(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Dafa di Kota Zhuzhou, Provinsi Hunan, dikirim ke Penjara Wanita Provinsi Hunan pada tanggal 1 Maret 2021, untuk menjalani hukuman empat tahun karena keyakinannya.

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah sebuah latihan spritual dan meditasi yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999.

Liu Chunqin, 46 tahun, ditangkap pada tanggal 27 Mei 2020, karena berbicara kepada orang mengenai Falun Gong. Pengadilan Distrik Lusong menunjuk seorang pengacara untuk mewakilinya tanpa persetujuannya. Pengacara itu diperintahkan untuk membacakan pengakuan bersalah atas dirinya. Dengan protes kuat keluarganya, hakim setuju untuk mengganti pengacara yang ditunjuk pengadilan dengan pengacara dari Liu sendiri untuk melakukan pembelaan tidak bersalah untuk Liu.

Saat pengacara Liu pergi ke Kota Zhuzhou untuk persidangannya tanggal 29 Oktober, polisi menangkapnya dan persidangan harus dibatalkan.

Liu disidang secara diam-diam pada tanggal 6 November tanpa bantuan pengacara dan dijatuhi hukuman empat tahun dengan denda senilai 5.000 yuan. Dia mengajukan banding atas putusan itu, tetapi ditolak oleh pengadilan menengah pada bulan Desember.

Sebelum hukuman terakhir ini, Liu pernah bekerja di Pabrik Baja Gulung Hengyang, dan berulang kali ditangkap, ditahan, dan disiksa selama 22 tahun terakhir karena memegang teguh keyakinannya. Ibu dan adik perempuannya, yang juga berlatih Falun Gong juga tidak terkecuali. Pernah sekali, mereka bertiga ditahan dan disiksa di kamp kerja yang sama.

Delapan Bulan Penahanan

Liu pertama-tama ditangkap pada bulan Desember 2000 karena pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong dan ditahan selama delapan bulan. Pada waktu yang bersamaan, ibu dan adik perempuannya, Liu Xueqin, juga pergi ke Beijing untuk aksi damai dan ditangkap.

Ibu dan Anak Perempuan Dipenjara Bersama

Tidak lama setelah ibu Liu Chunqin dibebaskan, dia ditangkap lagi karena menempelkan materi-materi informasi mengenai Falun Gong dan dijatuhi hukuman empat tahun.

Dua tahun kemudian, pada bulan September 2002, Liu kembali ditangkap dan dijatuhi hukuman empat tahun. Dia dan ibunya keduanya dikurung di Penjara Wanita Provinsi Hunan.

Ibu dan Dua Putrinya Di Kamp Kerja Paksa Yang Sama

Ibu Liu Chunqin ditangkap satu kali lagi pada bulan Mei 2005, lima bulan setelah dia dibebaskan. Dia diberikan dua tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Baimalong, di sana dia disiksa karena memegang teguh keyakinannya. Para petugas pernah memaksanya untuk berdiri untuk waktu yang lama dan membuat kedua kakinya dan punggungnya bengkak.

Dua bulan setelah Liu Chunqin dibebaskan dari Penjara Wanita Provinsi Hunan, pada bulan November 2006, dia ditangkap karena berbicara kepada orang mengenai Falun Gong dan diberikan hukuman satu tahun di Kamp Kerja Paksa Wanita Baimalong, di mana ibunya ditahan pula.

Di kamp kerja paksa, Liu Chunqin sering dipukuli oleh para petugas. Mereka pernah menggantungnya, memukulinya, dan menyumbat mulutnya dengan pembalut wanita. Mulutnya juga dilakban dan kedua tangan diborgol ke bagian punggung.

Ilustrasi Penyiksaan: Diborgol di bagian punggung

Pada bulan April 2007, adik perempuannya, Liu Xueqin, ditangkap dan dibawa ke kamp kerja paksa yang sama seperti ibu dan kakaknya.

Kembali Dihukum di Kamp Kerja Paksa

Baik Liu Chunqin dan ibunya ditangkap satu kali lagi, pada tanggal 15 September 2011. Sementara ibunya dibebaskan setelah itu, Liu diberikan satu tahun hukuman lagi di Kamp Kerja Paksa Wanita Baimalong.

Karena dia menolak untuk berjongkok atau menjawab saat absensi pada bulan Oktober 2011, para petugas memukulinya tiga kali sehari. Meski terluka di bagian kakinya, dia dipaksa untuk berdiri sepanjang malam dan tidak diperbolehkan untuk tidur.

Tiga Penahanan Lainnya

Liu Chunqin ditangkap lagi pada tanggal 24 April 2016, karena berbicara kepada orang mengenai Falun Gong dan ditahan selama lima hari.

Penangkapan berikutnya terjadi pada tanggal 21 Juni 2017, karena dia membagikan materi informasi mengenai Falun Gong. Dia ditahan di Penjara No.2 Kota Zhuzhou selama 15 hari kali ini.

Dua bulan kemudian, pada tanggal 24 Agustus 2017, polisi membawa dia kembali ke tahanan dan ditahan selama 15 hari setelah mendapat laporan bahwa dia telah berbicara kepada orang-orang mengenai Falun Gong dua minggu sebelumnya.