(Minghui.org) Untuk memperingati Hari Falun Dafa Sedunia yang ke-15, para praktisi Falun Dafa Bali mengadakan pameran kesenian berupa pameran foto dan lukisan serta bentuk karya seni lainnya yang dibuka pada tanggal 13 Mei 2007. Pameran tersebut diselenggarakan di Alfa Supermarket (bekas Siwa Plaza) Lantai I, Jalan Gunung Agung Denpasar dan akan berlangsung selama 15 hari dan berakhir pada tanggal 27 Mei 2007.



Pameran Seni Sejati-Baik-Sabar dengan tema “Keteguhan Hati yang Tak Tergoyahkan” itu menampilkan rangkaian foto-foto dan lukisan tentang perjalanan pelurusan Fa dan keteguhan para praktisi Falun Dafa di tengah penganiayaan kejahatan. Di samping berupa foto dan lukisan, beberapa patung hasil karya seni lokal praktisi Bali juga turut ditampilkan dalam pameran tersebut.

Pameran tersebut dibuka pada jam 09.00 waktu setempat. Para pengunjung kemudian dipersilakan melihat dan memperhatikan satu persatu foto dan lukisan yang dipajang di ruang pameran. Seorang pengunjung yang berprofesi sebagai dokter bernama Gede Bagiada memberikan komentar terhadap pameran tersebut dan mengatakan bahwa komunis memang harus dicabut sampai ke akar-akarnya, terutama di Indonesia, jangan sampai terulang lagi kejadian keji seperti itu.

Bpk Sugiatmo, seorang pegawai swasta, memberikan komentar terhadap foto dan lukisan yang baru saja ia lihat. Dalam komentarnya ia mengutuk penyiksaan kejam PKC terhadap praktisi Falun Dafa. Menurutnya, jika manusia sudah tidak dapat memperlakukan sesamanya dengan baik dan tidak menghiraukan Tuhan, maka dengan sendirinya Tuhan akan menyingkirkannya.

Bpk Dewa Budaya, seorang pegawai hotel, menyatakan bahwa dirinya adalah seorang pecinta lukisan. Ia mengatakan bahwa isi pesan dari karya seni yang baru saja ia saksikan telah menambah pengetahuannya. Foto-foto dan lukisan itu mengandung pesan bahwa hak asasi manusia harus dihargai, katanya.

Pada pintu keluar pameran tersebut disediakan brosur dan VCD klarifikasi fakta untuk diambil secara gratis oleh para pengunjung yang telah menyaksikan pameran tersebut. Juga disediakan buku tamu dan buku komentar pengunjung mengenai pameran tersebut.

Hari pertama dibukanya pameran seni itu sudah mendatangkan banyak komentar positif dari para pengunjung. Di hari-hari berikutnya diharapkan akan ada lebih banyak orang datang mengunjungi pameran tersebut dan mengetahui tentang fakta kebenaran.

Meriahnya perayaan Hari Falun Dafa, Selamat Ulang Tahun Guru

Pada jam 14.30, sekitar 250 orang praktisi dari berbagai kabupaten di Bali berkumpul di lapangan Puputan Badung Denpasar untuk memperingati dan merayakan Hari Falun Dafa Sedunia. Beberapa bendera aneka warna bergambar lambang Falun telah ditancapkan mengelilingi lapangan itu. Juga terdapat dua spanduk ucapan selamat ulang tahun kepada Guru dan Falun Dafa.

Lapangan Puputan Badung merupakan taman pusat kota tempat bermain di hari libur bagi masyarakat setempat, sehingga pengunjung pada hari itu cukup banyak karena bertepatan dengan hari Minggu.

Acara dimulai dengan melakukan latihan bersama Lima Perangkat Metode Gong. Penonton yang tertarik untuk ikut berlatih ada yang langsung bergabung ke dalam barisan. Sementara itu, beberapa praktisi cilik dari Minghui School membagi-baikan puluhan balon kepada anak-anak non-praktisi yang sedang menonton acara tersebut sebagai ungkapan rasa gembira pada hari Falun Dafa Sedunia kali ini.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan peniupan lilin dan pemotongan kue tart sebagai tanda ucapan terima kasih dan selamat ulang tahun kepada Guru terhormat. Kue tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada para praktisi dan para penonton yang hadir di tempat itu. Bersamaan dengan itu, untuk menghibur para hadirin, ditampilkan Tarian Selendang oleh praktisi muda Minghui School .

Beberapa lagu seperti “Wei Ni Er Lai,” “Shifu, Xie Xie Nin,” dan “Falun Dafa Hao” juga dinyanyikan oleh para praktisi dalam acara tersebut. Para penonton yang antusias memberikan tepuk tangan mereka di setiap akhir penampilan para praktisi.



Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Hong Yin oleh para praktisi cilik. Berikutnya adalah penampilan Tarian Kipas oleh para praktisi remaja yang dilanjutkan dengan pembacaan Hong Yin dan beberapa artikel oleh para praktisi sambil menunggu tiba waktunya memancarkan pikiran lurus pada jam 17.55.

Setelah melakukan Fa Zheng Nian, acara terakhir adalah penyalaan lilin bersama. Suasana khidmat yang haru menyentuh begitu terasa saat berlangsungnya acara penyalaan lilin tersebut. Ratusan nyala lilin bercahaya keemasan menambah keindahan dan kesakralan suasana di petang itu.

Pada akhir acara, sambil membersihkan dan merapikan kembali lapangan tersebut, telah diputar musik selingan berupa sebuah lagu yang pernah ditampilkan dalam Perayaan Tahun Baru Imlek Global Gala 2006, yaitu lagu “Awakening From The Dream” yang dibawakan oleh Soprano Min Jiang. Tiba-tiba dua orang wanita keturunan Tionghoa mendatangi panitia dan menyatakan keharuan mereka mendengar lagu tersebut. Tadinya mereka sedang berjalan-jalan di taman tersebut dan sayup-sayup terdengar keindahan melodi dan lirik lagu tersebut di telinga mereka, sehingga telah menarik perhatian mereka dan memberanikan diri bertanya kepada panitia.

Ini merupakan kesempatan yang baik bagi mereka untuk mengetahui kebenaran dan keindahan Dafa. Akhirnya kedua wanita itu diberikan penjelasan mengenai Falun Dafa dan keindahannya melalui berbagai karya seni oleh para praktisi. Mereka juga berjanji akan mengunjungi pameran foto dan lukisan yang sedang berlangsung untuk lebih dekat menyaksikan keindahan Dafa.