(Minghui.org) Para pengikut Falun Dafa menyadari bahwa seseorang yang mengendurkan diri dalam Xiulian memiliki keterikatan yang berhubungan dengan kenyamanan. Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa, juga menyebutkan bahwa pengenduran diri sebagai bagian dari sifat iri hati, yang merupakan masalah sangat serius bagi orang Xiulian.

“Sifat iri hati ini harus anda singkirkan, benda ini luar biasa, dia akan membuat segenap Xiulian anda menjadi kendur, dan memusnahkan anda. Tidak boleh mendekap sifat iri hati!” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Peringatan 25 Tahun Penyebaran Dafa”)

Sifat iri hati disebabkan oleh perasaan merasa diperlakukan tidak adil, yang dapat berkembang hingga menjadi kebencian, mental bersaing dan mengarah pada pikiran menginginkan pembalasan.

Bagian-bagian dari Sifat Iri Hati

Ada beberapa alasan mengapa praktisi mengendurkan diri dalam kultivasi mereka. Pertama, karena mereka tidak mematuhi prinsip-prinsip Fa dengan ketat dan sering tidak melihat ke dalam. Hal itu bisa tercermin dari tidak bekerja dengan gigih atau berkonsentrasi pada proyek penyelamatan makhluk hidup, dan hanya demi menyelesaikan tugas saja. Bila seseorang bergunjing dengan yang lain dalam sebuah forum, orang itu tidak menganggap Fa sebagai Guru. Orang semacam ini kurang memiliki pikiran lurus dan tidak punya tekad kuat.

Yang kedua, berhubungan dengan keterikatan akan nama. Orang semacam ini mudah tersinggung dan menganggap kehidupan itu tidak adil, mencoba mencari tahu mengapa seseorang yang berbakat bisa menjadi kaya, sedangkan orang yang bekerja keras tidak mendapatkan imbalan.

Ketika memiliki pikiran semacam ini, beberapa orang lupa bahwa mereka adalah praktisi, dan membiarkan sifat keiblisan mendominasi pikiran mereka.

Ada orang yang memahami bahwa sifat iri hati tidak boleh eksis di hati seseorang, karena itu akan menghalangi praktisi memperoleh buah sejati, jadi mereka menolaknya. Namun, hal itu tidak mudah dilaksanakan, karena sifat iri hati telah tersembunyi sangat dalam di relung hati seseorang. Iri hati tidak dapat disingkirkan tanpa rajin belajar Fa dan meningkatkan Xinxing seseorang.

Manusia sekarang ini percaya bahwa uang adalah simbol dari martabat. Jika seseorang tidak dapat melihat melampaui pandangan dangkal ini, dia kemungkinan besar akan berubah menjadi pendengki.

Dibimbing oleh Dafa

Seorang praktisi dibimbing oleh kriteria yang ditetapkan oleh Dafa. Semakin kuat praktisi terikat pada sesuatu, maka semakin sedikit kemampuannya untuk berhasil dalam kultivasi. Guru akan memberi kita petunjuk, namun jika seorang praktisi tidak mau menyingkirkan keterikatan ini, maka keterikatan ini akan dimanfaatkan oleh kekuatan lama dan seluruh proses Xiulian seseorang akan menjadi sia-sia.

Guru berkata,

“Jika sifat iri hati tidak disingkirkan, segala hasil Xiulian manusia akan jadi sangat rapuh dan lemah.” (Zhuan Falun)

Iri hati bukan berasal dari diri sejati kita, melainkan berasal dari unsur kejahatan di dalam ruang dimensi lain. Tujuan mereka adalah menghancurkan pikiran lurus dan bawaan lahir praktisi. Karena itu, ketika berulang kali mengulangi kesalahan, iri hati dapat membuat seseorang kehilangan keyakinan diri dalam Xiulian dan pada Guru, hingga pada akhirnya akan menyesatkan dia dan menghancurkannya.

Berputar Menuju Kehancuran

Sebagian praktisi mempunyai sifat arogan dan mementingkan diri sendiri. Baik mereka menunjukkannya maupun tidak, mereka berpikir bahwa mereka adalah raja dari atas langit, dan sebagai pengikut Dafa, mereka sangat luar biasa.

