(Minghui.org) Menjelang tahun ketiga pandemi, seluruh dunia berusaha beradaptasi dengan “kenormalan baru.” Praktisi Falun Dafa mengadakan sejumlah konferensi berbagi pengalaman tahun lalu, baik melalui daring maupun secara langsung, sebagai tempat berbagi bagaimana menerapkan prinsip Sejati-Baik-Sabar dan menyebarkan berkah Falun Dafa kepada masyarakat umum. Selama pandemi, praktisi selalu menyarankan orang-orang untuk melafal, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik.” Termasuk diantaranya para pasien Covid, yang sembuh dengan melafalkan dua kalimat berkah.
Sementara orang-orang di seluruh dunia bebas berlatih Falun Dafa, praktisi Tiongkok mengalami penganiayaan yang masih berlangsung, yang diluncurkan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada Juli 1999. Banyak praktisi di Tiongkok ditangkap, ditahan, dianiaya, bahkan harus kehilangan nyawa karena mempertahankan keyakinan mereka.
Terlepas dari penganiayaan brutal ini, praktisi Tiongkok tidak pernah goyah dalam menjalani keyakinan mereka atau menghentikan upaya mereka dalam meningkatkan kesadaran akan kekejaman dan kebohongan PKT. Ini membuat banyak orang awam dan pejabat sama-sama memahami Falun Dafa dan berhenti mengikuti kebijakan penganiayaan rezim komunis Tiongkok.
Praktisi di luar Tiongkok juga bekerja keras untuk mengungkap penganiayaan. Mereka menyerahkan daftar pelaku yang terlibat dalam penganiayaan dan meminta sanksi terhadap pelaku. Berbagai negara di seluruh dunia telah mengambil tindakan untuk menghentikan penganiayaan PKT terhadap Falun Dafa, dan sejumlah laporan media telah mendokumentasikan pelanggaran berat hak asasi manusia di Tiongkok.
Latihan damai Falun Dafa terus berkembang di luar Tiongkok tanpa batasan budaya atau bahasa, berkat upaya gigih para praktisi dalam memperkenalkan Falun Dafa ke publik. Pameran Seni Zhen-Shan-Ren dan sejumlah dokumenter, serta partisipasi praktisi dalam acara komunitas, juga membantu menyebarkan informasi penganiayaan ke segala tempat.
Sementara pertunjukan Shen Yun membawa budaya tradisional Tiongkok yang diilhami oleh dewata kepada penonton di hampir setiap sudut dunia, toko buku Tianti dan Pusat Penerbitan Minghui juga dengan bangga menyediakan buku-buku Falun Dafa dan publikasi terkait kepada orang-orang.
1. Praktisi Berbagi Pengalaman untuk Meningkat Bersama-sama
Setelah Falun Dafa diperkenalkan ke publik oleh Guru Li Hongzhi pada tahun 1992, para praktisi secara teratur mengadakan konferensi berbagi pengalaman untuk menceritakan bagaimana menjadi warga yang lebih baik dengan mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.
Selain konferensi secara langsung di Taiwan, Swiss, Meksiko, Brasil, dan tempat lainnya, konferensi secara daring juga diadakan pada 2021 lalu, seperti pengiriman artikel untuk Hari Falun Dafa Sedunia, Fahui Internasional di daring, Konferensi Berbagi Pengalaman Minghui, dan Fahui Tiongkok ke-18.
Praktisi juga menyampaikan banyak ucapan selamat untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Guru Li. Misalnya, ucapan selamat diterima oleh Minghui dari 63 negara untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, sementara praktisi dari 50 profesi di Tiongkok mengucapkan Selamat Festival Bulan kepada Guru Li, sebuah tradisi Tiongkok yang melambangkan reuni dan kebahagiaan.
Lebih dari 6.000 praktisi menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa Taiwan 2021 di Taipei pada 19 Desember 2021.
