(Minghui.org) Sejak Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada bulan Juli 1999, banyak praktisi ditangkap dan ditahan di penjara dan pusat penahanan. Beberapa diantaranya dianiaya hingga meninggal karena tidak bersedia melepaskan keyakinannya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh Minghui.org, sedikitnya 31 praktisi Falun Gong ditahan di penjara dan pusat penahanan Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Keberadaan beberapa orang yang telah dijatuhi hukuman masih belum diketahui karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok.
Berikut ini adalah cuplikan dari beberapa kasus:
Dihukum (Disusun berdasarkan Tanggal Penangkapan, Dimulai dari Kasus Terbaru)
Nan Tianju dari Distrik Huangpi ditangkap pada bulan April 2023 dan dijatuhi hukuman dua tahun. Ia berada di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan. Zhou Hongyan, 51 tahun, ditangkap pada tanggal 27 Maret 2023, setelah dilaporkan menyebarkan materi informasi Falun Gong di sebuah kompleks apartemen. Ia kemudian dijatuhi hukuman tiga tahun sembilan bulan. Ini adalah kedua kalinya Zhou dijatuhi hukuman karena keyakinannya. Ia sebelumnya ditangkap pada tanggal 6 November 2016, dan dijatuhi hukuman tiga setengah tahun pada tanggal 5 September 2017.
Qin Xiujuan, 69 tahun, ditangkap di rumah putranya pada tanggal 3 Februari 2023 oleh petugas dari Kantor Polisi Sanjintan. Polisi menyatakan bahwa Ia telah dilaporkan karena memasang poster Falun Gong di stasiun kereta bawah tanah beberapa hari sebelumnya pada tanggal 30 Januari. Qin ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan. Minghui.org mengonfirmasi pada awal April 2024, bahwa ia dijatuhi hukuman tiga tahun empat bulan dengan denda 4.000 yuan. Ini adalah kedua kalinya Qin dijatuhi hukuman penjara karena keyakinannya. Ia sebelumnya dijatuhi hukuman tiga setengah tahun oleh Pengadilan Distrik Qingshan di Wuhan pada tahun 2012.
Zhang Xia ditangkap di Wuhan di rumahnya sendiri pada tanggal 28 Februari 2021 oleh petugas dari Kota Luoyang, Provinsi Henan, karena mengunggah informasi tentang penganiayaan secara daring. Pengadilan Distrik Jianxi di Luoyang menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara dengan denda 30.000 yuan pada tanggal 21 Juni 2022. Saat ini, ia berada di Penjara Wanita Provinsi Henan.
Luo Yuanying dan Huang Hongwei ditangkap pada tanggal 22 Februari 2021, setelah dilaporkan telah berbicara tentang Falun Gong kepada orang-orang. Pengadilan Distrik Hanyang mengadakan dua sidang gabungan pada tahun 2022, pada tanggal 31 Mei dan 17 Juni, sebelum menjatuhkan hukuman kepada Luo selama tujuh tahun dan kepada Huang selama tiga setengah tahun pada tanggal 8 Agustus. Luo didenda sebesar 7.000 yuan sementara Huang didenda sebesar 4.000 yuan. Mereka mengajukan banding atas putusan tersebut tetapi Pengadilan Menengah Kota Wuhan memutuskan untuk menegakkan putusan kedua praktisi tersebut pada tanggal 28 November. Mereka dipindahkan dari Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan ke Penjara Wanita Provinsi Hubei tidak lama setelah itu.
Tu Kuijin, 67 tahun, dari Distrik Jiangxia ditangkap pada Januari 2021 setelah ia tertangkap kamera sedang membagikan materi Falun Gong. Suaminya, yang bukan praktisi, juga ditangkap. Suaminya dibebaskan beberapa saat kemudian. Tu dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Jin Weifeng dari Distrik Wuchang ditangkap pada tanggal 16 Desember 2020 dan ditahan selama hampir satu tahun. Pada bulan Oktober 2022 diketahui bahwa Ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Jin dibawa ke Penjara Fanjiatai pada tanggal 16 Mei 2022.
