Pejabat Parlemen Eropa Berpartisipasi dalam Konferensi Pers Bersama tentang Pemutusan secara Paksa Siaran NTDTV ke China

(Minghui.org) - Pada tanggal 15 Juli 2008, NTDTV, Reporters Without Border, Aliansi Pers Internasional (Internasional Press Alliance), dan Anggota Parlemen Eropa mengadakan konferensi pers bersama. Mereka mengutuk pemutusan siaran NTDTV di Asia oleh perusahaan satelit Eutelsat, terutama pada saat sebelum Olimpiade Beijing, dan meminta Uni Eropa dan Pemerintah Perancis untuk mendesak perusahaan satelit Perancis supaya mematuhi HAM, demokrasi, dan hukum Eropa, serta mengembalikan sinyal NTDTV sesegera mungkin. Banyak pejabat di parlemen Eropa dan media berpartisipasi pada konferensi tersebut.

NTDTV, Reporters Without Borders, Aliansi Pers Internasional, dan Anggota Parlemen Eropa mengadakan konferensi pers bersama

Dari kanan ke kiri: Yves. Heman (NTDTV Belgia) Marc Gruber (direktur Aliansi Pers Internasional cabang Eropa), Helga Trupel (Ketua Dewan Pendidikan dan Budaya, anggota delegasi Parlemen Eropa untuk China), Edward McMillan-Scott (Wakil Presiden Parlemen Eropa), Marco Cappato (Anggota Parlemen Eropa dari Italia), Hanna Foltyn-Kubicka (anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa)

Pertama-tama, Yves. Heman, juru bicara NTDTV di Belgia, mengeluarkan sebuah pernyataan yang menegur Eutelsat karena memutuskan siaran NTDTV ke Asia dan menganggapnya sebagai permasalahan teknis. Catatan khusus laporan investigasi Reporters Without Borders, dimana telah diterbitkan pada hari Kamis yang lalu. Laporan tersebut menunjukkan bahwa Partai Komunis China telah membuat Eutelsat melanggar arus informasi bebas. Beliau (Mr.Yves) mengatakan bahwa yang paling penting bagi kita semua adalah untuk menghidupkan kembali sinyal NTDTV di China sesegera mungkin, terutama semakin dekatnya Pertandingan Olimpiade. “Masyarakat China benar-benar memerlukan arus informasi bebas yang tidak disensor.”

Marc Gruber, direktur Aliansi Pers Internasional cabang Eropa, mengingatkan bahwa tiga tahun yang lalu, Aliansi Pers Internasional memprotes usaha Eutelsat memutus sinyal NTDTV di China. Kali ini, dia menambahkan, situasinya berbeda, mengutip situasi politik sekarang ini terhadap latar belakang makin dekatnya Pertandingan Olimpiade.

Konferensi pers dipimpin oleh Marco Cappato, seorang Anggota Parlemen Eropa dari Italia. Ia mengatakan, “Saya rasa bahwa Uni Eropa harus mengeluarkan sebuah penyataan formal, mendesak Eutelsat untuk menyelesaikan apa yang disebut dengan permasalahan “teknis.” Ia menambahkan, “Sebagaimana sekarang, sebuah surat yang telah ditandatangani oleh 50 Anggota Parlemen telah dikirim ke Presiden Eutelsat, meminta untuk mengembalikan sinyal. Ini hanyalah permulaan; kami akan mencoba secara formal meminta penyelidikan kepada Uni Eropa mengenai masalah ini.”

Edward McMillan-Scott, Wakil Presiden Parlemen Eropa, berkata, “Perusahaan Eutelsat berpusat di Perancis, dimana sekarang mendapat giliran sebagai ketua Uni Eropa. Jadi ia (Perancis) memiliki kewajiban untuk melangkahkan kakinya dengan mantap di Eropa, yang menjunjung tinggi HAM, demokrasi, dan hukum ke dalam pelaksanaan. Dan ia (Perancis) harus mendorong arus informasi bebas ke China. Pemerintah Perancis harus mendesak Eutelsat dan mengembalikan siaran NTDTV ke Daratan China.” Diskusi masalah China saat sidang paripurna Parlemen Eropa diadakan hari Rabu yang lalu, McMillan-Scott secara khusus meminta Pemerintah Perancis untuk membantu mengembalikan sinyal NTDTV sesegera mungkin.

Helga Trupel, Anggota Parlemen dari Jerman, adalah ketua Dewan Pendidikan dan Budaya, juga seorang anggota delegasi Parlemen Eropa untuk China. Dia telah mengunjungi China sebanyak empat kali dalam tahun-tahun terakhir ini. Trupel berkata, “Karena Pertandingan Olimpiade, otoritas PKC berjanji untuk membuka China, mengijinkan orang-orang untuk memiliki kebebasan lebih besar dan meningkatkan HAM. Tetapi sekarang kami telah menyadari bahwa segala sesuatu yang dijanjikan adalah palsu. Situasi sebenarnya bahkan telah menjadi lebih buruk. Mereka mengendalikan masyarakat, bahkan menindas mereka lebih parah dalam berbicara, dan masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat mereka.” Ia minta Perancis untuk mendesak Eutelsat dan mengijinkan NTDTV, sebuah media bebas, supaya dapat disiarkan di China lagi.

Hanna Foltyn-Kubicka, Anggota Parlemen dari Polandia, adalah seorang anggota Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa. Berasal dari negara bekas komunis, ia berkata bahwa ia dapat benar-benar mengerti seperti apa rasanya hidup di dalam lingkungan dimana media massa dikendalikan. Ia menambahkan, “Keputusan yang dibuat oleh Eutelsat di Eropa telah menyebabkan ratusan juta orang China kehilangan sumber berita independen. Pertumbuhan Ekonomi tidak dapat mengesampingkan HAM; kami tidak dapat menerima aksi mengorbankan stasiun TV independen ini untuk menyenangi rejim PKC.”

Sumber: http://clearharmony.net/articles/200807/45340.html
Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2008/7/16/182167.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2008/7/22/99146.html