Juli 1999. Ding Qian [pria] (juga dikenal sebagai Ding Fadong) dimasukkan ke Penjara Kota Shizuishan beberapa minggu kemudian pada akhir Februari 2024.

Ding pernah mengajar musik di sebuah sekolah menengah di Kota Qingtongxia, yang juga berada di Ningxia, sekitar 30 mil jauhnya dari Kota Yinchuan. Dia adalah pemain keyboard yang bagus dan salah satu komposisinya memenangkan penghargaan di kompetisi nasional. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1998 dan dengan cepat sembuh dari penyakit yang telah menjangkitinya selama lebih dari dua dekade.

Setelah penganiayaan dimulai setahun kemudian, dia menjadi sasaran. Sebelum hukuman penjara terakhirnya, dia menjalani empat hukuman kerja paksa dengan total total 8 tahun antara tahun 1999 hingga 2013. Dia dibebaskan dari hukuman kamp kerja paksa terakhirnya pada bulan Mei 2013, namun ditangkap lagi pada tanggal 15 September tahun itu dan langsung dijatuhi hukuman tiga tahun di Penjara Kota Yinchuan.

Rekap Singkat Penganiayaan Terbaru Ding

Hukuman penjara terakhir bagi Ding berawal dari penangkapannya pada tanggal 24 Mei 2023, oleh agen dari Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia. Mereka menuduhnya membagikan flash drive berisi informasi Falun Gong kepada tiga tamu di resepsi pernikahan yang diadakan di Restoran Longhai di Kota Qingtongxia pada tanggal 20 Maret 2022. Ding memang menghadiri pernikahan tersebut tetapi menyangkal pernah membagikan materi Falun Gong kepada siapa pun di acara tersebut.

Kejaksaan Distrik Litong di Kota Wuzhong (yang mengawasi Kota Qingtongxia) mendakwa Ding. Dia diadili di Pengadilan Distrik Litong pada tanggal 31 Oktober 2023. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun dan denda 5.000 yuan pada tanggal 23 November 2023. 

Pengadilan Menengah Kota Wuzhong mengadakan dua sidang banding (waktu tepatnya tidak diketahui). Hakim Han Fen memimpin kedua sidang tersebut. Hadir pula hakim Hou Shijun dan Xu Jing, panitera Ding Liying, serta jaksa Suo Yaohuan dan Liao Min dari Kejaksaan Kota Wuzhong.

Ding, pengacara dan putranya (yang menjabat sebagai pembela keluarga yang bukan pengacara) memberikan kesaksian melawan Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia, Kejaksaan Distrik Litong, dan Pengadilan Distrik Litong karena menangkap, mendakwa, dan menghukumnya tanpa dasar hukum apa pun atau bukti yang sah. Mereka menuntut pembatalan putusan bersalah Ding, namun Pengadilan Menengah Kota Wuzhong memutuskan untuk menguatkan putusan bersalah tersebut pada tanggal 2 Februari 2024. Dia dipindahkan dari Pusat Penahanan Kota Wuzhong ke Penjara Kota Shizuishan tidak lama kemudian.

Laporan selanjutnya merinci apa yang dikatakan Ding dan pembelanya selama sidang banding. Intinya, mereka memberikan sanggahan rinci terhadap bukti penuntutan yang digunakan untuk menghukum Ding selama persidangannya dan meminta untuk membatalkan putusan bersalahnya. 

Kesaksian Terhadap Polisi

Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia melanggar hak hukum Ding sebelum, selama, dan setelah penangkapannya, yang mengakibatkan Ding didakwa dan dijatuhi hukuman secara tidak sah.

Pra-penangkapan

Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia menangkap Ding karena “mendistribusikan flash drive di resepsi pernikahan.” Mereka mengklaim bahwa Ma Li, salah satu dari tiga tamu pernikahan yang disebutkan di atas, melaporkan kepada mereka bahwa seseorang telah memberikan kepadanya, Sha Keming, dan Xia Huirong masing-masing sebuah flash drive di resepsi. Setelah menemukan informasi Falun Gong di flash drive tersebut, Ma melaporkannya ke Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia dan mengaku bahwa dia menghapus sebagian isinya. Polisi tidak pernah mempertanyakan apakah Ma telah menambahkan konten apa pun ke flash drive tersebut dan tetap menggunakan flash drive palsu tersebut sebagai bukti untuk melawan Ding. 