Liu Jianqun dari Zona Pengembangan Ekonomi Zhuankou ditangkap pada tanggal 9 September 2020 dan ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan. Ia dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun pada bulan Desember 2021.
Zhou Xiuhua, 75 tahun, ditangkap di rumahnya pada tanggal 15 Juli 2020, dan dijatuhi hukuman enam tahun penjara dengan denda 7.000 yuan pada bulan Desember 2021. Pengadilan Menengah Kota Wuhan memutuskan untuk menegakkan putusan awalnya pada tanggal 14 Maret 2022.
Liao Hui ditangkap pada tanggal 16 Maret 2020, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi Falun Gong. Pengadilan Distrik Wuchang menjatuhkan hukuman dua tahun penjara dengan denda 2.000 yuan pada tanggal 30 Desember 2021. Ia dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Wuchang pada tanggal 4 Agustus 2023.
Liu Zhenli, berusia sekitar 40 tahun, dulunya bekerja di pabrik tekstil. Liu ditangkap di luar apartemennya saat akan kembali dari berbelanja kebutuhan sehari-hari pada tanggal 15 Oktober 2019. Ia dijatuhi hukuman enam tahun penjara pada bulan Desember 2020 setelah ditahan selama lebih dari setahun. Ia kini berada di Penjara Wanita Provinsi Hubei.
Zhou Guoqiang, mantan karyawan Bank Industri dan Komersial Tiongkok yang berusia 59 tahun, ditangkap pada tanggal 26 Desember 2018. Polisi menginterogasinya di Kantor Polisi Yujiatou. Zhou hadir di Pengadilan Distrik Wuchang pada tanggal 24 Desember 2020, dan dijatuhi hukuman delapan setengah tahun penjara dengan denda 3.000 yuan pada tanggal 25 Januari 2021. Bandingnya ditolak oleh pengadilan yang lebih tinggi. Zhou kemudian dipindahkan ke Penjara Fanjiatai. Ibu jarinya terluka parah saat disiksa, dan dua giginya tanggal saat para penjaga mencoba membuka mulutnya (mungkin untuk mencekok paksa makan).
Liu Shehong dan istrinya Zhao Xiujuan dari Kota Jingzhou ditangkap pada tanggal 4 September 2019. Liu dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun dan Zhao dijatuhi hukuman tujuh tahun. Liu dibawa ke Penjara Fanjiatai.
Pada tahun 2022, seseorang yang telah dibebaskan dari penjara memberi tahu keluarga Liu bahwa ia telah disiksa dengan kejam di dalam penjara. Kakinya menjadi lumpuh dan menyebabkan Liu kesulitan berjalan setelah tujuh atau delapan orang memukulinya. Ia dipindahkan ke tim pelatihan untuk melakukan kerja paksa dengan intensitas tinggi dan terus dipukuli. Liu juga dipaksa menonton video yang memfitnah Falun Gong.
Empat warga Kota Wuhan, Provinsi Hubei, ditangkap dari sebuah apartemen pada tanggal 19 April 2018, saat sedang berkumpul. Polisi menggeledah tempat tersebut dan menyita buku-buku dan materi Falun Gong, komputer, printer, dan barang-barang pribadi lainnya. Mereka hadir di Pengadilan Distrik Hongshan pada tanggal 9 Mei 2019 dan kemudian dijatuhi hukuman penjara. Hong Weisheng dijatuhi hukuman sepuluh tahun dengan denda 50.000 yuan; Hou Mila dan saudara perempuannya Hou Aila masing-masing dijatuhi hukuman delapan tahun dan denda 40.000 yuan; dan Rao Xiaoping dijatuhi hukuman tujuh tahun dan denda 30.000 yuan. Semua praktisi tersebut mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Wuhan tetapi putusan tersebut tetap ditegakkan.
