Wisatawan Daratan Tiongkok Senang Melihat Pawai Falun Gong di Taiwan

(Minghui.org) Partai Komunis Tiongkok (PKT) melancarkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong 19 tahun lalu. Lebih dari 19 tahun ini, banyak masyarakat Taiwan menerima latihan ini sebagai cara untuk meningkatkan jiwa, raga dan spirit, serta menghubungkan dengan kebaikan serta makna mendalam dari budaya tradisional Tionghoa.

Pawai pada tanggal 14 Juli 2018 di Taipei diikuti oleh lebih dari 2.000 praktisi, menunjukkan kepopuleran Falun Gong di Taiwan dan memberikan kesempatan kepada wisatawan daratan Tiongkok untuk memikirkan kembali apa yang pernah mereka dengar tentang Falun Gong melalui propaganda fitnahan PKT.

Lebih dari 2.000 praktisi Falun Gong dari bagian utara Taiwan mengadakan pawai pada tanggal 14 Juli 2018 untuk meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan di daratan Tiongkok. Rute pawai melebihi 4 km dan melalui daerah pendidikan dan bisnis utama di Taipei

Sekelompok turis dari Provinsi Jilin, Tiongkok menonton praktisi berkumpul yang sedang mempersiapkan pawai. Pemandu tur mereka bergegas menghampiri mereka dan meminta mereka jangan menerima materi Falun Gong. Akan tetapi, beberapa turis mengambil foto spanduk Falun Gong seperti pesan seperti ini “Menceraiberaikan PKT, akhiri penganiayaan.”

Turis Tiongkok Merasa Senang karena “Pemandangan yang Jarang Ada”

Hu, pria asal Beijing sedang melakukan perjalanan sendirian. Ini adalah hari ketiganya dari 10 perjalanan. Dia mengikuti pawai dan mengambil video serta foto. Dia berkata ingin merekam “pemandangan yang jarang ada.” Falun Gong telah membuatnya penasaran, karena dia melihat praktisi di tempat wisata setiap hari dan sekarang bertemu kelompok praktisi yang demikian besar.

Dia telah melihat pemogokan serikat kerja di Paris dan terjadi konflik selama pemogokan. Namun, dia melihat pawai Falun Gong begitu damai dan tertib. Dia juga mencatat bahwa kelompok Falun Gong meliputi segala umur. Dia melihat perbedaan besar antara Falun Gong di Taiwan dengan apa yang didengarkan di lingkungan penganiayaan di daratan Tiongkok.

Hu berkata dia menghormati Falun Gong sebagai bentuk keyakinan dan kebebasan pribadi, walaupun Falun Gong dilarang di daratan Tiongkok. Dia berharap hasil rekamannya dapat dibagikan kepada teman-temannya di Tiongkok.

“Saya Tidak Menyangka Begitu Banyak Orang Berlatih Falun Gong”

“Saya pernah melihat praktisi Falun Gong di tempat wisata di Taiwan dan negara lain. Tetapi saya tidak menyangka begitu banyak orang berlatih Falun Gong!” kata Song, pria asal Beijing. Dia melakukan perjalanan bersama dengan temannya Luo, dari Provinsi Guangdong.

“Sangat menyenangkan! Begitu banyak orang. Kami tidak bisa melihat hal seperti ini di daratan Tiongkok,” kata Luo. Dia mengatakan berada di Tiongkok sulit baginya untuk mengetahui kepopuleran Falun Gong di luar negeri, karena propaganda dan kendali internet di daratan Tiongkok. “Tapi ini bukan masalah di Taiwan. Wow, pawainya benar-benar akbar. Sungguh pemandangan yang jarang ada!”

Song menambahkan, “Kami sering pergi ke Hong Kong, tapi tidak pernah bertemu pawai Falun Gong di sana. Kami beruntung pada hari ini melihatnya di Taiwan!”

Chen, seorang praktisi wanita Falun Gong yang menghabiskan banyak waktu untuk berbicara dengan para turis Tiongkok di Sun Yat-sen Memorial, berkata kepada reporter, “Banyak turis Tiongkok, khususnya mereka yang tidak mengikuti pemandu tur, berusaha untuk membaca poster Falun Gong di tempat wisata dan mengambil foto-foto poster.”

Beberapa pemandu tur yang mendukung Falun Gong memberitahu kelompok tur mereka untuk berkumpul di poster-poster Falun Gong. Nasihat lainnya adalah meminta mereka mencari bantuan dari praktisi Falun Gong jika mereka tersesat, karena praktisi Falun Gong ramah dan pasti membantu mereka.

Banyak penonton setempat mengungkapkan dukungannya dengan berteriak, “Lanjutkan Falun Gong!” saat barisan melewati mereka.