Hanya Dengan Melepaskan Keterikatan Hati Kita Dapat Menyelamatkan Kehidupan
Oleh praktisi Falun Dafa di Kota Shenyang

(Minghui.org) Atas belas kasih Guru saya telah berkultivasi Dafa selama 10 tahun. Saya sungguh bersyukur atas kesempatan ini, dapat berkultivasi Dafa dan saya akan memenuhi kewajiban saya untuk menyelamatkan kehidupan, seperti yang telah Guru minta untuk kita lakukan.

Sejak kecil, kesehatan saya sungguh buruk. Saya sering tinggal di rumah daripada ke sekolah yang menyebabkan saya tertinggal dari pekerjaan-pekerjaan sekolah. Bahkan setelah saya mulai bekerja dan menikah, saya masih saja memiliki kesehatan yang buruk. Setelah saya mulai berkultivasi pada Dafa, Fa yang teramat besar memurnikan jiwa saya dan mengakibatkan perubahan besar pada tubuh saya. Sebelum tahun 1999, sama seperti praktisi lainnya, saya terbenam dalam kultivasi diri yang penuh damai dan kegembiraan. Rumah saya menjadi tempat belajar bersama dan banyak praktisi datang ke rumah saya setiap harinya untuk belajar Fa. Saya meningkat sangat cepat, saya sering mengingat-ingat masa-masa yang membahagiakan itu.

Setelah PKC mulai menganiaya Falun Gong, kelompok kami memutuskan untuk mendirikan tempat produksi materi klarifikasi dengan tujuan untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada orang lain. Pada awalnya, kita tidak dapat menghasilkan cukup materi sesuai dengan kebutuhan. Kita selalu mencoba untuk memproduksi lebih banyak lagi materi setiap harinya, tetapi tetap saja tidak mencukupi kebutuhan. Kami sangat cemas, dan kita terus memproduksi materi-materi tanpa henti dan bahkan belajar Fa kami menjadi tertinggal di belakang. Karena kultivasi pribadi kami tertinggal di belakang, kita tidak dapat memahami makna yang teramat luas dari Dafa. Pikiran lurus kami menjadi lemah dan banyak sifat-sifat manusia biasa mulai muncul ke permukaan.

Di saat kami sedang bekerja dengan penuh semangat, saya tiba-tiba merasa takut. Karena kami bekerja dengan sepenuh hati, kejahatan juga tidak akan meninggalkan kami sendirian. Karena memiliki pikiran seperti itu, sesungguhnya sama saja saya sedang memohonnya. Tidak lama kemudian, kejahatan menyusupi celah kebocoran saya ini. Serombongan polisi datang dan menggeledah rumah saya dan membawa pergi seluruh materi klarifikasi fakta. Suami dan anak tertua saya ditangkap, dan saya dikirim ke kamp kerja paksa, meninggalkan anak saya yang terkecil sendirian di rumah. Beberapa petugas polisi datang ke sekolah anak saya dan berniat untuk menahannya. Di bawah perlindungan para guru, mereka tidak berhasil. Polisi sering datang ke rumah saya dan sering kali mengganggu anak saya, dimana dia dipaksa untuk pergi meninggalkan rumah dan harus menjauh dari sekolah. Hal ini bagaikan langit runtuh ke atas dirinya. Karena saya kekurangan pikiran lurus, kejahatan bisa mengambil keuntungan dari kekurangan saya ini. Saya akhirnya sungguh-sungguh mengerti apa yang Guru katakan:

“Saya beritahu anda semua, tak peduli kalian berkultivasi betapa baik, hari ini, asalkan kalian memiliki sifat hati manusia biasa, itu adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh iblis, jika diri sendiri lengah setiap saat dapat saja dimanfaatkan” (Ceramah Fa, Konferensi Fa di Boston, 2002)

Hanya ketika kita dapat melepaskan keterikatan hati, kita baru dapat menyelamatkan makhluk hidup. Adalah sangat berbahaya menggunakan pikiran-pikiran manusia untuk melakukan berbagai hal.

Ketika saya kembali ke rumah, saya mulai secara serius belajar Fa. Belajar dari pelajaran berharga yang sangat menyakitkan, saya melakukan yang terbaik untuk memperhatikan bagaimana saya dapat mengatur waktu. Saya mulai menghafal Hongyin (puisi Guru) pada pagi hari sambil melakukan pekerjaan rumah tangga. Saya memanfaatkan setiap waktu untuk belajar Fa.

