(Minghui.org) Sebanyak 110 kasus praktisi Falun Gong dihukum karena keyakinan mereka dilaporkan pada Februari 2023.
Di antara kasus yang baru dilaporkan, 15 kasus terjadi antara 2014 dan 2021, 66 kasus pada 2022, 4 kasus pada Januari 2023, dan 24 kasus pada Februari 2023. Satu kasus tidak memiliki informasi tentang waktu hukuman dan lamanya masa hukuman.
Praktisi yang dihukum berasal dari 12 provinsi dan 3 kota madya yang dikontrol secara terpusat (Beijing, Chongqing, dan Tianjin). Shandong mencatat kasus terbanyak sebanyak 37 kasus. Heilongjiang menduduki peringkat kedua dengan 19 kasus. Daerah yang tersisa memiliki kasus antara 1 dan 9.
Masa hukuman berkisar antara dua bulan sampai delapan tahun. Di antara 45 praktisi yang usianya diketahui, mereka berusia antara 25 dan 88 tahun saat divonis hukuman, termasuk 8 berusia 70-an dan 5 berusia 80-an. Di antara yang dihukum adalah wakil kepala sekolah dasar, profesor perguruan tinggi, pensiunan insinyur, dan mantan sekretaris departemen arsip Kementerian Luar Negeri.
Berikut ini adalah beberapa contoh kasus hukuman. Daftar lengkap praktisi yang dihukum dapat diunduh di sini (PDF).
Praktisi Muda Dihukum
Penganut Buddha Awam Menjadi Praktisi Falun Gong Dihukum Delapan Tahun Penjara karena Keyakinannya
Setelah menghabiskan hampir dua tahun dalam tahanan, seorang warga Kota Chengdu berusia 34 tahun, Provinsi Sichuan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda 30.000 yuan pada 15 Februari 2023.
Qu Xing [pria] adalah penduduk asli Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Sejak remaja dia telah tertarik pada kultivasi spiritual. Dia belajar agama Buddha dan juga pergi ke Tibet untuk belajar Tantra. Dia kemudian pergi ke Nepal dan belajar di bawah bimbingan seorang biksu terkenal. Biksu itu tidak menentukan apakah dia akan mengambil Qu sebagai murid, tetapi menahannya di biara selama lebih dari setahun. Qu tinggal di tenda bambu dan menjalani kehidupan yang sangat sederhana.
Pada tahun 2018, dia menemukan Falun Gong di Internet. Dia sangat gembira setelah membaca Zhuan Falun, teks utama Falun Gong. Dia berkata bahwa Falun Gong tepat adalah apa yang dia cari. Dia memberi tahu biksu itu bahwa dia telah memutuskan untuk berlatih Falun Gong. Biksu itu sangat bahagia untuknya.
Qu kemudian pulang ke Tiongkok. Setelah singgah sebentar di Chengdu, dia menyukai kota itu dan memutuskan untuk tinggal di sana. Dia ditangkap pada 8 Juni 2021, setelah dilaporkan memasang poster Falun Gong saat mengantarkan makanan.
Selama persidangan Qu pada 15 Februari 2023, pengadilan dijaga ketat oleh petugas pengadilan. Keluarganya, termasuk ibunya, tidak diizinkan menghadiri persidangan. Pengacaranya mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Hakim memvonisnya delapan tahun sore itu.
Pria 25 Tahun Dihukum 3,5 Tahun
Sun Yushan, seorang warga Kota Changsha, Provinsi Hunan berusia 25 tahun, dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada 15 Februari 2023. Sun ditangkap pada 20 Januari 2022 dan dibawa ke Pusat Penahanan No. 2 Kota Changsha dua hari kemudian.
Hakim Chen Yuchao dari Pengadilan Kota Liuyang awalnya menjadwalkan sidang pada 28 Juli, namun membatalkannya sehari sebelum tanggal sidang, tanpa memberikan penjelasan apa pun. Keluarga Sun menuntut agar kasusnya dibatalkan, tetapi tidak berhasil.
Pada hari persidangan pada 15 Februari 2023, pengadilan dikelilingi oleh beberapa mobil polisi dan ambulans. Beberapa pejabat pemerintah juga hadir.
Pengadilan awalnya hanya mengizinkan sepuluh orang untuk menghadiri persidangan, tetapi kemudian mengizinkan sebagian besar keluarga Sun masuk karena protes keras mereka. Hakim Chen berulang kali menyela pembelaan oleh pembela keluarga Sun.
