(Minghui.org) Saya selalu mengalami kesulitan dalam mengultivasi pembicaraan saya, karena menurut saya, berbicara secara terus terang itu baik. Saya selalu menunjuk kesalahan praktisi lain tanpa mempertimbangkan apakah itu akan menyinggung mereka, atau mampukah mereka menerimanya. Hal ini akan menimbulkan tekanan pada mereka atau membuat mereka terluka. Sebenarnya saya juga tidak mampu bertoleransi dengan kekurangan praktisi lain-- saya juga tidak bersikap ramah atau berbelas kasih.

Saya tidak menaruh perhatian pada masalah ini sampai saya menghadapi ujian Xinxing yang melibatkan tiga rekan praktisi. Saat itu saya menyadari bahwa saya perlu mengultivasi ucapan saya.

Tidak Mencari Ke Dalam Malah Sebaliknya Merasa Diperlakukan Tidak Adil

Hui (samaran) dan Ming (samaran) kesulitan dalam menghadapi keterikatan nafsu dan keinginan. Tampaknya Lian (samaran) juga akan mengikuti kesalahan yang sama. Demi kebaikan dia, saya memberitahu kesalahan mereka pada Lian. Namun Lian memberitahu Hui dan Ming apa yang saya katakan. Mereka menjadi marah dan mulai membenci saya.

Saya tidak pernah mencari ke dalam untuk keterikatan apa pun, namun lebih sering merasa diperlakukan tidak adil. Saya rasa saya sedang untuk membantu mereka, namun mereka malah tidak menghargainya dan justru membenci saya. Dalam hati saya merasa kesal, saya menimbang masalah ini dengan hati manusia, bukan dari perspektif Fa. Saya tidak mengultivasi diri saya sendiri!

Saya kemudian membuka celah kekosongan bagi kekuatan lama untuk menganiaya saya. Gigi saya mulai terasa sakit, dan wajah saya membengkak. Saya juga mengalami sakit kepala yang luar biasa dan tidak dapat tidur selama empat malam.

Saya kemudian mendengarkan ceramah Guru di Guangzhou dan mulai mencari ke dalam. Hal-hal yang terjadi bukan secara kebetulan. Keterikatan manusia sayalah yang telah membuka celah kekosongan bagi kekuatan lama untuk menganiaya saya. Jika tidak demikian, mereka tidak berani menyentuh saya karena Guru selalu melindungi para praktisi setiap saat.

Lalu apa yang menyebabkan gigi saya sakit? Hal itu berhubungan dengan mulut saya. Saya menyadari bahwa saya belum mampu mengultivasi ucapan saya, sehingga kejahatan mudah menyusup ke dalam. Seandainya para praktisi itu melepaskan kultivasi karena diri saya, saya pasti berdosa besar dan akan menimbulkan banyak kerugian bagi satu tubuh pengikut Dafa.

Saya tahu bahwa diri saya perlu menghilangkan kebencian, rasa marah, dan mengeluh. Saya juga perlu melepaskan keterikatan mencari nama. Segala yang terjadi dalam kultivasi adalah demi kebaikan saya. Saya seharusnya berterima kasih kepada praktisi lain. Tanpa mereka, bagaimana keterikatan saya dapat ditemukan?

Karena saya telah meningkatkan Xinxing, Guru mengatur Hui dan Ming untuk datang menemui saya. Saya meminta maaf pada mereka dan dengan tulus berterima kasih kepada mereka karena telah membantu saya menyingkirkan keterikatan hati. Saya menceritakan pada mereka bagaimana saya menyadari keterikatan yang saya miliki dan berusaha melepaskannya. Mereka gembira mendengarnya.

Setelah melepaskan diri dari sikap mengeluh; sakit gigi dan nyeri di kepala saya juga menghilang. Saya takjub dengan kekuatan mencari ke dalam, dan keampuhan Dafa yang luar biasa.

Hanya Menerima Apa yang Guru Berikan

Saya pernah mengalami sakit leher selama 11 tahun sebelum saya berkultivasi Dafa. Rasanya nyeri sekali dan terasa gatal. Tidak satu pun obat dari Tiongkok maupun Barat yang dapat menyembuhkannya. Namun rasa sakit itu hilang setelah saya berlatih Falun Dafa pada tahun 1998, kemudian muncul kembali pada tahun 2010, dan berlangsung dalam waktu lama. Namun saya menyadari bahwa itu bukan karma penyakit, melainkan disebabkan oleh keterikatan hati.

Saya bersama praktisi lain di daerah kami melakukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin pada bulan Mei 2015. Saya juga membantu 20 rekan praktisi menulis tuntutan mereka.

Saya menyadari bahwa diri saya masih memiliki keterikatan pada mentalitas pamer. Keterikatan hati ini membuat saya membuktikan kebenaran diri sendiri dan mencari ketenaran di antara praktisi. Saya berkata pada Guru bahwa saya tidak ingin keterikatan yang didorong masuk oleh kekuatan lama. Hanya menerima pengaturan yang Guru berikan kepada diri saya.

Esok harinya leher saya tidak terasa kaku lagi dan nyerinya hilang. Berkat karunia dari Guru, rasa sakit itu lenyap!