Suami dan saya sendiri selalu pergi ke kota yang lebih kecil setiap malam untuk mendistribusikan materi-materi klarifikasi fakta. Kami menderita banyak kesukaran selama periode ini. Sebagai contoh, jalanan menjadi licin dan bergelombang pada musim dingin dan berlumpur pada musim panas. Orang bisa terperosok ke dalam lubang kalau tidak hati-hati. Suatu malam yang gelap gulita, mobil kami terperosok ke dalam selokan dan terbenam semakin dalam pada tanah lunak. Saya mencoba mendorong mobil dari belakang sementara suami saya mengendalikan kemudi, tetapi kami tidak dapat mengeluarkan mobil dari selokan. Seluruh tubuh saya penuh lumpur. Kaki saya terbenam di dalam lumpur dan saya tidak dapat menariknya keluar. Kemudian kami memohon pertolongan Guru. Segera tidak lama kemudian, seorang laki-laki mengendarai sebuah traktor mendatangi kami dan menolong kami mengeluarkan mobil dari lumpur. Saat itu tengah malam dan tidak orang di sekitar kami, mengapa ada pengendara traktor tiba-tiba muncul?  Kami mengerti bahwa Guru selalu mendampingi kami sepanjang waktu.

Pada suatu malam ketika kami berkendaraan menuju ke rumah, kami tiba-tiba melihat sebuah kendaraan minibus berhenti di jalan di depan kami dan dua orang sedang mendorongnya. Di saat saya menginjak rem, mobil di belakang kami menabrak kami, yang menyebabkan mobil kami menghantam minibus tersebut. Orang yang sedang mendorong minibus itu jatuh ke tanah dan mobil di belakang kami terperosok ke dalam selokan. Kami keluar untuk memeriksa mobil dan tidak menemukan kerusakan apa pun, bahkan lecet pun tidak. Guru telah melindungi kami.

Sekali waktu, ketika kami sedang mendistribusikan materi klarifikasi fakta, kami mendengar sirine polisi menuju kami. Ketika suaranya semakin mendekat, saya segera bergegas menuju jalan utama. Ketika mobil polisi tersebut akan menangkap kami, pikiran saya menjadi goyah dan saya merasa ketakutan. Saya terus saja melihat ke belakang, terus berpikir bagaimana caranya agar tidak tertangkap oleh polisi. Suami saya juga cemas, tetapi dia berkata pada saya, “Jangan lihat ke belakang. Pancarkan saja pikiran lurus!”. Saya pun memancarkan sebuah pikiran: “Kami sedang melakukan sesuatu yang paling lurus. Kejahatan tidak pantas menguji kami. Kami tidak takut!”  Ketika kembali saya menoleh ke belakang, ternyata mobil polisi itu sudah hilang dari pandangan. Pengalaman ini sekali lagi membuktikan bahwa kita harus menanggalkan segala konsep manusia biasa ketika kita sedang membuktikan kebenaran Fa. Ketika pikiran lurus kita kuat, maka tidak akan ada bahaya apa pun.

Kejahatan berada di mana-mana. Kadang-kadang, suami saya begitu sibuk dengan pekerjaannya dan pekerjaan Dafa sampai-sampai tidak sempat belajar Fa lagi, tanpa dia menyadarinya. Segera banyak konsep manusia biasa seperti hanya berfokus pada pekerjaan dan perasaan puas diri muncul ke permukaan. Dia bahkan memiliki pikiran seperti ini: Guru telah mengatakan bahwa kita (para pengikut Dafa) adalah luar biasa dan kita telah menyelamatkan begitu banyak kehidupan. Ketika perasaan puas dirinya muncul ke permukaan, dia tiba-tiba merasakan sakit pada perutnya dan memuntahkan darah. Bahkan dari anusnya juga keluar darah. Dia tidak dapat makan apa pun dan akan segera muntah bahkan apabila hanya minum segelas air saja. Gejala ini semakin memburuk malam itu. Dia begitu kesakitan sehingga tidak dapat berbaring di atas tempat tidur, dan saya sendiri juga sudah kelelahan karenanya. Mengapa kami dianiaya begitu berat ketika kamu melakukan hal yang sakral?  Pastilah ada masalah pada diri kami. Kami pun mencari ke dalam, tetapi tidak cukup dalam. Situasi ini berhenti untuk sementara. Suatu hari suami saya mulai belajar Fa kembali dengan sungguh-sungguh, dia pun mulai menangis dan berkata akhirnya dia menemukan apa yang menjadi masalah selama ini. Dengan seketika kondisinya segera membaik dan selera makannya pun kembali normal seperti sediakala.

Manusia dan dewa adalah terpisah ribuan mil jauhnya. Ketika kita menanggalkan segala konsep manusia biasa, kita pun segera berubah menjadi dewa dengan seketika. Apakah dewa dapat sakit? Kami juga menemukan keterikatan hati yaitu mentalitas pamer. Suami terkadang suka pamer ke orang lain. Dia sering berkata kepada orang lain: “Lihat, saya ini sehat sekali. Saya telah berlatih Falun Gong selama 10 tahun dan tidak pernah minum obat barang sebutir pun”. Kedengarannya dia sudah benar-benar tidak dapat ditembus oleh apapun.