Sun bersikeras bahwa dia tidak melanggar hukum apa pun dalam berlatih Falun Gong. Ia mengungkapkan, selama tiga hari ditahan di kantor polisi, polisi hanya memberinya satu kali makan.
Hakim menghukum Sun 3,5 tahun dengan denda 10.000 yuan di akhir persidangan.
Hak untuk Didampingi Perwakilan Hukum Ditolak
Hak Pria Jilin untuk Didampingi Perwakilan Hukum Ditolak dan Dihukum 1,5 Tahun
Setelah kehilangan hak untuk didampingi perwakilan hukum sejak penangkapannya Juli lalu karena berlatih Falun Gong, seorang warga Kota Changchun, Provinsi Jilin berusia 47 tahun dijatuhi hukuman 1,5 tahun sekitar Februari 2023.
Cao Hui, wakil kepala Kantor Polisi Jalan Caiyu, memimpin petugas ke rumah Wang Peng pada 20 Juli 2022, mencari ibunya, yang juga berlatih Falun Gong seperti dirinya. Setelah mengetahui bahwa ibunya, yang pernah berbagi tempat tinggal dengan Wang, telah tinggal jauh dari rumah untuk bersembunyi dari mereka, polisi menggeledah tempat itu dan menyita komputer, ponsel dan buku-buku Falun Gong milik Wang.
Rumah Wang digeledah.
Polisi memasukkan Wang ke tahanan kriminal di Pusat Penahanan Weizigou. Keluarganya segera menyewa pengacara untuknya. Ketika pengacara pergi ke pusat penahanan untuk mengunjunginya, penjaga tidak membiarkan dia bertemu Wang, mengklaim bahwa dia harus mendapatkan izin dari Kantor Keamanan Domestik.
Keluarga Wang kemudian menyewa pengacara lain. Namun Kantor Keamanan Domestik menolak untuk menyetujui permintaan kunjungan pengacara tersebut.
Keluarga menelepon hotline wali kota untuk mengajukan pengaduan terhadap polisi, hanya untuk diberi tahu bahwa Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Changchun memiliki kebijakan, melarang praktisi Falun Gong untuk diwakili oleh pengacara.
Pengadilan Distrik Kuancheng menggelar sidang kasus Wang di pusat penahanan pada 21 November 2022. Keluarganya kemudian membenarkan bahwa dia telah dijatuhi hukuman 1,5 tahun.
Veteran Sichuan Ditolak Haknya untuk Didampingi Penasihat dan Dihukum Penjara
Seorang veteran berusia 40 tahun di Kabupaten Miyi, Provinsi Sichuan dijatuhi hukuman tiga tahun karena keyakinannya pada Falun Gong sekitar Februari 2023.
Luo Banglin ditangkap di rumahnya pada 15 Maret 2022. Satu bulan setelah dia dipindahkan ke Pusat Penahanan Mianshawan pada pertengahan April 2022, seorang jaksa dari Kejaksaan Kabupaten Miyi mewawancarainya dan mengatakan mereka akan merekomendasikan 3 atau 3,5 tahun hukuman penjara baginya.
Istri Luo, Hong Chuyan pergi ke kejaksaan dan mengajukan permohonan untuk menjadi pembela non-pengacaranya. Hu Shouhua, jaksa penuntut yang bertanggung jawab atas kasus tersebut, menuntut agar dia menandatangani dokumen yang berjanji tidak akan menyewa pengacara untuk suaminya. Dia menolak untuk membuat janji seperti itu.
Hong mengajukan pernyataan pembelaannya pada 12 Agustus dan menerima telepon dari Hu tiga hari kemudian. Hu mengatakan bahwa dia tidak diizinkan mewakili suaminya sebagai pembela non-pengacara atau mengunjunginya di pusat penahanan.
Tanpa mengizinkan penasihat hukum Luo, Pengadilan Kabupaten Miyi memvonisnya pada 23 Desember 2022.
Luo bertugas selama dua tahun di ketentaraan di Tibet, antara tahun 2003 hingga 2005. Dia menderita penyakit ketinggian tinggi dan berjuang dengan kesehatan yang buruk setelah menyelesaikan dinasnya. Dia mengalami kesulitan tidur di malam hari dan memiliki energi yang sangat rendah. Dia kemudian berlatih Falun Gong atas rekomendasi seorang teman dan mendapatkan kembali kesehatannya. Dia memulai pertanian mangga dan membuka toko online untuk menjual buah-buahan.