2. Manfaat Ajaib Falun Dafa pada Jiwa dan Raga
Lima perangkat latihan Falun Dafa dan prinsip Sejati-Baik-Sabar, telah banyak meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan para praktisinya. Selain itu, orang awam yang mengingat “Falun Dafa baik” “Sejati-Baik-Sabar baik” juga menerima berkah. Setelah Dong Nguyen, seorang dokter Tionghoa Vietnam di Houston, Texas, tertular Covid-19, ia teringat nasihat dari seorang praktisi untuk melafalkan dua kalimat berkah di saat kritis. Dia melakukannya dan mendapatkan kembali kesehatannya. Pemulihan luar biasa serupa juga terlihat di Tiongkok, Korea Selatan, Meksiko, dan Slovakia.
Ulasan sebelumnya menjelaskan mengapa mereka yang terinfeksi atau pernah kontak dekat dengan pasien Covid-19 berhasil sembuh dengan cepat. “Dalam Huangdi Neijing (Klasik Batiniah Kaisar Kuning), salah satu teks medis Tiongkok kuno yang paling terkenal, mengatakan, 'Ketika seseorang memiliki qi (energi) lurus yang bersemayam di dalam, tidak ada kejahatan yang dapat menyerang.'” Artikel tersebut menulis, " PKT adalah ancaman terbesar dunia, dan praktisi Falun Gong sebagai satu-satunya kelompok terbesar yang ditekan oleh rezim karena keyakinan mereka, siapa pun yang mendukung praktisi Falun Gong yang tidak bersalah akan diberkati."
3. Penganiayaan di Tiongkok Masih Berlangsung
Sayangnya, praktisi di Tiongkok masih mengalami penganiayaan karena menegakkan keyakinan mereka. Polisi Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi memukuli seorang wanita dengan sangat parah hingga mematahkan tujuh tulang rusuknya. Di Kota Dqing, Provinsi Heilongjiang, 11 warga menerima hukuman hingga 11 tahun penjara karena melakukan panggilan telepon ke publik dan mengungkap penindasan brutal.
Pada tahun 2021, Minghui melaporkan 132 kematian praktisi Falun Gong akibat penganiayaan, 1.187 kasus praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman, dan sedikitnya 16.413 praktisi ditangkap atau dilecehkan karena keyakinan mereka.
4. Lebih Banyak Warga Tiongkok yang Tersadarkan
Melalui upaya gigih para praktisi, banyak orang Tiongkok maupun para pejabat sama-sama mempelajari informasi tentang Falun Dafa dan menjadi mendukung para praktisi.
Pejabat di Provinsi Shaanxi yang melecehkan praktisi dalam kampanye “sapu-bersih” PKT, berhenti melecehkan praktisi. Seorang praktisi di Provinsi Qinghai menuntut haknya atas dana pensiunnya, dan Biro Jaminan Sosial setempat membatalkan kasusnya yang menuntut dia untuk mengembalikan uang pensiun yang diberikan kepadanya selama masa hukumannya karena keyakinannya.
Lebih banyak orang awam yang telah mengetahui watak jahat PKT. Dalam satu contoh, semua delapan anggota keluarga mundur dari PKT. Zhang Tianyou, seorang mahasiswa yang disewa PKT untuk melumpuhkan jaringan telepon Pengunduran Diri dari PKT, tidak hanya memutuskan hubungannya dengan PKT sendiri tetapi juga mengajak 59 teman sekelasnya untuk melakukan hal yang sama.
5. Daftar Pelaku Penganiayaan Diserahkan ke Berbagai Pemerintah
Melanjutkan upaya mereka dari tahun 2020, praktisi dari 37 negara menyerahkan daftar terbaru pelaku yang terlibat dalam penganiayaan Falun Dafa kepada pemerintah masing-masing, meminta sanksi terhadap para pelanggar hak asasi manusia ini, termasuk menolak visa masuk ke negara masing-masing dan membekukan aset mereka di luar negeri. Di antara mereka adalah Fu Zhenghua, mantan direktur Kantor 610 Pusat PKT, sebuah badan di luar hukum yang dibentuk khusus untuk menganiaya Falun Gong.
Daftar lainnya kemudian diserahkan ke 36 negara pada Hari Hak Asasi Manusia. Ke-36 negara tersebut antara lain Aliansi Lima Mata, 23 negara di Uni Eropa, dan delapan negara lainnya (Jepang, Korea Selatan, Indonesia, Swiss, Norwegia, Liechtenstein, Israel, Meksiko).
