(Minghui.org) Pada bulan Februari 2022, 33 praktisi Falun Gong dikonfirmasi telah dijatuhi hukuman karena menolak untuk melepaskan keyakinan mereka, termasuk 16 orang tahun 2021, 2 orang pada bulan Januari 2022, dan 15 orang pada bulan Februari 2022.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual yang telah dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok sejak 1999. Sejak saat itu, praktisi yang tak terhitung jumlahnya telah ditangkap, ditahan, dijatuhi hukuman, dan disiksa karena membela keyakinan mereka. Namun karena sensor informasi yang ketat di Tiongkok, insiden ini tidak selalu bisa segera dilaporkan, dan tidak semua informasi tersedia.
Masa hukuman penjara yang dibebankan kepada 33 praktisi berkisar dari enam bulan hingga tujuh tahun. Dua belas orang di antara mereka berusia 60 tahun ke atas, termasuk satu orang berusia 80-an. Sepuluh praktisi didenda dengan total 134.000 yuan oleh pengadilan.
Praktisi berasal dari 14 provinsi dan kecamatan. Provinsi Liaoning (6), Jiangxi (4), Shandong (4), Hebei (3), dan Hubei (3) dilaporkan memiliki kasus hukuman terbanyak. Sembilan daerah lainnya memiliki antara 1 atau dua kasus.
Berikut adalah ringkasan dari beberapa kasus hukuman. Daftar lengkap praktisi yang dijatuhi hukuman (termasuk kasus yang terkonfirmasi baik pada bulan Januari dan Februari 2022) dapat diunduh di sini (PDF)
Hukuman Lanjut Usia
Wanita Berusia 73 Tahun Dijatuhi Hukuman Enam Tahun secara Ilegal
Zhou Xiuhua, seorang warga Kota Wuhan, Provinsi Hubei, berusia 73 tahun, mengajukan banding pada hari dia dijatuhi hukuman enam tahun karena berlatih Falun Gong. Keluarganya juga mengajukan pengaduan terhadap hakim ketua pada hari berikutnya karena menghukumnya secara ilegal.
Zhou ditangkap di rumahnya pada 15 Juli 2020. Saat dia dan suaminya diinterogasi di kantor polisi, petugas lain menghabiskan waktu berjam-jam menggeledah rumah mereka saat tidak ada seorang pun di keluarganya yang berada di rumah. Saat pasangan tersebut dibebaskan keesokan harinya, mereka menemukan bahwa buku-buku Falun Gong dan dua buku koleksi prangko mereka yang berharga telah hilang. Atas desakan Zhou, polisi setuju untuk memberikan daftar barang yang disita, tetapi itu tidak termasuk buku prangko mereka. Daftar itu tidak memiliki nama, tanda tangan petugas yang melakukan penggeledahan atau bahkan tanggal.
Zhou dipanggil ke kantor polisi pada 28 Januari 2021. Saat dia tiba, petugas membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Meskipun dia gagal dalam pemeriksaan empat kali berturut-turut, polisi masih memaksa Penjara No.1 Kota Wuhan untuk menerimanya. Dia dipindahkan ke Pusat Penahanan No.1 Kota Wuhan setelah kasusnya dipindahkan dari Kejaksaan Distrik Dongxihu ke Kejaksaan Distrik Hanyang pada Februari 2021.
Zhou didakwa dan kasusnya diajukan ke Pengadilan Distrik Hanyang pada bulan Juni 2021. Dia diadili dalam konferensi video yang berlangsung selama 20 menit pada 22 Desember 2021. Keluarganya telah mengajukan permohonan untuk mewakilinya sebagai pembela non-pengacara di pengadilan, tetapi hakim ketua, Deng Wei, bersikeras untuk menunjuk seorang pengacara, yang diperintahkan untuk mengajukan pembelaan bersalah untuknya.
Yang Kuo, petugas Pengadilan Menengah Kota Wuhan, memberi tahu keluarga Zhou pada 26 Januari 2022, bahwa dia telah dijatuhi hukuman enam tahun. Yang juga pergi ke pusat penahanan sendiri untuk menyampaikan surat putusan kepada Zhou. Tidak jelas mengapa Yang dari pengadilan banding yang menyampaikan berita itu dan bukannya seseorang dari pengadilan tingkat pertama. Zhou mengajukan banding atas putusan hari itu juga.