Penderitaan Keluarga
Pria Mongolia Dalam Dihukum karena Keyakinannya, Istrinya Meninggal dalam Kesedihan
Zhang Guosheng, dari Kota Chifeng, Mongolia Dalam, ditangkap pada Juli 2022, beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-70. Pengadilan setempat dengan cepat memvonisnya 1,5 tahun. Hukumannya membuat istrinya sangat terpukul. Kesehatannya menurun dengan cepat dan dia meninggal pada 30 Oktober 2022. Dia berusia 65 tahun.
Hukuman terakhir Zhang berasal dari penangkapan sebelumnya di pasar petani pada 18 Oktober 2019. Polisi mengambil kunci rumahnya setelah menangkapnya dan mulai menggerebek rumahnya ketika tidak ada orang di sekitar. Karena tekanan darahnya yang tinggi, pusat penahanan setempat menolak menerimanya dan karena itu dia dibebaskan dengan jaminan malam itu.
Zhang dipanggil ke kejaksaan pada tahun 2020. Jaksa menyatakan niatnya untuk mendakwanya. Untuk menghindari penganiayaan, Zhang memutuskan untuk bersembunyi. Pensiunnya telah ditangguhkan sejak saat itu.
Selama Zhang mengungsi, polisi menggeledah rumahnya dan rumah putrinya beberapa kali. Mendengar ibunya yang berusia 80-an dirawat di rumah sakit, polisi pun pergi ke rumah sakit untuk mencarinya.
Suatu malam, ketika istri Zhang, Lu Lianli, sendirian di rumah, polisi membawa tukang kunci dan mendobrak untuk mencari Zhang. Setelah menemukan dia tidak ada di rumah, mereka pergi ke kampung halamannya malam itu juga dan menggeledah rumah pamannya.
Keluarga Guo Yuanrong baru-baru ini membenarkan bahwa dia telah dijatuhi hukuman dua tahun karena keyakinannya pada Falun Gong.
Hukuman terhadap Guo, 59 tahun, penduduk asli Kabupaten Wei, Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, berawal dari penangkapan sebelumnya terhadap dia dan istrinya, Cai Jinchuan pada 30 Agustus 2019, ketika keduanya menjadi sasaran dalam penangkapan masal terhadap delapan orang di Hebei, di Kabupaten Guangling, Kota Datong, Provinsi Shanxi.
Guo menderita tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan jantung berdebar saat ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Hunyuan di Provinsi Shanxi. Dia dibebaskan dengan jaminan setelah 30 hari. Cai melakukan mogok makan di Pusat Penahanan Wanita Kota Zhangjiakou di Provinsi Hebei dan dibebaskan dengan jaminan delapan hari kemudian. Keduanya kemudian dipaksa tinggal jauh dari rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.
Guo ditangkap lagi pada 8 September 2022, di rumah keponakannya di Kabupaten Guangling. Dia ditahan di Pusat Penahanan Kabupaten Hunyuan di Shanxi. Dia dipindahkan ke rumah sakit penjara tidak lama setelah itu karena kondisi kesehatannya.
Saat keluarga Guo menghubungi hakim Sun Jianjiang dari Pengadilan Yungang di Kota Datong pada 12 Januari 2023, Sun berjanji akan memberi tahu mereka saat dia menjadwalkan sidang kasus Guo. Tetapi ketika keluarganya menelepon Sun lagi pada tanggal 2 Februari, Sun mengungkapkan bahwa dia telah menghukum Guo dua tahun penjara begitu saja tanpa memberi tahu keluarga tentang persidangan tersebut. Dia mengklaim bahwa Guo adalah orang dewasa sehingga dia tidak memiliki kewajiban untuk memberi tahu keluarganya tentang hukumannya.
Keluarga Guo juga membenarkan bahwa dia telah dibawa kembali ke Pusat Penahanan Hunyuan dari rumah sakit, tetapi para sipir tetap melarang mereka mengunjunginya.
Cai masih dalam pelarian pada saat penulisan.
Tang Lirong dari Kota Deyang, Provinsi Sichuan, diam-diam dihukum empat tahun karena berlatih Falun Gong. Putri Tang, yang saat ini tinggal di AS, meminta pihak berwenang Tiongkok untuk membebaskannya.
Tang, sekitar 60 tahun, ditangkap di tempat kerja pada 2 April 2020. Polisi masuk ke kantornya, menampar wajahnya, dan memborgolnya. Kedua tempat tinggalnya digeledah hari itu. KTP dan paspornya disita. Saat menggeledah rumahnya, polisi dengan cepat menunjukkan surat perintah penggeledahan, tetapi mereka menyimpannya kembali tanpa memberinya kesempatan untuk menelitinya.