6. Perundang-undangan dan Resolusi untuk Mengekang Penganiayaan
Beberapa laporan dikeluarkan oleh pemerintah AS pada tahun 2021 yang menyoroti pelanggaran HAM PKT terhadap praktisi Falun Gong. Badan-badan tersebut termasuk Komisi Eksekutif Kongres AS untuk Tiongkok (CECC) pada Januari, Departemen Luar Negeri AS pada Maret, dan Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS (USCIRF) pada April. Senat Negara Bagian Texas mengeluarkan resolusi yang mengecam kejahatan pengambilan organ oleh PKT, dan puluhan pemerintah daerah di Virginia melakukan hal yang sama.
Institut Penelitian Strategis Sekolah Militer Prancis (IRSEM) menerbitkan laporan pada 20 September 2021, dengan 79 tempat menyebutkan penganiayaan PKT terhadap Falun Gong.
Perkembangan serupa terlihat di benua lain. Inggris mengesahkan undang-undang pada Februari 2021 untuk mengekang kejahatan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok. Ini diikuti oleh laporan rinci pada bulan September dari sebuah institut di bawah Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis dan sidang Parlemen Eropa pada November menentang pengambilan organ. Banyak anggota parlemen Jerman mengecam pengambilan organ paksa PKT pada Hari Hak Asasi Manusia pada 10 Desember, dan Dewan Kabupaten Yilan di Taiwan mengeluarkan mosi lintas partai pada 24 Desember untuk mendukung Deklarasi Universal tentang Memerangi dan Mencegah Pengambilan Organ Secara Paksa (UDCPFOH).
7. Liputan Media
Knack, salah satu majalah Belgia, menerbitkan artikel pada 25 Februari tentang pameran tubuh dan hubungannya dengan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok, sementara media lokal BATU TV di Indonesia meliput perayaan Hari Falun Dafa Sedunia pada 23 Mei 2021. Demikian pula sejumlah surat kabar di Texas, termasuk The Dallas Morning News, melaporkan adopsi TX SCR3 sebagai undang-undang “mengecam praktik pengambilan organ secara paksa di Tiongkok” pada bulan Juni.
Ligia Reyes (kanan), pembawa acara program “Dare for You” dalam sebuah wawancara dengan praktisi Jeniffer García (kiri). (Sumber: Mexiquense TV)
Selain itu, The Scotsman memfilmkan fitur khusus tentang praktisi Falun Gong pada bulan November tentang perlawanan damai mereka terhadap penganiayaan di Tiongkok saat konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) ke-26 diadakan di Glasgow. Selain itu, Mexiquense TV di Meksiko pada bulan Desember menyiarkan wawancara dengan praktisi mengenai latihan Falun Dafa selama program Natal khusus untuk kesehatan dan kesejahteraan.
8. Memperkenalkan Falun Dafa kepada Publik
Karena banyak tempat yang dibatasi karena pandemi, praktisi menyelenggarakan kelas instruksional daring secara gratis untuk mengajarkan latihan kepada publik. Mereka menerima tanggapan positif. Kiryu, seorang warga Jepang berusia 50-an, cacat, dan kondisinya diperparah oleh pandemi dan faktor lainnya. Dia senang mengetahui bahwa latihan Falun Dafa menghilangkan depresi dan insomnianya. Dia berkata, “Akhirnya, saya bisa tidur nyenyak.”
Seorang praktisi Falun Dafa memperagakan latihan pertama Falun Dafa selama perayaan Natal di Rwanda, Afrika.
Mulai dari Taman Golden Gate hingga Air Terjun Niagara, dari pameran kesehatan di Swedia hingga kampus-kampus sekolah di Prancis dan Indonesia, orang-orang telah mengikuti Falun Dafa dengan daya hidup dan harapan baru. Setelah 200 sukarelawan, guru, dan orang tua gagal menangani 1.000 anak yang ribut selama perayaan Natal di Rwanda, Afrika, semua orang terkejut menemukan kerumunan segera tenang dan mengikuti seorang praktisi untuk melakukan latihan Falun Dafa. Salah satu orang tua berseru, "Ini adalah momen terindah hari ini!"