Hong dibawa ke Penjara Fanjitai di Kabupaten Shayang, Hou Mila dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Hubei, dan Hou Aila dan Rao ke Penjara Hankou.
Tong Julan, seorang guru sekolah berusia 84 tahun dari Distrik Xinzhou, Kota Wuhan, telah berada di bawah pengawasan polisi sejak September 2017 setelah polisi mendatangi rumahnya dan mengambil fotonya. Ia ditangkap di rumahnya pada tanggal 28 Februari 2018, dan ditahan di Pusat Penahanan Wanita Pertama Kota Wuhan selama sekitar lima bulan. Tong dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada akhir Desember 2018 dan dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Hubei tempat ia ditahan. Ia menderita kondisi medis akibat penyiksaan di penjara.
Wang Qihua, 72 tahun, dari Distrik Xinzhou di Kota Wuhan berada di rumahnya ketika polisi menangkapnya dan membawanya ke Pusat Pencucian Otak Yusunshan di Distrik Caidian pada 13 Juli 2017. Pusat pencucian otak tersebut memindahkannya ke Pusat Penahanan Wanita Pertama Kota Wuhan beberapa hari kemudian. Wang hadir di Pengadilan Distrik Xinzhou pada tanggal 2 Mei 2018, dan hakim Zhou Jie menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepadanya. Ia ditahan di Penjara Wanita Provinsi Hubei.
Feng Yunqing dari Kota Wuhan ditangkap pada tanggal 22 Mei 2017, dan dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun penjara pada bulan September 2018. Permohonan bandingnya ke Pengadilan Menengah Wuhan ditolak dua bulan kemudian, dan saat ini ia menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Hubei. Petugas penjara melarang keluarga Feng untuk mengunjunginya, dengan mengatakan bahwa izin akan diberikan setelah Feng menulis pernyataan untuk melepaskan keyakinannya.
Zhu Ya, 60 tahun, dari Distrik Huangpi di Kota Wuhan mengalami cacat sebelum ia mulai berlatih Falun Gong. Ia harus menggunakan tangan kirinya untuk menggerakkan kaki kirinya ke depan. Setelah berlatih Falun Gong, kakinya yang lumpuh pulih dan ia dapat berjalan secara normal. Pada 25 April 2017, ia ditangkap di rumahnya dan diam-diam dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Huangpi pada tanggal 17 Juli 2018. Ia didenda 20.000 yuan dan dibawa ke Penjara Wanita Provinsi Hubei pada tanggal 12 September 2018.
Karena Zhu menolak untuk melepaskan keyakinannya, ia ditahan dalam sel isolasi untuk waktu yang lama. Selama tahun pertamanya di penjara, punggung tangan kanannya patah karena penganiayaan, tetapi dia tidak diizinkan memberi tahu keluarganya ketika mereka mengunjunginya. Polisi menyuruhnya untuk mengatakan bahwa dia sendiri yang mematahkan tangannya. Dia tidak dizinkan untuk mendapatkan haknya untuk bertemu dan berkomunikasi dengan keluarganya dalam waktu yang lama. Selama lebih dari dua tahun, keluarganya tidak dapat mengunjungi atau mendapatkan berita apa pun tentangnya. Keluarga Zhu menyewa pengacara untuk mengunjunginya atas nama keluarga tetapi penjara menolak permintaan tersebut. Ketika mereka akhirnya bertemu melalui panggilan video, keluarga Zhu akhirnya mengetahui bahwa Zhu tidak pernah menerima uang satu sen pun dari keluarga meskipun keluarganya telah mengirimkan uang sebesar 500 yuan setiap bulan. Zhu memberi tahu keluarganya bahwa kakinya patah lagi. Penjaga yang berdiri di belakangnya mendengar dan berteriak, "Sudah kubilang jangan katakan itu!"