Sebelum membebaskan Tang sebagai tahanan rumah keesokan harinya, polisi mengambil fotonya dan mengumpulkan sidik jari dan sampel darahnya.
Polisi memanggil Tang lima kali antara 20 April hingga 18 Mei. Mereka berusaha mencari tahu lebih banyak tentang praktisi lain, Zhao Jie [wanita]. Polisi juga menunjukkan kepada Tang sebuah kertas dengan lebih dari 20 nama Inggris dan menanyakan siapa mereka.
Saat mereka menginterogasinya pada 27 April 2020, polisi memanggil putri Tang, Tang Rui, mengetahui bahwa dia juga berlatih Falun Gong. Mereka bertanya kepada Tang Rui apa yang dilakukannya di AS dan praktisi mana yang dia kenal. Mereka berkata kepada Tang, "Kami tidak dapat melakukan apa pun untuk putri anda sekarang karena dia berada di AS, tetapi begitu dia kembali, kami akan menangkapnya."
Tang dipanggil ke Pengadilan Distrik Jingyang pada 8 Februari 2023. Begitu dia tiba, dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik dan kemudian ke departemen kepolisian setempat. Seorang petugas polisi bermarga Diao mengungkapkan bahwa pengadilanlah yang memerintahkan polisi untuk menangkapnya sebelum sidang kasusnya.
Tang kemudian diam-diam dijatuhi hukuman empat tahun. Pengadilan tidak pernah memberi tahu keluarganya tentang putusan tersebut, yang dikonfirmasi oleh orang dalam pada 20 Februari.
Keluarga Wu Dexiu baru-baru ini memastikan bahwa dia diam-diam telah dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena keyakinannya pada Falun Gong. Wu, dari Kota Jiaohe, Provinsi Jilin, ditangkap di tempat sewaannya pada 13 Mei 2022. Polisi memporak-porandakan tempat itu selama penggerebekan.
Saudara perempuan Wu, berusia 70-an, menelepon petugas Zhu Siyu, yang bertanggung jawab atas kasus Wu, beberapa kali untuk menanyakan tentang saudaranya. Zhu menjawabnya tetapi menolak untuk memberinya informasi apa pun. Ketika Zhu terus-menerus ditelepon dia berhenti mengangkatnya. Hingga saudara perempuan Wu harus meneleponnya dari telepon lain agar dia menjawab. Saudara perempuan Wu menghubungi beberapa firma hukum, tetapi tidak ada pengacara yang mau menangani kasus saudaranya. Dia mengatakan bahwa, setiap kali dia berpikir tentang saudara laki-lakinya yang ditangkap, dia berkeringat dingin dan tidak bisa tidur di malam hari.
Adik laki-laki Wu menerima pesan teks dari Pengadilan Kota Shulan pada 9 Februari 2023. Mengatakan bahwa Wu telah dijatuhi hukuman empat tahun dan denda 5.000 yuan. Seorang penjaga Penjara Gongzhuling menelepon adik laki-laki Wu pada 18 Februari dan memastikan bahwa Wu telah dimasukkan ke penjara.
Wu mulai berlatih Falun Gong pada Juni 1996. Setelah rezim komunis memulai penganiayaan pada 1999, dia berulang kali ditangkap dan ditahan karena mempertahankan keyakinannya. Dia menjalani tiga hukuman kamp kerja paksa dengan total empat tahun. Menjadi sasaran pemukulan biadab, disetrum, dan dicekok paksa saat dalam tahanan.
Menjadi Sasaran Penganiayaan karena Membela Falun Gong
Wanita Heilongjiang berusia 70-an Dihukum Tiga Tahun karena Membagikan Materi Falun Gong
Seorang warga Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang berusia 70-an dijatuhi hukuman tiga tahun pada 17 Januari 2023 karena berbicara tentang Falun Gong.
Polisi pertama kali menangkap suami Jiang Yifen, Kan Daping, pada 3 Maret 2022, saat dia dalam perjalanan pulang dari bekerja di pusat pengendalian pandemi lokal. Dia dipecat dari pekerjaannya tidak lama setelah itu. Polisi kemudian masuk ke rumah pasangan itu dan menyita buku-buku Falun Gong milik Jiang, foto pencipta Falun Gong, dan beberapa ponsel.