9. Pameran Seni Rupa dan Film
Pameran Internasional Seni Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) terus menarik banyak perhatian pada kontras yang jelas antara keindahan Falun Dafa dan penganiayaan kejam di Tiongkok. Karya seni itu “membawa keberanian bagi semua orang yang mengalami penganiayaan di dunia,” tulis seorang peserta pameran di Jerman.
“Datang dan melihat karya seni ini adalah perjalanan yang luar biasa, seolah menemukan diri kita yang sejati, menuju kehidupan yang lebih baik,” komentar salah satu warga Athena, Yunani. “Di dalam hati kami, hanya ada belas kasih dan cahaya, tanpa kekejaman. Saya harap ini akan mengarah pada harapan untuk masa depan. ”
Poster untuk dokumenter Ask No Questions
Setelah Beholder, festival film dokumenter internasional selama lima hari, menayangkan film dokumenter berjudul Ask No Questions di hari pertama pada 13 Oktober di Veghel, dua surat kabar Belanda melaporkan acara tersebut pada hari berikutnya dan memperkenalkan film tersebut. Joost Hengeveld, kontributor sebuah festival film, setuju bahwa prinsip-prinsip Falun Gong bermanfaat bagi semua orang. Dia tidak tahu bahwa orang-orang diperlakukan seperti hewan di Tiongkok dan menganggap hal ini sangat mengkhawatirkan bahwa media berita di Tiongkok menyiarkan kebohongan.
10. Praktisi Falun Dafa di Komunitas
Partisipasi praktisi Falun Dafa menjadi sorotan Parade Hari Thanksgiving Chicago pada 25 November lalu.
Banyak negara bagian AS termasuk Delaware mengakui bahwa 13 Mei sebagai “Hari Falun Dafa,” dan lebih dari 10 kota di Kanada seperti Air Terjun Niagara merayakan secara khusus dengan upacara bendera. Selama Parade Hari Veteran Kota New York tahunan ke-102 yang diadakan pada 11 November, Tian Guo Marching Band menampilkan sejumlah komposisi dengan campuran terompet, horn, tuba, bariton, klarinet, saksofon, flute, dan drum. Diana Hodges yang menonton sangat menyukai akan penampilan band itu sehingga dia menari dan mengibarkan bendera AS selaras dengan musiknya, sambil berseru, "Saya menyukainya!"
Menunjuk ke hatinya, dia berkata, “Ya Tuhan! Musik ini mengguncang hati saya! Menyentuh relung hati yang sulit dijangkau. Musik yang membuat saya sangat bersemangat. Terima kasih! Musik ini dari surga. Membentuk hubungan dengan dewata.”
11. Penampilan Shen Yun
Akhir pertunjukan Shen Yun North America Company di Popejoy Hall di Albuquerque, New Mexico pada 1 November 2021
Dari Arizona hingga Florida, dari Carolina Selatan hingga Boston, Shen Yun sekali lagi membawakan pertunjukan yang luar biasa ke seluruh Amerika Serikat dan benua lainnya. Aktris Elise Devereux setelah menonton pertunjukan di Thousand Oaks, California, pada 31 Oktober berkata, “[Shen Yun] luar biasa. Saya berharap Tiongkok dapat kembali ke [waktu] sebelum komunisme -- jika itu akan terjadi. Saya sangat berharap begitu! Saya harap Amerika tidak menjadi seperti itu!” Dia menambahkan bahwa salah satu vokalis bel canto telah membawakan lagu yang memperkenalkan Sang Pencipta. “Begitu emosional. Lagu itu benar-benar membuat saya meneteskan air mata.”
12. Toko Buku Tianti dan Penerbitan Minghui Memperluas Kehadirannya
Saat Inggris Minghui (en.minghui.org) meluncurkan aplikasi Android pada bulan Desember, Minghui Publishing merilis versi e-book dari pemenang penghargaan Minghui Report: Penganiayaan 20 Tahun terhadap Falun Gong di Tiongkok dan meluncurkan toko online baru untuk menyediakan buku-buku Minghui, majalah, dan materi lainnya.