Keesokan harinya, tanggal 27 Januari, keluarga Zhou mengajukan pengaduan terhadap hakim Deng Wei dari Pengadilan Distrik Hanyang, Kejaksaan Distrik Hanyang, Kejaksaan Kota Wuhan, Kejaksaan Provinsi Hubei, Pengadilan Distrik Hanyang sendiri, dan Pengadilan Menengah Kota Wuhan.
Keluarganya mengatakan dalam pengaduan mereka bahwa, menurut hukum, bila seorang terdakwa sudah memiliki perwakilan hukum, pengadilan tidak boleh menunjuk perwakilan hukum tambahan. Tetapi bahkan ketika hakim Deng sadar bahwa Zhou telah mempercayakan anggota keluarganya untuk membelanya, dia masih menunjuk seorang pengacara untuknya tanpa meminta persetujuan keluarganya atau bahkan memberi tahu mereka. Hakim juga mengabaikan bagaimana polisi secara ilegal menyita barang-barang pribadi Zhou, menggeledah rumah tanpa kehadiran keluarganya, dan merahasiakan keluarganya tentang persidangan.
Keluarga Zhou mengajukan permohonan ke pengadilan yang lebih tinggi pada 28 Januari untuk mewakilinya dalam kasus banding. Tidak jelas apakah permohonannya atau permohonan keluarganya untuk mewakilinya telah diterima.
Wanita Berusia 74 Tahun Mendapat Hukuman Karena Memberitahu Orang tentang Falun Gong
Seorang wanita berusia 74 tahun di Kota Shantou, Provinsi Guangdong dijatuhi hukuman enam bulan pada 29 Januari 2022.
Cai Xiuhua mulai berlatih Falun Gong pada 1996, saat berusia 40-an. Dia memuji latihan itu karena menyembuhkan masalah perutnya yang parah dan tukak pada usus dua belas jari, yang membuatnya tidak bisa makan banyak makanan. Dokter memperkirakan bahwa dia mungkin tidak akan hidup melewati usia 50 tahun, tetapi dia tetap sehat sejak saat itu.
Pada malam 13 Agustus 2021, Cai dilaporkan oleh penduduk setempat karena memberinya materi informasi tentang Falun Gong. Polisi mendobrak rumahnya pada 16 Agustus dan menyita belasan buku, materi yang ada hubungannya dengan Falun Gong dan barang-barang pribadi lainnya. Putranya Wang Jianshu mencoba berunding dengan polisi dan menghentikan mereka menggeledah tempat itu, namun justru ditangkap dan ditahan di kantor polisi selama sehari.
Cai dibawa ke Pusat Penahanan Chenghai setelah penangkapannya. Polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Chenghai pada 24 September. Jaksa mengembalikan kasusnya beberapa kali karena tidak cukup bukti, sebelum mengirim ke Kejaksaan Distrik Jinping pada 13 November.
Kejaksaan Distrik Jinping mendakwa Cai pada bulan Desember. Dia diadili oleh Pengadilan Distrik Jinping pada 7 Januari 2022, melalui panggilan video. Dua pengacara mengajukan pembelaan tidak bersalah untuknya. Hakim memvonisnya enam bulan pada 29 Januari.
Wanita Berusia 77 Tahun Dihukum Empat Tahun Karena Keyakinannya
Seorang warga Kota Dalian, Provinsi Liaoning, berusia 77 tahun dijatuhi hukuman empat tahun pada awal Desember 2021 karena berlatih Falun Gong
Liu Renping ditangkap pada 3 Juni 2021, saat merawat mantan suaminya, yang sakit parah dalam beberapa tahun terakhir dan berusaha keras untuk merawat dirinya sendiri. Keesokan harinya, mantan suaminya menelepon polisi dan menuntut pembebasannya.
Polisi membebaskan Liu pada 4 Juni tetapi menangkapnya lagi ketika dia kembali ke kantor polisi sehari setelahnya untuk menuntut pengembalian buku-buku Falun Gong yang disita. Rumahnya juga digeledah.