Sementara Kan dibebaskan segera setelah penangkapan, Jiang ditahan. Ketika polisi menyerahkan kasus Jiang ke kejaksaan, mereka memasukkan bukti video pengawasan jalan yang menunjukkan dia membagikan materi Falun Gong di dekat Kantor Pos Distrik Acheng, data lokasinya dilacak melalui ponselnya dan sidik jarinya cocok dengan yang dikumpulkan dari materi Falun Gong. Polisi juga menuduh Jiang sebagai pelaku berulang karena dia telah dihukum empat tahun sebelumnya karena berlatih Falun Gong.
Pengadilan setempat menghukum Jiang tiga tahun pada 17 Januari 2023.
Warga Beijing Dihukum 27 Bulan Karena Menyebarluaskan Informasi tentang Falun Gong
Seorang penduduk Beijing baru-baru ini dijatuhi hukuman dua tahun tiga bulan, setelah polisi mengklaim bahwa mereka menemukan DNA-nya pada materi Falun Gong yang didistribusikan di luar lingkungan.
Zhao Xiuhuan
Zhao Xiuhuan, 68 tahun, ditangkap pada 21 November 2020 dan ditahan di Pusat Penahanan Distrik Haidian. Polisi berkata bahwa kamera pengawas merekam dia membagikan materi Falun Gong. Polisi juga mengklaim bahwa mereka menemukan DNA-nya pada salah satu dari tujuh salinan materi Falun Gong yang dikumpulkan dari keranjang sepeda dan di bawah wiper kaca mobil di luar lingkungan.
Pengadilan Distrik Haidian mengadakan sidang atas kasus Zhao pada 11 Juni 2021. Hakim menjadwalkan dua sidang lagi setelah itu, tetapi membatalkan kedua sidang tersebut tanpa memberikan penjelasan. Sejak 2022, pengacara Zhao tidak diizinkan mengunjunginya, karena pembatasan COVID yang ketat. Baru-baru ini pengacara memastikan bahwa Zhao telah dijatuhi hukuman. Namun detail lainnya masih belum jelas.
Seorang warga Kota Macheng berusia 68 tahun, Provinsi Hubei ditangkap oleh polisi di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu karena memposting informasi tentang Falun Gong secara online. Zou Guixiang [wanita] menjadi sasaran penyiksaan brutal dan dipaksa melepaskan Falun Gong saat menjalani hukuman sepuluh bulan.
Zou, seorang pensiunan pekerja pabrik penggulung sutra, memuji Falun Gong karena telah menyembuhkan penyakit terminalnya. Karena menjunjung tinggi keyakinannya pada Falun Gong, dia berulang kali menjadi sasaran dalam dua dekade terakhir.
Pada pukul 8 malam tanggal 10 Desember 2021, polisi dari Nanjing dan Macheng menipu Zou untuk membuka pintu. Setelah interogasi singkat di Kantor Polisi Nanhu di Macheng, dia dibawa ke Nanjing semalaman. Dia ditahan di fasilitas penahanan rahasia selama lima bulan dan sering diinterogasi.
Karena Zou mengirim informasi tentang Falun Gong di WeChat (platform media sosial), polisi dan cabang keamanan nasional di Nanjing menganggap kasusnya penting dan menuduhnya “berkolusi dengan kekuatan asing anti-Tiongkok” dan “menyebarkan pidato reaksioner.” Mereka membentuk gugus tugas khusus dan terus menginterogasinya tentang bagaimana dia "berkolusi" dengan "kekuatan asing."
Setelah penyelidikan berbulan-bulan, polisi memastikan bahwa Zou membeli semua ponsel dan kartu sim miliknya tanpa menghubungi siapa pun di luar Tiongkok. Tanpa bukti yang cukup, Pengadilan Nanjing akhirnya menghukumnya sepuluh bulan karena "menyebarkan pidato reaksioner."
Bahkan setelah Zou dijatuhi hukuman, petugas keamanan nasional masih menginterogasinya. Mereka menyalakan lampu di kamarnya sepanjang waktu dan memaksanya menonton video propaganda yang menjelekkan Falun Gong dan memuji rezim komunis hingga sepuluh jam setiap hari.
Selama penahanan Zou, wakil direktur Departemen Kepolisian Gaochun pergi ke Macheng tiga kali untuk melecehkan suami dan putri mereka. Bahkan saudara laki-laki Zou pun tidak luput dari pelecehan. Polisi merekam anggota keluarganya dengan video dan berusaha memaksa mereka untuk memberikan informasi yang memberatkannya.