Orang seperti ini memahami secara jelas bahwa Guru telah sering kali membicarakan perihal menyelamatkan makhluk hidup. Dengan demikian, mereka menyelesaikan tugas yang diberikan koordinator dan berbicara pada orang-orang tentang Dafa, yang membuat diri mereka merasa baik.

Ketika mereka menemukan ada praktisi yang berkultivasi dengan baik dan mampu meyakinkan orang-orang tentang kebaikan Dafa, mereka berpikir, “Apa pun yang anda lakukan, saya juga bisa.” Niat mereka sama sekali tidak murni, karena mereka melakukan tugas hanya demi menyelamatkan muka dan bermentalitas pamer. Saat menyelesaikan sebuah tugas, mereka akan sangat kelelahan. Mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan yang dialami oleh praktisi yang benar-benar mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan mereka.

Bersusah payah untuk menyelesaikan suatu pekerjaan akan membuat seseorang menjadi berketerikatan terhadap masa yang tersisa dalam pelurusan Fa. Ketika telah mencapai batas kesabaran, mereka akan percaya pada berita-berita selentingan atau mulai menyimpang dalam memahami Fa, yang akan membuat mereka hancur.

Ketika keterikatan iri hati saya muncul, saya selalu memandang rendah pada orang lain. Meski saya telah mengalami sedikit peningkatan, namun masih banyak sekali ruang untuk peningkatan. Ketika dalam kondisi baik, saya bisa toleran dan berbelas kasih, namun ketika tidak, saya suka menyalahkan orang lain.

Saya menemukan bahwa saya tidak memiliki pikiran yang tenang, nada dan ucapan saya sama sekali tidak ramah. Karena itu di saat mengalami konflik, sebenarnya itu merupakan kesempatan bagi saya untuk meningkatkan Xinxing dan memperbesar ruang hati saya, serta kemampuan untuk menerima orang lain apa adanya.

Dambaan akan Ketenaran

Segala sesuatu tidak bisa sempurna di dunia ini, namun praktisi-praktisi yang ingin segalanya sempurna terikat pada standard mereka sendiri, dan ingin menjadi lebih dikenal dan dipuji. Mereka melakukan pendekatan serius terhadap segala sesuatu, namun di dalamnya tersimpan dambaan akan ketenaran. Di permukaan, mereka terlihat sanggup menerima kritikan dari orang lain, namun pikiran mereka tidak menerima dan penuh dengan keluhan.

Mereka berbicara secara berlebihan dan mendefinisikan Dafa sesuka hati. Mereka juga menyebarkan perangkat latihan yang berbeda dan berita selentingan, namun mereka yakin bahwa mereka benar. Mereka tidak mau mengakui telah melakukan kesalahan, meminta maaf atau merasa bersalah. Mereka terus melakukan tiga hal setiap hari, dan dengan mudah dapat membingungkan praktisi baru atau mereka yang tidak belajar Fa dengan baik.

Kultivasi Dafa Adalah Serius

Dalam kelompok belajar Fa kami, ada seorang praktisi wanita yang telah menikah, tertarik pada praktisi pria yang juga telah menikah. Dia bertingkah seperti yang Guru jelaskan, “Mulut membaca kitab suci mata licik sambil melirik” (“Larangan bagi Orang yang Berkultivasi” dari Petunjuk Penting Gigih Maju)

Dia tidak mengubah tingkah lakunya, dan ditangkap saat sedang mengklarifikasi fakta tentang Dafa.

Sebagian praktisi muda pernah mengalami penganiayaan dan menjadi tuna wisma karena mereka memiliki hubungan pria-wanita yang tidak patut. Bagaimana membuktikan kebenaran Fa jika tidak mampu mengikuti Fa?