Ditahan dan Menunggu Putusan (Disusun Berdasarkan Tanggal Penangkapan, Dimulai dari yang Terbaru)
Qi Ling, 66 tahun, dilaporkan karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong di lingkungan tempat tinggalnya pada malam hari tanggal 5 Juni 2024. Sejak saat itu, ia ditahan di Pusat Penahanan No. 1 Kota Wuhan. Ini bukan pertama kalinya Qi menjadi sasaran karena keyakinannya. Sebelumnya, ia dijatuhi hukuman satu tahun kamp kerja paksa dan hukuman penjara 3,5 tahun.
Xi Guoxiu, 60 tahun, dari Distrik Hanyang ditangkap pada tanggal 24 Oktober 2023, dan dibawa ke Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan. Pada bulan Januari 2024, kasusnya diserahkan ke Kejaksaan Distrik Hanyang, yang kemudian meneruskannya ke Pengadilan Distrik Hanyang pada tanggal 11 April.
Zhang Lirong dari Kota Wuhan ditangkap pada tanggal 13 Juni 2023. Ia ditempatkan dalam penahanan administratif selama lebih dari 24 jam pada tanggal 15 Juni. Setelah ditahan selama 14 hari, ia ditangkap secara resmi pada tanggal 28 Juni. Selama periode ini, ia ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan.
Zhu Huimin, seorang pensiunan guru kimia dari Sekolah Bisnis Pertama Kota Wuhan, ditangkap di rumahnya pada tanggal 19 April 2023. Rumahnya digeledah. Kejaksaan Distrik Hanyang mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi untuknya pada akhir Mei 2023. Saat ini Ia berada di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan. Ini bukan pertama kalinya Zhu menjadi sasaran karena keyakinannya. Sebelumnya Ia menjalani dua hukuman kerja paksa dengan total dua tahun (2002-2003 dan 2008-2009)
Huang Qiaoyun dari Kota Wuhan ditangkap pada bulan April 2023, kemudian dibebaskan dengan jaminan. Ia diberi tahu bahwa kasusnya telah diserahkan ke kejaksaan dan ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan.
Xie Yuanxia dan Yu Huanzhi ditangkap di rumah masing-masing pada malam tanggal 4 Maret 2023, setelah dilaporkan karena mendistribusikan materi Falun Gong pada hari tersebut. Mereka ditahan selama hampir satu tahun sebelum diadili pada tanggal 13 Desember 2023. Saat ini, mereka ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan.
Guo Yuehong ditangkap pada tanggal 13 Juli 2022, setelah mendistribusikan materi Falun Gong di sebuah pabrik industri pertahanan di Distrik Hanyang pada tanggal 14 Mei. Sejak itu, ia ditahan di pusat penahanan.
Dianiaya hingga Meninggal (Diurutkan Berdasarkan Tanggal Kematian, Dimulai dari yang Terbaru)
Selama 25 tahun terakhir, setidaknya 309 praktisi di Kota Wuhan dijatuhi hukuman dan dibawa ke berbagai penjara, di mana mereka dilarang tidur, dibiarkan kelaparan, tidak diizinkan menggunakan kamar kecil, dipukuli, diborgol, dikurung dalam sel isolasi, disuntik dengan obat-obatan yang tidak diketahui, dan dicekok paksa makanan. Sejumlah praktisi dianiaya hingga meninggal. Berikut ini adalah beberapa kasus yang terpilih:
Liu Shuisheng dari Distrik Jianghan ditangkap pada tanggal 10 Maret 2003, saat ia sedang mengungsi. Pengadilan Distrik Dongxihu menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara pada bulan Desember 2003 karena mencetak materi informasi tentang Falun Gong di tempat tinggal sementaranya. Ia pertama kali ditahan di Penjara Qinduankou dan kemudian dipindahkan ke Penjara Fanjiatai pada tanggal 20 Maret 2007. Akibat pemukulan dan pemberian obat-obatan di penjara dan pusat pencucian otak, rambut Liu sudah benar-benar memutih saat ia akhirnya diizinkan pulang. Giginya tanggal dan ia mengalami kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas apa pun. Meskipun ia berjuang melawan kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun, ia kembali mendapat pukulan keras pada tahun 2019 ketika pihak berwenang menangguhkan pensiunnya. Ia akhirnya meninggal dunia pada awal tahun 2023.