Setelah mengetahui penangkapan ibunya, putri Liu, yang bekerja di luar kota, mengambil cuti dari pekerjaan dan kembali ke Dalian untuk menuntut pembebasan ibunya, diberitahu bahwa polisi telah menyerahkan kasus ibunya ke kejaksaan.
Pengadilan Distrik Ganjingzi kemudian mengadakan sidang video rahasia kasus Liu tanpa memberitahu keluarganya. Dia dijatuhi hukuman empat tahun dan didenda 30.000 yuan pada awal Desember 2021.
Liu bersikeras dia tidak melanggar hukum apa pun dalam berlatih Falun Gong atau memiliki buku-buku Falun Gong di rumah. Dia mengajukan banding ke Pengadilan Menengah Kota Dalian pada 16 Desember. Tidak jelas apakah pengadilan yang lebih tinggi telah memutuskan kasusnya.
Mantan suami Liu ketakutan menyaksikan polisi menggeledah rumahnya. Dia kesulitan makan atau tidur dengan baik dan meninggal segera setelah itu.
Suami Istri Berusia 70-an Tahun Dipenjara Karena Keyakinannya
Sepasang suami istri di Kota Wuzhong, Provinsi Ningxia, dipindahkan ke penjara pada Januari 2022 untuk menjalani hukuman karena keyakinan mereka pada Falun Gong
Ma Xiongde, 73 tahun, pensiunan insinyur pabrik jam, dan istrinya Zheng Fengying, 70 tahun, juga pensiunan dari pabrik yang sama, ditangkap pada 22 Februari 2021. Pasangan itu diadili di Pengadilan Distrik Litong pada 5 Agustus dan keduanya dijatuhi hukuman 1,5 tahun dengan denda 5.000 yuan pada 14 September. Mereka dibawa ke Pusat Pendidikan Penahanan di bawah Penjara Ningxia pada awal Januari 2022.
Sebelum hukuman terakhir mereka, suami dan istri ini telah berulang kali menjadi sasaran dalam dua dekade terakhir karena menegakkan keyakinan mereka. Mereka pertama kali ditangkap dan ditahan tahun 2000 karena menulis surat permohonan damai dan menyebarkan materi informasi.
Saat Zheng menolak bekerja sama dengan stasiun TV setempat untuk memproduksi video propaganda yang menghujat Falun Gong pada Februari 2001, dia ditangkap lagi dan dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa. Saat dia masih menjalani hukuman, Ma juga ditangkap dan dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa setelah penjaga kamp kerja paksa menemukan ceramah Falun Gong yang dia simpan dalam pakaian yang dikirimkan kepada Zheng selama kunjungannya.
Hanya dalam waktu satu bulan setelah Ma dibebaskan, dia dan Zheng ditangkap lagi. Dia dijatuhi hukuman lima tahun dan Zheng tiga tahun dengan masa percobaan tiga tahun pada 28 Desember 2004.
Pasangan tersebut ditangkap bersama sekali lagi, pada September 2012. Zheng dijatuhi hukuman tujuh tahun dan Ma tujuh setengah tahun pada Januari 2013. Banding mereka ditolak oleh pengadilan yang lebih tinggi.
Wanita di Usia 80-an Dijatuhi Hukuman
Cai Zefang dari Kota Nanchong, Provinsi Sichuan, diganggu di rumahnya pada 29 Oktober 2021 malam. Dia bersikeras tidak dapat menandatangani pernyataan yang sudah dipersiapkan agar dia melepaskan Falun Gong, dan polisi pergi setelah satu jam menemui jalan buntu. Tak lama sesudahnya, mereka menyerahkan kasusnya ke kejaksaan.
Pengadilan Kabupaten Yingshan kemudian memvonis Cai, berusia 80-an, 1,5 tahun penjara dengan denda 3.000 yuan. Tidak jelas apakah pernah ada persidangan.
Cai dibawa ke Pusat Penahanan Kota Nanchong pada 16 Februari 2022. Para penjaga menolak menerimanya karena tekanan darahnya yang sangat tinggi. Dia dibebaskan pada hari yang sama.