Guru pernah berkata:
“Mengapa anda tidak berhenti sejenak dan memikirkan masalah itu: Mengapa ada orang lain dapat mengganggu kamu? Ini disebabkan karena kamu punya suatu keterikatan hati, atau karena kamu mempunyai sesuatu yang tidak ingin dilepaskan? Mengapa kamu tidak mencari ke dalam?  Penyebab sesungguhnya ada di dalam dirimu sendiri, dan itu adalah satu-satunya penyebab mereka dapat menyusup ke dalam celah kekosonganmu!  Bukankah kamu memiliki Guru yang selalu menjagamu?” (Konferesi Fa di New York)

Guru berkata dalam Zhuan Falun:
“Metode Gong Xiulian itu sendiri juga tidak sulit, meningkatkan tingkat itu sendiri juga tidak ada sulitnya. Namun karena keterikatan hati manusia tidak dapat dilepaskan, mereka lalu mengatakan sulit”.

Adalah berbahaya, bahkan apabila hanya tinggal satu keterikatan saja yang masih tertinggal. Hal itu akan menjadi penghalang peningkatan anda. Kita tidak akan dapat mencapai pikiran lurus dan perbuatan lurus hanya dengan berteori saja. Kita tetap perlu untuk selalu belajar Fa untuk menaikkan tingkatan kita sendiri. Pikiran lurus adalah pikiran dewa.

Saya memiliki suatu perasaan sayang yang berlebihan terhadap putra-putra saya sendiri dan selalu mengkhawatirkan keadaan mereka. Suatu malam pada musim panas ketika kami akan tidur, anak saya yang paling tua menelepon dan mengatakan bahwa adiknya mengalami kecelakaan mobil. Tanpa informasi yang lebih rinci akan peristiwa yang terjadi, dia tutup teleponnya. Saya begitu ketakutan dan segera bergegas ke lokasi kejadian. Dan memang anak saya tertabrak mobil lain. Kedua mobil benar-benar mengalami kerusakan yang cukup parah, tetapi tidak ada seorang pun yang terluka. Anak saya mengenakan lencana Falun Dafa dan Guru selalu melindunginya setiap waktu. Kecelakan tersebut sekali lagi menunjukkan pikiran manusia biasa saya.

Setelah Guru mempublikasikan artikel “Memutar Roda Kepada Dunia Manusia,” saya pun berpikir untuk mengajak keluarga untuk mundur dari PKC. Tetapi pikiran manusia saya muncul kembali ke permukaan. Saya khawatir putra yang terkecil tidak mau melakukannya. Saya berkata pada suami saya agar tidak berbicara kepadanya dulu, tetapi suami saya adalah tipe orang yang selalu mengikuti kata hatinya. Segera setelah anak saya tiba di rumah, suami saya pun segera berbicara dengannya. Anak saya menjadi sangat marah dan hilang kesabarannya. Dia begitu marah dan membenturkan kepalanya ke tembok dan berniat pergi dari rumah. Saya menahannya agar tidak pergi. Anak saya mendorong saya sampai saya terjatuh dan berusaha untuk kabur dari rumah. Saya menghalangi pintu keluar. Suami saya memancarkan pikiran lurus dari kamar lain selama peristiwa tersebut. Situasi ini terus berlanjut hingga tengah malam, ketika kami sudah kehabisan energi dan berhenti. Suami saya kemudian menghampiri anak saya dan berbicara kepadanya dengan penuh kesabaran dan penuh ketulusan. Dia mengatakan pentingnya keluar dari PKC. Anak saya mulai sungguh-sungguh memikirkannya dan pada akhirnya setuju untuk mengundurkan diri. Dia mengatakan kepada kami bukannya dia menentang pengunduran diri. Dia hanya khawatir pada PKC kalau mereka sampai tahu.

Setelah menoleh ke belakang, saya menyadari bahwa rasa saying terhadapnya terlalu berlebihan. Saya tidak memperlakukannya sebagai makhluk hidup biasa atau mengklarifikasi fakta kepadanya dengan benar. Itulah yang menyebabkan dia bertindak irasional.

Karena rasa takut, banyak anggota keluarga dan sesama praktisi tidak berani mundur dari PKC. Sesama praktisi perlu untuk memperlakukan keluarga mereka sama seperti kehidupan biasa lainnya dan mengklarifikasi fakta kepada mereka. Ketika mereka telah dapat menyingkirkan rasa takut mereka, keluarga mereka akan mengerti. Ketika kita belajar Fa dengan baik dan melepaskan segala keterikatan hati, kita dapat membuktikan kebenaran Fa dengan pikiran lurus. Kita akan mampu melakukan apa saja dengan sangat baik.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2006/11/28/143378.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/articles/2006/12/12/80796.html