Polisi memeriksa video pengawasan restoran dan melihat seorang pria mengenakan masker yang mirip dengan Ding di resepsi. Mereka menyimpulkan bahwa dia adalah “tersangka” dan menunjukkan barisan foto kepada Ma.

Ma tidak mengenali siapa pun dalam barisan foto sebagai tamu bertopeng yang memberinya flash drive. Dalam rekaman video polisi, petugas Liu Wei dan Yuan Huiyun menginterogasi Ma, mereka terlihat menunjuk foto Ding dan bertanya kepada Ma apakah dialah yang membagikan flash drive. Ma, yang wajahnya tidak ditampilkan dalam video polisi, terdengar tidak yakin namun tetap mengiyakan ketika diminta oleh Liu dan Yuan. 

Polisi kemudian mewawancarai tamu pernikahan lainnya tetapi tidak satu pun dari mereka melihat Ding membagikan flash drive atau materi Falun Gong di resepsi pernikahan.

Ma, bersama petugas Liu dan Yuan, semuanya terdaftar sebagai saksi penuntut. Petugas Wang Yan juga dijadikan saksi dan dia menyatakan, “Saya ditugaskan untuk memantau Ding Qian sejak April 2015 ketika dia masih menjalani hukuman di penjara. Dia adalah orang penting dalam organisasi Falun Gong.” Wang tidak tahu apa-apa tentang resepsi pernikahan tersebut, namun pernyataannya digunakan untuk menunjukkan bahwa Ding disebut-sebut sebagai pelaku berulang. 

Polisi melanjutkan untuk mengajukan kasus pidana terhadap Ding. Pengacaranya menunjukkan selama persidangannya bahwa berkas kasus tersebut gagal memenuhi banyak standar pengajuan yang disyaratkan oleh hukum. 

Selama Penangkapan

Setelah menangkap Ding di luar gedung apartemennya pada tanggal 24 Mei 2023, sekelompok petugas berpakaian preman melanjutkan penggerebekan rumahnya. Mereka tidak menunjukkan identitas mereka atau surat perintah penggeledahan apa pun. Ketika Ding mengecam mereka karena menerobos masuk ke kediamannya, seorang petugas menunjukkan sebuah kartu seukuran tanda pengenal dan mengatakan bahwa itu adalah surat perintah penggeledahan. Ding mencatat cap waktu di atasnya yang menyatakan pukul 11:00

Putra Ding kemudian menemukan contoh resmi surat perintah penggeledahan polisi dan menyadari bahwa surat perintah tersebut harus berukuran kertas A4 (mirip dengan kertas ukuran letter di AS). Dia sadar bahwa ayahnya telah ditipu dan percaya bahwa kartu kecil yang ditunjukkan polisi saat penggerebekan rumah adalah surat perintah penggeledahan.

Secara hukum, harus ada saksi yang hadir saat penggerebekan polisi. Keluarga Ding tidak pernah diberi tahu tentang penggerebekan tersebut, apalagi menyaksikan atau memverifikasi apakah barang yang menurut polisi disita dari rumahnya memang benar miliknya atau jumlahnya benar. Mereka juga menunjukkan catatan tertulis penggerebekan rumah mereka dengan cap waktu 11:40 pada tanggal 24 Mei 2023 sebagai waktu mulai, yang bertentangan dengan waktu mulai pukul 11:00 yang tertera pada surat perintah penggeledahan palsu yang diketahui oleh Ding. 

Pasca penangkapan

Ding menolak menjawab pertanyaan selama interogasi polisi atau menandatangani catatan interogasi. Berdasarkan undang-undang, hanya catatan interogasi yang ditandatangani terdakwa yang dapat digunakan sebagai bukti penuntutan. Namun polisi masih menyertakan catatan interogasi yang tidak ditandatangani dalam kasus terhadap Ding.