Tang Changjun ditangkap pada tanggal 12 April 2019, kemudian dijatuhi hukuman tiga setengah tahun di Penjara Hankou. Ketika dibebaskan pada tanggal 12 Oktober 2022, ia tidak dapat berjalan, bicaranya tidak jelas, dan tubuhnya kurus kering. Meski begitu, komite jalanan setempat dua kali mengganggunya di rumah, mencoba memaksanya untuk melepaskan keyakinannya. Ia akhirnya meninggal pada tanggal 17 Desember 2022, 66 hari setelah dibebaskan. Tang berusia 74 tahun ketika itu.
Yang Lingfu dari Distrik Qiaokou ditangkap pada tanggal 24 September 2013, dan dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Fanjiatai pada tanggal 15 April 2014. Biro Jaminan Sosial Wuhan menangguhkan pensiunnya pada bulan Oktober 2021. Biro tersebut mengklaim bahwa menurut kebijakan baru, Yang seharusnya tidak berhak atas tunjangan pensiun apa pun selama menjalani hukuman empat tahun dan diperintahkan untuk mengembalikan 61.000 yuan yang diterimanya selama masa hukuman penjaranya. Sementara itu, meskipun Ia telah mengabdi selama lebih dari 40 tahun di tempat kerjanya dan telah memberikan kontribusi ke rekening pensiunnya selama 34 tahun, biro tersebut mengklaim bahwa mereka hanya menghormati 17 tahun masa baktinya dan setiap kali mulai menerima pensiun lagi, pembayaran bulanan akan disesuaikan dari 2.700 yuan menjadi 1.200 yuan. Dihancurkan secara finansial, kesehatannya mulai menurun dan ia meninggal setahun kemudian pada tahun 2022.
Qin Hanmei dari Kota Wuhan ditangkap pada 22 Juli 2014 dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Ia disiksa hingga hampir meninggal. Setelah dibebaskan dengan alasan medis, pihak berwenang terus mengganggunya, yang akhirnya menyebabkan kematiannya pada 12 November 2020. Ketika itu Qin berusia 55 tahun.
Wei Youxiu ditangkap pada tanggal 2 Juni 2018 di Taman Zhongshan. Ia ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan dan hak kunjungannya ditolak untuk jangka waktu yang lama. Dilaporkan bahwa penganiayaan tersebut membuatnya hanya tinggal tulang belulang dan harus dibantu untuk berjalan. Keluarganya menerima pemberitahuan pada tanggal 15 Agustus 2020 bahwa wanita berusia 72 tahun tersebut telah meninggal karena leukemia. Meskipun pihak berwenang menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut, keluarganya menduga bahwa ia disiksa hingga meninggal.
Kang Youyuan dari Kota Wuhan dijatuhi hukuman tiga tahun penahanan pada tanggal 15 Agustus 2014. Ia dibawa ke Penjara Hongshan pada tanggal 28 Oktober 2014, dan kemudian dipindahkan ke Penjara Fanjiatai. Setelah dibebaskan, Ia tidak pulih atas penyiksaan di penjara dan meninggal dunia pada tanggal 22 Januari 2019.
Cui Hai dari Kota Wuhan ditangkap pada tanggal 19 Oktober 2012, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Ia meninggal dunia pada tanggal 1 Januari 2018, 19 hari setelah dibebaskan. Ketika itu Ia berusia 69 tahun.