Keluarga Terpisah karena Penganiayaan
Chen Mingxi, 52, asal Chongqing baru-baru ini dijatuhi hukuman empat tahun karena berlatih Falun Gong. Chen telah menjalani dua masa hukuman sebelumnya di kamp kerja paksa, satu dimulai pada September 2000 dan lainnya pada April 2011, dengan total tiga tahun. Siksaan yang dia alami selama masa penahanan pertamanya membuatnya cacat.
Istri Chen, Wang Xiaoxia, yang juga berlatih Falun Gong, meninggal pada 22 Oktober 2015. Dia pingsan tiga hari sebelumnya, dan tidak dapat menghadiri sidang pengadilan yang dijadwalkan karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong. Dengan ibunya meninggal dan ayahnya dianiaya, putrinya yang masih remaja berjuang untuk mengurus dirinya sendiri.
Chen Mingxi, mendiang istrinya, Wang Xiaoxia, dan putri mereka
Ketika Chen ingin pergi keluar rumah pada pukul 8 pagi pada tanggal 8 Juni 2021, belasan petugas mengepungnya dan mendobrak masuk. Mereka menyita buku-buku Falun Gong, printer, komputer dan uang tunai lebih dari 10.000 yuan, mengisi empat tas besar dan sebuah koper.
Chen dibawa ke Kantor Polisi Shuanglong dan diinterogasi. Polisi membawanya ke tiga fasilitas berbeda untuk pemeriksaan fisik. Karena semua tempat menemukan dia memiliki tekanan darah tinggi yang berbahaya, polisi membebaskannya dengan jaminan di malam hari. Keesokan paginya, polisi memerintahkannya untuk datang ke kantor polisi untuk menandatangani surat penahanan rumah selama enam bulan.
Pada saat yang sama, polisi menyerahkan kasusnya ke Kejaksaan Distrik Jiangbei, yang kemudian mendakwanya dan memindahkan kasusnya ke Pengadilan Distrik Jiangbei.
Chen hadir di pengadilan pada 23 Desember 2021. Jaksa Liu Jie membaca dakwaan dan Chen kemudian menyatakan bahwa tidak ada hukum yang pernah mengkriminalisasi Falun Gong di Tiongkok. Pengacaranya juga menambahkan bahwa dia tidak membahayakan siapa pun dengan berlatih Falun Gong.
Ketika Chen hendak membacakan pembelaannya yang terakhir, hakim ketua, Sun Hongtao, menghentikannya dan menunda sidang. Dia berkata kepada Chen, “Mengapa kamu harus begitu keras kepala? Jika anda tidak memiliki anak di bawah umur untuk dirawat, kami akan menangkap anda lebih awal.”
Dua bulan kemudian, pada 18 Februari, hakim mengumumkan bahwa Chen dijatuhi hukuman empat tahun penjara dengan denda 13.000 yuan.
Ibu Warga Kanada Dihukum Lagi Karena Keyakinannya
Tang Huafeng baru-baru ini dijatuhi hukuman penjara keduanya 3,5 tahun karena mendistribusikan materi informasi Falun Gong pada 12 Juni 2021. Alice Zhang, putrinya, dan seorang penduduk Kanada, meminta bantuan dari komunitas internasional untuk menyelamatkan Tang.
Tang, mantan guru SMP berusia 62 tahun, tinggal di Kota Jinzhong, Provinsi Shanxi. Ketika dia berbelanja di pasar petani setempat pada 12 Juni 2021, di Festival Perahu Naga, dia membagikan materi informasi Falun Gong kepada penduduk setempat. Namun, ada satu orang melaporkannya ke polisi. Dia kemudian dibawa ke kantor polisi dan ditahan selama lima belas hari. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita kertas untuk menyalin ajaran Falun Gong yang disalin secara manual dan foto pencipta Falun Gong.
Tang ditahan di Pusat Penahanan Kota Jinzhong dan kunjungan keluarga tidak diizinkan. Shen Jianjun dari Kantor Keamanan Domestik dan Li Xiuqing dari Kantor 610, sebuah agen di luar kerangka hukum yang dibentuk untuk menganiaya Falun Gong, menuduhnya mendistribusikan USB flash drive yang berisi informasi Falun Gong. Mereka mengklaim bahwa dia mengulangi pelanggarannya, karena hukuman penjara 3,5 tahun sebelumnya pada tahun 2015, dan bahwa materi yang dia bagikan kali ini cukup untuk membuatnya dijatuhi hukuman penjara lagi.