Ada seorang praktisi lokal yang telah lanjut usia, tiba-tiba meninggal dunia belum lama ini. Dia adalah orang yang memiliki sifat iri hati, keterikatannya terhadap kebencian dan keinginannya untuk bertengkar berakar dari sifat iri hati dan mengubah dirinya menjadi seorang pemarah. Dia tidak bisa melepaskannya, dan selalu mengeluh mengapa dia diperlakukan begitu buruk. Sulit sekali berkomunikasi dengannya dari sudut pandang Fa.

Dia pernah memarahi saya terhadap sesuatu yang sepele. Awalnya sulit untuk menerimanya, namun saya menyadari bahwa tindakan ekstremnya bukan berasal dari seorang manusia, melainkan berasal dari iblis dibelakangnya. Itulah yang menyerang saya dan mencoba menghalangi saya membantu dia.

Ketika saya melihat dia terakhir kali, sifat keiblisannya muncul kembali. Dia tidak dapat menyingkirkan sifat iri hatinya. Saya mencoba membantunya untuk memancarkan pikiran lurus, tapi pada akhirnya, dia tetap dibawa pergi oleh kekuatan lama.

Kejadian semacam ini terjadi lebih dari sekali. Saya jadi bertanya-tanya mengapa sifat iri hati ini begitu sulit disingkirkan.

Tidak Ada Sesuatu yang Perlu Diirikan

Ketika saya fokus belajar Fa, tidak ada sesuatu yang perlu diirikan. Hati yang tidak seimbang adalah disebabkan oleh konsep manusia yang memberitahu bahwa kita sedang menderita, sedang dimanfaatkan, atau kurang harga diri.

Pengikut Dafa di masa sekarang, telah membuat semua dewa yang berada di alam semesta raya merasa iri. Karena kita telah menjadi pengikut Guru dan itu merupakan status tertinggi yang selalu didambakan oleh makhluk hidup. Terlebih lagi, saat kita praktisi berhasil menyelesaikan kultivasi, kita akan kembali ke tempat asal sejati kita, jadi tidak masalah siapa yang lebih tinggi dari siapa di dalam dunia manusia ini. Siapakah yang sebenarnya harus iri?

Dafa memberikan yang terbaik dan menjamin bahwa praktisi sejati akan menjadi bagian dari alam semesta baru. Pengikut Dafa memiliki Guru yang paling agung, Fa terbesar dan status yang paling mulia, siapa pula yang patut kita irikan? Kehidupan lainlah yang iri dan dengki terhadap kita!

Guru berkata,

“Manusia biasa memandang serius pada sedikit pergesekan dan sedikit urusan, hidup hanya demi suatu kehormatan, tidak dapat menahan diri, setelah terdesak marah, perbuatan apa pun berani dilakukan. Tetapi selaku praktisi Gong, benda yang dianggap sangat penting oleh orang lain, anda anggap sangat-sangat kecil, bahkan terlalu kecil. Karena tujuan anda menjangkau sangat jauh sekali, sangat besar, anda akan seusia dengan alam semesta. Anda coba pikirkan lagi benda tersebut, akan terasa boleh ada juga boleh tidak, jika anda berpikir dengan pertimbangan yang besar, maka kesemua benda itu dapat dibiarkan berlalu.” (Falun Gong)

Pantas Menjadi Kepercayaan Guru

Pemahaman saya terhadap iri hati mampu membuat saya menangani berbagai situasi dengan pikiran tenang.

Saya tidak menaruh dendam terhadap siapa pun ketika mengalami penganiayaan, mengalami momen yang paling krusial, atau saat orang tua meninggalkan saya karena mereka tidak lagi mampu menahan tekanan.

Saya juga dapat menerima kata-kata yang menyakitkan dengan tenang, mencari ke dalam untuk peningkatan lebih jauh dan memperlakukan orang dengan hormat, karena saya tahu bahwa Guru selalu di samping saya.

Rekan praktisi, mengikuti prinsip-prinsip Dafa dan mengambil jalur yang benar dalam kultivasi merupakan langkah yang paling bijak untuk dilakukan. Jangan melakukan hal yang akan anda sesali di kemudian hari. Ini merupakan takdir pertemuan yang berharga yang telah kita tunggu-tunggu selama bermasa-masa kehidupan. Kita harus pantas menjadi kepercayaan Guru!