Yu Zaorong, seorang petani berusia 70 tahun dari Kota Wuhan, ditangkap pada tanggal 11 Maret 2012. Ia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan ditahan di Penjara Wanita Provinsi Hubei. Yu dilarikan ke Rumah Sakit Hanyang pada tanggal 28 Maret 2013 karena serangan jantung. Ia dibebaskan dengan pembebasan bersyarat medis tak lama setelah itu. Karena penyiksaan fisik dan mental yang dialaminya, ia meninggal dunia pada tanggal 3 Januari 2015.
Xiao Aixiu dari Kota Wuhan meninggal hanya 10 hari setelah dibebaskan dari pusat penahanan setempat. Wanita pekerja mandiri itu mengalami halusinasi, dan warna kulitnya berubah secara aneh selama hari-hari terakhirnya. Keluarganya menduga bahwa dia diracuni saat ditahan di Pusat Penahanan Pertama Kota Wuhan setelah penangkapannya pada September 2014.
Liu Yunchao dari Kota Wuhan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ia ditahan di Penjara Fanjiatai di mana Ia dipukuli secara brutal dan disuntik dengan obat-obatan yang tidak diketahui jenisnya. Ia meninggal pada pukul 7 malam pada 7 Juli 2012. Ketika itu Liu berusia 56 tahun. Sebelum meninggal, Ia hampir buta, tidak dapat berbicara, dan lumpuh dari bagian pinggang ke bawah. Kaki, tangan, dan punggungnya membiru gelap.
Pada pagi tanggal 22 Juni 2007, Pang Lijyuan, seorang dokter pensiunan dari Distrik Hanyang, Wuhan, ditangkap dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Ia ditahan di Penjara Wanita Provinsi Hubei. Selama penahanan, Pang disiksa secara brutal dan disuntik dengan obat psikotropika yang tidak diketahui jenisnya. Sekitar hampir tiga tahun setelah masa tahanannya berakhir, keluarganya membawanya pulang dengan tandu. Selama enam bulan kemudian, kondisinya memburuk dan pada pukul 19.30 tanggal 9 Desember 2010, ia meninggal dunia pada usia 67 tahun.
Zhu Zhijun, 73 tahun, tinggal di Distrik Hanyang di Kota Wuhan. Ia ditangkap dan dijatuhi hukuman empat tahun di Penjara Qinduankou, Zhu mengalami kekerasan fisik dan mental. Bahkan setelah kembali ke rumah, agen setempat terus memantau dan mengganggunya. Ia akhirnya meninggal pada 1 Mei 2009.
Xu Guanglin, 33 tahun, dari Distrik Caidian bekerja di Rumah Sakit Zhuru. Ia ditangkap pada bulan Maret 2000 dan melakukan mogok makan di pusat penahanan. Ia dicekok paksa makanan, yang mengakibatkan kerusakan pada lubang hidung, kerongkongan, dan perutnya. Pada bulan September 2000, Ia dijatuhi hukuman tiga tahun dan ditahan di divisi pria di Penjara Jalan Baofeng. Atas perintah para penjaga, para narapidana memukulinya dan tidak mengizinkannya tidur. Ia dipaksa berdiri dan digantung. Kakinya diikat ke tubuhnya dan dijejalkan ke bawah tempat tidur. Beberapa narapidana kemudian berdiri di tempat tidur dan menginjak-injaknya. Ia hampir mati lemas. Xu juga pernah melakukan mogok makan selama 19 hari. Ia menjadi lemah dan menderita beberapa penyakit dan tidak pulih setelah dibebaskan pada tahun 2002. Ia meninggal dunia pada tanggal 1 Mei 2005.
Chen Rongyao dari Distrik Qiaokou ditangkap pada tanggal 6 Januari 2002. Ia dimasukkan ke Pusat Penahanan Pertama Etouwan, di mana Chen disiksa dengan kejam. Ia meninggal di rumah sakit pada tanggal 15 Mei 2002. Ketika itu Ia berusia 65 tahun.