Putri Tang, Alice Zhang, menyerukan kepada komunitas internasional untuk membantu menyelamatkan ibunya. Zhang mengingat penganiayaan masa lalu yang diderita ibunya, termasuk kamp kerja paksa dua tahun antara 2006 hingga 2008 dan hukuman penjara 3,5 tahun yang dijatuhkan pada tahun 2015. Dia berkata: “Partai Komunis Tiongkok merampas hak-hak sipilnya, kebebasan berkeyakinan dan kebebasan berekpresi, dan menangguhkan pensiunnya setelah tiga puluh tahun kerja keras. Selama penahanannya, ibu saya bahkan pingsan sekali karena serangan jantung.”
Alice mendesak Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk segera membebaskan ibunya dan semua praktisi Falun Gong yang dipenjara secara ilegal. “Saya juga meminta pemerintah Kanada untuk mengambil tindakan untuk membela nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia Kanada, dan untuk menegakkan martabat manusia.”
Pria Shandong Dihukum Tujuh Tahun, Ayahnya Juga Dipenjara karena Keyakinan Mereka pada Falun Gong
Gao Peng warga Kota Weifang, Provinsi Shandong baru-baru ini dijatuhi hukuman tujuh tahun karena mendistribusikan materi informasi tentang Falun Gong.
Hukuman Gao Peng datang saat ayahnya, Gao Guangcheng, juga menjalani hukuman karena keyakinannya yang sama pada Falun Gong. Ayah Gao ditangkap pada tanggal 27 April 2020 karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong. Dia dijatuhi hukuman 1,5 tahun oleh Pengadilan Qingzhou pada tanggal 10 Desember 2020 dan dipindahkan dari Pusat Penahanan Changle ke Penjara Provinsi Shandong pada tanggal 8 Desember 2021.
Gao Peng, berusia 30-an, ditangkap pada 18 Mei 2021, setelah dilaporkan oleh pejabat Desa Zaohu karena mendistribusikan materi Falun Gong. Polisi menggeledah rumahnya dan menyita buku-buku Falun Gong, komputer, dan ponselnya.
Pada 20 Mei sekitar pukul 9 malam, Gao dibawa pulang. Dia tidak bisa berjalan. Ketika keluarganya bertanya kepada polisi apa yang terjadi, mereka menjawab bahwa dia hanya menarik sesuatu dan tidak mengizinkan Gao berbicara. Keesokan paginya, keluarga Gao menemukan lengan kanannya bengkak dan dia tidak dapat memegang apapun.
Antara tanggal 21 Mei hingga 25 Mei, polisi kembali setiap pagi sekitar pukul 6 pagi untuk membawa Gao pergi. Dia dikirim kembali ke rumah setiap malam sekitar jam 9 malam. Zhao Shisheng dari Kantor Keamanan Domestik menggeledah rumahnya sekali lagi pada pagi hari tanggal 25 Mei sebelum dia pergi.
Pada 26 Mei, Gao dibawa pergi di pagi hari, dan sejak saat itu dia belum kembali. Keluarganya diberi tahu pada hari berikutnya bahwa penangkapannya telah disetujui oleh Kejaksaan Distrik Changle pada siang sebelumnya dan dia telah dimasukkan ke Pusat Penahanan Distrik Changle.
Pihak berwenang memindahkan Gao ke Pusat Penahanan Weifang pada 10 Juni tanpa memberi tahu keluarganya. Keluarganya baru mengetahui tentang pemindahan tersebut pada tanggal 18 Juni, ketika mereka pergi ke Pusat Penahanan Distrik Changle untuk memberikan setoran tunai untuknya. Mereka menelepon Kantor Keamanan Domestik Distrik Changle lebih dari sepuluh kali untuk menanyakan kasusnya, tetapi tidak ada yang menjawab panggilan mereka.