Departemen Kepolisian Kota Wuzhong, yang mengawasi Kantor Keamanan Domestik Kota Qingtongxia, mengeluarkan sertifikat untuk membuktikan “bukti” yang memberatkan Ding. Laporan tersebut juga tidak memiliki tanda tangan individu. Berdasarkan hukum, hanya lembaga forensik independen pihak ketiga yang berwenang memeriksa dan memverifikasi bukti penuntutan. Sebagai lembaga pengawas petugas penangkapan, kepolisian tidak mempunyai kewenangan dalam memvalidasi bukti-bukti penuntutan.

Kesaksian Terhadap Jaksa dan Hakim

Sebagaimana dibahas pada bagian di atas, bukti yang diberikan polisi tidak sah atau melanggar hukum, namun jaksa Wu Meiling dari Kejaksaan Distrik Litong dan hakim Yang Hui dari Pengadilan Distrik Litong masih menerimanya sebagai bukti yang dapat diterima dan melanjutkan untuk mendakwa dan menghukum Ding.

Wu menuduh Ding “menggunakan organisasi sesat untuk melemahkan penegakan hukum.” Namun, dia tidak menjelaskan secara spesifik undang-undang mana yang diduga telah dilanggar oleh Ding. Hakim Yang juga tidak bisa menjawab.

Putra Ding juga meminta polisi menjelaskan mengapa mereka menolak dua permintaan keluarga untuk membebaskan Ding dengan jaminan untuk perawatan medis padahal dia terus-menerus menderita tekanan darah tinggi yang berbahaya. Petugas yang hadir di persidangan tidak menjawab.

Wu menuduh bahwa flash drive yang dibagikan Ding pada resepsi pernikahan, serta materi Falun Gong yang disita dari rumahnya, adalah bukti bahwa dia melanggar hukum. Pengacaranya membantah bahwa Ding tidak pernah membagikan flash drive tersebut. Selain itu, materi Falun Gong yang disita dari rumahnya adalah untuk penggunaan pribadinya dan Wu gagal menunjukkan bagaimana materi atau latihan Falun Gong yang dia lakukan diduga menyebabkan kerugian bagi siapa pun atau masyarakat luas. Wu menjawab bahwa penuntutan kasus Falun Gong tidak perlu membuktikan bahwa para terdakwa telah menyebabkan kerugian. Secara hukum, beban pembuktian selalu ada pada jaksa untuk dapat memvonis bersalah terdakwa.

Wu mengutip empat hukuman kerja paksa yang dialami Ding dan satu hukuman penjara sebelumnya sebagai bukti bahwa ia melanggar hukum karena berulang kali melakukan pelanggaran. Pengacaranya berpendapat bahwa dia seharusnya tidak pernah dipenjara. 

Pengacara meminta hakim Yang memanggil saksi penuntut untuk menerima pemeriksaan silang, namun permintaannya ditolak. Baik Yang maupun Wu tidak menjelaskan mengapa tidak ada saksi yang hadir.

Setelah Ding dijatuhi hukuman, putranya mencatat bahwa putusan bersalah yang dikeluarkan oleh Yang tidak mencakup bantahan apa pun terhadap bukti yang diberikan polisi. Putusan tersebut terlihat seperti dukungan atas tuduhan polisi terhadap Ding. Secara hukum, hakim harus tidak memihak dan mempertimbangkan argumen penuntut dan pembela.

Laporan Terkait:

Setelah Empat Kali Hukuman Kerja Paksa dan Satu Masa Hukuman Penjara, Mantan Guru Musik Diadili Lagi karena Keyakinannya

Guru Musik Pemenang Penghargaan Ding Qian Menderita Tekanan Darah Tinggi di Penahanan, Masih Menunggu Hasil Permohonan Jaminan Bebas

Dua Praktisi Provinsi Ningxia Tetap Ditahan Ilegal

Award-winning Music Teacher Mr. Ding Fadong and His Friend Mr. You Haijun Illegally Tried

Mr. You Haijun and Mr. Ding Fadong from Ningxia Arrested

Evidence Presented During Trial Against Mr. Ding Qian and Mr. You Haijun Was Fabricated

Award-Winning Music Teacher Arrested Again after Being Held in a Forced Labor Camp Four Times

Falun Gong Practitioner Mr. Ding Fadong Has Endured Severe Abuse in Detention Centers and Labor Camps