Zou juga memperhatikan bahwa penjaga menambahkan zat seperti kristal ke dalam air minumnya. Dia mulai mengalami tekanan darah tinggi sesekali. Dia pernah merasa sesak di dadanya. Tubuhnya dingin dan dia kesulitan bernapas.
Selain pemberian obat, pihak berwenang juga menjatah makanan yang diberikan kepada Zou dan membuatnya kelaparan. Berat badannya turun dari 57 kg menjadi 44 kg dalam lima bulan. Baru setelah dia melakukan mogok makan, pihak berwenang mulai memberinya makanan dalam jumlah normal.
Selama lima bulan dia ditahan di fasilitas penahanan rahasia, pihak berwenang hanya menghitung setengah dari hukumannya. Masa hukumannya akhirnya diperpanjang selama dua setengah bulan dan dia dibebaskan pada 21 Desember 2022.
Penangkapan Masal dan Hukuman
Ditangkap dalam Penyisiran Polisi, Dua Wanita Heilongjiang Dihukum Penjara
Dua warga Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara karena keyakinan mereka pada Falun Gong. Cheng Qiaoyun dijatuhi hukuman delapan tahun dan Du Chunxiang dijatuhi hukuman empat tahun.
Kedua praktisi ditangkap pada 12 Juli 2022, saat polisi menyisir sedikitnya 135 praktisi Falun Gong. 89 praktisi lainnya diganggu dan 156 praktisi rumahnya digeledah.
Operasi itu dilakukan delapan hari sebelum peringatan ke-23 sejak Partai Komunis Tiongkok mulai menganiaya disiplin spiritual ini pada 20 Juli 1999. Penangkapan massal ini merupakan upaya untuk memaksa praktisi yang menjadi sasaran untuk melepaskan keyakinan mereka dan mencegah mereka berbicara menjelang peringatan tersebut.
Menurut seorang petugas polisi, pihak berwenang mulai mengikuti dan merekam praktisi sejak sembilan bulan sebelum operasi. Tanggal operasi penangkapan tidak diumumkan sampai seminggu sebelumnya. Para petugas tidak memberikan nama, kantor polisi, atau informasi kontak mereka saat melakukan penangkapan, mengklaim bahwa informasi tersebut adalah rahasia negara.
Sebagian besar penangkapan dilakukan pagi-pagi sekali, antara pukul 5 hingga 7 pagi, ketika para praktisi berada di rumah. Banyak barang-barang pribadi disita, terutama buku-buku Falun Gong, foto-foto pencipta Falun Gong, komputer laptop, ponsel, dan brosur yang digunakan praktisi untuk meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan. Barang-barang ini akan digunakan sebagai bukti penuntutan bagi polisi untuk mengejar hukuman penjara terhadap mereka.
Selain Cheng dan Fu, dua praktisi lain yang menjadi sasaran penyisiran polisi, Tang Zengye [wanita] dan Li Dongju [wanita], juga telah dijatuhi hukuman masing-masing 2,5 dan 5,5 tahun.
Penganiayaan Berulang
Setelah 12 Tahun Penahanan dan Penyiksaan, Pria Hubei Dihukum Empat Tahun Lagi
Seorang pensiunan karyawan dari pusat pencegahan epidemi di Kota Jingmen, provinsi Hubei dijatuhi hukuman penjara empat tahun pada Februari 2023 karena berlatih Falun Gong.
Sebelum hukuman terakhirnya, Liu Deyu, 67 tahun, telah dipenjara beberapa kali. Dia menjalani satu hukuman kerja paksa dan dua hukuman penjara, dengan total 12 tahun. Ia juga beberapa kali terpaksa mengungsi untuk menghindari penganiayaan, tidur di gua, di pinggir jalan, atau di bawah jembatan.
Liu ditangkap pada 8 Juli 2022 saat berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di jalan. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong serta barang-barang lainnya. Dia menolak untuk menjawab pertanyaan apa pun yang diajukan polisi kepadanya.
Pengadilan Distrik Dongbao mengadakan sidang virtual atas kasus Liu pada 28 Oktober 2022. Keluarganya tidak diizinkan menghadiri sidang tersebut. Dia menolak pengacara yang ditunjuk pengadilan, dan mengajukan pembelaan tidak bersalah sendiri. Keluarganya baru-baru ini mengonfirmasi bahwa dia telah dijatuhi hukuman empat tahun.
Laporan terkait:
Dilaporkan pada Januari 2023: 117 Praktisi Falun Gong Dihukum karena Keyakinan Mereka