Polisi menyerahkan kasus Gao ke Kejaksaan Qingzhou pada tanggal 13 Agustus. Dia didakwa pada tanggal 10 September. Pengadilan Qingzhou memberi tahu keluarganya pada 17 Desember bahwa dia dijadwalkan untuk diadili melalui konferensi video pada 20 Desember. Keluarganya baru-baru ini mengetahui bahwa dia dijatuhi hukuman tujuh tahun dengan denda 50.000 yuan. Dia telah mengajukan banding atas putusan tersebut.
Ditargetkan karena Berbicara
Wanita Sichuan Dibawa ke Nanjing, Sekitar 1.600 Km Jauhnya, untuk Menjalani Hukuman
Seorang wanita di Kota Langzhong, Provinsi Sichuan, dijatuhi hukuman oleh pengadilan sejauh 1.600 km pada Agustus 2021 setelah penangkapan sebelumnya tiga tahun lalu. Hukuman itu dijatuhkan hanya beberapa bulan setelah dia selesai menjalani hukuman lainnya karena keyakinannya pada Falun Gong.
Zheng Suhua ditangkap di rumahnya oleh petugas pengadilan Distrik Qixia di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, sekitar 1.600 km dari Langzhong, pada awal Januari 2022 dan dibawa ke sana untuk menjalani hukuman. Keluarganya tidak diberi tahu tentang situasinya sejak saat itu.
Zheng Suhua di masa mudanya
Zheng, 65 dan pensiunan, dulu bekerja sebagai pekerja pabrik sutra. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2007. Dia telah ditangkap sembilan kali, ditahan di pusat pencucian otak sekali, dan dijatuhi tiga hukuman penjara sejak 2010, semuanya demi meningkatkan kesadaran akan penganiayaan.
Zheng sebelumnya ditangkap pada 18 Februari 2014, saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong. Petugas dari Kantor Polisi Dongcheng menyita sepeda, dompet, dan materi Falun Gong miliknya. Mereka menggeledah rumahnya siang itu dan mengambil ponselnya, buku-buku Falun Gong, dan lebih banyak materi informasi.
Zheng dijatuhi hukuman tiga tahun pada 21 Oktober setelah delapan bulan penahanan kriminal di Pusat Penahanan Kota Nanchong, sekitar 100 km dari Langzhong. Pensiunnya ditangguhkan selama masa hukumannya.
Dia pergi ke Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, untuk merawat menantu perempuan dan cucunya yang baru lahir setelah dia dibebaskan pada 2018. Dia dilaporkan karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong di dalam bus dan ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Distrik Qixia.
Dia kembali ke Langzhong setelah dia dibebaskan dengan jaminan empat bulan kemudian. Dia ditangkap lagi pada 5 Juli 2019, saat mengunjungi praktisi lain, tanpa tahu bahwa polisi menggeledah rumah praktisi. Kedua praktisi dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Rumah Zheng sendiri digeledah siang itu.
Zheng dibawa ke Pusat Penahanan Kota Nanchong pada hari berikutnya dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun pada 7 Desember 2019. Pensiunnya kembali ditangguhkan selama masa hukumannya.
Hanya beberapa bulan setelah dia dibebaskan pada Januari 2021, dia dipanggil oleh Pengadilan Distrik Qixia di Nanjing terkait penangkapannya pada tahun 2018. Dia menolak untuk menjawab panggilan tersebut. Sementara itu, dia sering mengunjungi kantor jaminan sosial setempat di Langzhong dan menuntut pihak berwenang mengembalikan uang pensiunnya. Di bawah tekanan yang luar biasa karena penganiayaan, suaminya sering memukul dan melecehkannya secara verbal.
Petugas pengadilan dari Pengadilan Distrik Qixia melakukan perjalanan dari Nanjing ke Langzhong untuk menangkap Zheng. Namun Pusat Penahanan Distrik Qixia menolak menerimanya ketika diketahui mengalami patah tulang akibat pemukulan oleh suaminya. Petugas pengadilan membawanya kembali ke Langzhong.
Namun Pengadilan Distrik Qixia memanggil Zheng lagi pada Agustus 2021. Ketika dia menolak untuk menanggapi, Pengadilan Distrik Qixia dan Pengadilan Kota Baoning di Langzhong menjatuhkan hukuman satu tahun dengan denda 10.000 yuan. Suaminya membayar dendanya tetapi pihak berwenang kemudian memaksanya untuk membayar 6.000 yuan lagi.
Pada Januari 2022, petugas pengadilan dari Pengadilan Distrik Qixia pergi ke Langzhong lagi dan membawa Zheng ke Nanjing, dengan alasan dia masih punya waktu delapan bulan untuk menjalani hukuman. Keluarganya belum menerima kabar terbaru tentang dia sejak itu.
Pria Hebei yang Berbicara Menentang Penganiayaan Dipenjara karena Keyakinannya
Huang Honglei, seorang karyawan Perusahaan Kimia Batubara Kailuan Zhongrun, ditangkap pada 30 Maret 2021, setelah dilaporkan karena menyebarkan materi informasi tentang Falun Gong di daerah perumahan. Polisi menahannya di kantor polisi hingga 2 April, ketika mereka memindahkannya ke Pusat Penahanan Leting. Rumahnya juga digeledah.
Ketika pengacara Huang pergi mengunjunginya pada 11 April, para penjaga tidak memperbolehkannya masuk dan meminta dia untuk menunjukkan tes virus corona dan sebuah surat (tujuan surat itu tidak jelas.)
Kejaksaan Zona Pengembangan Ekonomi Distrik Haigang menyetujui penangkapan Huang pada 22 April 2021, dan memindahkan kasusnya ke Kejaksaan Kabupaten Luannan pada Mei 2021. Kejaksaan kabupaten telah ditugaskan untuk menangani semua kasus Falun Gong di wilayah Tangshan. Huang didakwa pada awal Juni 2021.
Pengadilan Kabupaten Luannan mengadakan tiga sidang kasus Huang, masing-masing pada 25 Agustus, 26 November, dan 29 Desember 2021. Jaksa Li Guohua mengusulkan hukuman kepada Huang delapan sampai 12 bulan selama sidang pertama. Pengacara Huang membantah dan mengatakan bahwa jaksa gagal memberikan bukti apa pun untuk menunjukkan hukum apa yang diduga dilanggar oleh Huang. Usai sidang, jaksa menuntut polisi terus mengumpulkan bukti-bukti yang memberatkannya. Ketika sidang kedua diadakan tiga bulan kemudian, jaksa masih tidak bisa menunjukkan bukti yang sah terhadap Huang.
Selama sidang ketiga pada 29 Desember, Huang menyatakan bahwa dia tidak melakukan kejahatan apa pun karena berlatih Falun Gong. Dia menolak untuk melepaskan keyakinannya, meskipun ada tekanan dari pihak berwenang. Hakim ketua, Li Changjin, memimpin sidang dan berbicara dengan jaksa secara pribadi di luar ruang sidang. Dia mengumumkan hukuman 1,5 tahun dengan denda 3.000 yuan terhadap Huang pada hari berikutnya.
Yang Xiaohan penduduk Kabupaten Tianzhu, Provinsi Guizhou dihukum secara diam-diam selama tiga tahun, setelah dilaporkan mengajarkan latihan Falun Gong kepada dua anak.
Yang dipekerjakan oleh seorang keluarga di Kota Kaili sebagai pengasuh untuk kedua anak mereka, berusia 3 dan 5 tahun. Di waktu luangnya, ia mengajarkan latihan Falun Gong dan prinsip utama latihan Sejati, Baik, Sabar kepada dua anak tersebut.
Ketika orang tua dari anak-anak tersebut pulang ke rumah, anak-anak menunjukkan latihan kepada mereka. Ibunya kemudian menceritakan kepada kakaknya tentang hal itu. Kakak itu yang bekerja di Kantor Keamanan Domestik Kota Kaili, melaporkan Yang.
Yang ditangkap dan ditahan tanpa komunikasi. Keluarganya diberi tahu oleh Wu Tong, direktur Kantor Keamanan Domestik, sekitar Agustus 2021 bahwa Yang telah dihukum tiga tahun.
Laporan terkait dalam bahasa Inggris:
Reported in January 2022: 132 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith
Reported in 2021: 1,187 Falun Gong Practitioners Sentenced for Their Faith